Liputan6.com, Cilacap - Bagi para pecinta fashion dan kolektor, memiliki koleksi pakaian yang banyak dan beragam tentu menjadi impian. Banyak orang yang menghabiskan waktu dan uang untuk mencari pakaian-pakaian terbaru dan trendi, serta menyimpannya dalam lemari sebagai bagian dari koleksinya.
Namun, di balik kesenangan mengoleksi pakaian, ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan. Ustadz Adi Hidayat (UAH), seorang ulama Muhammadiyah memberikan saran yang patut dipertimbangkan bagi mereka yang gemar mengoleksi pakaian.
Terlebih, semua yang dilakukan di dunia akan dihisab di hari kiamat. Begitupun terkait dengan perilaku gemar mengoleksi atau membeli baju baru.
Menurut UAH, sebelum terlalu fokus pada koleksi, ada hal penting yang perlu dilakukan terlebih dahulu. UAH menekankan pentingnya menggunakan pakaian yang sudah dibeli.
Hal ini berlaku tidak hanya untuk wanita, tapi juga kaum laki-laki.
Lantas apa yang disarankan UAH bagi para kolektor pakaian? Simak ulasannya berikut ini.
Simak Video Pilihan Ini:
Tim Gabungan Pemalang Cek Barang Kedaluwarsa Jelang Lebaran Idul Fitri 2024
Saran UAH
Mengawali ulasannya UAH menceritakan kalau dirinya pernah memberikan nasihat kepada dirinya sendiri. Ia meminta dirinya untuk membuka lemari pakaian dan memeriksa apakah ada pakaian yang belum pernah digunakan untuk beribadah.
Dengan cara ini, UAH ingin memastikan bahwa pakaian yang dimiliki benar-benar digunakan untuk tujuan yang baik dan tidak hanya menjadi koleksi yang tidak berguna. Pernyataan UAH ini menunjukkan bahwa ia ingin hidup sederhana dan tidak berlebihan dalam menggunakan pakaian, serta ingin memastikan bahwa setiap pakaian yang dimiliki memiliki nilai dan manfaat yang positif.
Dengan demikian, UAH memberikan contoh bagaimana kita dapat menjadi lebih bijak dan bertanggung jawab dalam mengelola pakaian yang kita miliki.
“Saya suka begini, suka memberikan nasihat pada diri pribadi, “Adi Hidayat buka pakaian kamu! Lemari maksudnya, cek! ada enggak satu helai pun yang belum pernah dipakai ibadah,” katanya dikutip dari tayangan YT Lentera Mutiara TV, Selasa (08/07/2025).
Supaya Hisabnya Ringan
Lebih lanjut UAH memberikan penjelasan tentang pentingnya menggunakan pakaian baru untuk beribadah, seperti sholat, sebelum digunakan untuk keperluan lain. Menurut UAH, dengan menggunakan pakaian baru untuk beribadah, kita dapat memperoleh hisab yang ringan di sisi Allah.
“Kami dapat pelajaran Bu, kalau ada satu pakaian baru diterima pakai dulu ibada, minimal sholat dulu supaya hisabnya ringan,” paparnya
Ketika Allah menghitung amal perbuatan kita, kita dapat menjawab bahwa pakaian tersebut telah digunakan untuk beribadah, seperti sholat, sebelum digunakan untuk keperluan lain. UAH menekankan bahwa dengan melakukan hal ini, kita dapat menunjukkan rasa syukur dan tanggung jawab atas nikmat yang diberikan oleh Allah.
Selain itu, UAH juga memberikan contoh bagaimana kita dapat menjawab pertanyaan Allah tentang penggunaan pakaian yang diterima sebagai hadiah, dengan bersaksi bahwa pakaian tersebut telah digunakan untuk beribadah.
“Kalau Allah hisab, “dari mana engkau dapatkan hadiah? “Si Fulan Ya Allah dan Engkau Maha Mengetahui.Sebelum ke mana engkau gunakan pakaiannya, bersaksi dipakai sholat, Ya Allah sekalipun itu pakaian dipesan untuk kondangan misalnya,” tegasnya.
Dengan demikian, UAH memberikan penjelasan tentang bagaimana kita dapat menggunakan pakaian dengan bijak dan bertanggung jawab, serta memperoleh keberkahan dan hisab yang ringan di sisi Allah.
Penulis: Khazim Mahrur / Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul