Hukum Meremehkan Surga dań Neraka dalam Islam, Ketahui Ancamannya

5 hours ago 3

Liputan6.com, Jakarta - Hukum meremehkan surga neraka dalam Islam sangat tegas dinyatakan sebagai perbuatan yang haram dan dapat menggiring seseorang kepada kekufuran. Dalam ajaran agama, surga dan neraka bukan hanya kisah metaforis melainkan janji dan ancaman nyata dari Allah.

Bahkan dalam pembahasan fikih, hukum meremehkan surga neraka dalam Islam termasuk kategori dosa besar karena mengandung unsur penghinaan terhadap perkara akhirat yang dijelaskan secara pasti dalam Al-Qur’an dan sunnah.

Meremehkan perkara-perkara ghaib seperti hisab, timbangan amal, dan balasan akhirat menunjukkan kurangnya iman dan penghormatan kepada ajaran Islam.

Ulama menyebut bahwa orang yang mengolok-olok surga dan neraka harus segera bertaubat sebelum meninggal dalam kondisi membawa dosa tersebut.

Promosi 1

Larangan Islam terhadap Ejekan Perkara Akhirat

Kasus aktris yang menyatakan lebih memilih neraka karena bisa bertemu artis dunia menunjukkan ketidaksadaran tentang beratnya siksaan akhirat. Perkataan ini digolongkan sebagai bentuk ejekan terhadap agama yang mengandung ancaman keras dari Allah. Allah mengecam orang munafik yang mempermainkan agama sebagai bahan candaan, sebagaimana termuat dalam QS at-Taubah ayat 64-65. Mereka yang memperolok agama akan dipermalukan oleh Allah karena perbuatannya sendiri yang meremehkan ajaran kebenaran.

Pandangan Al-Qur’an Mengenai Ejekan Agama

Larangan mengejek agama ditegaskan pula dalam QS al-Maidah ayat 57 yang memperingatkan umat Islam agar tidak menjadikan agama sebagai permainan. Ayat ini juga mengingatkan agar umat tidak berkawan dengan orang yang menjadikan agama sebagai bahan ejekan. Menganggap enteng hukuman neraka berarti tidak takut terhadap azab, padahal azab neraka digambarkan sangat mengerikan dalam Al-Qur’an. Mereka yang kehilangan iman cenderung merasa bebas berbicara apa pun mengenai akhirat tanpa rasa takut.

Pandangan Ulama tentang Pengingkaran Neraka

Wakil Ketua Majelis Tabligh PP Muhammadiyah, Ustaz Syamsul Hidayat, menilai bahwa menganggap ringan siksaan neraka dapat menunjukkan hilangnya iman dalam hati seseorang. Ia menjelaskan agama tidak boleh dijadikan bahan lelucon karena hal itu bisa menjadi tanda rendahnya kadar iman seseorang. Pengingkaran terhadap surga dan neraka merupakan bagian dari pemahaman kufur yang dapat mengeluarkan seseorang dari Islam. Sebagai Muslim, membiarkan diri terjerumus dalam candaan yang meremehkan agama merupakan pintu menuju kesesatan.

Beda Candaan dan Konsep Cinta Ilahi

Ustaz Syamsul memberi contoh pernyataan Rabiatul Adawiyyah yang sempat disalahpahami sebagian orang. Ketika Rabiatul mengatakan rela masuk neraka jika ibadahnya hanya karena surga, konteksnya adalah kecintaan yang murni kepada Allah. Tujuannya bukan meremehkan neraka, melainkan menegaskan ketulusan ibadah yang sepenuhnya mengharap ridha Allah. Berbeda dengan candaan publik figur yang jelas-jelas merendahkan dan menjadikan neraka sebagai bahan humor belaka.

Konsekuensi Syariat bagi Pelaku yang Mengolok Agama

Syekh Abdurrahman as-Sadi menegaskan bahwa mengolok-olok ayat Allah dapat menggugurkan keislaman seseorang. Islam dibangun di atas sikap mengagungkan Allah, Rasul, dan seluruh ajaran agama tanpa pengecualian. Mendukung, menyukai, atau membela perbuatan meremehkan agama juga terkena ancaman yang sama beratnya. Menjadikan pelaku sebagai teman akrab pun dilarang karena dikhawatirkan dapat menular secara pemikiran.

Kewajiban Muslim untuk Menjaga Iman dan Adab

Setiap Muslim harus menjaga lisannya dari ucapan yang menyimpang dan menjauhkan diri dari orang yang menjadikan agama sebagai hiburan. Mengingat azab neraka dapat membuat seorang mukmin lebih berhati-hati dalam bersikap dan mengerjakan amal salih. Surga dan neraka merupakan bagian dari fondasi iman kepada hari akhir yang tidak boleh diremehkan sedikit pun. Kesadaran terhadap akhirat akan menjaga perilaku seorang Muslim dari dosa dan maksiat.

Pada akhirnya, seluruh ulama sepakat bahwa Hukum Meremehkan Surga Neraka dalam Islam adalah haram dan dapat menghancurkan iman seorang hamba jika tidak segera bertaubat kepada Allah.

People Also Talk

1. Apakah meremehkan neraka dapat membatalkan iman?Ya, jika sampai pada level mengingkari atau memperolok ajaran, bisa termasuk kufur.

2. Benarkah bercanda soal neraka selalu haram?Jika candaan itu meremehkan ajaran akhirat, hukumnya haram dan berdosa besar.

3. Apa dampak tidak takut neraka bagi manusia?Seseorang akan lebih mudah berbuat maksiat dan meninggalkan kewajiban agama.

4. Mengapa harus percaya pada surga dan neraka?Karena keduanya adalah bagian dari rukun iman yaitu iman kepada hari akhir.

5. Bagaimana cara bertaubat dari dosa menghina agama?Harus menyesal, berhenti, memperbaiki keyakinan, dan memohon ampun kepada Allah.

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |