Liputan6.com, Cilacap - Hari kiamat ialah hari yang tidak hanya merujuk pada saat kehancuran jagad raya ini, namun juga merujuk pada fase-fase setelah peristiwa paling mengerikan ini. Pada hari kiamat, manusia kan mendapatkan balasan sesuai amal perbuatannya sewaktu di dunia.
Hari di mana manusia memperoleh balasan dari Allah SWT ini disebut Yaumul Jaza atau hari pembalasan.
Saat hari pembalasan ini terdapat golongan manusia yang menerima siksa paling pedih sebab amaliahnya sewaktu ia hidup di dunia.
Hal ini diungkap ulama kharismatik, KH. Ahmad Bahauddin Nursalim atau Gus Baha dalam salah satu kesempatan ceramahnya sebagaimana dikutip dari tayangan YouTube Short @Dapurlukis, Selasa (12/11/2024).
Simak Video Pilihan Ini:
Viral Jutaan Ikan Mati di Pantai Jetis Cilacap
Golongan Manusia yang Mendapatkan Siksa Paling Pedih
Gus Baha menjelaskan siksa paling pedih akan dialami golongan manusia yang suka pamer kebaikan atau kesolehan kepada orang lain, akan tetapi sejatinya dirinya sama sekali bukan orang baik atau soleh.
“Siksa yang paling pedih, siksa yang paling dahsyat di hari kiamat itu untuk siapa?” tanya Gus Baha kepada para jemaah.
“Orang yang memperlihatkan kepada orang lain bahwa dia punya kebaikan, padahal hakikatnya tidak punya kebaikan,” paparnya.
Kebaikan atau kesolehan yang diperlihatkannya kepada orang lain hanya sebatas pencitraan saja supaya orang lain kagum kepadanya.
“Kesannya baik, padahal tidak ada kebaikan, kesannya soleh, padahal tidak sholeh sama sekali, itu modus,” tandasnya.
“Parah itu, sakit-sakitnya siksa itu orang yang memperlihatkan ke orang lain bahwa dia sholeh, padahal tidak soleh sama sekali,” pungkasnya.
Siksa Neraka yang Ditampakkan kepada Rasulullah SAW
Mengutip laman dki.kemenag.go.id, terdapat tiga siksa yang diperlihatkan kepada Rasulullah saat itu. Adapun tiga siksa dimaksud adalah siksa bagi orang yang ghibah, pemakan riba, dan orang yang hanya bisa berujar kebaikan namun nihil amalan.
Siksa bagi orang suka ghibah yang diibaratkan dengan memakan daging saudaranya itu adalah mencakar mukanya sendiri dengan kukunya yang terbuat dari tembaga panas. Pada HR Abu Dawud dikisahkan Rasulullah bersabda,
“Saya melewati suatu kaum yang mempunyai cakar dari timah yang panas dan mereka menggaruki wajah dan dadanya” lalu malaikat Jibril pun menjawab, “Mereka adalah orang yang memakan daging orang lain dan menjatuhkan harga diri mereka”.
Siksa bagi orang pemakan riba dengan menjadikan perut mereka transparan dan berisi ular. Pada HR Ibnu Majah dikisahkan Rasulullah bersabda, “Aku mendatangi kaum dan perut mereka seperti rumah yang dihuni ular yang tampak dari luar perut mereka” lalu malaikat Jibril pun menjawab, “Mereka adalah para pemakan riba”.
Adapun siksa bagi khatib yang memerintahkan kebaikan namun lupa mengamalkannya untuk dirinya sendiri adalah dengan lidahnya dipotong menggunakan gunting dari api. Pada HR Ahmad dikisahkan Rasulullah bersabda, ”Saya melihat orang yang lidahnya dipotong dengan gunting terbuat dari api” lalu malaikat Jibril pun menjawab, “Mereka adalah para khatib umatmu, mereka memerintahkan orang-orang berbuat kebaikan namun mereka melupakan diri mereka sendiri padahal mereka membaca pada kitab, tidaklah mereka menggunakan akalnya?”
Penulis: Khazim Mahrur/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul