Sholawat Nariyah Latin, Lengkap Makna Terjemahan dan Waktu Terbaik Membacanya

5 hours ago 3

Liputan6.com, Jakarta Sholawat Nariyah menjadi salah satu amalan yang populer di kalangan umat Muslim. Lantunan pujian kepada Nabi Muhammad SAW ini diyakini memiliki keutamaan yang luar biasa. Banyak orang mengamalkan sholawat ini sebagai bentuk cinta kepada Rasulullah SAW sekaligus memohon keberkahan dalam kehidupan.

Sholawat Nariyah juga dikenal dengan berbagai keutamaan, mulai dari membuka pintu rezeki hingga memudahkan segala urusan. Dalam kitab Khazînat al-Asrâr wa Liyân al-Anwâr karya Syekh Muhammad Haqqi an-Nazili, Sholawat Nariyah disebutkan sebagai amalan yang memiliki keutamaan luar biasa, terutama dalam hajat dan permohonan pertolongan kepada Allah SWT.

Selalu utamakan niat yang baik dan disertai dengan usaha serta doa kepada Allah SWT. Berikut Liputan6.com ulas lengkap tentang sholawat nariyah latin dan penjelasannya dirangkum dari berbagai sumber, Selasa (8/7/2025).

Bacaan Sholawat Nariyah Latin

Sholawat Nariyah merupakan salah satu bentuk pujian kepada Nabi Muhammad SAW yang sangat masyhur diamalkan di kalangan Ahlussunnah wal Jamaah, khususnya di dunia Islam Timur seperti Indonesia. Bacaan Sholawat Nariyah Latin sebagai berikut:

Allâhumma shalli shalâtan kâmilatan wa sallim salâman tâmman ʿalâ sayyidinâ Muḥammadinil‑ladzi tanḥallu bihil‑ʿuqadu wa tanfariju bihil‑kurabu wa tuqḍâ bihil‑ḥawâ’iju wa tunâlu bihir‑raghâ’ibu wa ḥusnul‑khawâtimi wa yustasqal‑ghamâmu biwajhihil‑karîmi wa ʿalâ âlihi wa ṣaḥbihi fî kulli lamḥatin wa nafasin biʿadadi kulli maʿlûmil‑laka.

Bacaan ini dapat ditemukan dalam kitab "Khazînat al-Asrâr wa Liyân al-Anwâr" karya Syekh Muhammad Haqqi an-Nazili. Kitab ini mencantumkan Sholawat Nariyah sebagai salah satu amalan sholawat yang memiliki keutamaan luar biasa, terutama dalam hajat dan permohonan pertolongan kepada Allah SWT (an-Nazili, Khazînat al-Asrâr, hal. 156–158).

Arabnya sebagai berikut:

اللّٰهُمَّ صَلِّ صَلَاةً كَامِلَةً وَسَلِّمْ سَلَامًا تَامًّا عَلَىٰ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ ٱلَّذِي تَنْحَلُّ بِهِ ٱلْعُقَدُ، وَتَنْفَرِجُ بِهِ ٱلْكُرَبُ، وَتُقْضَىٰ بِهِ ٱلْحَوَائِجُ، وَتُنَالُ بِهِ ٱلرَّغَائِبُ، وَحُسْنُ ٱلْخَوَاتِمِ، وَيُسْتَسْقَىٰ ٱلْغَمَامُ بِوَجْهِهِ ٱلْكَرِيمِ، وَعَلَىٰ آلِهِ وَصَحْبِهِ فِي كُلِّ لَمْحَةٍ وَنَفَسٍ بِعَدَدِ كُلِّ مَعْلُومٍ لَكَ.

Berikut arti dari bacaan di atas, sebagaimana dijelaskan pula dalam buku "Shalawat Nariyah: Sejarah dan Khasiatnya" karya H. Ahmad Zahasfan, diterbitkan oleh Imtiyaz Surabaya tahun 2021:

“Ya Allah, limpahkanlah sholawat yang sempurna dan salam yang sempurna kepada junjungan kami Nabi Muhammad, yang dengan beliau segala kesulitan dapat terurai, segala kesedihan dapat dihilangkan, segala kebutuhan dapat terpenuhi, segala cita-cita dapat diraih, akhir kehidupan dapat diakhiri dengan baik, dan karena wajah mulia beliau pula awan menurunkan hujan. Semoga sholawat dan salam tercurah atas keluarga dan sahabat beliau di setiap kedipan mata dan hembusan nafas sebanyak bilangan yang Engkau ketahui.” (Zahasfan, 2021, hlm. 33–34)

Makna Terjemahan Bacaan Sholawat Nariyah

Memahami Makna Terjemahan Sholawat Nariyah Lebih Dalam

Sholawat Nariyah adalah salah satu bentuk pujian dan doa yang ditujukan kepada Nabi Muhammad SAW. Bacaan ini tidak hanya memiliki nilai spiritual, tetapi juga kaya makna secara linguistik dan teologis. Untuk memahami makna terjemahannya secara mendalam, penting merujuk pada kitab-kitab dan literatur klasik Islam.

Analisis Makna Terjemahan:

  • “Tanhallu bihil ‘uqad” – Segala kesulitan dapat terpecahkan. Kata “‘uqad” berarti ikatan atau simpul, secara simbolik merujuk pada masalah atau keruwetan hidup. Dalam Khazinatul Asrar, dijelaskan bahwa sholawat ini menjadi “kunci pembuka” bagi hambatan spiritual dan duniawi.
  • “Tanfariju bihil kurab” – Kesusahan dapat lenyap. Istilah “kurab” menunjukkan kondisi kesempitan, tekanan batin, atau penderitaan. Dalam tafsirannya, bacaan ini mengandung makna permohonan agar Allah melapangkan dada dan menghilangkan derita melalui wasilah Nabi Muhammad.
  • “Tuqdâ bihil hawâij” – Hajat terpenuhi. Frasa ini menegaskan dimensi harapan: bahwa kebutuhan manusia—baik fisik maupun spiritual—dapat dikabulkan dengan lantaran sholawat. Dalam buku Keajaiban Shalawat Nariyah oleh Ahmad Syaikhu (2017), disebutkan bahwa banyak ulama dan masyarakat awam meyakini bacaan ini membawa keberkahan dalam mencari rezeki, kesembuhan, bahkan kemudahan pekerjaan.
  • “Tunâlu bihir ragâ’ib” – Segala harapan dan cita-cita dapat dicapai. Makna ini memperkuat bahwa sholawat Nariyah mengandung unsur motivasi spiritual, bukan hanya bentuk dzikir pasif, melainkan amalan yang mendorong doa dan ikhtiar.
  • “Wa husnul khawâtim” – Akhir kehidupan yang baik (husnul khatimah). Dalam kitab Khazinatul Asrar, Sayyid Haqqi menekankan bahwa sholawat ini adalah bagian dari bentuk doa permohonan agar wafat dalam keadaan iman. Penutup kalimat ini menjadi klimaks dari keseluruhan bacaan.
  • “Yustasqal ghamâmu bi wajhihil karîm” – Wajah beliau menjadi sebab turunnya hujan. Ungkapan ini menggambarkan derajat kemuliaan Rasulullah SAW, sebagaimana diriwayatkan dalam hadits bahwa para sahabat menjadikan beliau wasilah saat berdoa meminta hujan. Ini dimuat pula dalam Syamail Muhammadiyah karya Imam at-Tirmidzi.

Makna terjemahan Sholawat Nariyah menggambarkan peran Nabi Muhammad sebagai perantara rahmat dan kasih sayang Allah. Kalimat demi kalimat mencerminkan harapan manusia yang mendalam: terhindar dari kesulitan, terpenuhinya kebutuhan, tercapainya impian, dan meninggal dalam iman.

Dalam buku Shalawat Solusi Hidup (Dr. Abdul Hadi, 2014), disebutkan bahwa bacaan Sholawat Nariyah bukan hanya dzikir, tapi juga bentuk internalisasi nilai-nilai spiritual seperti sabar, tawakal, dan keyakinan penuh pada pertolongan Allah melalui wasilah Nabi.

Keutamaan Membaca Sholawat Nariyah

Berikut beberapa keutamaan membaca Sholawat Nariyah:

1. Terapi ketenangan jiwa dan regulasi emosi

Penelitian oleh Ella Rahma Alifiani (2024) di UIN Sunan Ampel Surabaya menunjukkan bahwa pembacaan Sholawat Nariyah secara rutin menurunkan gejala kecemasan pada mahasiswa. Subjek melaporkan ketenangan batin dan kepercayaan diri meningkat.

Sementara, Hanaan (2022) dan Gross & Thompson (2007) melalui pendekatan psikoterapi Islami menemukan bahwa Sholawat Nariyah berperan efektif dalam membantu regulasi emosi remaja dan orang dewasa.

2. Peningkatan kecerdasan dan relasi spiritual‑sosial

Studi kasus Habibi (2021) di IAIN Kudus menyimpulkan bahwa jam’iyah Sholawat Nariyah Gemiring Lor (Jepara) efektif membentuk kecerdasan spiritual peserta—meliputi penguatan ibadah, kesadaran syukur, dan etika serta relasi sosial yang lebih baik.

Di Situbondo, Holidi & Surur (2019) melaporkan bahwa tradisi pembacaan bergilir sebanyak 4.444 kali telah mendorong munculnya identitas kolektif “Bumi Sholawat Nariyah” yang merekatkan masyarakat.

3. Perubahan positif dalam perilaku sosial

Review sistematis oleh Ismail et al. (2023) di jurnal Ulumuddin menegaskan bahwa tradisi Sholawat Nariyah memberikan dampak signifikan berupa peningkatan solidaritas dan perbaikan norma masyarakat.

Studi di Desa Patokan, Gresik (Murthosiah & Aini, 2023) juga menemukan bahwa metode dakwah melalui pengajian Sholawat Nariyah memperkuat silaturahim dan meningkatkan solidaritas komunitas.

4. Pembuka rezeki, penghilang kesusahan, dan syafaat

Keutamaan antara lain:

  • meredakan kesedihan dan menjawab hajat (hadis riwayat Ibnu Mundah & Jabir: setiap 100 kali sholawat dikabulkan 100 hajat – 70 akhirat, 30 dunia);
  • pembuka rezeki;
  • kemudahan dalam segala urusan;
  • syafaat Hari Kiamat;
  • perlindungan dari penyakit dan marabahaya.

Pondok Yajri menambahkan, pembacaan 4.444 kali sekali duduk sesuai penuturan Syekh Al‑Qurthuby juga membantu pengabulan hajat besar.

Waktu Terbaik Membaca Sholawat Nariyah

Berikut beberapa waktu terbaik untuk membaca Sholawat Nariyah:

  • Setelah salat fardhu

Beberapa kitab klasik menekankan keutamaan membacanya setelah salat wajib. Dalam Kitab Khazinatul Asrar karya Sayyid Muhammad Haqqi An‑Nazili, disarankan membaca 11 kali setelah salat fardhu untuk kelancaran rezeki dan derajat yg tinggi. Dijelaskan, siapa membaca setelah shalat fardhu 11 kali … rezekinya tidak akan putus”. 

  • Malam dan hari Jumat

Waktu ini dianggap mustajab dalam tradisi tasawuf dan salawat. Selain malam Jumat, malam Senin juga banyak dipilih jamaah sebagai waktu utama membaca Sholawat Nariyah.

  • Waktu-waktu mustajab lain

Sejumlah momen ideal untuk amalan salawat ini. Sepertiga malam terakhir, setelah adzan, dan saat berdoa.Malam Senin juga disebut waktu yang diutamakan selain malam Jumat.

  • Setelah salat Subuh & Maghrib

Beberapa bacaan dengan bilangan tertentu dianjurkan pada dua waktu tersebut.Setelah Subuh: 41 kali untuk kemudahan hajat.Setelah Subuh dan Maghrib: 21 kali untuk perlindungan dari bahaya/penyakit.

  • Saat menghadapi kesulitan atau hajat khusus

Untuk memohon pertolongan atau kebutuhan besar.Bilangan 313 kali untuk membuka tabir rahasia, sesuai tradisi Syaikh at‑Tanusi.Bilangan 444 atau 4.444 kali  dikaitkan dengan karamah Syekh Nariyah dan kemustajaban hajat besar.

QnA Seputar Sholawat Nariyah

1. Dari mana asal Sholawat Nariyah?

Sholawat Nariyah disusun oleh Syaikh Nariyah dari Maghrib (Maroko), seorang ulama sufi yang terkenal karena kecintaannya kepada Rasulullah ﷺ. Nama “Nariyah” juga terkait dengan semangat yang membakar dalam bersholawat agar cepat menjadi wasilah terkabulnya hajat. Ini bukan sholawat bid’ah, tetapi bagian dari doa dan cinta kepada Nabi ﷺ yang diamalkan para ulama sejak dahulu.

2. Kenapa Sholawat Nariyah sering disebut “sholawat pelancar rezeki”?

Karena banyak yang mengamalkannya dengan izin Allah kemudian dimudahkan rezekinya, dilancarkan usahanya, dan terbuka pintu-pintu yang sebelumnya terasa tertutup. Namun, perlu diingat: bukan lafaznya yang sakti, melainkan keyakinan kepada Allah dan syafaat Rasulullah ﷺ yang menjadi sebab datangnya pertolongan.

3. Apakah Sholawat Nariyah hanya untuk hajat besar?

Tidak. Kamu bisa membaca Sholawat Nariyah untuk:

  1. Memohon perlindungan dalam perjalanan,
  2. Sebelum memulai usaha,
  3. Saat akan menghadapi ujian,
  4. Ketika merasa gelisah,
  5. Saat memohon kemudahan urusan rumah tangga.
  6. Karena hakikatnya, bersholawat adalah ibadah harian dan penenang hati.

4. Kenapa banyak ulama membaca 4444 kali Sholawat Nariyah?

Angka 4444 bukan angka keramat, melainkan bentuk wirid istiqamah dari ulama terdahulu saat memiliki hajat sangat besar, seperti meminta hujan, keselamatan umat, atau kesulitan yang besar. Hal ini melatih kesabaran, fokus doa, dan memperbanyak sholawat sebagai bentuk taqarrub kepada Allah dengan perantara sholawat kepada Nabi ﷺ.

5. Apakah Sholawat Nariyah bisa dibaca sambil beraktivitas?

Ya, bisa. Kamu bisa membaca Sholawat Nariyah sambil memasak, berjualan, dalam perjalanan, atau menunggu antrean. Karena membaca sholawat tidak terikat waktu tertentu dan akan menjadi sebab hati menjadi lebih tenang.Namun jika ingin khusyuk untuk wirid, usahakan membaca dalam keadaan suci, duduk menghadap kiblat, dan niat memohon kepada Allah dengan penuh kekhusyukan.

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |