Al-Muqaddim Artinya Yang Maha Mendahulukan, Memahami Salah Satu Asmaul Husna

7 hours ago 3

Liputan6.com, Jakarta Dalam Islam, salah satu Asmaul Husna yang penting untuk dipahami adalah Al-Muqaddim artinya Dia yang Maha Mendahulukan. Sifat ini menunjukkan bahwa Allah menetapkan urutan segala sesuatu dengan kehendak dan hikmah-Nya.

Saat menghadapi keputusan hidup, seorang Muslim perlu mengingat al muqaddim artinya Tuhan yang mengatur siapa dan apa yang didahulukan sesuai rencana terbaik-Nya. Ini menjadi pelajaran penting untuk bersabar dan tawakal.

Memahami al muqaddim artinya juga membantu kita menerima proses hidup tanpa tergesa-gesa. Semua terjadi sesuai waktu yang telah Allah tetapkan, dan itu selalu yang paling tepat.

Berikut Liputan6.com merangkum dari berbagai sumber tentang asmaul husna al muqaddim artinya, Rabu (9/7/2025).

Lagu Anak Islami - Asmaul Husna

Al Muqaddim Artinya Maha Mendahulukan

Mengutip jurnal yang dipublikasikan di Jurnal Adabiyah Vol. XI Nomor 2/2011, Al-Asmaul Husna adalah salah satu lafaz dengan beragam bentuknya banyak ditemui di beberapa tempat di dalam Al-Qur'an, mengandung makna "perintah" untuk mengamalkannya dan memberi isyarat sebagai salah satu petunjuk dari sekian banyak petunjuk atau informasi yang ditegaskan di dalam Al-Qur'an.

Arti dari Al-Muqaddim ( ٱلْمُقَدِّمُ ) adalah: "Yang Maha Mendahulukan", yaitu Allah SWT mendahulukan siapa atau apa yang Dia kehendaki, dengan penuh hikmah dan keadilan. Salah satu makna mendalam dari nama Allah Al-Muqaddim adalah penegasan bahwa Allah SWT ada sebelum segala sesuatu.

Keberadaan-Nya tidak bergantung pada makhluk atau waktu, sebab Dia-lah yang menciptakan keduanya. Allah mendahului seluruh penciptaan, baik langit, bumi, maupun seluruh isinya. Tidak ada satu pun yang lebih dulu daripada-Nya, karena Dialah yang Awal dan tiada yang mendahului kehendak-Nya.

Allah SWT juga menunjukkan sifat Al-Muqaddim dalam cara-Nya menata kehidupan manusia. Dalam banyak kasus, Allah lebih dulu memberikan peringatan, petunjuk, dan nasihat sebelum menurunkan hukuman atau cobaan.

Misalnya, kematian telah diingatkan dalam Al-Qur'an sebagai peringatan agar manusia mempersiapkan diri. Hal ini mencerminkan rahmat-Nya yang mendahulukan kasih sayang sebelum teguran yang berat.

Lebih dari itu, Al-Muqaddim juga bermakna bahwa Allah mendahulukan urusan hamba-Nya yang dikehendaki-Nya. Dalam kehidupan, ini bisa tampak dalam bentuk rezeki yang dipercepat, kemudahan dalam menghadapi ujian, atau pertolongan yang datang tepat waktu.

Saat di akhirat pun, Allah akan mendahulukan sebagian hamba-Nya untuk memperoleh kemuliaan, sesuai kehendak dan hikmah-Nya. Semua ini menunjukkan betapa sempurnanya pengaturan Allah bagi setiap makhluk-Nya.

Meneladani Al Muqaddim dalam Kehidupan

Melansir buku berjudul Mengenal Tuhan Bersama M. Quraish Shihab (2019), Asma' adalah bentuk jamak (plural), dan bentuk tunggalnya adalah ism yang berarti nama. Dengan demikian, asma' artinya nama-nama. Ismullah artinya nama Allah. Dalam bentuk pluralnya: asma Allah yang artinya adalah nama-nama Allah.

1. Mendahulukan Perintah Allah SWT di Atas Segalanya

Meneladani sifat Al-Muqaddim dimulai dari memprioritaskan perintah Allah dalam setiap aspek kehidupan. Seorang Muslim harus mampu menempatkan kewajiban agama sebagai hal yang utama, seperti menjaga shalat tepat waktu, menjauhi larangan-Nya, dan menjalankan syariat meskipun sedang sibuk dengan urusan dunia.

Ini mencerminkan ketundukan dan penghormatan terhadap kehendak Allah yang Maha Mendahulukan apa yang terbaik bagi hamba-Nya. Dengan mengutamakan perintah-Nya, kita melatih diri untuk menjadi pribadi yang teratur, berkomitmen, dan taat.

2. Mendahulukan Kebaikan dan Kepentingan Orang Lain

Salah satu wujud nyata dari meneladani Al-Muqaddim adalah mengutamakan orang lain dalam kebaikan, khususnya mereka yang sedang dalam kesulitan. Memberikan tempat duduk kepada yang lebih tua, membantu tetangga sebelum diminta, atau berbagi rezeki kepada yang membutuhkan adalah bentuk empati dan kepedulian yang sangat dianjurkan dalam Islam.

Sikap ini bukan hanya mencerminkan akhlak mulia, tetapi juga membangun hubungan sosial yang harmonis, sebagaimana Allah mendahulukan rahmat sebelum hukuman bagi makhluk-Nya.

3. Memanfaatkan Waktu untuk Hal yang Bermanfaat

Allah SWT telah mendahulukan segala sesuatu dengan penuh hikmah, termasuk dalam mengatur waktu dan kesempatan hidup manusia. Oleh karena itu, meneladani Al-Muqaddim juga berarti menghindari perbuatan sia-sia dan memanfaatkan setiap momen untuk kebaikan.

Waktu yang berlalu tidak akan pernah kembali, maka sebaiknya diisi dengan amal salih, belajar, bekerja, atau membantu sesama. Menunda-nunda pekerjaan penting atau larut dalam aktivitas yang tidak berguna hanya akan membuat hidup jauh dari keberkahan.

4. Menyusun Prioritas Hidup dengan Bijaksana

Meneladani Al-Muqaddim juga mengajarkan kita untuk menata prioritas hidup secara bijak, mulai dari urusan spiritual, keluarga, pekerjaan, hingga hubungan sosial. Setiap Muslim perlu mampu membedakan mana yang penting dan mendesak, serta mana yang bisa ditunda. Dengan menyusun skala prioritas yang benar, kita akan lebih tenang, tidak mudah stres, dan mampu menjalani hidup dengan lebih produktif dan seimbang.

5. Mendahulukan Akhlak Terpuji dalam Setiap Interaksi

Sifat Allah sebagai Al-Muqaddim yang mendahulukan kasih sayang sebelum hukuman, bisa kita contoh dengan mengutamakan akhlak baik dalam berinteraksi dengan siapa pun. Kita dianjurkan untuk bersabar, memberi maaf lebih dahulu, atau menyapa lebih dulu meskipun terhadap orang yang mungkin menyakiti hati kita. Dengan begitu, kita menanamkan kedamaian di sekitar kita dan menebar nilai-nilai rahmat sebagaimana yang Allah ajarkan melalui nama-nama-Nya yang indah.

Ayat Al-Qur’an dan Hadis Mencerminkan Makna Al-Muqaddim

Mengutip buku berjudul Cerita & Makna Asmaul Husna Untuk Anak oleh Siti Wahyuni dan Arini Nurpadilah dijelaskan dalam Al-Qur'an juga sering tercantum bahwa Allah mendahulukan perintah untuk beriman sebelum perintah untuk beribadah kepada-Nya. Sungguh Allah Maha Mengetahui dan Mahakuasa atas segala sesuatu. 

Ayat Al-Qur’an yang Mencerminkan Makna Al-Muqaddim

Surah Al-Hadid ayat 3:

هُوَ ٱلْأَوَّلُ وَٱلْآخِرُ وَٱلظَّاهِرُ وَٱلْبَاطِنُ ۖ وَهُوَ بِكُلِّ شَىْءٍ عَلِيمٌ

Artinya: "Dialah Yang Awal dan Yang Akhir, Yang Zahir dan Yang Batin; dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu." (QS. Al-Hadid: 3)

Ayat ini menunjukkan bahwa Allah adalah Yang Awal (Al-Awwal), yakni yang mendahului segala sesuatu—yang selaras dengan makna dari Al-Muqaddim.

Hadis Shahih tentang Al-Muqaddim dan Al-Mu’akhkhir

Dua nama ini (Al-Muqaddim & Al-Mu’akhkhir) disebut dalam doa Rasulullah SAW:

Hadis Riwayat Muslim no. 2713:

اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي مَا قَدَّمْتُ وَمَا أَخَّرْتُ، وَمَا أَسْرَرْتُ وَمَا أَعْلَنْتُ، أَنْتَ الْمُقَدِّمُ وَأَنْتَ الْمُؤَخِّرُ، لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ

Artinya: "Ya Allah, ampunilah dosaku yang telah lalu maupun yang akan datang, yang aku rahasiakan maupun yang aku tampakkan. Engkaulah Al-Muqaddim dan Al-Mu’akhkhir. Tiada Tuhan selain Engkau."

Dalam hadis ini, Rasulullah menyebut Al-Muqaddim (Yang Maha Mendahulukan) dan Al-Mu’akhkhir (Yang Maha Mengakhirkan) sebagai bentuk pengakuan terhadap kekuasaan Allah dalam menentukan waktu, urutan, dan takdir bagi makhluk-Nya.

Q & A Seputar Topik Arti Al-Muqaddim

Apa arti Al-Muqaddim dalam Asmaul Husna?

Al-Muqaddim artinya Yang Maha Mendahulukan. Ini menunjukkan bahwa Allah SWT memiliki kuasa mutlak untuk menentukan siapa dan apa yang harus didahulukan dalam segala urusan di dunia maupun akhirat. Tidak ada satu pun makhluk yang bisa lebih dahulu dari kehendak-Nya.

Bagaimana Al-Muqaddim tercermin dalam kehidupan manusia?

Allah sebagai Al-Muqaddim mendahulukan apa yang dikehendaki-Nya dengan hikmah. Contohnya, Allah mendahulukan peringatan sebelum azab, atau mendahulukan orang-orang yang beriman dalam memperoleh rahmat. Segala ketetapan-Nya memiliki urutan dan waktu yang paling tepat.

Apakah ada dalil Al-Qur’an yang menggambarkan sifat Al-Muqaddim?

Meskipun nama Al-Muqaddim tidak disebut langsung dalam Al-Qur'an, maknanya tercermin dalam Surah Al-Hadid ayat 3, yang menyebut Allah sebagai "Yang Awal dan Yang Akhir". Ini menunjukkan bahwa tidak ada sesuatu pun yang lebih dahulu dari Allah.

Bagaimana cara meneladani sifat Al-Muqaddim dalam kehidupan sehari-hari?

Kita bisa meneladani Al-Muqaddim dengan mendahulukan perintah Allah, menyusun prioritas hidup secara bijak, serta mengutamakan kebaikan dan kepentingan orang lain. Ini mencerminkan sikap yang beradab, penuh empati, dan mendahulukan yang utama daripada yang remeh.

Mengapa penting mengenal Al-Muqaddim dalam kehidupan beriman?

Dengan mengenal Al-Muqaddim, kita menyadari bahwa semua terjadi atas urutan dan kehendak Allah. Ini membentuk sikap tawakal, sabar, dan tidak tergesa-gesa, karena kita yakin bahwa waktu dan takdir yang Allah tentukan adalah yang terbaik untuk hamba-Nya.

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |