Saat Mbah Hamid Pasuruan Mengubah Daun jadi Uang dalam Kondisi Darurat, Kisah Karomah Wali

19 hours ago 5

Liputan6.com, Jakarta - Kisah para wali kerap menjadi inspirasi bagi umat Islam dalam memperkuat keyakinan mereka terhadap keajaiban yang terjadi atas izin Allah. Salah satu sosok yang dikenal memiliki banyak karomah adalah Kiai Haji Abdul Hamid atau lebih kondang dipanggil Mbah Hamid Pasuruan.

Beliau adalah seorang ulama besar yang banyak mengabdikan dirinya dalam pengembangan agama Islam di Pasuruan, Jawa Timur.

Kiai Hamid Pasuruan lahir dengan nama Abdul Mu'thi pada 22 November 1914 di Lasem, Jawa Tengah. Sejak kecil, ia dikenal memiliki watak yang aktif dan sering berbuat kenakalan. Namun, seiring waktu, beliau bertransformasi menjadi seorang ulama yang tawadhu dan memiliki banyak keistimewaan.

Dikutip dari tayangan video di kanal YouTube @Riyo Fulana, salah satu karomah yang paling sering diceritakan adalah kemampuannya untuk mengubah daun menjadi uang.

Kisah ini bermula ketika seorang santri yang tengah mengalami kesulitan ekonomi datang menghadap Kiai Hamid dan mengeluhkan kondisinya. Dengan penuh ketenangan, Kiai Hamid mengambil beberapa lembar daun, membacakan doa, lalu memberikannya kepada sang santri.

Betapa terkejutnya santri tersebut ketika melihat bahwa daun yang diberikan Mbah Hamid telah berubah menjadi lembaran uang. Peristiwa ini menunjukkan bahwa para wali Allah memiliki keistimewaan yang tidak dapat dijangkau akal manusia biasa.

Simak Video Pilihan Ini:

Kisah Pilu Sinden Kondang Berakhir di Pasungan di Banjarnegara

Promosi 1

Membongkar Kewalian Seseorang

Selain karomah mengubah daun menjadi uang, terdapat kisah lain yang menunjukkan kedekatan Kiai Hamid dengan dunia gaib. Suatu malam, seorang santrinya bernama Ihsan diminta untuk membaca Al-Fatihah sebanyak 100 kali setelah sholat tahajud. Setelah itu, ia diperintahkan untuk keluar ke gang pondok dan melihat apa yang terjadi.

Saat Ihsan tiba di gang tersebut, ia melihat sebuah mobil berhenti dan mendapati bahwa di dalamnya terdapat rombongan istri Kiai Hamid yang baru saja pulang dari Jakarta. Ihsan pun menyampaikan pesan Kiai Hamid kepada mereka, dan kejadian ini semakin menguatkan keyakinan Ihsan terhadap kewalian gurunya.

Selain itu, ada kisah tentang seorang tamu dari Kendal yang mendapat titipan salam dari Kiai Hamid untuk seorang pria yang dianggap gila di Pasar Kendal. Tamu tersebut merasa bingung, namun tetap menyampaikan salam tersebut. Betapa terkejutnya ia ketika pria yang dianggap gila itu marah dan berkata bahwa dirinya berusaha bersembunyi dari dunia, tetapi kini telah diketahui.

Pria tersebut pun mengucapkan kalimat syahadat dan meninggal seketika di hadapan sang tamu. Kejadian ini semakin membuktikan bahwa para wali kerap menyembunyikan identitasnya dari khalayak, namun tetap memiliki peran besar dalam menjaga keberkahan suatu wilayah.

Karomah Lainnya yang Menggetarkan

Kiai Hamid juga memiliki pengalaman luar biasa bersama seorang habaib dari Malang, yaitu Habib Baqir Mauladdawilah. Saat menemui Kiai Hamid, Habib Baqir membaca doa khusus untuk melihat keaslian seseorang. Namun, ia justru melihat bahwa sosok yang ditemuinya bukanlah Kiai Hamid yang asli, melainkan malaikat yang menyerupai beliau.

Ketika akhirnya bertemu dengan Kiai Hamid yang asli, Habib Baqir mempertanyakan hal ini. Kiai Hamid menjelaskan bahwa dirinya tidak ingin terkenal dan memilih menggunakan doa khusus agar orang-orang tetap mendapatkan doa darinya melalui perantara malaikat.

Karomah lainnya terjadi ketika seorang santri melihat Kiai Hamid tetap berada di pondoknya di Pasuruan, tetapi secara bersamaan ada saksi mata yang melihat beliau sedang berada di Makkah. Peristiwa ini menunjukkan bahwa para wali Allah diberikan kemampuan untuk berada di dua tempat sekaligus dalam waktu yang sama.

Dalam sebuah kesempatan, seorang murid yang tengah mengalami kesulitan dalam memahami kitab kuning mendatangi Kiai Hamid untuk meminta bimbingan. Tanpa banyak bicara, Kiai Hamid menyentuh kepala muridnya dan seketika itu juga sang murid langsung memahami isi kitab tersebut.

Tidak hanya itu, Kiai Hamid juga dikenal sebagai sosok yang dapat mengetahui isi hati seseorang. Suatu hari, ada seorang tamu yang berniat buruk datang ke pondoknya. Sebelum tamu tersebut mengutarakan maksudnya, Kiai Hamid langsung berkata, "Jangan lakukan apa yang kau rencanakan." Mendengar hal ini, tamu tersebut terkejut dan akhirnya mengakui niat buruknya.

Salah satu cerita yang cukup menggetarkan adalah ketika ada seorang warga yang kehilangan barang berharganya. Dalam keadaan putus asa, ia datang kepada Kiai Hamid untuk meminta petunjuk. Kiai Hamid hanya tersenyum dan berkata, "Lihatlah di bawah bantalmu besok pagi." Benar saja, keesokan harinya barang yang hilang itu ditemukan di bawah bantalnya.

Ada juga kisah di mana seorang pedagang yang bangkrut meminta doa kepada Kiai Hamid. Tanpa berpikir lama, Kiai Hamid menuliskan sesuatu di secarik kertas dan memintanya untuk disimpan di dalam dompet. Beberapa bulan kemudian, pedagang itu kembali dengan wajah berseri-seri karena usahanya kembali sukses.

Dalam dunia pesantren, Kiai Hamid dikenal memiliki murid-murid yang kelak menjadi ulama besar di Indonesia. Murid-muridnya sering kali menceritakan pengalaman spiritual mereka selama menimba ilmu di bawah bimbingan beliau.

Banyak pula yang mengisahkan bahwa setiap kali Kiai Hamid berbicara, kata-katanya selalu memiliki dampak yang dalam dan menyejukkan hati. Bahkan orang-orang yang sedang berkonflik sering kali rukun kembali setelah mendengar nasihatnya.

Kisah-kisah karomah Kiai Hamid Pasuruan menjadi bukti bahwa Allah memberikan keistimewaan kepada hamba-hamba pilihan-Nya. Hingga saat ini, makam beliau di Pasuruan masih sering dikunjungi oleh para peziarah yang ingin mendapatkan berkah dan inspirasi dari kehidupannya.

Kisah-kisah ini juga mengajarkan kepada kita bahwa keimanan dan ketakwaan yang tinggi dapat membawa seseorang kepada kedekatan dengan Allah, serta diberikan keistimewaan yang tidak dimiliki oleh manusia pada umumnya. Wallahu a’lam.

Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |