Keutamaan Istighfar 100x Pagi Hari, Simak Ragam Bacaannya

14 hours ago 3

Liputan6.com, Jakarta - Keutamaan Istighfar 100x Pagi Hari menjadi hal penting. Ini berkaitan dengan anjuran umat Islam dianjurkan bertobat tiap hari. Salah satu cara bertobat dan meminta ampun adalah dengan beristighfar di pagi hari. Kali ini kita akan membahas mengenai keutamaan istighfar 100x pagi hari.

Perintah memohon ampunan termaktub dalam Surat Nuh ayat 10, yang artinya: “Lalu, aku berkata (kepada mereka), ‘Mohonlah ampun kepada Tuhanmu. Sesungguhnya Dia Maha Pengampun.” (QS. Nuh: 10).

Syeikh Abu Bakar Syatha dalam Kifayah al-Itqiya’ mengutip anjuran istighfar 100 kali di pagi hari dari Sahih Ibn Hibban yang menyebutkan sebuah hadits yang diriwayatkan Ibn Umar, yang artinya: "Bertobatlah kalian semua kepada Allah. Maka sesungguhnya aku bertobat kepada-Nya setiap hari sebanyak seratus kali,".

Dalam riwayat lain, dalam Buku Induk Doa 'Al-Adzkar' Imam Nawawi mencatat hadis Shahih Muslim yang menyebut bahwa Rasulullah SAW beristighfar 100 kali dalam sehari. "Dari al-Gharr al-Muzanny RA, ia mengatakan bahwa Rasulullah SAW telah bersabda, 'Sesungguhnya hatiku telah lalai, aku beristighfar dalam sehari sebanyak seratus kali,'".

Promosi 1

Keutamaan Istighfar 100x pagi hari

Dalam sebuah hadis Rasulullah SAW bersabda: “Beruntunglah orang yang di dalam catatan amalnya terdapat istighfar yang banyak.” (HR Ibnu Majah)

Lantas, apa saja Keutamaan istighfar?

Berikut ini adalah keutamaan-keutamaan istighfar yang disebut dalam Al-Qur'an sebagaimana disebutkan oleh Aswira dalam skripisnya yang berjudul 'Konsep Istighfar dalam Al-Qur’an dan Implikasinya Menurut Penafsiran Hamka dalam Tafsir Al-Azhar'.

1. Penghapus dosa dan kesalahan

Dalam Al-Qur’an, istighfar (permohonan ampun) menempati posisi penting sebagai bentuk pengakuan dosa, penyesalan, dan upaya mendekatkan diri kepada Allah. Beberapa keutamaannya antara lain:

Al-Qur’an menyebut bahwa Allah mengampuni dosa siapa pun yang memohon ampunan dengan tulus. Sebagaimana dalam QS. An-Nisa: 110, disebutkan bahwa siapa yang berbuat dosa lalu beristighfar, Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

2. Penolak azab dan siksaan

Berdasarkan QS. Al-Anfal: 33, Allah tidak akan menurunkan azab selama manusia beristighfar. Abu Musa al-Asy’ari bahkan mengatakan, selama Rasulullah masih hidup dan umat masih beristighfar, itu menjadi dua pelindung dari siksa.

وَمَا كَانَ ٱللَّهُ لِيُعَذِّبَهُمْ وَأَنتَ فِيهِمْۚ وَمَا كَانَ ٱللَّهُ مُعَذِّبَهُمْ وَهُمْ يَسْتَغْفِرُونَ

Artinya: “Dan Allah sekali-kali tidak akan mengazab mereka, sedang engkau (Muhammad) berada di antara mereka. Dan Allah tidak akan mengazab mereka, sedang mereka memohon ampun (beristighfar).” (QS. Al-Anfal: 33).

3. Pembuka pintu rezeki dan kemakmuran

Dalam QS. Nuh: 10–12, istighfar menjadi sebab datangnya keberkahan dunia—hujan, kesuburan, kekayaan, dan keturunan yang baik. Ini menunjukkan dimensi sosial-ekonomi dari istighfar dalam pandangan Al-Qur’an.

فَقُلْتُ اسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ إِنَّهُ كَانَ غَفَّارًا ۝ يُرْسِلِ السَّمَاءَ عَلَيْكُم مِّدْرَارًا ۝ وَيُمْدِدْكُم بِأَمْوَالٍۢ وَبَنِينَ وَيَجْعَل لَّكُمْ جَنَّاتٍۢ وَيَجْعَل لَّكُمْ أَنْهَارًا

Artinya: “Maka aku berkata (kepada mereka): Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, sungguh Dia Maha Pengampun, niscaya Dia akan menurunkan hujan kepadamu dengan lebat, dan Dia akan memperbanyak harta dan anak-anakmu, serta mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula) di dalamnya sungai-sungai.” (QS. Nūh: 10–12)

4. Pelindung dari Murka Allah SWT

Sebagaimana disebut dalam surat Al-Anfal ayat 33, istighfar adalah penghalang turunnya azab dan murka Allah. Selama masih ada orang yang beristighfar dan memohon ampun, maka rahmat Allah lebih dahulu turun sebelum murka-Nya.

Hamka menjelaskan bahwa ayat ini menggambarkan dua bentuk perlindungan dari murka Allah:

Selama Rasulullah masih hidup di tengah umatnya, Allah menahan azab-Nya. Setelah beliau wafat, istighfar umatnya menjadi pengganti kehadiran Rasul dalam menahan murka Allah.

Hamka menulis: “Selama lidah masih menyebut istighfar, selama hati masih insaf, selama itu pula rahmat Allah mengatasi murka-Nya. Tetapi jika manusia berhenti beristighfar, maka murka Allah datang tanpa ampun.” (Tafsir Al-Azhar, tafsir QS. Al-Anfāl: 33).

5. Istighfar sebagai refleksi tauhid dan kesadaran diri

Hamka dalam Tafsir Al-Azhar menafsirkan ayat-ayat istighfar secara mendalam dan kontekstual. Menurutnya, istighfar bukan sekadar ucapan, tetapi kesadaran moral dan sosial untuk kembali kepada fitrah iman.

Istighfar sejati adalah yang diiringi dengan taubat dan amal saleh. Orang yang telah mempersekutukan Allah tidak cukup hanya beristighfar, tetapi harus disertai syahadat dan perubahan perilaku.

6. Pembentuk ketenangan batin dan kebahagiaan sosial

Bahwa orang yang beristighfar akan hidup bahagia karena keluar dari kegelapan syirik menuju cahaya iman. Ia menyebut, “Orang yang beristighfar akan menempuh hidup baru, hidup yang bahagia karena keluar dari gelap gulita syirik berganti dengan luasnya iman.”

7. Sumber keberkahan dunia dan akhirat

Berdasar QS. Nuh: 10–12, bahwa ampunan Tuhan adalah cahaya hidup, dan setelah ampunan itu turun, pekerjaan menjadi mudah, dada lapang, rezeki melimpah, serta keturunan diberi kesuburan.

Ini menunjukkan hubungan langsung antara istighfar dan kesejahteraan hidup

Hamka memandang istighfar bukan hanya ritual pribadi, tetapi juga memiliki dampak sosial. Masyarakat yang gemar beristighfar akan mudah saling memaafkan, menekan kezaliman, dan memperkuat ikatan sosial karena menyadari keterbatasan diri di hadapan Allah.

Ragam Bacaan Istighfar

Menurut Hamka, Istighfar adalah doa ampunan sekaligus terapi jiwa. Merujuk pada sumber-sumber tafsir klasik dan hadis, berikut ini adalah bacaan-bacaan istighfar yang disebut dan dijelaskan dalam Al-Qur’an, hadis, serta penafsiran ulama:

1. Bacaan Istighfar Umum

اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي

Latin: Allāhumma ighfir lī

Artinya: “Ya Allah, ampunilah aku.”

Ini adalah bentuk istighfar paling ringkas dan umum, sebagaimana sering diucapkan Rasulullah SAW. Bacaan ini menunjukkan permohonan langsung seorang hamba agar Allah menutupi dosa dan mengampuninya.

Istighfar semacam ini adalah zikir taubat, yang mengandung kesadaran penuh akan kesalahan dan keinginan memperbaikinya.

2. Istighfar Rasulullah SAW

أَسْتَغْفِرُ اللَّهَ الْعَظِيمَ الَّذِي لَا إِلٰهَ إِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ وَأَتُوبُ إِلَيْهِ

Latin: Astaghfirullāh al-‘Aẓīm alladzī lā ilāha illā Huwa al-Ḥayyu al-Qayyūm wa atūbu ilaih

Artinya: “Aku memohon ampun kepada Allah Yang Maha Agung, tiada tuhan selain Dia, Yang Maha Hidup lagi Maha Berdiri Sendiri, dan aku bertaubat kepada-Nya.”

Istighfar ini disebut dalam hadis riwayat Tirmidzi dan Abu Dawud. Rasulullah SAW mengucapkannya lebih dari 70 kali dalam sehari. Hamka menafsirkan bahwa pengulangan istighfar Nabi adalah bentuk syukur spiritual dan penyucian hati dari kelalaian, meskipun beliau telah diampuni seluruh dosanya.

3. Sayyidul Istighfar (Penghulu Istighfar)

اللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّي لَا إِلٰهَ إِلَّا أَنْتَ، خَلَقْتَنِي وَأَنَا عَبْدُكَ، وَأَنَا عَلَىٰ عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ، أَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ، أَبُوءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ، وَأَبُوءُ بِذَنْبِي، فَاغْفِرْ لِي، فَإِنَّهُ لَا يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا أَنْتَ

Latin: Allāhumma anta rabbī lā ilāha illā anta, khalaqtanī wa anā ‘abduka, wa anā ‘alā ‘ahdika wa wa‘dika mā istaṭa‘tu, a‘ūdzu bika min syarri mā ṣana‘tu, abū’u laka bini‘matika ‘alayya, wa abū’u bidzanbī, faghfir lī, fa innahu lā yaghfiru dzunūba illā anta.

Artinya: “Ya Allah, Engkaulah Tuhanku, tiada tuhan selain Engkau. Engkau yang menciptakanku dan aku adalah hamba-Mu. Aku berjanji setia kepada-Mu sesuai kemampuanku. Aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan yang telah kulakukan. Aku mengakui nikmat-Mu padaku dan aku mengakui dosaku, maka ampunilah aku, karena tiada yang mengampuni dosa selain Engkau.”

Hadis sahih riwayat Bukhari dan Ahmad. Rasulullah SAW menyebutnya sebagai Sayyidul Istighfar, dan siapa yang membacanya dengan ikhlas pada siang hari lalu meninggal pada hari itu, maka ia masuk surga. Hamka menjelaskan dalam Tafsir Al-Azhar, istighfar ini mencakup seluruh unsur taubat: pengakuan dosa, penyesalan, dan tekad memperbaiki diri.

4. Istighfar Nabi Yunus

لَا إِلٰهَ إِلَّا أَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنِّي كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِينَ

Latin: Lā ilāha illā anta subḥānaka innī kuntu minaẓ-ẓālimīn

Artinya: “Tiada Tuhan selain Engkau, Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang zalim.” (QS. Al-Anbiya: 87)

Dibaca oleh Nabi Yunus saat dalam perut ikan paus. Menurut Hamka, kalimat ini adalah istighfar dalam bentuk pengakuan penuh akan kelemahan manusia. Ia menyebut ayat ini sebagai doa introspeksi diri yang paling dalam, karena mengandung tiga unsur utama: tauhid, tanzih (pensucian Allah), dan pengakuan dosa.

5. Istighfar Nabi Adam dan Hawa 

رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنْفُسَنَا وَإِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ

Latin: Rabbana ẓalamnā anfusanā wa illam taghfir lanā wa tarḥamnā lanakūnanna minal khāsirīn

Artinya: “Ya Tuhan kami, kami telah menzalimi diri kami sendiri. Jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya kami termasuk orang-orang yang merugi.” (QS. Al-A’raf: 23)

Ini adalah doa istighfar pertama manusia di bumi. Menurut Hamka, doa ini menggambarkan fitrah manusia sebagai makhluk yang tidak sempurna, dan menjadi dasar mengapa istighfar harus dilakukan setiap hari.

6. Istighfar dalam Dzikir Harian

أَسْتَغْفِرُ اللَّهَ

Latin: Astaghfirullāh

Artinya: Aku memohon ampun kepada Allah

atau

أَسْتَغْفِرُ اللَّهَ الْعَظِيمَ

Latin: Astaghfirullāh al-‘Aẓīm

Artinya: Aku memohon ampun kepada Allah Yang Maha Agung

Selain ayat dan hadis di atas, istighfar juga dianjurkan dibaca:

Tiga kali setelah salat fardhu: Astaghfirullāh, Astaghfirullāh, Astaghfirullāh

People also Ask:

1. Apa manfaat baca istighfar 100 kali?

Manfaat membaca istighfar 100 kali antara lain adalah penghapus dosa, kelancaran rezeki, ketenangan hati, dan kemudahan hidup. Amalan ini juga dapat membuka pintu surga, menjauhkan dari siksa neraka, serta memberikan perlindungan dari musibah.

2. Berapa kali istighfar agar rezeki lancar?

Manfaat Istighfar: Minimal 100 Dalam Sehari | TikTokManfaat Istighfar: Minimal 100 Dalam Sehari. Istighfar membawa rezeki, ketenangan, dan kemudahan.

3. Istighfar 100 kali dibaca kapan?

Di antara petunjuk Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam untuk memperbanyak istighfar adalah di pagi hari. Beliau biasa beristighfar sebanyak 100 kali untuk mengawali harinya. Hadits ini menunjukkan bahwa Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam biasa beristighfar di pagi hari 100 kali.

4. Apa kedahsyatan istighfar?

Istighfar bukan hanya sebuah amalan untuk memohon ampunan dari Allah SWT, tetapi juga memiliki banyak keutamaan lain, seperti menghapus dosa, membebaskan dari azab, dan mendatangkan kebaikan serta rezeki. Dengan istighfar, kita dapat merasakan ketenangan hati, memperbaiki diri, dan mempercepat terkabulnya doa.

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |