Isyarat Hadis Nabi tentang Kemajuan Teknologi dan E-Commerce Zaman Sekarang, Simak UAH

1 day ago 5

Liputan6.com, Jakarta - Kemajuan teknologi di era modern telah memberikan kemudahan luar biasa dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam hal berbelanja. Dulu, masyarakat harus meluangkan waktu khusus untuk pergi ke pasar demi memenuhi kebutuhan sehari-hari. Kini, aktivitas itu bisa dilakukan dari rumah dengan e-commerce.

Melalui ponsel pintar, semua kebutuhan dapat dibeli secara daring tanpa harus keluar rumah. Layanan e-commerce yang didukung oleh sistem pembayaran digital dan pengiriman cepat telah menjadi solusi praktis di tengah kesibukan masyarakat urban.

Perubahan gaya hidup ini tidak hanya memberi kenyamanan, tetapi juga memperlihatkan bagaimana teknologi telah mengubah kebiasaan manusia dalam bertransaksi. Pasar menjadi lebih fleksibel, waktu menjadi lebih efisien, dan pilihan barang menjadi lebih luas.

Pendakwah muda Ustadz Adi Hidayat atau akrab disapa UAH menyoroti fenomena ini dari sudut pandang Islam. Menurutnya, kemajuan teknologi yang kita nikmati hari ini sejatinya sudah dikabarkan dalam sabda Nabi Muhammad SAW sejak berabad-abad lalu.

UAH menjelaskan bahwa dalam salah satu hadis, Nabi pernah menyebut akan datang masa di mana umatnya akan hidup dalam zaman dengan percepatan luar biasa, baik dalam teknologi maupun akses terhadap pasar-pasar.

Penjelasan UAH ini dikutip dan dirangkum Liputan6.com, dari tayangan video di kanal YouTube @djoe_boim yang sering mengunggah ceramah dan kajian keislaman dari berbagai narasumber ternama, termasuk Ustadz Adi Hidayat.

Dalam ceramahnya, UAH mengutip sabda Nabi yang menyebutkan, “Akan hidup di masa umatku teknologi begitu cepat, taqarubul aswaq (pasar-pasar saling mendekat).” Ia menjelaskan bahwa ini menggambarkan kemudahan akses terhadap perdagangan tanpa harus bepergian.

UAH mencontohkan kondisi sekarang di mana seorang ibu rumah tangga yang dulu harus naik angkot ke pasar untuk belanja, kini cukup mengklik ponsel, lalu barang datang ke rumah tanpa perlu meninggalkan dapur.

Simak Video Pilihan Ini:

Aksi Pemburu Tradisional Banjarnegara Memburu 30 Celeng

Mengupas Prediksi Rasulullah SAW

Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa fenomena e-commerce yang marak saat ini merupakan bentuk nyata dari prediksi Rasulullah SAW. Dalam hadis tersebut juga dijelaskan tentang taqarubul zaman, yakni waktu terasa semakin singkat dan cepat berlalu.

Nabi menggambarkan, “Setahun terasa seperti sebulan, sebulan seperti sepekan, sepekan seperti sehari, dan sehari seperti kilatan cahaya.” Menurut UAH, inilah kondisi yang sedang kita alami saat ini, di mana waktu berlalu sangat cepat.

UAH mengingatkan bahwa bersamaan dengan kemudahan itu, akan muncul tantangan besar berupa manipulasi, kebohongan, dan penipuan yang merajalela. Karena itu, umat Islam diimbau untuk tetap waspada dan bijak memanfaatkan teknologi.

“Saat masa itu datang,” ujar UAH, “akan banyak perselisihan, banyak yang bohong, banyak yang tipu-tipu. Bahkan yang hanya pasang status, bisa menimbulkan keributan di kolom komentar.”

Fenomena ini, menurut UAH, bukan sekadar soal teknologi. Tapi juga tentang bagaimana umat mampu menjaga adab, etika, dan kejujuran di tengah derasnya arus informasi dan interaksi digital.

UAH mengajak umat Islam agar tidak hanya menikmati manfaat teknologi, tapi juga menjaga nilai-nilai Islam dalam setiap aktivitas daring. Termasuk ketika melakukan transaksi atau berkomentar di media sosial.

Menurutnya, kecanggihan teknologi semestinya memperkuat ukhuwah dan produktivitas, bukan malah memecah belah atau menjadi ladang dosa yang tersembunyi di balik layar ponsel.

Islam Tidak Ketinggalan Zaman

Dalam ceramah itu, UAH juga menyampaikan bahwa Islam adalah agama yang tidak pernah tertinggal oleh zaman. Justru, Islam memberi panduan menghadapi perubahan, bahkan sejak sebelum teknologi itu ada.

Ia menegaskan bahwa semua fenomena kehidupan modern hari ini, termasuk perkembangan e-commerce, sosial media, dan komunikasi digital, sudah diberi isyarat dalam sabda Nabi.

Namun, lanjut UAH, isyarat itu bukan sekadar ramalan, melainkan peringatan dan arahan agar umat mampu bersikap benar ketika zaman itu datang. Maka dari itu, penting bagi umat Islam untuk menguatkan ilmu dan iman.

UAH pun mendorong agar para pelaku usaha digital tetap menegakkan kejujuran, tidak melakukan penipuan, serta memperhatikan hak-hak konsumen. Ini sejalan dengan prinsip muamalah dalam Islam.

Dengan mengingatkan kembali sabda Nabi tentang zaman percepatan, UAH berharap umat Islam tidak lengah dalam menjaga integritas diri. Kemudahan teknologi seharusnya membawa manfaat, bukan menjadi sebab kehancuran moral.

Ceramah ini menjadi pengingat bahwa kemajuan teknologi bukan hal yang bertentangan dengan Islam, selama dimanfaatkan secara bijak dan tidak melanggar syariat. Islam hadir sebagai cahaya di setiap zaman.

Melalui gaya ceramahnya yang sistematis dan penuh dalil, UAH memberikan gambaran bahwa segala perubahan di dunia modern bisa dijadikan ladang amal dan dakwah, asal disikapi dengan iman dan ilmu yang kokoh.

Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |