Liputan6.com, Jakarta Ada banyak amal kecil yang bisa memberatkan timbangan di akhirat yang seringkali terlewatkan dalam kehidupan sehari-hari. Amal-amal ini sangat ringan diucapkan oleh lisan, tetapi memiliki bobot yang sangat berat di sisi Allah SWT.
Dzikir dan kalimat-kalimat tasbih termasuk dalam kategori amal kecil yang bisa memberatkan timbangan di akhirat yang dapat diamalkan setiap hari. Mengutip dari buku Ensiklopedia Kiamat karya TIM GIP (2020: 227), Rasulullah SAW bersabda bahwa amalan yang paling berat timbangannya di akhirat adalah akhlak yang mulia.
Selain itu, memperbanyak dzikir seperti subhanallahi wa bihamdihi dan subhanallahil 'azhim, juga dapat membantu memberatkan timbangan kebaikan seseorang di hari pembalasan. Berikut Liputan6.com ulas lengkapnya melansir dari berbagai sumber, Selasa (28/10/2025).
Amal Kecil yang Bisa Memberatkan Timbangan di Akhirat
Terdapat beberapa amalan sederhana yang ringan untuk dikerjakan namun memiliki nilai sangat besar di sisi Allah SWT. Amalan-amalan ini dapat menjadi penyelamat bagi umat Muslim ketika timbangan amal kebaikan dan keburukan ditimbang di hari kiamat nanti.
1. Kalimat Tasbih dan Dzikir
Membaca subhanallahi wa bihamdihi dan subhanallahil 'azhim merupakan kalimat yang sangat ringan diucapkan tetapi sangat berat timbangannya. Berdasarkan hadis riwayat Bukhari dan Muslim, dua kalimat ini dicintai oleh Allah Yang Maha Pengasih dan akan memberatkan timbangan amal seorang mukmin.
2. Kalimat Tahmid (Alhamdulillah)
Bacaan alhamdulillah dapat memenuhi timbangan amal kebaikan. Melansir dari Shahih Muslim yang dinukil dalam Kitab An-Nihayah fi al-Fitan wa al-Malahim karya Ibnu Katsir, Rasulullah SAW menyatakan bahwa bacaan alhamdulillah itu memenuhi timbangan, sementara subhanallah wal hamdulillah memenuhi antara langit dan bumi.
3. Kalimat Syahadat
Kalimat syahadat "Laa ilaaha illallah, Muhammadur Rasulullah" memiliki bobot yang sangat berat dalam timbangan amal. Dalam hadis yang diriwayatkan oleh Ibnu Abi ad-Dunya, disebutkan bahwa secarik kertas bertuliskan syahadat ini lebih berat timbangannya daripada sembilan puluh sembilan buku induk yang penuh dengan catatan dosa.
4. Nama Allah SWT
Menyebut nama Allah SWT dalam berbagai bentuk dzikir akan memberatkan timbangan di akhirat. Mengutip dari Su'al an-Nisa' Yaum al-Qiyamah karya Ibrahim Muhammad al-Jamal, tidak ada sesuatu pun yang lebih berat dibanding nama Allah dalam timbangan amal seorang hamba.
5. Akhlak yang Baik
Akhlak mulia merupakan amalan yang paling berat timbangannya pada hari kiamat. Rasulullah SAW bersabda dalam hadis shahih riwayat Imam At-Tirmidzi bahwa tidak ada sesuatu yang lebih berat di dalam timbangan seorang mukmin selain akhlak yang baik. Allah SWT sangat membenci orang yang berkata kotor dan berperilaku jahat.
6. Membaca Al-Quran
Al-Quran akan menjadi hujjah atau bukti yang membelamu atau mencelakakan di hari kiamat. Rutinitas membaca dan mengamalkan isi Al-Quran akan menjadi amal baik yang turut memberatkan timbangan kebaikan seseorang.
7. Salat Tepat Waktu
Salat merupakan cahaya bagi seorang mukmin dan akan menjadi pemberat timbangan amal. Menjaga salat lima waktu dengan khusyuk dan tepat waktu merupakan investasi akhirat yang sangat berharga.
8. Sedekah
Sedekah menjadi bukti keimanan seseorang dan akan turut memberatkan timbangan amal kebaikan. Tidak peduli berapa pun nominalnya, sedekah yang ikhlas akan bernilai besar di sisi Allah SWT.
Pengertian Timbangan Amal di Hari Kiamat
Timbangan amal atau mizan adalah perangkat yang akan digunakan Allah SWT untuk menimbang seluruh perbuatan manusia di hari pembalasan. Setiap amal baik dan buruk yang pernah dilakukan selama hidup di dunia akan ditimbang dengan sangat adil tanpa ada sedikitpun kezaliman.
Allah SWT berfirman dalam QS. Al-A'raf ayat 8-9 yang menegaskan bahwa timbangan pada hari itu adalah kebenaran dan keadilan. Barang siapa yang berat timbangan kebaikannya maka mereka termasuk orang-orang yang beruntung, sementara yang ringan timbangannya adalah orang-orang yang merugi karena selalu mengingkari ayat-ayat Allah.
Konsep timbangan amal ini menunjukkan bahwa setiap perbuatan manusia, sekecil apapun, akan diperhitungkan. Tidak ada yang terlewat dari catatan malaikat Raqib dan Atid yang selalu mencatat setiap gerak-gerik manusia. Hal ini seharusnya membuat setiap Muslim lebih berhati-hati dalam berucap dan bertindak.
Melansir dari buku Ensiklopedia Kiamat, timbangan amal ini bersifat hakiki dan nyata, bukan sekadar perumpamaan. Para ulama sepakat bahwa mizan adalah alat timbangan yang sesungguhnya yang akan memperlihatkan keadilan mutlak Allah SWT terhadap seluruh makhluk-Nya.
Lima Perkara yang Memberatkan Timbangan
Terdapat lima perkara fundamental dalam keimanan yang akan menjadi pemberat timbangan seseorang di akhirat. Kelima perkara ini merupakan pondasi keimanan yang harus diyakini dan diamalkan oleh setiap Muslim sepanjang hidupnya.
- Pertama adalah beriman kepada Allah SWT dengan sepenuh hati dan meyakini bahwa hanya Allah yang berhak disembah.
- Kedua, beriman kepada hari akhir dengan keyakinan penuh bahwa kehidupan dunia ini sementara dan akan ada kehidupan kekal di akhirat.
- Ketiga, iman kepada surga dan neraka sebagai tempat pembalasan abadi bagi setiap manusia.
- Keempat adalah beriman kepada hari kebangkitan setelah kematian, di mana semua manusia akan dibangkitkan dari kubur untuk mempertanggungjawabkan amalnya.
- Kelima, keyakinan terhadap adanya hari hisab atau hari perhitungan amal, ketika seluruh perbuatan ditimbang dan dihisab dengan sangat teliti.
Kelima perkara ini saling berkaitan dan tidak dapat dipisahkan dalam sistem keimanan Islam. Mengutip dari berbagai sumber, kelima perkara tersebut menjadi landasan bagi seorang Muslim dalam menjalani kehidupan di dunia dengan penuh tanggung jawab dan kesadaran akan pertanggungjawaban di akhirat kelak.
Perjalanan Manusia Setelah Kematian
Kematian bukanlah akhir dari segalanya, melainkan awal dari perjalanan panjang menuju kehidupan kekal. Setelah seseorang meninggal dunia, ia akan memasuki fase barzakh yaitu alam kubur yang menjadi masa transisi sebelum hari kebangkitan.
Di alam kubur, setiap manusia akan ditanya oleh dua malaikat bernama Munkar dan Nakir tentang tiga pertanyaan fundamental: siapa Tuhanmu, apa agamamu, dan siapa nabimu. Jawaban atas pertanyaan ini akan menentukan nasib seseorang di alam kubur, apakah mendapat kenikmatan atau siksa.
Setelah masa di alam kubur, akan tiba saatnya hari kiamat ketika seluruh alam semesta hancur dan semua makhluk mati. Kemudian, Allah SWT akan meniupkan sangkakala untuk kebangkitan kedua, di mana semua manusia sejak Nabi Adam AS hingga manusia terakhir akan dibangkitkan dari kubur untuk menghadiri hari perhitungan.
Di padang mahsyar, manusia akan berkumpul menunggu proses hisab atau perhitungan amal. Proses ini akan sangat panjang dan melelahkan, saking lamanya hingga keringat orang-orang akan mencapai telinga mereka. Setelah itu, barulah timbangan amal dipasang dan setiap perbuatan ditimbang dengan sangat teliti dan adil.
Melansir dari berbagai kitab tafsir klasik seperti Tafsir Ibnu Katsir dan Tafsir Al-Qurthubi, orang-orang beriman yang beramal saleh akan mendapatkan syafaat dari Nabi Muhammad SAW. Mereka akan melewati shirat atau jembatan dengan mudah dan akhirnya masuk ke dalam surga yang penuh dengan kenikmatan abadi yang tidak pernah berkurang.
FAQ
1. Apa itu amal kecil yang bisa memberatkan timbangan di akhirat? Amal kecil adalah perbuatan baik yang terlihat sederhana namun memiliki nilai pahala besar di sisi Allah SWT pada hari perhitungan.
2. Mengapa akhlak mulia dianggap amalan terberat di timbangan? Akhlak mulia mencerminkan keimanan dan ketakwaan seseorang secara menyeluruh, sehingga memiliki bobot yang sangat signifikan di hari kiamat.
3. Dzikir apa yang ringan di lisan tapi berat di timbangan? Kalimat "Subhanallahi wa bihamdih, Subhanallahil 'Azhim" adalah contoh dzikir yang ringan di lisan namun sangat berat di timbangan amal.
4. Apa saja lima perkara keimanan yang memberatkan timbangan? Beriman kepada Allah, hari akhir, surga dan neraka, hari kebangkitan, serta adanya hari hisaban.
5. Bagaimana nama Allah dan syahadat bisa memberatkan timbangan? Keduanya adalah inti dari tauhid dan pengakuan keesaan Allah serta kenabian Muhammad SAW, yang menjadi pondasi keimanan dan penyelamat di akhirat.
6. Apa itu Yaumul Mizan? Yaumul Mizan adalah hari penimbangan amal perbuatan manusia setelah Yaumul Hisab, untuk menentukan berat ringannya kebaikan dan keburukan.
7. Bagaimana cara mempersiapkan diri untuk akhirat melalui amal kecil? Dengan konsisten melakukan perbuatan baik sekecil apapun, seperti senyum, dzikir, atau membantu sesama, yang dilandasi keikhlasan.

11 hours ago
4
:strip_icc()/kly-media-production/promo_images/1/original/085223300_1761037787-Desktop_1280_x_190.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4117148/original/017166500_1660016440-istockphoto-ilustrasi_membaca_doa_qunut.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3437803/original/063290100_1619164728-20210423-Mengunjungi-Pameran-Artefak-Nabi-Muhammad-SAW-di-JIC-IQBAL-4.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/2223459/original/090937300_1526989466-iStock-483807056.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3203834/original/001838300_1597030361-top-view-hand-holding-money-desk_23-2148397901.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/885386/original/003007200_1432609352-1.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5380436/original/025286300_1760424585-Wanita_muslim_berdoa_setelah_sholat__Pexels_.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4367391/original/082473100_1679453428-tarawih.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5154979/original/040661200_1741423970-847066fc0ade4c90f4cacd6316da2f19.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5380435/original/008084100_1760424585-Pria_berdoa_setelah_sholat__Pexels_.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/1554094/original/040157900_1491121330-stairs-735995_1920.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4572021/original/010236500_1694495492-ekrem-osmanoglu-R_t4oOh-Lvg-unsplash.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4889994/original/071009200_1720767600-pexels-zeynep-sude-emek-193601188-20785719.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3613932/original/011973800_1635296982-youth-pledge-flat-design_23-2148650759.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5169862/original/050122900_1742550938-pexels-shukran-2103130.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/813545/original/080167000_1424263004-neraka.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4263585/original/041682200_1671184976-sunan-kalijaga.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5029709/original/010462700_1732949072-ciri-kiamat-kubra.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4976559/original/079775500_1729596649-nama-nama-surga-1.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/2850390/original/036180000_1562823034-Jemaah_Haji_Thawaf_di_Kakbah.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5151380/original/086607800_1741158200-pray-6268224_1280.jpg)





























