Lupa Jumlah Rakaat, Apa Sholat Harus Diulang? Simak Baik-Baik Penjelasan Gus Baha

13 hours ago 5

Liputan6.com, Jakarta - Dalam kehidupan sehari-hari, manusia tidak luput dari kesalahan, termasuk dalam ibadah. Salah satu kejadian yang sering terjadi adalah lupa jumlah rakaat saat sholat.

Ulama asal Rembang pemilik nama KH Ahmad Bahauddin Nursalim atau karib disapa Gus Baha dalam sebuah pengajian menjelaskan bahwa ada hikmah besar di balik kejadian ketika Rasulullah pernah lupa dalam sholat. Kejadian ini bukan sekadar kelalaian, tetapi mengandung pelajaran penting bagi umat Islam.

Sebagai seorang ulama yang dikenal memiliki pemahaman mendalam tentang ilmu fiqih dan hadis, Gus Baha kerap memberikan penjelasan ringan namun tetap mendalam. Dalam pengajiannya, ia menyoroti bagaimana umat Islam bisa belajar dari kesalahan yang terjadi dalam ibadah.

Penjelasan murid kinasih Mbah Moen ini dirangkum dari tayangan video di kanal YouTube @JendelaMasaLalu-p5d. Dalam video tersebut, Gus Baha menuturkan bahwa Rasulullah pernah mengalami kejadian di mana sholat Dzuhur yang seharusnya empat rakaat hanya dikerjakan dua rakaat.

Saat itu, setelah selesai sholat, Rasulullah bersiap meninggalkan tempat sholat. Para sahabat yang hadir tetap diam, karena mereka memiliki adab yang tinggi terhadap Rasulullah.

Namun, ada seorang Badui yang bertanya dengan polos, “Ya Rasulullah, apakah ini sholat qashar ataukah engkau lupa?”

Pertanyaan tersebut mengejutkan para sahabat, karena mereka memahami bahwa Rasulullah adalah teladan yang sempurna. Namun, mereka juga tahu bahwa jika ada perubahan dalam ibadah, itu bisa menjadi bagian dari hukum baru.

Simak Video Pilihan Ini:

Telemedicine, Jawaban Konsultasi Dokter di Masa Pandemi Covid-19

Promosi 1

Bukti Islam Memudahkan

Rasulullah kemudian menghentikan langkahnya dan kembali ke majelis. Ia mengonfirmasi pertanyaan yang diajukan oleh Badui tersebut. “Apakah benar aku hanya sholat dua rakaat?” tanya Rasulullah kepada para sahabat.

Setelah dipastikan bahwa memang terjadi kekeliruan, Rasulullah tidak mengulang sholat dari awal. Ia hanya menambahkan dua rakaat yang kurang dan kemudian melakukan sujud sahwi.

Dari kejadian ini, ada pelajaran penting yang dapat diambil. Salah satunya adalah jika seseorang lupa dalam sholat, ia tidak perlu mengulang dari awal, tetapi cukup meneruskan rakaat yang kurang dan mengerjakan sujud sahwi.

Menurut Gus Baha, kejadian ini membuktikan bahwa Islam adalah agama yang memudahkan, bukan menyulitkan. Jika sholat harus diulang dari awal setiap kali terjadi lupa, maka banyak orang yang akan kesulitan dalam menjalankannya.

Selain itu, jika Rasulullah tidak pernah mengalami kejadian seperti ini, maka umat Islam tidak akan mengetahui bagaimana cara memperbaiki kesalahan dalam sholat.

Gus Baha menambahkan bahwa kejadian ini menjadi bukti bahwa manusia memang memiliki keterbatasan ingatan. Bahkan dalam ibadah yang sudah sering dilakukan, tetap ada kemungkinan terjadi lupa.

Lebih dari itu, ia menekankan bahwa agama tidak mengajarkan kesempurnaan mutlak dalam setiap ibadah, tetapi lebih kepada bagaimana cara mengatasi kesalahan dengan bijak.

“Kalau Nabi tidak pernah lupa, kita tidak akan tahu cara memperbaiki kesalahan dalam sholat. Ini pelajaran penting bagi umat Islam,” ujar Gus Baha.

Hikmah, Kelupaan dalam Sholat Bisa Diperbaiki

Dengan adanya tuntunan dari Rasulullah, umat Islam bisa memahami bahwa kelupaan dalam sholat bukanlah sesuatu yang membatalkan ibadah, tetapi masih bisa diperbaiki.

Sujud sahwi yang dilakukan setelah sholat adalah cara yang diajarkan untuk menutupi kekurangan dalam ibadah akibat lupa.

Gus Baha juga mengingatkan bahwa dalam kehidupan sehari-hari, prinsip ini bisa diterapkan dalam banyak hal. Ketika seseorang melakukan kesalahan, hal terpenting adalah bagaimana ia memperbaikinya.

“Islam ini agama yang mudah, bukan untuk memberatkan. Kalau salah, diperbaiki. Tidak harus diulang dari awal,” tutur Gus Baha dalam pengajiannya.

Kesempurnaan bukanlah syarat utama dalam beribadah, tetapi niat yang baik dan usaha untuk memperbaiki kekurangan jauh lebih utama.

Melalui kisah ini, Gus Baha mengajak umat Islam untuk tidak terlalu khawatir jika suatu saat lupa dalam sholat. Yang terpenting adalah mengetahui cara memperbaiki kesalahan tersebut sesuai dengan tuntunan Rasulullah.

Dengan pemahaman yang benar, umat Islam bisa lebih tenang dalam menjalankan ibadah tanpa merasa terbebani oleh kesalahan yang tidak disengaja.

Kisah ini menjadi salah satu bukti bahwa Islam adalah agama yang penuh rahmat dan tidak memberatkan pemeluknya dalam menjalankan ibadah.

Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |