Doa Agar Hujan Cepat Reda dan Terhindar dari Bahayanya, Jangan Lupa Amalkan

3 hours ago 1

Liputan6.com, Jakarta Hujan adalah anugerah dari Allah SWT yang membawa rahmat bagi seluruh makhluk-Nya. Air yang turun dari langit menjadi sumber kehidupan bagi tumbuhan, hewan, dan manusia. Namun, dalam kondisi tertentu, hujan yang terus menerus atau datang tiba-tiba bisa menimbulkan kekhawatiran, bahkan bencana seperti banjir, tanah longsor, atau petir menyambar. Dalam situasi semacam itu, Islam mengajarkan umatnya untuk memohon perlindungan kepada Allah SWT.

Sebagai hamba yang beriman, umat Islam diajarkan untuk berdoa kepada Allah SWT dalam segala situasi, termasuk saat hujan turun deras. Rasulullah SAW sendiri memberikan tuntunan bacaan doa yang bisa diamalkan agar hujan berhenti atau bergeser ke tempat lain yang lebih membutuhkan. 

Dalam artikel ini, Liputan6.com akan membahas beberapa bacaan doa agar hujan cepat reda, ulasan waktu mustajab saat hujan, serta beberapa pertanyaan umum terkait hujan dalam Islam, Rabu (9/7/2025).

Musim kemarau tapi nyatanya hujan deras masih mengguyur. Menyikapi fenomena ini, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan adanya potensi cuaca ekstrem yang masih akan berlangsung hingga Oktober mendatang.

1. Doa Memohon Hujan Berhenti dan Langit Cerah

Dikutip dari Fikih Sunnah karya Sayyid Sabiq, Rasulullah SAW membaca doa berikut ketika hujan turun sangat lebat:

اللَّهُمّ حَوَالَيْنَا وَلَا عَلَيْنَا، اللَّهُمَّ عَلَى الْآكَامِ وَالْجِبَالِ وَالظِّرَابِ وَبُطُونِ الْأَوْدِيَةِ وَمَنَابِتِ الشَّجَرِ

Allahumma hawalaina wa laa 'alaina. Allahumma 'alal aakaami wal jibaali wadz dziraabi wa buthunil aawdiati wa manaabitisy syajar.

Artinya: “Ya Allah, turunkanlah hujan di sekitar kami, bukan kepada kami. Ya Allah, turunkanlah hujan ke bukit-bukit, pegunungan, lembah-lembah, dan tempat tumbuhnya pepohonan.” (HR. Bukhari)

2. Doa agar Terhindar dari Bahaya Hujan Deras

Doa ini dipanjatkan agar tidak tertimpa mudharat dari hujan:

بِسْمِ اللَّهِ الَّذِى لاَ يَضُرُّ مَعَ اسْمِهِ شَىْءٌ فِى الأَرْضِ وَلاَ فِى السَّمَاءِ وَهُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ

Bismillahilladzi la yadhurru ma’asmihi syai’un fil ardhi wa laa fissamaa’i wa huwa as-sami’ul ‘alim.

Artinya: “Dengan nama Allah, yang dengan nama-Nya tidak ada sesuatu pun yang dapat membahayakan di bumi maupun di langit. Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.”

3. Doa Setelah Hujan Reda

Jika hujan sudah reda, disunnahkan untuk membaca doa berikut:

مُطِرْنَا بِفَضْلِ اللهِ وَرَحْمَتِهِ

Muthirnaa bifadhlillahi wa rahmatih.

Artinya: “Kami diberi hujan karena karunia dan rahmat Allah.”(HR. Bukhari dari Zaid bin Khalid)

4. Doa Saat Hujan Petir

Hujan disertai petir bisa menimbulkan ketakutan. Rasulullah SAW mengajarkan doa berikut:

سُبْحَانَ الَّذِي يُسَبِّحُ الرَّعْدُ بِحَمْدِهِ وَالْمَلَائِكَةُ مِنْ خِيفَتِهِ

Subhaanalladzi yusabbihur ra’du bihamdihi wal malaa’ikatu min khiifatih.

Artinya: “Mahasuci Allah yang petir dan para malaikat bertasbih memuji-Nya karena takut kepada-Nya.”

5. Doa Saat Hujan dan Angin Kencang

Dari HR Muslim, Rasulullah SAW mengajarkan doa:

اَللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ خَيْرَهَا وَخَيْرَ مَا فِيهَا وَخَيْرَ مَا أُرْسِلَتْ بِهِ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّهَا وَشَرِّ مَا فِيهَا وَشَرِّ مَا أُرْسِلَتْ بِهِ

Allahumma inni as-aluka khaira-ha wa khaira ma fiha wa khaira ma ursilat bih. Wa a’udzu bika min sharriha wa sharri ma fiha wa sharri ma ursilat bih.

Artinya: “Ya Allah, aku memohon kepada-Mu kebaikan dari angin ini, kebaikan yang ada di dalamnya, dan kebaikan yang Engkau kirimkan bersamanya. Dan aku berlindung kepada-Mu dari keburukannya, keburukan yang ada di dalamnya, dan keburukan yang Engkau kirim bersamanya.”

6. Doa Nabi Nuh a.s agar Hujan Berhenti

Sebagaimana dikisahkan dalam QS Hud: 44:

وَقِيلَ يَا أَرْضُ ابْلَعِي مَاءَكِ وَيَا سَمَاءُ أَقْلِعِي

Wa qīla yā arḍu ibla'ī mā’aki wa yā samā’u aqli’ī.

Artinya: “Dan dikatakan: ‘Hai bumi telanlah airmu, dan hai langit berhentilah (menurunkan hujan).’ Maka air pun disurutkan dan perintah pun diselesaikan.”

Hujan sebagai Waktu Mustajab untuk Berdoa

Hujan tidak hanya menjadi fenomena alam biasa. Dalam Islam, hujan termasuk waktu yang sangat dianjurkan untuk berdoa. Rasulullah SAW bersabda:

"Berdoalah pada waktu doa-doa diperkenankan Tuhan, yakni pada saat berjumpa dengan pasukan musuh, ketika akan melaksanakan salat, dan ketika turun hujan." (HR Syafi’i, dikutip dalam Amalan Pembuka Rezeki karya Haris Priyatna dan Lisdy Rahayu)

Imam Syafi’i melalui kitab al-Umm juga menekankan pentingnya menyandarkan turunnya hujan pada karunia Allah SWT. Ia menyebut, “Barang siapa berkata, ‘Hujan turun berkat karunia Allah SWT dan rahmat-Nya,’ maka itu merupakan bentuk keimanan kepada Allah SWT.”

Hal ini menunjukkan bahwa setiap tetes hujan membawa keberkahan, dan merupakan waktu di mana langit terbuka untuk permohonan manusia. Maka, berdoalah saat hujan turun, baik untuk meminta kebaikan darinya, atau agar Allah menurunkan hujan pada tempat yang lebih membutuhkan.

FAQ Seputar Hujan dalam Islam

1. Apakah benar hujan adalah waktu mustajab untuk berdoa?

Ya. Dalam hadits riwayat Imam Syafi’i disebutkan bahwa hujan termasuk waktu di mana doa-doa dikabulkan.

2. Apa hukum meminta hujan berhenti melalui doa?

Boleh. Rasulullah SAW sendiri mencontohkan doa untuk meminta hujan berhenti jika berpotensi membawa bahaya, sebagaimana riwayat dalam HR Bukhari.

3. Bagaimana hukum pawang hujan dalam Islam?

Jika seseorang meyakini bahwa pawang hujan memiliki kekuatan gaib mengendalikan hujan, maka hukumnya haram. Namun, jika sekadar berdoa kepada Allah, maka diperbolehkan menurut sebagian ulama.

4. Apakah doa saat hujan harus dalam bahasa Arab?

Tidak harus. Doa bisa menggunakan bahasa apapun selama disampaikan dengan sungguh-sungguh dan sesuai akidah Islam.

5. Apakah ada doa khusus setelah hujan?

Ya. Rasulullah SAW membaca doa: “Muthirnaa bifadhlillahi wa rahmatih” sebagai bentuk syukur setelah turunnya hujan.

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |