5 Doa Setelah Belajar Anak TK Arab, Latin, dan Arti: Panduan Terlengkap

2 months ago 26

Liputan6.com, Jakarta - Mengajarkan doa setelah belajar anak TK merupakan langkah penting dalam menanamkan kebiasaan baik sejak usia dini. Ini membantu mereka memahami pentingnya bersyukur atas ilmu yang telah didapatkan.

Pendidikan anak usia dini adalah masa keemasan di mana anak memiliki kemampuan menyerap informasi dengan sangat baik. Oleh karena itu, momen ini sangat tepat untuk memperkenalkan kebiasaan berdoa. 

Melansir dari laman resmi Ruang Guru PAUD Kemendikbud, tujuan utama mengajarkan doa kepada siswa PAUD adalah agar mereka mengenal Allah SWT melalui kebiasaan sehari-hari.

Masa usia dini, yang disebut juga absorbent mind, merupakan waktu yang ideal bagi anak untuk diajarkan doa setelah belajar anak TK.

Berikut Liputan6.com ulas lengkapnya melansir dari berbagai sumber, Kamis (07/08/2025).

Bacaan Doa Setelah Belajar Anak TK (Arab, Latin, dan Artinya)

Ada beberapa pilihan bacaan doa setelah belajar yang dapat diajarkan kepada anak TK, disesuaikan dengan tingkat pemahaman dan kemampuan hafalan mereka.

Berikut adalah beberapa di antaranya yang dikutip dari buku Paket Buku Doa Lengkap untuk Anak Muslim karya Walidah Ariyani, buku Doa Yuk Kumpulan Doa Sehari-Hari Pembentukan Karakter Anak karya Mochammad Soleh, dan buku Pintar Doa untuk Anak karya Abu Ezza, buku 99 Doa dan Dzikir Harian untuk Anak Muslim karya Wulan Mulya Pratiwi:

  1. Doa Memohon Ilmu yang Bermanfaat dan Tidak Mudah Lupa

    اَللّٰهُمَّ إِنِّيْ أَسْتَوْدِعُكَ مَا عَلَّمْتَنِيْهِ فَارْدُدْهُ إِلَيَّ عِنْدَ حَاجَتِيْ إِلَيْهِ وَلَا تُنْسِنِيْهِ يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ

    Bacaan latin: Allaahumma innii astawdi'ukka maa 'allamtaniihi fardud-hu ilayya 'inda haajatii wa laa tansaniihi yaa robbal 'alamiin

    Artinya: 'Ya Allah, sesungguhnya aku menitipkan kepada Engkau ilmu-ilmu yang telah Engkau ajarkan kepadaku, dan kembalikanlah kepadaku sewaktu aku butuh kembali. Janganlah Engkau lupakan aku kepada ilmu itu, Wahai Tuhan seru sekalian alam.' 

  2. Doa Memohon Kebenaran dan Menjauhi Keburukan

    اَللّٰهُمَّ أَرِنَا الْحَقَّ حَقًّا وَارْزُقْنَا اتِّـبَاعَهُ وَأَرِنَا الْبَاطِلَ بَاطِلاً وَارْزُقْنَا اجْتِنَابَهُ

    Bacaan latin: Allahumma arinal haqqa haqqan warzuqnat tibaa'ah wa arinal baathila baathilan warzuqnaj tinaabah

    Artinya: 'Ya Allah, tunjukkanlah kepada kami kebenaran sehinggga kami dapat mengikutinya. Dan tunjukkanlah kepada kami keburukan sehingga kami dapat menjauhinya.' 

  3. Doa Memohon Ilmu yang Bermanfaat dan Tambahan Ilmu

    رَبَّنَا انْفَعْنَا بِمَاعَلَمْتَنَا الَّذِيْ يَنْفَعُنَا وَزِدْنَا عِلْمًا وَالْحَمْدُلِلّٰهِ عَلَى كُلِّ حَالٍ

    Bacaan latin: Rabbanan fa'naa bima 'alamtanaldzi yanfa'una wa zidna 'ilman walhamdulillahi 'ala kulihal

    Artinya: 'Ya Tuhan kami, jadikanlah ilmu kami ilmu yang bermanfaat, ajarkan kami apa-apa yang bermanfaat bagi kami serta tambahkan ilmu bagi kami, segala puji hanya bagi Allah dalam setiap keadaan.' 

  4. Doa Memohon Ilmu yang Bermanfaat, Rezeki yang Baik, dan Amal yang Diterima

    اللَّهُمَّ إِنِّى أَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا وَرِزْقًا طَيِّبًا وَعَمَلاً مُتَقَبَّلاً

    Bacaan latin: Allahumma innii as-aluka 'ilman naafi'an wa rizqon toyyiban wa 'amalan mutaqobbalan

    Artinya: 'Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu ilmu yang bermanfaat, rezeki yang baik, dan amal yang tidak tertolak.' (Hadis Riwayat Ibnu Majah)

  5. Doa Kifaratul Majlis (Penutup Majelis)

    سُبْحانَكَ اللَّهُمَّ وبِحَمْدِكَ أشْهَدُ أنْ لا إِلهَ إِلاَّ أنْتَ أسْتَغْفِرُكَ وأتُوبُ إِلَيْكَ

    Bacaan latin: Subhanaka allahumma wa bihamdika 'asy-hadu an laa 'ilaahailla 'anta 'astagfiruka wa 'atuubu ilayka

    Artinya: 'Mahasuci dan Maha Terpujilah Engkau ya Allah. Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah. Aku mohon ampun dan taubat kepada-Mu.' 

Makna Doa Setelah Belajar untuk Anak TK

Tujuan utama dari doa ini adalah untuk menanamkan rasa syukur kepada Tuhan atas ilmu yang telah diberikan dan memohon agar ilmu tersebut menjadi berkah serta bermanfaat. Pembiasaan ini merupakan bagian integral dari pendidikan karakter dan spiritual anak sejak usia dini.

Masa usia dini, khususnya pada anak TK, dikenal sebagai periode golden age atau masa keemasan, di mana anak memiliki kemampuan menyerap informasi dan membentuk kebiasaan dengan sangat cepat.

Menurut Ruang Guru PAUD Kemendikbud, masa absorbent mind adalah pikiran yang mudah menyerap segala sesuatu, atau seperti yang disampaikan ilmuwan Montessori, adalah masa yang tepat untuk anak diajarkan berdoa.

Oleh karena itu, mengajarkan doa setelah belajar pada usia ini sangat efektif untuk membentuk perilaku positif dan keimanan.

Dalam jurnal ANALISIS PEMBIASAAN PERILAKU BERDOA PADA ANAK USIA 4-5 TAHUN DI RA AL-IMAN PONTIANAK TENGGARA oleh Anggi Nuari, Yuline, dan Sri Lestari, disebutkan bahwa pembiasaan perilaku berdoa adalah perilaku yang ditunjukkan anak secara otomatis dan diperoleh dari hasil kegiatan berdoa yang dilakukan setiap hari atau berulang-ulang, menunjukkan keunikan pembiasaan yang dapat dikembangkan dan diterapkan pada anak.

Selain itu, doa setelah belajar juga berfungsi sebagai penutup kegiatan belajar yang memberikan kesan positif dan menenangkan bagi anak. Ini membantu anak untuk merefleksikan apa yang telah mereka pelajari dan menginternalisasi nilai-nilai keagamaan. 

Manfaat Mengajarkan Doa Setelah Belajar pada Anak TK

Mengajarkan doa setelah belajar kepada anak TK memiliki berbagai manfaat penting, baik dari segi spiritual, kognitif, maupun pembentukan karakter. Manfaat-manfaat ini mendukung perkembangan holistik anak di usia dini.

  1. Menanamkan Rasa Syukur dan Ketergantungan kepada Tuhan

    Berdoa setelah belajar mengajarkan anak untuk selalu bersyukur atas ilmu yang telah mereka peroleh. Ini menanamkan pemahaman bahwa segala pengetahuan berasal dari Tuhan dan bahwa manusia harus selalu bergantung kepada-Nya dalam setiap aspek kehidupan.

    Mengajarkan anak berdoa sesudah belajar juga ditujukan untuk memohon ridha Allah dan berharap ilmu yang sudah diterima sebelumnya dapat bermanfaat bagi orang lain.

  2. Membentuk Karakter dan Akhlak Mulia

    Pembiasaan berdoa sejak dini berkontribusi pada pembentukan karakter anak yang religius dan berakhlak mulia. Anak-anak diajarkan untuk memiliki adab yang baik dalam menuntut ilmu, seperti kerendahan hati dan kesadaran akan tujuan belajar yang lebih tinggi.

    Jurnal ANALISIS PEMBIASAAN PERILAKU BERDOA PADA ANAK USIA 4-5 TAHUN DI RA AL-IMAN PONTIANAK TENGGARA menyebutkan bahwa pada tahap usia dini adalah waktu yang sangat tepat untuk menanamkan nilai-nilai kebaikan karakter yang nantinya diharapkan akan dapat membentuk kepribadiannya.

  3. Memohon Keberkahan dan Manfaat Ilmu

    Doa setelah belajar adalah bentuk permohonan agar ilmu yang telah diterima menjadi berkah dan bermanfaat, tidak hanya bagi diri sendiri tetapi juga bagi orang lain. Ini sejalan dengan ajaran agama yang menekankan pentingnya ilmu yang bermanfaat, seperti dalam Hadis Riwayat Muslim:

    'Barang siapa menempuh satu jalan (cara) untuk mendapatkan ilmu, maka Allah pasti mudahkan baginya jalan menuju surga.'

  4. Meningkatkan Daya Ingat dan Pemahaman

    Meskipun tidak secara langsung, berdoa dapat menciptakan suasana hati yang tenang dan fokus, yang secara tidak langsung dapat membantu anak dalam mengingat dan memahami materi pelajaran.

    Menyadur buku Psikologi Pendidikan Agama Islam karya Wantini, salah satu manfaat berdoa sebelum belajar yaitu menjadi bentuk usaha agar ilmu yang hendak dipelajari dapat terserap dengan baik. Prinsip ini relevan dengan doa setelah belajar sebagai bentuk penguatan ilmu.

  5. Membangun Kebiasaan Positif Sejak Dini

    Mengajarkan doa setelah belajar merupakan bagian dari pembiasaan perilaku positif yang akan terbawa hingga dewasa. Kebiasaan ini membentuk disiplin dan rutinitas yang baik dalam kehidupan anak.

    Jurnal ANALISIS PEMBIASAAN PERILAKU BERDOA PADA ANAK USIA 4-5 TAHUN DI RA AL-IMAN PONTIANAK TENGGARA menyatakan bahwa pada dasarnya pembiasaan dapat diterapkan sedini mungkin sebagai bekal untuk pembentukan karakter anak di masa yang akan datang.

Pembiasaan Berdoa pada Anak Usia Dini

Pembiasaan berdoa pada anak usia dini merupakan fondasi penting dalam pendidikan karakter dan spiritual. Proses ini melibatkan pengulangan dan konsistensi agar perilaku berdoa menjadi otomatis dan terinternalisasi dalam diri anak.

Jurnal ANALISIS PEMBIASAAN PERILAKU BERDOA PADA ANAK USIA 4-5 TAHUN DI RA AL-IMAN PONTIANAK TENGGARA menjelaskan bahwa pembiasaan perilaku berdoa adalah perilaku yang ditunjukkan anak secara otomatis dan diperoleh dari hasil kegiatan berdoa yang dilakukan setiap hari atau berulang-ulang.

Di lingkungan Taman Kanak-kanak, anak-anak diajak untuk berdoa sebelum dan sesudah melakukan kegiatan, termasuk belajar, makan, dan pulang. Pembiasaan ini harus dilakukan secara berkesinambungan agar anak terbiasa berperilaku baik saat berdoa. Guru dan orang tua memiliki peran krusial sebagai teladan.

Menurut Abu Bakar Zikri (dalam Zubaedi, 2011), perbuatan manusia yang dikerjakan secara berulang-ulang hingga mudah dilakukan disebut kebiasaan, yang menunjukkan bahwa konsistensi adalah kunci dalam membentuk kebiasaan berdoa pada anak.

Proses pembiasaan juga melibatkan pengajaran adab berdoa yang benar, seperti menengadahkan tangan, melafalkan doa dengan jelas, dan duduk dengan rapi.

Jurnal ANALISIS PEMBIASAAN PERILAKU BERDOA PADA ANAK USIA 4-5 TAHUN DI RA AL-IMAN PONTIANAK TENGGARA menekankan bahwa guru dapat menggunakan strategi yang memungkinkan terbentuknya perilaku anak dalam berdoa dengan:

  1. menengadahkan tangan,
  2. pelafalan surah-surah pendek dan
  3. doa sehari-hari,
  4. serta kaki disila,
  5. dilandasi moral dan agama.

Meskipun anak usia dini memiliki rasa ingin tahu yang tinggi dan mungkin bertanya tentang tujuan berdoa, guru harus memberikan jawaban yang masuk akal dan mencontohkan perilaku yang benar.

Strategi Guru dalam Mengajarkan Doa Setelah Belajar

Guru memiliki peran sentral dalam mengajarkan dan membiasakan doa setelah belajar pada anak TK. Berbagai strategi dapat diterapkan untuk memastikan proses pembelajaran berjalan efektif dan menyenangkan bagi anak.

  1. Memberikan Penjelasan dan Arahan yang Jelas

    Sebelum memulai doa, guru harus menjelaskan adab berdoa yang baik, seperti cara duduk yang rapi (kaki disila) dan menengadahkan tangan. Suara saat berdoa juga perlu diatur agar tidak terlalu pelan atau terlalu keras.

    Jurnal ANALISIS PEMBIASaan PERILAKU BERDOA PADA ANAK USIA 4-5 TAHUN DI RA AL-IMAN PONTIANAK TENGGARA menjelaskan bahwa strategi ini penting untuk membentuk perilaku berdoa yang benar.

  2. Menjadi Figur Teladan (Role Model)

    Guru harus menjadi contoh langsung bagi anak-anak dalam berperilaku berdoa. Dengan menunjukkan cara berdoa yang benar dan khusyuk, anak-anak akan lebih mudah meniru dan menginternalisasi kebiasaan tersebut. Guru menjadi figur yang sangat penting bagi anak dalam proses pembiasaan ini.

  3. Pengulangan dan Konsistensi

    Doa dan surah-surah pendek harus diulang dua atau tiga kali agar anak mudah menghafal dan mengucapkannya dengan jelas. Konsistensi dalam membiasakan berdoa setiap hari sangat penting.

    Jurnal ANALISIS PEMBIASAAN PERILAKU BERDOA PADA ANAK USIA 4-5 TAHUN DI RA AL-IMAN PONTIANAK TENGGARA menyebutkan bahwa pengulangan membantu anak mudah mengucapkan surah-surah pendek dan doa sehari-hari.

  4. Pemberian Reward dan Apresiasi

    Memberikan pujian, senyuman, atau hadiah kecil (seperti bintang) ketika anak menunjukkan perilaku berdoa yang baik dapat memotivasi mereka. Hal ini menciptakan asosiasi positif dengan aktivitas berdoa dan mendorong anak untuk terus mengamalkannya dengan senang hati.

  5. Penanganan Kesulitan dengan Bijak

    Guru mungkin menghadapi kesulitan seperti anak yang tidak fokus atau mengganggu teman. Penting untuk menegur dengan cara yang mendidik, seperti mengajak bernyanyi atau bercerita, daripada menggunakan hukuman fisik.

    Jurnal ANALISIS PEMBIASAAN PERILAKU BERDOA PADA ANAK USIA 4-5 TAHUN DI RA AL-IMAN PONTIANAK TENGGARA menyarankan untuk menghindari hukuman fisik, pemaksaan, dan kekerasan karena berdampak negatif pada anak.

Daftar Sumber

  • Nuari, Anggi, Yuline, dan Sri Lestari. ANALISIS PEMBIASAAN PERILAKU BERDOA PADA ANAK USIA 4-5 TAHUN DI RA AL-IMAN PONTIANAK TENGGARA. Jurnal.
  • Pratiwi, Wulan Mulya. 99 Doa dan Dzikir Harian untuk Anak Muslim. Buku.
  • Ruang Guru PAUD Kemendikbud. "Tujuan Para Siswa Diajarkan Berdoa Setiap Saat".
  • Soleh, Mochammad. Doa Yuk Kumpulan Doa Sehari-Hari Pembentukan Karakter Anak. Buku.
  • Wahyuni, Walidah Ariyani. Paket Buku Doa Lengkap untuk Anak Muslim. Buku.
  • Wantini. Psikologi Pendidikan Agama Islam. Buku.
  • Ezza, Abu. Pintar Doa untuk Anak. Buku.
  • Zubaedi. Desain Pendidikan Karakter. Buku. 2011. Kencana Prenada Media Group.

FAQ

  1. Mengapa anak TK perlu diajarkan doa setelah belajar?

    Anak TK perlu diajarkan doa setelah belajar untuk menanamkan rasa syukur atas ilmu yang diperoleh, membentuk karakter religius, dan memohon keberkahan agar ilmu tersebut bermanfaat. Ini juga merupakan bagian dari pembiasaan positif sejak usia dini.

  2. Pada usia berapa sebaiknya anak mulai diajarkan doa setelah belajar?

    Usia dini, khususnya masa TK (sekitar 4-6 tahun), adalah waktu yang sangat tepat untuk mengajarkan doa setelah belajar. Pada usia ini, anak memiliki kemampuan menyerap informasi dengan cepat (absorbent mind), sehingga pembiasaan akan lebih mudah terbentuk.

  3. Apakah ada manfaat lain dari mengajarkan doa setelah belajar selain aspek spiritual?

    Ya, selain aspek spiritual, mengajarkan doa setelah belajar juga membantu membentuk disiplin, meningkatkan fokus, dan menanamkan kebiasaan positif pada anak. Ini juga mengajarkan anak untuk menghargai proses belajar dan hasil yang diperoleh.

  4. Bagaimana cara mengajarkan doa setelah belajar agar anak TK mudah memahaminya?

    Ajarkan doa dengan pengulangan yang konsisten, berikan contoh langsung (guru atau orang tua menjadi teladan), dan jelaskan artinya dengan bahasa yang sederhana. Gunakan nada yang menyenangkan dan berikan apresiasi ketika anak berhasil mengikuti.

  5. Apakah ada adab khusus yang perlu diajarkan saat berdoa setelah belajar?

    Ya, adab yang bisa diajarkan antara lain duduk rapi dengan kaki disila, menengadahkan kedua tangan, dan melafalkan doa dengan suara yang jelas namun tidak terlalu keras. Ini membantu anak memahami kesopanan dalam berdoa.

  6. Bagaimana jika anak TK sulit fokus saat diajarkan doa setelah belajar?

    Jika anak sulit fokus, guru atau orang tua dapat menggunakan strategi seperti memberikan reward (pujian atau bintang), mengajak bernyanyi atau bercerita sebagai selingan, dan menghindari hukuman fisik. Konsistensi dan kesabaran adalah kunci.

  7. Apakah doa setelah belajar harus selalu dalam bahasa Arab?

    Tidak harus selalu dalam bahasa Arab. Penting untuk mengajarkan doa dalam bahasa yang dipahami anak (misalnya, bahasa Indonesia) agar mereka mengerti makna dan tujuan doa tersebut. Setelah anak memahami konsepnya, bacaan Arab dan artinya dapat diajarkan secara bertahap.

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |