Liputan6.com, Jakarta Sholawat adalah lantunan doa dan pujian kepada Nabi Muhammad SAW yang sangat akrab dalam kehidupan umat Islam. Di majelis-majelis taklim, sekolah-sekolah, hingga momen keagamaan, lantunan sholawat sering menghiasi suasana dengan keteduhan dan semangat cinta kepada Rasulullah SAW. Tak hanya sebagai ibadah, sholawat juga menjadi sarana pendidikan ruhani dan cinta kepada Nabi.
Salah satu sholawat yang belakangan ini banyak disenandungkan adalah Sholawat Man Ana. lirik Man Ana menjadi populer di kalangan umat Islam, terutama generasi muda, karena dibawakan dengan indah oleh grup religi seperti Sabyan Gambus dan penyanyi asal Mesir, Mohamed Tarek. Lebih dari sekadar lantunan syair, lirik Man Ana memuat pesan mendalam tentang cinta dan penghormatan terhadap guru.
Dalam Islam, guru memiliki kedudukan yang sangat mulia. Maka, tidak mengherankan bila lirik Man Ana dihayati sebagai ungkapan rasa syukur dan cinta kepada mereka yang membimbing kita dalam cahaya ilmu dan iman. Berikut ini adalah lirik lengkap dari Sholawat Man Ana yang dirangkum Liputan6.com, Rabu (9/7/2025).
Jumlah mahasiswa internasional termasuk dari Indonesia yang mendaftar ke perguruan tinggi di AS kembali turun. Sebagian pihak menyalahkan retorika anti-imigran dan berbelitnya proses visa. Tapi ini dibantah Deplu AS, yang menyatakan banyak mahasiswa ...
Lirik Sholawat Man Ana
مَنْ أَنَا مَنْ أَنَا مَنْ أَنَا لَوْلَاكُمْ ، كَيْفَ مَا حُبُّكُمْ كَيْفَ مَا أَهْوَاكُمْ
Man ana man ana laulaakum, kaifa maa hubbukum kaifa maa ahwaakum
Artinya: Siapakah diriku, siapakah diriku, siapalah diriku ini kalau tiada bimbingan kalian (guru), bagaimana aku tidak cinta kepada kalian dan bagaimana aku tak menginginkan bersama kalian.
مَا سِوَىٰ وَلَا غَيْرَكُمْ سِوَاكُمْ ، لَا وَمَنْ فِي الْمَحَبَّةِ عَلَيَّ وَلَاكُمْ
Maa siwaaya wa laa ghairakum siwaakum, laa wa man fiil mahabbah ‘alayya wulaakum
Artinya: Tiada selainku juga tiada selainnya kecuali engkau, tiada siapapun dalam cinta selain engkau dalam hatiku.
أَنْتُمْ أَنْتُمْ مُرَادِي وَأَنْتُمْ قَصْدِي ، لَيْسَ أَحَدٌ فِي الْمَحَبَّةِ سِوَاكُمْ عِنْدِي
Antum antum muroodii wa antum qoshdii, laisa ahadun fiil mahabbati siwaakum ‘indii
Artinya: Kalianlah dambaanku dan yang kuinginkan, tiada seorang pun dalam cintaku selain kalian di sisiku.
كُلَّمَا زَادَنِي فِي هَوَاكُمْ وَجْدِي ، قُلْتُ يَا سَادَتِي مُحْجَتِي تَفْدِيكُمْ
Kullamaa zaadanii fii hawaakum wajdii, qultu yaa saadatii muhjatii tafdiikum
Artinya: Setiap kali bertambah rasa cinta dan rindu padamu, maka berkata hatiku, wahai guruku penyemangatku, telah siap ku berkorban demi keselamatan dirimu.
لَوْ قَطَعْتُمْ وَرِيدِيْ بِحَدِّ مَاضِي ، قُلْتُ وَاللَّهِ أَنَا فِي هَوَاكُمْ رَاضِي
Lau qatha’tum wariidii bihaddi maadii, qultu wallaahi ana fii hawaakum roodii
Artinya: Jika engkau memotong urat nadiku dengan pisau berkilau tajam, kukatakan demi Allah aku rela demi kecintaanku pada kalian.
Makna dan Kandungan Sholawat Man Ana
Makna dari sholawat Man Ana sangat dalam dan menyentuh. Liriknya merupakan ekspresi seorang murid terhadap gurunya yang telah berjasa membimbingnya menuju cahaya ilmu. Sebagaimana dikutip dari buku Filsafat Pendidikan Islam, dalam Islam, kedudukan guru berada tepat di bawah para nabi dan rasul. Guru adalah penerus misi kenabian dalam menyampaikan ilmu dan nilai kebaikan.
Hal ini sejalan dengan firman Allah dalam Surat Fathir ayat 28:
اِنَّمَا يَخْشَى اللّٰهَ مِنْ عِبَادِهِ الْعُلَمٰٓؤُاۗ
"Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya hanyalah para ulama."
Sholawat Man Ana mencerminkan penghormatan dan kecintaan kepada para guru dan ulama sebagai pewaris ilmu para nabi. Syair seperti “Man ana laulaakum” (Siapa aku tanpa kalian) mengandung pengakuan akan pentingnya bimbingan guru dalam kehidupan seorang murid.
Anjuran Bersholawat dalam Islam
Bersholawat merupakan amalan yang sangat dianjurkan dalam Islam. Dalam QS. Al-Ahzab ayat 56, Allah berfirman:
إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ ۚ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا
"Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Wahai orang-orang yang beriman! Bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya."
Hadits yang diriwayatkan oleh at-Tirmidzi juga menegaskan keutamaan bersholawat, bahkan kepada para pengajar kebaikan:
"Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya serta seluruh makhluk di langit dan bumi, hingga semut di sarangnya dan ikan di lautan, bersholawat kepada orang yang mengajarkan kebaikan kepada manusia." (HR. at-Tirmidzi)
Menurut Majmu’ Fataawa Ibn Taimiyyah, orang yang mengajarkan kebaikan adalah sosok yang membantu manusia keluar dari kegelapan menuju cahaya. Maka, sholawat kepada mereka adalah bentuk balasan atas jasa mereka, dengan Rasulullah SAW sebagai sosok yang paling layak mendapat sholawat karena ajarannya yang sempurna.
Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah dalam Jalaa-ul Afhaam juga menyebutkan bahwa Rasulullah SAW adalah guru terbaik umat. Oleh karena itu, bersholawat kepada beliau menjadi bentuk pengakuan terhadap jasa beliau dalam menyebarkan ilmu dan kebaikan.
FAQ Seputar Sholawat
1. Apakah sholawat hanya bisa dilantunkan dalam bahasa Arab?
Tidak. Sholawat dalam bahasa Arab memiliki keutamaan karena sesuai dengan tuntunan syariat, namun melantunkan pujian kepada Nabi dalam bahasa lain pun diperbolehkan sebagai bentuk cinta dan pengagungan.
2. Kapan waktu yang dianjurkan untuk bersholawat?
Sholawat dapat dibaca kapan saja, namun sangat dianjurkan pada hari Jumat, setelah shalat, saat mendengar nama Nabi SAW disebut, atau dalam kondisi sedih dan gembira.
3. Apakah bersholawat hanya ditujukan kepada Nabi Muhammad SAW?
Ya, dalam pengertian syariat, sholawat adalah doa kepada Allah agar melimpahkan rahmat dan keberkahan kepada Nabi Muhammad SAW. Namun, dalam makna pujian dan doa, sholawat juga dapat bermakna permohonan untuk para guru dan ulama.
4. Apa manfaat sering membaca sholawat?
Di antaranya adalah mendapat syafaat Nabi SAW, mendekatkan diri kepada Allah, membersihkan hati, dan menjadi penghapus dosa serta sebab dikabulkannya doa.
5. Apa hukum bersholawat dalam Islam?
Bersholawat adalah perintah Allah dan termasuk amal ibadah yang sangat utama. Hukumnya sunnah muakkad dan wajib dalam beberapa kondisi, seperti dalam tasyahhud akhir shalat.