Bolehkah Menjawab Salam Saat di Kamar Mandi? Ketahui Adabnya

9 hours ago 3

Liputan6.com, Jakarta Kamar mandi merupakan tempat yang memiliki aturan khusus dalam Islam, termasuk dalam hal menjawab salam. Banyak umat Muslim yang bertanya-tanya mengenai bolehkah menjawab salam saat di kamar mandi karena situasi ini sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari.

Memahami adab di kamar mandi menjadi penting agar ibadah dan interaksi sosial tetap sesuai tuntunan syariat. Dalam ajaran Islam, terdapat ketentuan yang jelas mengenai hal-hal yang sebaiknya dihindari ketika berada di toilet atau jamban.

Mengutip dari buku Al-Adzkar: Doa dan Dzikir dalam Al-Qur'an dan Sunnah oleh Imam Nawawi, dijelaskan bahwa berdzikir dan berbicara ketika sedang buang air besar hukumnya makruh, yang mencakup semua dzikir dan perkataan kecuali dalam keadaan darurat. Berikut Liputan6.com ulas lengkapnya melansir dari berbagai sumber, Kamis (20/11/2025).

Hukum Menjawab Salam Saat di Kamar Mandi

Menjawab salam merupakan kewajiban bagi umat Muslim dalam kondisi normal, namun terdapat pengecualian ketika seseorang sedang berada di kamar mandi atau toilet. Para ulama sepakat bahwa bolehkah menjawab salam saat di kamar mandi memiliki jawaban yang tegas, yaitu tidak diperbolehkan atau dimakruhkan. Hal ini berdasarkan hadits shahih dan pendapat para ulama salaf.

Diriwayatkan dari Abdullah bin Umar, dia berkata, "Pada suatu ketika, seorang lelaki melewati Rasulullah SAW ketika beliau sedang buang air kecil seraya mengucapkan salam kepada beliau. Akan tetapi beliau tidak menjawabnya." (HR. Muslim). Hadits ini menjadi dalil kuat bahwa Rasulullah SAW sendiri tidak menjawab salam ketika sedang buang air, sehingga umat Muslim diajarkan untuk mengikuti sunnah beliau.

Hukum ini berlaku untuk semua bentuk perkataan yang bersifat dzikir atau mengandung nama Allah. Para ulama berpendapat bahwa jika seseorang berada di dalam jamban atau toilet, maka tidak boleh bertahmid, tidak mendoakan atau menjawab doa orang yang bersin, tidak membalas salam, tidak menjawab muadzin, sehingga orang yang mengucapkan salam itu tidak berhak mendapatkan jawaban saat itu.

Perkataan dalam semua kondisi ini hukumnya makruh dan tidak haram, sehingga tidak ada dosa besar jika seseorang terpaksa melakukannya. Namun, sebagai muslim yang baik, sebaiknya menghindari menjawab salam sampai keluar dari kamar mandi. Jika memang ada yang memberi salam, lebih baik menjawabnya setelah keluar dan dalam keadaan suci.

Adab-Adab Saat Berada di Kamar Mandi dalam Islam

Dalam buku Fikih Sunnah karya Sayyid Sabiq, menjelaskan bahwa adab ketika memasuki kamar mandi mencakup membaca doa perlindungan, mendahulukan kaki kiri saat masuk, serta menjaga aurat dan tidak membawa benda yang mengandung lafaz Allah kecuali bila darurat.

Semua adab ini, menurutnya, bertujuan menanamkan rasa hormat, kebersihan, dan kesadaran spiritual dalam rutinitas harian seorang Muslim. Islam mengajarkan adab yang lengkap untuk setiap aspek kehidupan, termasuk ketika berada di kamar mandi. Berikut adalah adab-adab yang perlu diperhatikan:

1. Membaca Doa Sebelum Masuk

Sebelum memasuki kamar mandi, disunnahkan membaca doa: "Allahumma inni a'udzu bika minal khubutsi wal khaba'its" (Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari godaan setan laki-laki dan perempuan). Doa ini bertujuan memohon perlindungan dari gangguan jin dan setan yang mendiami tempat-tempat kotor.

2. Mendahulukan Kaki Kiri

Ketika masuk kamar mandi, hendaknya mendahulukan kaki kiri sebagai bentuk penghormatan. Sebaliknya ketika keluar kamar mandi, didahulukan kaki kanan. Adab ini diajarkan Rasulullah SAW untuk membedakan antara tempat yang bersih dan tempat yang najis.

3. Tidak Membawa Mushaf atau Tulisan Nama Allah

Dilarang membawa Al-Qur'an, mushaf, atau benda yang bertuliskan nama Allah dan ayat-ayat suci ke dalam kamar mandi. Hal ini untuk menjaga kesucian dan kehormatan kalam Allah SWT dari tempat yang najis.

4. Tidak Berdzikir dan Berbicara

Berdzikir dan berbicara ketika sedang buang air besar hukumnya makruh, baik di tanah lapang ataupun dalam bangunan. Ini mencakup semua dzikir dan perkataan, kecuali dalam keadaan darurat.

Meskipun berada di tempat tertutup, tetap dianjurkan untuk menutup aurat dengan baik. Rasulullah SAW mengajarkan untuk menjaga kehormatan diri bahkan ketika sendirian, karena Allah SWT senantiasa melihat hambanya.

6. Menggunakan Tangan Kiri untuk Istinja

Ketika bersuci atau membersihkan najis, gunakan tangan kiri. Tangan kanan dikhususkan untuk hal-hal yang baik seperti makan, minum, dan berjabat tangan.

7. Membaca Doa Setelah Keluar

Setelah keluar dari kamar mandi, bacalah doa: "Ghufranaka" (aku mohon ampunan-Mu). Doa ini merupakan ungkapan syukur karena telah diberi kesehatan dan kemudahan dalam membuang hajat.

Dalil tentang Larangan Berdzikir di Kamar Mandi

Larangan berdzikir dan berbicara di kamar mandi memiliki landasan yang kuat dalam Islam. Dalil-dalil ini bersumber dari hadits Nabi Muhammad SAW dan pendapat para ulama yang telah disepakati oleh mayoritas fuqaha. Memahami dalil-dalil ini penting agar umat Muslim tidak ragu dalam mengamalkan adab yang benar.

Hadits dari Abdullah bin Umar merupakan dalil utama yang menjelaskan bahwa Rasulullah SAW tidak menjawab salam ketika sedang buang air kecil. Imam Muslim meriwayatkan bahwa ketika seorang lelaki mengucapkan salam kepada beliau yang sedang buang air, beliau tidak menjawabnya. Setelah selesai dan berwudhu, barulah beliau menjawab salam tersebut sambil menjelaskan alasan tidak menjawab saat itu.

Melansir dari berbagai kitab hadits, Rasulullah SAW bersabda: "Sesungguhnya aku tidak suka menyebut nama Allah kecuali dalam keadaan suci." Hadits ini menunjukkan bahwa menyebut nama Allah, termasuk dalam ucapan salam yang berbunyi "Assalamu'alaikum" (semoga keselamatan dari Allah tercurah untukmu), sebaiknya dilakukan dalam keadaan bersih dan suci.

Para ulama mazhab empat (Hanafi, Maliki, Syafi'i, dan Hanbali) sepakat bahwa berdzikir di kamar mandi hukumnya makruh. Namun, jika dalam keadaan darurat seperti ada bahaya yang mengancam jiwa, maka diperbolehkan berbicara atau bahkan berdoa memohon pertolongan Allah. Prinsip darurat dalam Islam membolehkan hal yang dimakruhkan jika memang sangat diperlukan untuk keselamatan.

Kapan Boleh Berbicara di Kamar Mandi

Meskipun hukum dasarnya adalah makruh untuk berbicara di kamar mandi, Islam memberikan ruang pengecualian dalam kondisi tertentu. Prinsip dharurat (keadaan darurat) dalam fiqih Islam membolehkan hal yang dimakruhkan atau bahkan diharamkan jika memang sangat diperlukan untuk menghindari bahaya yang lebih besar.

Kondisi Darurat yang Membolehkan Berbicara:

Bahaya yang Mengancam Jiwa

Jika ada bahaya seperti kebakaran, gempa, atau ancaman lain yang memerlukan peringatan segera, maka diperbolehkan berteriak atau berbicara untuk menyelamatkan diri dan orang lain.

Keadaan Sakit atau Membutuhkan Bantuan

Ketika seseorang terpeleset, pingsan, atau mengalami kondisi medis darurat di kamar mandi, diperbolehkan meminta pertolongan dengan berteriak atau memanggil orang lain.

Memberikan Peringatan Kepada Orang Lain

Jika ada orang yang akan masuk sementara kamar mandi sedang digunakan, boleh memberikan peringatan singkat agar orang tersebut mengetahui bahwa tempat tersebut sedang terisi.

Keperluan Mendesak Lainnya

Situasi-situasi mendesak yang jika tidak direspons akan menimbulkan mudarat atau kesulitan yang lebih besar, seperti anak kecil yang membutuhkan bimbingan orang tua saat belajar menggunakan toilet.

Melansir dari berbagai sumber fiqih Islam, para ulama menekankan bahwa pengecualian ini harus benar-benar dalam kondisi darurat dan tidak boleh dijadikan kebiasaan. Setelah kondisi darurat berlalu, hendaknya kembali menjaga adab dengan tidak berbicara di kamar mandi. Prinsip dharurat dalam Islam bersifat terbatas dan tidak boleh disalahgunakan untuk melanggar adab yang telah ditetapkan.

Perbedaan Menjawab Salam dengan Lisan dan Hati

Dalam konteks bolehkah menjawab salam saat di kamar mandi, terdapat perbedaan pendapat ulama mengenai menjawab dengan hati dibandingkan dengan lisan. Perbedaan ini penting untuk dipahami agar umat Muslim dapat mengambil sikap yang tepat ketika menghadapi situasi tersebut.

Menjawab salam dengan lisan, yaitu mengucapkan "Wa'alaikumussalam" secara verbal, jelas dimakruhkan ketika berada di kamar mandi. Hal ini karena ucapan tersebut mengandung nama Allah dan merupakan bentuk dzikir yang seharusnya diucapkan dalam keadaan suci. Para ulama sepakat bahwa sebaiknya menunda jawaban salam sampai keluar dari kamar mandi.

Adapun menjawab salam dengan hati, tanpa menggerakkan bibir atau mengeluarkan suara terdapat perbedaan pendapat di kalangan ulama. Sebagian ulama membolehkannya karena tidak ada suara yang keluar dan tidak ada penggunaan lisan di tempat yang najis. Perkataan dalam hati dianggap tidak sama dengan perkataan dengan lisan.

Mengutip dari Al-Adzkar: Doa dan Dzikir dalam Al-Qur'an dan Sunnah, dijelaskan bahwa apabila seseorang bersin lalu bertahmid dengan hatinya tanpa menggerakkan mulutnya, maka diperbolehkan. Prinsip yang sama dapat diterapkan untuk menjawab salam dengan hati ketika berada di kamar mandi, meskipun yang paling utama adalah menunda jawaban sampai keluar.

FAQ

1. Apakah boleh menjawab salam saat di kamar mandi? Tidak boleh atau dimakruhkan menjawab salam saat berada di kamar mandi karena mengandung penyebutan nama Allah di tempat yang najis.

2. Bagaimana jika seseorang memberi salam saat saya di kamar mandi? Tundalah menjawab salam tersebut hingga keluar dari kamar mandi, kemudian jawablah dengan baik dan jika perlu berikan penjelasan singkat.

3. Apakah boleh menjawab salam dengan hati saat di kamar mandi? Sebagian ulama membolehkan menjawab dengan hati tanpa menggerakkan bibir, namun yang paling utama adalah menunda hingga keluar dari kamar mandi.

4. Apakah dosa jika tidak sengaja menjawab salam di kamar mandi? Hukumnya makruh bukan haram, sehingga tidak ada dosa besar, namun sebaiknya dijaga agar tidak menjadi kebiasaan.

5. Bolehkah berdzikir di kamar mandi dalam kondisi darurat? Dalam kondisi darurat seperti bahaya yang mengancam jiwa, diperbolehkan berbicara atau berdoa memohon pertolongan Allah.

6. Apa hikmah tidak boleh berbicara di kamar mandi? Hikmahnya adalah menjaga kesucian nama Allah, membedakan tempat suci dan najis, melatih pengendalian diri, serta menjaga kesehatan.

7. Bagaimana adab yang benar saat akan masuk kamar mandi? Membaca doa perlindungan, mendahulukan kaki kiri saat masuk, tidak membawa mushaf, dan tidak berdzikir selama di dalamnya.

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |