Liputan6.com, Jakarta - Kehidupan manusia di dunia ini tidak lepas dari berbagai tantangan dan potensi kejahatan, baik yang terlihat maupun tersembunyi. Salah satu bentuk ikhtiar spiritual yang dianjurkan dalam Islam adalah dengan rutin memanjatkan doa perlindungan dari orang jahat.
Kekuatan doa juga ditekankan dalam Al-Qur'an Surah Al-Mukmin (Surah Ghafir) ayat 60, di mana Allah berfirman, "Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu."
Mengutip dari buku Doa Ajaran Ilahi, Anis Masykhur dan Jejen Musfah (2008) menjelaskan bahwa doa sangat penting untuk menyatakan apa yang dikehendaki terhadap Allah SWT guna mendapatkan kemanfaatan atau menolak kemudaratan.
Oleh karena itu, mengetahui dan mengamalkan doa perlindungan dari orang jahat menjadi sangat relevan dalam kehidupan sehari-hari.
Berikut Liputan6.com ulas lengkapnya melansir dari berbagai sumber, Rabu (13/08/2025).
Doa Perlindungan dari Orang Jahat (HR. Abu Dawud dan At Tirmidzi)
Salah satu doa yang secara spesifik memohon perlindungan dari orang jahat dan berbagai bentuk keburukan adalah doa yang diriwayatkan oleh Imam Abu Dawud dan At Tirmidzi. Doa ini mencakup permohonan agar tidak tersesat atau disesatkan, tidak tergelincir atau digelincirkan, tidak menganiaya atau dianiaya, serta tidak berbuat bodoh atau dibodohi orang lain.
Berikut adalah bacaan doa tersebut:
Arab: اللَّهُمَّ إِنِّى أَعُوذُ بِكَ أَنْ أَضِلَّ أَوْ أُضَلَّ أَوْ أَزِلَّ أَوْ أُزَلَّ أَوْ أَظْلِمَ أَوْ أُظْلَمَ أَوْ أَجْهَلَ أَوْ يُجْهَلَ عَلَىَّ
Bacaan latin: "Allahumma inni a-'udzu bika an adhilla aw udholla, aw azilla aw uzalla, aw azhlima aw uzhlama, aw ajhala aw yujhala 'alayya."
Artinya: "Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu, janganlah sampai aku tersesat atau disesatkan (syaitan atau orang jahat), tergelincir atau digelincirkan orang lain, menganiaya atau dianiaya orang lain, dan berbuat bodoh atau dibodohi orang lain." (HR. Abu Dawud dan At Tirmidzi).
Doa ini sangat relevan untuk diamalkan setiap hari sebagai benteng diri dari berbagai potensi kejahatan yang bisa menimpa, baik dari diri sendiri maupun dari orang lain. Melalui doa ini, seorang Muslim menyerahkan sepenuhnya perlindungan dirinya kepada Allah SWT.
Doa Perlindungan Lainnya dari Al-Qur'an dan Hadits
Selain doa khusus di atas, terdapat beberapa doa lain yang diajarkan dalam Al-Qur'an dan Hadits untuk memohon perlindungan dari berbagai bentuk keburukan, termasuk yang disebabkan oleh orang jahat, takdir buruk, atau bencana.
Doa-doa ini mencerminkan ketergantungan seorang Muslim kepada Allah SWT dalam setiap aspek kehidupannya, menunjukkan bahwa perlindungan Allah meliputi segala hal.
-
Doa Mohon Perlindungan dari Takdir Buruk
Doa ini memohon perlindungan dari susahnya bala (bencana), hinanya kesengsaraan, keburukan qadha' (takdir), dan kegembiraan para musuh.
- Arab: اَللّٰهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُبِكَ مِنْ جَهْدِ الْبَلَاءِ، وَدَرَكِ الشَّقَاءِ، وَسُوْءِ الْقَضَاءِ، وَشَمَاتَةِ الْأَعْدَاءِ.
- Bacaan latin: "Allahumma innii a-'uudzubika min jahdil balaa-i, wa darakisy syaqaa-i, wa suu-il qadhaa-i, wa syamaatatil a'daa-i."
- Artinya: "Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari susahnya bala (bencana), hinanya kesengsaraan, keburukan qadha' (takdir), dan kegembiraan para musuh." (HR Bukhari dan Muslim).
-
Doa Keselamatan Dunia Akhirat
Doa ini merupakan permohonan umum untuk kebaikan di dunia dan akhirat, serta perlindungan dari siksa neraka.
- Arab: رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً ، وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً ، وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
- Bacaan latin: "Rabbana atina fiddunya hasanatan wa fil akhirati hasanatan waqina 'adzaban nar."
- Artinya: "Ya Tuhan, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, serta selamatkanlah kami dari siksa neraka."
-
Doa Keselamatan dari Bencana (Tolak Bala)
Doa ini memohon agar dihindarkan dari berbagai malapetaka, bencana, kekejian, kemungkaran, sengketa, kekejaman, dan peperangan.
- Arab: اَللَّهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا الْغَلاَءَ وَالْبَلاَءَ وَالْوَباَءَ وَالْفَحْشَاءَ وَالْمُنْكَرَ وَالسُّيُوْفَ الْمُخْتَلِفَةَ وَالشَّدَائِدَ وَالْمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ مِنْ بَلَدِنَا هَذَا خَاصَّةً وَمِنْ بُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عَامَّةً إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْئٍ قَدِيْرٌ
- Bacaan latin: "Allaahummadfa' 'annal ghalaa-a, wal balaa-a, wal wabaa-a, wal fahsyaa-a, wal munkara, was-suyuufal mukhtalifata, wasy-syadaa-ida, wal mihana maa zhahara minhaa, wa maa baathana min baladinaa haadzaaa khaassatan, wa min buldaanil muslimiina 'aammatan. Innaka 'alaa kulli syai'in qadiir."
- Artinya: "Ya Allah, hindarkanlah kami malapetaka, bala dan bencana, kekejian dan kemungkaran, sengketa yang beraneka, kekejaman dan peperangan, yang tampak dan tersembunyi dalam negara kami dan dalam negara kaum muslimin umumnya. Sesungguhnya Engkau Ya Allah Maha Berkuasa atas segala sesuatu."
-
Doa Mohon Perlindungan dari Fitnah dan Orang Jahat (QS. Yunus: 85-86)
Doa ini memohon agar tidak dijadikan sasaran fitnah bagi kaum yang zalim dan diselamatkan dari tipu daya orang-orang kafir.
- Arab: فَقَالُوۡا عَلَى اللّٰهِ تَوَكَّلۡنَا ۚ رَبَّنَا لَا تَجۡعَلۡنَا فِتۡنَةً لِّـلۡقَوۡمِ الظّٰلِمِيۡنَۙ ٨٥ وَنَجِّنَا بِرَحۡمَتِكَ مِنَ الۡقَوۡمِ الۡكٰفِرِيۡنَ ٨٦
- Bacaan latin: "Rabbana laa taj'alna fitnatan liqaumi dholimiin. Wa najjinaa bi rokhmatika minal qaumil kafiriin."
- Artinya: "Ya Tuhan, janganlah Engkau jadikan kami sasaran fitnah bagi kaum yang zhalim, dan selamatkanlah kami dengan curahan rahmat-Mu dari tipu daya orang- orang yang kafir." (Qs. Yûnus: 85-86).
Konsep Kejahatan dalam Islam
Dalam pandangan Islam, kejahatan adalah segala tindakan manusia yang bertentangan dengan perintah Allah SWT. Kejahatan dianggap sebagai salah satu potensi perilaku manusia dan diyakini sebagai bentuk ujian bagi manusia di dunia.
Al-Qur'an menggunakan berbagai istilah untuk menggambarkan berbagai bentuk kejahatan yang dilakukan oleh manusia, yang secara umum menunjukkan adanya pergeseran, perubahan, atau penyimpangan dari kondisi awal atau yang semestinya.
Mengutip dari Jurnal Hukum Diktum, Muzdalifah Muhammadun (2011) menjelaskan bahwa ontologi kejahatan adalah penggunaan salah satu potensi yang diberikan oleh Allah SWT di luar koridor yang telah ditetapkan-Nya.
Beberapa terma kejahatan dalam Al-Qur'an meliputi:
- Al-Fasad (Kerusakan): Tindakan yang menyebabkan kerusakan, baik pada lingkungan alam maupun tatanan sosial.
- Al-Fusuq (Kefasikan): Tindakan keluar dari ketaatan kepada Allah, termasuk kemaksiatan dan meninggalkan perintah Allah.
- Al-Isyan (Kedurhakaan): Meliputi dosa besar maupun dosa kecil, menunjukkan ketidakpatuhan terhadap larangan Tuhan.
- Al-Itsm (Dosa/Kejahatan): Menggambarkan perbuatan dosa, seperti pembunuhan.
- Al-Zulm (Kezaliman): Berarti menempatkan sesuatu bukan pada tempatnya, mulai dari yang terkecil hingga kemusyrikan.
- Al-Fahisyah (Perbuatan Keji): Meliputi segala bentuk penyimpangan seksual dan perilaku tidak senonoh lainnya.
- Al-Munkar (Kemungkaran): Segala sesuatu yang dipandang buruk oleh syariat, diharamkan, dan tidak disukai.
- Al-Baghya (Permusuhan/Pelanggaran Hak): Mencakup segala pelanggaran hak dalam interaksi sosial, seperti perampokan atau pencurian.
- Al-Batil (Kebatilan): Sering digunakan dalam konteks kejahatan ekonomi, seperti menggunakan harta orang lain secara tidak benar.
- Al-Makr (Tipu Daya/Makar): Menggambarkan kejahatan sistematis dan terorganisir untuk menghambat dakwah atau menipu masyarakat.
- Al-Jarimah (Kejahatan Pidana): Istilah umum untuk tindakan kejahatan, seringkali merujuk pada orang yang melakukan kejahatan yang acuan akhirnya hampir pasti adalah kekafiran.
Secara ontologis, kejahatan adalah penggunaan salah satu potensi yang diberikan oleh Allah SWT di luar koridor yang telah ditetapkan-Nya. Wujud kejahatan dalam Al-Qur'an meliputi kejahatan terhadap Tuhan, lingkungan, sosial, kultural, ekonomi, personal, dan komunal.
Memahami konsep-konsep ini membantu seorang Muslim untuk lebih waspada dan memohon perlindungan dari segala bentuk kejahatan.
Sumber Kejahatan dalam Perspektif Psikologi Islam
Dalam perspektif psikologi Islam, sumber kejahatan tidak jauh berbeda dengan pandangan psikologi umum, namun dijelaskan melalui konsep Nafs (jiwa) dan dimensi manusia. Manusia adalah makhluk yang terbentuk dari penggabungan jasad (material) dan jiwa (immaterial), yang membutuhkan ruh untuk mengaplikasikan sifat dinamisnya.
Mengutip dari Mawa'izh: Jurnal Dakwah dan Pengembangan Sosial Kemanusiaan, Wahyu Kurniawan dan Siti Hapsoh (2019) menjelaskan bahwa kejahatan secara eksplisit ada penjelasannya di dalam Nafs Hewani.
Al-Ghazali membagi dimensi kejiwaan manusia menjadi empat:
- Dimensi Ragawi (hakikat unsur fisik),
- Dimensi Nabati (fungsi pertumbuhan),
- Dimensi Hewani (motivasi atau persepsi), dan
- Dimensi Insani (pelibatan akal).
Dalam dimensi hewani, terdapat dua kekuatan besar: Daya Pendorong (Quwa Muharrika) yang terdiri dari dorongan sensual (libido seksual) dan dorongan kemarahan (agresi). Tindakan-tindakan destruktif, pembunuhan, atau bunuh diri, serta egoisme dan ketamakan, merupakan bentuk ekstrem dari ekspresi Nafs hewani ini.
Al-Ghazali juga mengklasifikasikan Nafs manusia menjadi tiga tingkatan, yang dapat menjelaskan potensi kejahatan:
- Nafsu Ammarah: Nafsu yang cenderung merusak, tunduk pada kebanalan, dan perintah yang buruk. Ini adalah tingkatan Nafs terendah yang paling berpotensi mendorong pada kejahatan.
- Nafsu Lawwamah: Nafsu yang ingin berbuat baik, namun masih menyesal dalam kesalahan. Berada di antara baik dan buruk.
- Nafsu Mutmainah: Nafsu yang menyukai jiwa yang suci, lembut, dan tenang, cenderung melakukan kebajikan.
Konsep daya kekuatan pendorong dari dimensi hewani ini mirip dengan konsep Id dalam teori psikoanalisa Freud, yang melambangkan nafsu irasional dan dorongan dalam kehidupan. Oleh karena itu, mengendalikan Nafsu Ammarah menjadi krusial dalam menghindari perbuatan jahat.
Pentingnya Berdoa dan Adab dalam Islam
Doa memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan seorang Muslim, bukan hanya sebagai sarana meminta, tetapi juga sebagai bentuk ibadah, pengakuan kebesaran Allah, dan wujud ketergantungan total kepada-Nya.
Berdoa adalah cara bagi umat Islam untuk berkomunikasi langsung dengan Allah SWT, mempersembahkan keinginan, kekhawatiran, rasa syukur, dan pengakuan dosa. Melansir dari RRI juga menegaskan keutamaan dan makna berdoa dalam Islam sebagai bentuk koneksi spiritual yang mendalam.
Beberapa alasan mengapa doa sangat penting dalam Islam:
- Pintu Komunikasi dengan Allah: Doa adalah sarana utama untuk berinteraksi dengan Sang Pencipta.
- Bukti Kekuatan dan Kelemahan Manusia: Melalui doa, manusia mengakui bahwa mereka bergantung sepenuhnya pada Allah SWT.
- Penghilang Kesusahan dan Penyembuh Penyakit Hati: Doa dapat membantu mengatasi kesulitan dan membersihkan jiwa.
- Mengubah Takdir: Dalam sebuah hadis disebutkan, "Tidak ada yang mampu menolak takdir kecuali doa."
- Senjata Seorang Mukmin: Doa dianggap sebagai senjata bagi umat Muslim untuk menghadapi berbagai tantangan dan musibah.
Adab (etika) dalam berdoa juga sangat dianjurkan agar doa lebih mustajab dan diterima oleh Allah SWT.
Beberapa adab berdoa yang baik meliputi:
- niat yang ikhlas,
- memuji Allah dan bersalawat kepada Nabi,
- mengangkat tangan,
- menghadap kiblat,
- bersungguh-sungguh dan yakin,
- merendahkan suara,
- mengulang doa,
- berwudu, serta
- tidak meminta hal yang buruk.
Mengamalkan adab ini akan meningkatkan kualitas doa kita.
Daftar Sumber
- Kurniawan, Wahyu, & Hapsoh, Siti. (2019). Sumber Kejahatan dalam Perspektif Psikologi Islam. Mawa’izh: Jurnal Dakwah dan Pengembangan Sosial Kemanusiaan.
- Muhammadun, Muzdalifah. (2011). KONSEP KEJAHATAN DALAM AL-QURAN (Perspektif Tafsir Maudhu’i). Jurnal Hukum Diktum.
- RRI.
- Doa Ajaran Ilahi oleh Anis Masykhur dan Jejen Musfah (2008)
- https://www.liputan6.com/quran/gafir
FAQ
1. Apa yang dimaksud doa perlindungan dari orang jahat?
Doa yang memohon kepada Allah SWT agar dijauhkan dari segala keburukan, tipu daya, dan niat jahat manusia maupun makhluk lain.
2. Apa dalil anjuran berdoa memohon perlindungan?
Antara lain QS. Ali Imran: 173 dan QS. Al-Mukmin: 60 yang menegaskan bahwa Allah adalah sebaik-baik pelindung dan pengabul doa.
3. Apa contoh doa perlindungan dari orang jahat dalam hadis?
Doa yang diriwayatkan Abu Dawud dan At Tirmidzi: Allahumma inni a‘udzu bika an adhilla aw udholla... yang memohon dijauhkan dari tersesat, tergelincir, menganiaya, dan dibodohi.
4. Apakah ada doa perlindungan lain dari Al-Qur’an dan hadis?
Ada, seperti doa tolak bala, doa keselamatan dunia akhirat, dan doa QS. Yunus: 85-86 untuk terhindar dari fitnah kaum zalim.
5. Bagaimana Islam memandang kejahatan?
Kejahatan adalah tindakan yang bertentangan dengan perintah Allah, mencakup kerusakan, kezaliman, kemungkaran, permusuhan, dan tipu daya.
Salah satunya dari Nafsu Ammarah, yaitu dorongan jiwa yang condong pada keburukan dan perintah yang buruk.
7. Apa adab berdoa agar mustajab?
Ikhlas, memuji Allah, bersalawat, menghadap kiblat, mengangkat tangan, bersungguh-sungguh, merendahkan suara, berwudu, dan tidak meminta hal buruk.

2 months ago
27
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/1522104/original/035498700_1488276143-Rupiah-Melemah-Tipis-Atas-Dolar1.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4779481/original/078495900_1710991316-muslim-women-using-misbaha-keep-track-counting-tasbih.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5395424/original/066921600_1761708920-doa_nurbuat.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4976559/original/079775500_1729596649-nama-nama-surga-1.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4688353/original/005421400_1702706741-pertengkarabn_suami_istri_telisik.com_.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5395325/original/016003300_1761703379-sholawat_nabi_yunus.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4924758/original/032866900_1724300372-ahmet-kurem-fJkO8F7D1Hk-unsplash.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4117148/original/017166500_1660016440-istockphoto-ilustrasi_membaca_doa_qunut.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3437803/original/063290100_1619164728-20210423-Mengunjungi-Pameran-Artefak-Nabi-Muhammad-SAW-di-JIC-IQBAL-4.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/2223459/original/090937300_1526989466-iStock-483807056.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3203834/original/001838300_1597030361-top-view-hand-holding-money-desk_23-2148397901.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/885386/original/003007200_1432609352-1.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5380436/original/025286300_1760424585-Wanita_muslim_berdoa_setelah_sholat__Pexels_.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4367391/original/082473100_1679453428-tarawih.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5154979/original/040661200_1741423970-847066fc0ade4c90f4cacd6316da2f19.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5380435/original/008084100_1760424585-Pria_berdoa_setelah_sholat__Pexels_.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/1554094/original/040157900_1491121330-stairs-735995_1920.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4572021/original/010236500_1694495492-ekrem-osmanoglu-R_t4oOh-Lvg-unsplash.jpg)





























