Liputan6.com, Jakarta - Dalam menjalani ibadah sholat, seringkali umat Islam dihadapkan pada situasi tak terduga seperti ponsel yang tiba-tiba berbunyi di tengah ibadah. Lantas, bolehkah seseorang mematikan HP yang berdering saat sedang sholat? Ustadz Das'ad Latif memberikan jawaban yang cukup menggelitik mengenai hal ini.
Dalam sebuah ceramah yang ditayangkan di kanal YouTube @DasadLatif, Ustadz Das'ad Latif memberikan pandangannya dengan gayanya yang humoris namun penuh hikmah.
Ia menjelaskan bahwa mematikan HP saat sholat tidak membatalkan ibadah, asalkan dilakukan dengan tetap menjaga kekhusyukan dan tidak berbicara.
Dengan nada humor, Ustadz Das'ad mencontohkan situasi di mana seseorang berada di rakaat kedua, dan tiba-tiba ponsel yang ada di kantong berbunyi.
"Boleh, boleh, ambil dan matikan. Yang tidak boleh kalau ibu terima! Hahaha… ya, ‘Halo, sebentar kau telepon, saya lagi sholat,’ hahaha," ujar Ustadz Das'ad, disambut tawa jamaah yang mendengarkan.
Lebih lanjut, Ustadz Das'ad menjelaskan bahwa mematikan ponsel tidak sama dengan berbicara langsung dengan seseorang. Tindakan mematikan ponsel hanyalah untuk menjaga agar sholat tetap khusyuk tanpa gangguan dari suara-suara yang mengganggu.
Menurutnya, tindakan tersebut justru lebih baik dilakukan agar ibadah sholat tetap nyaman dan tidak mengganggu jamaah lain. Namun, ia juga menambahkan bahwa jangan sampai mengangkat telepon apalagi berbicara saat sedang sholat, karena itu jelas membatalkan ibadah.
Simak Video Pilihan Ini:
Polisi Gadungan Culik dan Perdayai Gadis Muda Luar Dalam
Tidak Usah Tergoda saat Dengar HP Berbunyi
Ustadz Das'ad juga menyinggung sikap beberapa orang yang kerap langsung merasa terganggu saat mendengar dering ponsel orang lain. Ia menasihati jamaah agar tidak mudah tergoda atau teralihkan oleh hal-hal kecil saat sedang beribadah. "Baru bunyi handphone, kau sudah tergoda? Lemah imanmu!" candanya, yang kembali mengundang tawa.
Di balik candanya, Ustadz Das'ad menyampaikan pesan mendalam bahwa sebaiknya sebelum sholat, umat Islam memastikan ponsel dalam keadaan mati atau disilent agar tidak mengganggu kekhusyukan ibadah. Hal kecil ini, menurutnya, dapat mencegah kekhusyukan kita dan jamaah lain terganggu.
Selain itu, Ustadz Das'ad juga mengingatkan bahwa situasi seperti ini bisa menjadi ujian kecil bagi seseorang. Saat terdengar suara dering ponsel, seseorang perlu fokus pada ibadah dan tidak tergoda untuk langsung menghentikan sholat atau melakukan hal-hal yang bisa membatalkan sholat.
Ustadz Das'ad menegaskan bahwa ketenangan dan kesabaran dalam menghadapi gangguan kecil seperti ini adalah bagian dari menjaga kekhusyukan dalam ibadah. Ia mengingatkan bahwa sholat adalah waktu untuk berkomunikasi dengan Allah dan perlu dilakukan dengan hati yang tenang.
Lebih lanjut, ia juga berbicara tentang pentingnya menghargai suasana sholat jamaah dengan menjaga segala hal yang bisa menimbulkan gangguan, baik dari diri sendiri maupun dari orang lain. Mematikan ponsel sebelum sholat adalah salah satu contoh kecil dalam menghormati ibadah bersama.
Sebaiknya Ini yang Dilakukan sebelum Sholat
Ustadz Das'ad kemudian menyampaikan bahwa sebaiknya, jika seseorang terpaksa mematikan ponsel saat sholat, ia melakukannya dengan gerakan yang sesederhana mungkin tanpa banyak mengalihkan fokus dari ibadah yang sedang dilaksanakan.
Ia juga menjelaskan bahwa dalam sholat terdapat toleransi untuk gerakan kecil, selama tidak mengubah posisi tubuh secara signifikan atau memalingkan perhatian dari sholat. Oleh karena itu, mematikan ponsel dianggap masih diperbolehkan jika benar-benar dibutuhkan.
Ustadz Das'ad pun kembali menegaskan bahwa sebaiknya, setiap orang tetap berusaha menjaga lingkungan sholat yang khusyuk dan tidak mengganggu jamaah lain. Sebab, gangguan yang terjadi tidak hanya mengganggu ibadah pribadi, tetapi juga jamaah di sekitarnya.
Mengakhiri ceramahnya, Ustadz Das'ad mengajak jamaah untuk menjadikan momen sholat sebagai waktu yang benar-benar fokus pada Tuhan. “Jangan jadikan momen sholat sebagai waktu yang bercampur dengan urusan dunia. Matikan ponsel, tenangkan hati, dan fokuslah,” pesannya.
Buya Yahya, seorang ulama yang juga sering berdakwah, menambahkan dalam kesempatan lain bahwa kekhusyukan dalam sholat adalah hal yang sangat penting. Gangguan seperti ponsel yang berdering dapat menghilangkan konsentrasi dalam ibadah.
Buya Yahya menyebutkan bahwa dalam situasi tertentu, hal-hal kecil yang mengganggu memang bisa muncul, namun yang penting adalah bagaimana umat Islam tetap menjaga ketenangan dan fokus pada ibadah.
Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul