Liputan6.com, Jakarta Malam Lailatul Qadar merupakan malam yang penuh kemuliaan dan keberkahan bagi umat Islam. Pada malam ini, setiap amalan yang dilakukan memiliki nilai yang jauh lebih besar dibandingkan dengan seribu bulan. Oleh karena itu, umat Islam sangat dianjurkan untuk memperbanyak ibadah dan doa, khususnya pada malam-malam terakhir bulan Ramadhan.
Secara bahasa, istilah "Lailatul Qadar" terdiri dari dua kata, yaitu "Lailatul" yang berarti malam, dan "Qadar" yang memiliki beberapa arti penting. Dalam konteks ini, "Qadar" dapat diartikan sebagai kemuliaan, ketetapan, dan ukuran. Sehingga, Lailatul Qadar dapat dimaknai sebagai malam kemuliaan atau malam ketetapan.
Menurut Muhammad Quraish Shihab dalam Membumikan Al-Qur'an, kata "Qadar" memiliki tiga makna utama, yaitu penetapan atau pengaturan, kemuliaan, dan kesempitan. Malam ini adalah saat Allah SWT menetapkan takdir dan rencana-Nya, yang umat islam dianjurkan untuk membaca doa malam lailatul qadar.
Berikut Liputan6.com ulas lengkap tentang doa malam lailatul qadar dan penjelasannya dirangkum dari berbagai sumber, Selasa (8/7/2025).
Ribuan jamaah berkumpul di kompleks Al-Aqsa Yerusalem untuk malam Laylat Al-Qadr atau malam takdir, malam paling suci di bulan ramadhan.
Doa Malam Lailatul Qadar yang Dianjurkan
Doa utama yang sangat dianjurkan untuk dibaca pada malam Lailatul Qadar berasal dari hadis yang diriwayatkan oleh Aisyah radhiyallahu ‘anha. Dalam hadis tersebut, Aisyah bertanya kepada Rasulullah SAW mengenai doa yang sebaiknya diucapkan jika bertemu dengan Lailatul Qadar. Rasulullah SAW kemudian menjawab dengan doa berikut:
اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي
(Allahumma innaka ‘afuwwun tuhibbul ‘afwa fa‘fu ‘annī)
Artinya: “Ya Allah, Engkau Maha Pemaaf dan menyukai pemaafan, maka maafkanlah aku.” (HR. Tirmidzi)
Makna Mendalam dalam Doa Lailatul Qadar
Doa ini mencerminkan inti dari ibadah malam Lailatul Qadar, yaitu harapan untuk mendapatkan ampunan dari Allah SWT. Kata ‘afuwwun (الْعَفُوُّ) memiliki makna yang lebih dalam daripada ghafūr, yang berarti menghapus dosa hingga hilang tanpa bekas. Dengan kata lain, Allah SWT bukan hanya tidak menghukum, tetapi juga menghapus dosa seolah-olah tidak pernah terjadi.
Selain itu, frasa tuhibbul ‘afwa (تُحِبُّ الْعَفْوَ) menegaskan bahwa Allah SWT bukan hanya memberikan ampunan, tetapi juga mencintai perbuatan memberi maaf. Hal ini memberikan pelajaran berharga bahwa memohon ampunan di malam Lailatul Qadar bukan sekadar formalitas, melainkan bentuk kesadaran akan kasih sayang Allah SWT yang tak terhingga.
Imam An-Nawawi dalam Al-Adzkar menyebut doa ini sebagai dzikir paling utama di malam Lailatul Qadar. Beliau juga menambahkan redaksi yang lebih lengkap, yaitu: اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ كَرِيمٌ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي. Dengan tambahan lafaz karīmun (Maha Pemurah), doa ini semakin memperkuat nuansa kasih sayang Ilahi.
Keutamaan Malam Lailatul Qadar
Malam Lailatul Qadar memiliki keutamaan yang sangat besar, sebagaimana firman Allah SWT dalam Al-Qur'an surat Al-Qadr ayat 3: "Lailatul Qadar itu lebih baik daripada seribu bulan." Ayat ini menunjukkan bahwa amal ibadah yang dilakukan pada malam tersebut pahalanya setara atau bahkan melebihi pahala yang dihasilkan selama seribu bulan atau sekitar 83 tahun 4 bulan.
- Malam Turunnya Al-Qur'an: Malam Lailatul Qadar adalah malam diturunkannya Al-Qur'an secara keseluruhan ke "langit dunia" (bait al-izzah).
- Turunnya Malaikat dan Kedamaian: Pada malam ini, para malaikat dan Jibril turun membawa ketenangan dan kedamaian hingga terbit fajar.
- Ampunan Dosa: Barang siapa yang menghidupkan malam Lailatul Qadar dengan penuh keimanan dan mengharap pahala, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni.
- Malam Penetapan Takdir: Malam ini diyakini sebagai saat Allah SWT menetapkan takdir manusia untuk setahun ke depan.
Kapan Terjadinya Malam Lailatul Qadar?
Para ulama berbeda pendapat mengenai kapan terjadinya malam Lailatul Qadar. Namun, mayoritas ulama sepakat bahwa malam ini terjadi pada 10 malam terakhir bulan Ramadhan, dengan penekanan pada malam-malam ganjil. Hal ini didasarkan pada hadits-hadits Nabi Muhammad SAW yang mendorong umat Islam untuk mencarinya pada malam-malam ganjil di akhir Ramadhan.
Pendapat yang paling kuat dan masyhur menyatakan bahwa Lailatul Qadar jatuh pada malam ke-27 Ramadhan. Namun, ada juga pendapat yang mengatakan bahwa malam ini bisa terjadi pada malam-malam lainnya di 10 hari terakhir Ramadhan.
Hikmah dirahasiakannya Lailatul Qadar adalah untuk mendorong umat Islam untuk memperbanyak ibadah, bukan hanya pada satu malam tertentu. Dengan demikian, umat Islam akan senantiasa berupaya dan memperbanyak ibadah di malam-malam terakhir Ramadhan tanpa menunggu waktu pasti.
Tips Mendapatkan Keberkahan Bulan Ramadhan
Bulan Ramadhan adalah momen yang sangat istimewa untuk meraih keberkahan. Berikut adalah beberapa tips yang dapat dilakukan untuk mendapatkan keberkahan Ramadhan:
- Niat yang Ikhlas dan Persiapan Dini: Keberkahan Ramadhan dimulai dari niat yang tulus dan persiapan diri secara mental dan spiritual.
- Memperbanyak Tilawah dan Tadabbur Al-Qur'an: Ramadhan disebut juga sebagai bulan Al-Qur’an. Dalam Tafsir Al-Mishbah karya Prof. M. Quraish Shihab, disebutkan bahwa keutamaan membaca Al-Qur’an di bulan Ramadhan akan dilipatgandakan pahalanya
- Menjaga Shalat Wajib dan Memperbanyak Shalat Sunnah: Dalam Fiqh al-Ibadat karya Sayyid Sabiq, disebutkan bahwa Ramadhan adalah saat terbaik untuk memperbaiki kualitas shalat.
- Memperbanyak Sedekah dan Amal Sosial: Sedekah selama Ramadhan memiliki efek ganda, yaitu memperkuat solidaritas sosial dan meningkatkan keberkahan hidup. Dalam jurnal "Peranan Sedekah dalam Peningkatan Kesejahteraan Sosial Masyarakat" oleh Nurhayati (2019) yang diterbitkan oleh Jurnal Al-‘Adalah, sedekah selama Ramadhan memiliki efek ganda:
- Menahan Diri dari Perilaku Negatif: Puasa bukan hanya soal menahan lapar dan haus, tetapi juga menahan diri dari perkataan dan perbuatan yang tidak bermanfaat.
- I’tikaf dan Memperbanyak Doa di 10 Malam Terakhir: I’tikaf adalah sarana maksimal untuk meraih Lailatul Qadar. Perbanyak doa, terutama doa yang diajarkan Rasulullah SAW. Dalam buku Fikih Puasa karya Dr. Yusuf Al-Qaradawi, dijelaskan bahwa i’tikaf adalah sarana maksimal untuk meraih Lailatul Qadar.
- Berilmu dalam Beribadah: Keberkahan ibadah sangat erat kaitannya dengan pengetahuan yang mendasarinya. Pahami makna dan syarat ibadah agar lebih khusyuk dan meraih dampak spiritual yang lebih besar.
QnA Seputar Malam Lailatul Qadar
Berikut adalah beberapa pertanyaan dan jawaban seputar malam Lailatul Qadar:
1. Apakah tanda seseorang mendapatkan Lailatul Qadar?
Tidak ada tanda khusus yang mutlak, tetapi sebagian ulama mengatakan hati terasa tenang, ibadah terasa ringan, dan muncul semangat berdoa.
2. Apakah boleh meminta hajat dunia saat Lailatul Qadar?
Boleh, bahkan dianjurkan. Namun, jangan lupa untuk selalu mengutamakan doa ampunan.
3. Apakah Lailatul Qadar hanya turun pada malam ganjil?
Banyak hadis yang menganjurkan mencarinya pada malam-malam ganjil 10 hari terakhir Ramadhan, tetapi bisa saja terjadi pada malam genap.
4. Mengapa disebut lebih baik dari seribu bulan?
Karena ibadah pada malam ini lebih baik daripada ibadah selama 83 tahun lebih tanpa Lailatul Qadar.
5. Apa amalan yang utama saat Lailatul Qadar?
Amalan utamanya adalah shalat malam, membaca Al-Qur’an, berdzikir dan berdoa, memperbanyak istighfar, bersedekah, dan membaca doa “Allahumma innaka ‘afuwwun…” berulang-ulang.