Kumpulan Doa Agar Semua Keinginan Terkabul, Lengkap Tata Cara dan Adabnya

3 hours ago 1

Liputan6.com, Jakarta - Doa agar semua keinginan terkabul merupakan manifestasi keyakinan seorang hamba kepada kekuasaan Allah SWT. Doa bukan sekadar permintaan, tetapi juga bentuk ibadah yang menunjukkan ketergantungan total manusia kepada Sang Pencipta.

Doa juga merupakan perintah langsung sekaligus janji Allah SWT: “Dan Tuhanmu berfirman: Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Aku perkenankan bagimu.” (QS. Ghafir: 60).

Prof M Quraish Quraish Shihab dalam Buku Tafsir Al-Misbah menjelaskan bahwa kata “ud‘ūnī” (berdoalah kepada-Ku) tidak hanya berarti memohon atau meminta sesuatu, tetapi juga mencakup makna beribadah dan mendekatkan diri kepada Allah. Doa bukan sekadar sarana untuk memperoleh keinginan duniawi, melainkan juga bentuk pengakuan atas keagungan Allah dan ketergantungan total manusia kepada-Nya.

Sementara itu, frasa “astajib lakum” (niscaya akan Aku perkenankan) menunjukkan janji Allah untuk mengabulkan doa, namun pengabulan itu tidak selalu dalam bentuk yang diinginkan manusia. Allah Maha Mengetahui waktu dan cara terbaik dalam menjawab doa hamba-Nya.

Merujuk pandangan Prof Quraish Shihab, umat Islam dianjurkan untuk terus berdoa, bahkan ketika belum melihat hasilnya sekalipun. Sebab, setiap doa pasti didengar oleh Allah, baik dikabulkan segera, disimpan untuk waktu tertentu, maupun diganti dengan kebaikan lain.

Berikut ini adalah kumpulan doa agar semua keinginan terkabul:

Promosi 1

Doa dengan Menyebut Asma Allah

Dalam Ad-Daa’ wa Ad-Dawaa’, Menurut Ibnul Qayyim RA di antara doa yang bersumber dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah sebagaimana yang disebutkan dalam As-Sunan dan Shahih Ibnu Hibban dari ‘Abdullah bin Buraidah, dari ayahnya, bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah mendengar seseorang sedang berdoa:

اَللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ بِأَنِّي أَشْهَدُ أَنَّكَ أَنْتَ اللهُ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ الأَحَدُ الصَّمَدُ الَّذِي لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ وَلَمْ يَكُنْ لَهُ كُفُوًا أَحَدٌ

Latin: Allahumma inni as-aluka bi-anni asyhadu annaka antallahu laa ilaha illa anta, al-ahad ash-shamad lam yalid wa lam yuulad wa lam yakul lahuu kufuwan ahad.

Artinya: Ya Allah, aku memohon kepada-Mu atas dasar persaksianmu bahwa Engkau adalah Allah. Tiada yang berhak disembah kecuali Engkau. Yang Mahatunggal, Yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu, Yang tidak beranak dan tidak pula diperanakkan, serta Yang tiada sesuatu yang setara dengan-Nya.

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam lalu bersabda: “Orang itu memohon kepada Allah dengan nama-Nya yang agung. Jika nama-Nya itu digunakan untuk meminta, niscaya akan diberi dan jika digunakan untuk berdoa, niscaya dikabulkan.” (HR. Abu Daud, no. 1493; Ibnu Majah, no. 3857; Tirmidzi, no. 3475; Ibnu Hibban, no. 891; Ahmad, 5:350; Ibnu Abi Syaibah, 10:271; Al-Haakim, 1:504. Syaikh Al-Albani dalam Silsilah Al-Ahadits Ash-Shahihah mengatakan bahwa hadits ini sahih).

Disebutkan dalam lafaz yang lain, “Engkau meminta kepada Allah dengan menggunakan nama-Nya yang teragung.”

Cara Mengamalkan: Doa ini bisa dibacakan sebelum doa hajat dimaksud.

Berdoa dengan Menyebut Nama Allah yang Agung dalam Al-Qur'an

Masih dalam As-Sunan dan Shahih Ibnu Hibban, dari Anas bin Malik, ia duduk bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, sementara tidak jauh dari mereka ada laki-laki yang sedang shalat. Kemudian, laki-laki itu berdoa:

اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ بِأَنَّ لَكَ الْحَمْدُ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ الْمَنَّانُ بَدِيعُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ، يَا ذَا الْجَلَالِ وَالْإِكْرَامِ، يَا حَيُّ يَا قَيُّومُ

Latin: Allahumma inni as-aluka bi-anna lakal hamdu laa ilaha illa anta al-mannaan badii’us samaawaati wal ardhi, yaa dzal jalaali wal ikroom, ya hayyu ya qoyyuum.

Artinya: Ya Allah, hamba memohon kepada-Mu, dengan segala puji dan pujian bagi-Mu. Tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Engkau, Dzat yang Maha Pemberi Anugerah (Al-Mannan), Pencipta langit dan bumi (Badi'i As-Samawati wal Ard), wahai Dzat yang Maha Agung dan Maha Mulia (Dza al-Jalali wal Ikram), wahai Dzat Yang Maha Hidup dan Maha Menegakkan (Al-Hayy Al-Qayyum)."

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam lantas berkata, “Ia telah benar-benar memohon kepada Allah dengan menggunakan nama Allah yang paling agung. Jika nama itu digunakan untuk berdoa, niscaya akan dikabulkan. Jika nama itu digunakan untuk meminta, niscaya akan diberi.” (HR. An-Nasai, 3:52; Abu Daud, no. 1495; Ibnu Majah, no. 3858; Tirmidzi, no. 3544; Ibnu Hibban, no. 893; Ahmad, 3:158, 245, 265; Al-Bukhari dalam Al-Adab Al-Mufrad, no. 705; Ibnu Abi Syaibah, 10:272, dari jalur Anas, sebagiannya sahih dilihat dari dzatnya).

Cara Mengamalkan: Doa ini bisa dibacakan sebelum doa hajat dimaksud.

Berdoa dengan Menyebut Asma Allah: Arrahman-Arrahim, Yahayyu-Yaqayyuum

Di dalam Jaami’ At-Tirmidzi, dari Asma binti Yazid, dinukilkan bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Nama Allah yang paling agung terdapat dalam dua ayat ini:

Ayat pertama

وَإِلَٰهُكُمْ إِلَٰهٌ وَٰحِدٌ ۖ لَّآ إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ ٱلرَّحْمَٰنُ ٱلرَّحِيمُ

Latin: Wa Ilāhukum Ilāhuw Wāḥid, Lā Ilāha Illā Huwar-Raḥmānur-Raḥīm

Artinya: Dan Tuhanmu adalah Tuhan Yang Maha Esa; tidak ada Tuhan melainkan Dia Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. (QS. Al-Baqarah: 163).

Lalu ayat-ayat pertama dari surah Ali Imran.

Ayat kedua

الٓمٓ. ٱللَّهُ لَآ إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ ٱلْحَىُّ ٱلْقَيُّومُ

Latin: Alif lām mīm. Allāhu lā ilāha illā huwal-ḥayyul-qayyụm

Artinya: Alif laam miim. Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia. Yang hidup kekal lagi terus menerus mengurus makhluk-Nya. (QS. Ali Imran: 1-2). Tirmidzi mengatakan bahwa hadits ini sahih.

Cara Mengamalkan: Doa-doa ini bisa dibacakan sebelum doa hajat dimaksud.

Doa yang Dirutinkan

Di dalam musnad Imam Ahmad dan Shahih Al-Hakim, dari hadits Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Anas bin Malik, dan Rabi’ah bin Amir, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda, “Rajinlah mengucapkan:

ِيَا ذَا الجَلاَلِ وَالإِكْرَام

Latin: Yaa Dzal Jalaali Wal Ikrom

Artinya: Wahai Tuhan Pemilik Keagungan dan Kemuliaan. (HR. Ahmad, 4:177; Al-Hakim, 1:498-499; Al-Bukhari dalam At-Tarikh Al-Kabir, 2:1:256, dari Rabi’ah bin ‘Amir dengan sanad yang sahih).

Cara Mengamalkan: Bacalah bacaan doa tersebut terus menerus dan rutinkanlah selalu. Sebelum memanjatkan doa yang dimaksudkan, umat Islam dianjurkan membaca doa-doa ini terlebih dahulu.

Doa Nabi Yunus

Bacaan doa lain yang diyakini akan membuat doa hajat terkabul adalah doa Nabi Yunus.

لَّآ اِلٰهَ اِلَّآ اَنْتَ سُبْحٰنَكَ اِنِّيْ كُنْتُ مِنَ الظّٰلِمِيْنَ

Latin: Laa ilaaha illaa anta subhaanaka innii kuntu minaz-zaalimiin.

Artinya: "Tidak ada tuhan selain Engkau. Maha Suci Engkau. Sesungguhnya aku termasuk orang-orang zalim." (QS Al Anbiya: 87)

Cara Mengamalkannya: Diriwayatkan Tirmidzi dan Hakim, doa Nabi Yunus AS atau doa Dzun Nun dapat diamalkan pada waktu kapan saja agar terkabul semua hajatnya. Ini adalah doa yang Nabi Yunus AS baca selama berada di dalam perut ikan.

Dalam hadits lain, doa Dzun Nun ini dapat dibaca sebanyak 40 kali dalam kondisi sakit agar dosa-dosanya diampuni Allah SWT dan jika meninggal maka tercatat syahid.

Doa Setelah Sholat Hajat

لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ الحَلِيمُ الكَرِيْمُ، لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ العَلِيُّ العَظِيْمُ سُبْحَانَ اللهِ رَبِّ العَرْشِ العَظِيْمِ والحَمْدُ للهِ رَبِّ العَالَمِيْنَ

Latin: Lā ilāha illallāhul halīmul karīmu, 'azhīmul halīmu, lā ilāha illallāhul 'aliyyul 'azhīmu. subhāna rabbil 'arsyil 'azhīmi, walhamdu lillāhi rabbil 'ālamīn.

Artinya: "Tiada Tuhan selain Allah yang santun dan pemurah. Tiada Tuhan selain Allah yang maha tinggi dan agung. Mahasuci Allah, Tuhan Arasy yang megah. Segala puji bagi Allah, Tuhan sekalian alam."

Cara Mengamalkannya: Sebelum membaca doa ini, muslim hendaknya mendirikan shalat hajat minimal dua rakaat terlebih dahulu. Shalat hajat dapat dikerjakan pada sepertiga malam terakhir. Setelahnya, bacaan doa di atas barulah dapat dibaca dan lanjut memanjatkan segala hajat yang diinginkan.

Doa Terkabul Keinginannya

Mengutip buku Doa-doa Terbaik Sepanjang Masa oleh Ust. Ahmad Zacky El-Syafa, doa ini bisa dibaca saat keadaan susah dan ketika memiliki hajat berupa menginginkan pekerjaan, rezeki, maupun pergi haji

لاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيمِ، يَا قَدِيمُ يَا دَائِمُ يَا فَرْد ُيَا وَتْرُ يَا أَحَدُ يَا صَمَدُ يَا حَيُّ يَا قَيُّومُ ُيَا ذَا الْجَلاَلِ وَالإِكْرَامِ

Latin: Laa haula walaa quwwata illaa billaahil 'aliyyil 'adziimi, yaa qadiimu yaa daaimu yaa fardu yaa watru yaa ahadu yaa shamadu yaa hayyu yaa qayyuumu yaa dzal jalaali wal ikraami

Artinya: "Tiada daya dan kekuatan melainkan dari Allah Dzat yang Maha Tinggi lagi Maha Agung. Wahai Dzat yang Maha Dahulu, yang Maha Kekal, yang Maha Tunggal, yang Maha Ganjil, yang Maha Esa, Tempat Bergantung, Dzat yang Maha Berdiri Sendiri, Wahai Dzat yang Memiliki Keagungan dan Kemuliaan."

Cara mengamalkannya: Doa asmaul husna ini dapat dibaca, setelahnya panjatkan keinginan kepada Allah SWT. 

8. Doa Dikabulkan Hajat

اللَّهُمَّ أَنْتَ لَهَا وَلِكُلِّ حَاجَةٍ فَاقْضِهَا بِفَضْلِ بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ (مَا يَفْتَحِ اللَّهُ لِلنَّاسِ مِنْ رَحْمَةٍ فَلَا مُمْسِكَ لَهَا

Latin: Allahumma anta laha wa likulli hajatin faqdhina bifadhli bismillahirrahmanirrahim (ma yaftahillahu linnasi min rahmatin fala mumsika laha).

Artinya: "Ya Allah, Engkau pemberi manfaat pada Fatihah dan pada setiap kebutuhan, maka kabulkan hajat (kami) dengan keutamaan bismillahirrahmânirrahim (apa yang Allah buka bagi manusia berupa rahmat maka tidak ada yang mampu menahannya)."

Cara mengamalkannya: Dikutip dari buku Kitab Munajatun Nisa': Doa-doa Mustajab Khusus Wanita oleh Ibnu Watiniyah, doa di atas dapat didahului dengan membaca Surat Al-Fatihah dan dilanjutkan memohonkan segala hajat yang ingin dikabulkan Allah SWT.

Doa agar Hajat Terkabul

اللّٰهُمَّ اِنّٓا نَسْتَحْفِظُكَ وَ نَسْتَوْدِعُكَ اَدْيَانَنَا وَاَنْفُسَنَا وَاَهْلَنَا وَاَوْلَادَنَا وَاَمْوَالَنَا وَكُلِّ شَيْءٍ اَعْطَيْتَنَا. اَللّٰهُمَّ اجْعَلْنَا وَإِيَّاهُمْ فِى كَنَفِكَ وَاَمَانِكَ وَجِوَارِكَ وَعِيَاذِكَ مِن كُلِّ شَيْطَانٍ مَرِيدٍ وَجَبَّارٍ عَنِيدٍ وَذِى عَيْنٍ وَذِى بَغْيٍ وَمِنْ شَرِّ كُلِّ ذِى شَرٍّ اِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ. اَللّٰهُمَّ جَمِّلْنَا بِالْعَافِيَةِ وَالسَّلَامَةِ وَحَقِّقنَا بِالتَّقْوٰى وَالْاِسْتِقَامَةِ وَاَعِذْناَ مِنْ مُوجِبَاتِ النَّدَامَةِ اِنَّكَ سَمِيْعُ الدُّعَاءِ. اَللّٰهُمَّ اغْفِرْلَنَا وَلِوَالِدِيْنَا وَلِاَوْلَادِنَا وَمَشَايِخِنَا وَلِاِخْوَانِنَا ِفِى الدِّينِ وَلِاَصْحَابِنَا وَاَحْبَابِنَا وَلِمَنْ اَحَبَّنَا فِيكَ وَلِمَنْ اَحْسَنَ اِلَيْنَا وَ لِلْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَالْمُسْلِمِينَ وَالْمُسْلِمَاتِ يَارَبَّ العَالَمِيْنَ. وَصَلِّ اَللّٰهُمَّ عَلَى عَبْدِكَ وَرَسُولِكَ سَيِّدِنَا وَمَوْلاَناَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى اٰلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلِّمْ. وَارْزُقْنَا كَمَالَ الْمُتَابَعَةِ لَهُ وَظَاهِرًا وَبَاطِنًا فِي عَافِيَةٍ وَسَلَامَةٍ بِرَحْمَتِكَ يَااَرْحَمَ الرَّاحِمِينَ

Latin: Allahumma inna nastahfidzhuka wa nastaudi'uka diinana wa anfusanaa wa ahlanaa wa aulaadanaa wa amwaalanaa wa kulla syai'in a'thaitanaa. Allahummaj'alnaa wa iyyaa hum fii kanafika wa amaanika wa jiwaarika wa 'iyaadzika min kulli syaithaanim mariid wa jabbaarin' aniid wa dzii 'ainin wa dzii baghyin wa min syarri kulli dzii syarrin innaka 'alaa kulli syai'in qadiir. Allahumma jamilnaa bil'aafiyati was salaaati wa haqqiqnaa bit taqwaa wal istiqaamati wa a'idznaa min muujibaatin nadaamati innaka samii'ud du'aa'i. Allahummaghfirlanaa wa li waalidiina wa li aulaadinaa wa li masyaa-yikhinaa wa li ikhwaaniaa fiddiini wa li ashhaabinaa wa ahbaabinaa wa liman ahabbanaa fiika wa liman ahsana ilainaa wa lil mukminiina wal mukminaati wal musliminiina wal muslimaati ya rabbal 'aalamiin. Wasalallahumma ala abdika warasulika saiyadinaa wamaulanaa muhammadin wa ala lihi wasabihi wasallam. war zuqna kamalal mutaba'ati lahu dhohiron wa bathinan fi 'afiyatin wa salamatin birohmatika ya arhamar rohimina.

Artinya: "Ya Allah, sesungguhnya kami mohon pemeliharaan-Mu dan kami menyerahkan kepada-Mu agama kami, diri kami, keluarga kami, anak-anak kami, harta-harta kami dan segala yang telah Engkau berikan kepada kami. Ya Allah, jadikanlah kami dan juga mereka berada di dalam pemeliharaan-Mu, keamanan-Mu dan perlindungan-Mu dari setiap gangguan syetan pendurhaka, orang-orang takabur yang keras kepala, orang yang mempunyai pandangan jahat, kedhaliman dan dari pada kejahatan setiap orang yang mempunyai kejahatan. Sesungguhnya Engkau Maha Berkuasa atas segala sesuatu.

Ya Allah, perindahkanlah kami dengan keselamatan dan kesejahteraan. Karuniakanlah kepada kami ketakwaan dan istiqomah. Lindungilah kami dari perkara-perkara yang menyebabkan kami mendapat penyesalan. Sesungguhnya Engkau Maha Mendengar sesuatu doa.

Ya Allah, ampunilah dosa-dosa kami, kedua orang tua kami, anak-anak kami, guru-guru kami, saudara-saudara seagama kami, sahabat-sahabat karib kami, orang-orang yang mencintai kami karena Engkau, orang-orang yang pernah berbuat baik kepada kami, dari kaum mukminin dan mukminat, muslimin dan muslimat, wahai Tuhan yang mengatur alam semesta. 

Ya Allah, curahkanlah rahmat dan keselamatan kepada hamba-Mu dan utusan-Mu, junjungan kami dan tuan kami Nabi Muhammad SAW, keluarganya dan para sahabatnya. Karuniakanlah kepada kami kesempurnaan mengikuti ajarannya, secara dhahir dan batin dalam kesejahteraan dan keselamatan dengan kasih sayang-Mu, wahai Tuhan Yang Maha Pengasih sebaik-baik yang mengasihi."

Cara Mengamalkannya: Mengutip buku Doa dan Zikir Makbul karya Abu Hurairah Abdul Salam, doa di atas dapat dibaca setelah membaca Surat Yasin. Surat Yasin sendiri bisa diamalkan rutin setiap pagi hari agar segala keinginan diijabah Allah SWT.

9 Adab Berdoa Agar Keinginan Terkabul

Merujuk jurnal Jalan Menuju Kebahagiaaan Menurut Perspektif Al-Ghozali karya Fatakhul Huda dan Iman dan Tauhid: Kunci Menuju Keselamatan Dunia dan Akhirat karya Melani Putri, dkk, para ulama seperti Imam an-Nawawi (al-Adzkar), Imam al-Ghazali (Ihya’ Ulum al-Din), serta Ibnu Hajar al-‘Asqalani (Fath al-Bari) mengajarkan adab berdoa agar keinginan terkabul:

1. Memulai dengan Pujian kepada Allah dan Shalawat kepada Nabi

“Apabila salah seorang di antara kalian berdoa, maka hendaklah ia memulai dengan memuji Allah dan menyanjung-Nya, kemudian bershalawat kepada Nabi, barulah berdoa sesuai kebutuhannya.” (HR. Abu Dawud, no. 1481)

2. Berdoa dengan Hati yang Khusyuk dan Yakin

“Berdoalah kepada Tuhanmu dengan rendah hati dan suara lembut. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas.” (QS. Al-A‘raf [7]: 55)“Berdoalah kepada Allah dengan yakin akan dikabulkan, dan ketahuilah bahwa Allah tidak akan mengabulkan doa dari hati yang lalai.” (HR. Tirmidzi, no. 3479 — hasan)

3. Menghadap ke Kiblat, Mengangkat Tangan, dan Menyucikan Diri (Wudhu)

Rasulullah ﷺ apabila berdoa sering mengangkat kedua tangannya dan menghadap kiblat. (HR. Bukhari dan Muslim)

An-Nawawi menyebut bahwa posisi tubuh yang tenang dan tangan yang diangkat adalah bentuk tawadhu‘ (kerendahan hati).

4. Menggunakan Bahasa yang Lembut dan Tidak Berlebihan

Allah berfirman: “Berdoalah kepada Tuhanmu dengan rendah hati dan suara yang lembut.” (QS. Al-A‘raf [7]: 55)

5. Memulai dengan Permohonan Umum, Lalu Khusus

Imam An-Nawawi menyarankan agar doa dimulai dengan permohonan umum (seperti memohon keselamatan dan rahmat) sebelum permohonan pribadi. Hal ini mengikuti sunnah Nabi ﷺ yang sering berdoa dengan lafaz “Allahumma inni as’aluka al-‘afiyah…” sebelum memohon secara spesifik. Dengan demikian, doa menjadi lebih komprehensif dan menunjukkan keikhlasan, bukan hanya untuk diri sendiri, tetapi juga bagi sesama.

6. Mengulangi Doa Tiga Kali dan Tidak Tergesa-gesa Minta Dikabulkan

“Nabi ﷺ apabila berdoa, beliau mengulanginya tiga kali.” (HR. Muslim, no. 1794)

Ibnu Hajar menjelaskan bahwa mengulang doa menunjukkan kesungguhan dan kebutuhan yang mendalam. Sedangkan tergesa-gesa menunjukkan kurangnya yakin kepada janji Allah.

7. Memulai dengan Tobat dan Istighfar

Al-Ghazali dalam Ihya Ulumuddin menulis bahwa istighfar adalah “penyuci hati” sebelum memohon kepada Allah. Sebab doa yang naik dari hati yang kotor bagaikan air yang mengalir di atas tanah yang penuh lumpur, tidak akan jernih. Karena itu, Nabi ﷺ mengajarkan Sayyidul Istighfar sebelum berdoa agar hati bersih dari dosa.

Rasulullah bersabda: “Setiap doa tertahan antara langit dan bumi hingga dibacakan shalawat atas Nabi.” (HR. At-Tirmidzi, no. 486)

An-Nawawi menegaskan bahwa shalawat di awal dan akhir doa menjadi sebab terkabulnya doa, karena Allah tidak akan menolak doa yang diiringi shalawat atas Rasul-Nya. Menutup dengan “Amin” berarti mengamini permohonan tersebut, sebagaimana para malaikat mengamini doa hamba yang tulus.

9. Memohon untuk Diri Sendiri dan Umat

Menurut Al-Ghazali, salah satu adab tertinggi adalah tidak egois dalam doa. Nabi ﷺ bersabda: “Tidaklah seorang Muslim berdoa untuk saudaranya tanpa sepengetahuannya melainkan malaikat berkata: ‘Dan untukmu juga seperti itu.’” (HR. Muslim).

Dengan mendoakan orang lain, Allah akan mempercepat terkabulnya doa kita sendiri — karena doa tersebut lahir dari hati yang bersih dari keserakahan.

People also Ask:

1. Doa apa agar keinginan kita cepat terkabul?

Untuk mengabulkan keinginan dengan cepat, selain berusaha, Anda bisa membaca beberapa doa seperti doa Nabi Yunus: "La ilaha illa anta, subhanaka inni kuntu minazh zhalimin". Selain itu, amalkan juga doa memohon kebaikan dunia dan akhirat "Rabbana aatina fiddunya hasanah wa fil akhirati hasanah waqina 'adzabannar" dan doa memohon kemudahan segala urusan.

2. Apa doa dipermudahkan segala urusan?

Beberapa doa untuk mempermudah segala urusan antara lain:

Doa Nabi Muhammad SAW: "Allahumma laa sahla illa maa ja\'altahu sahlaa, wa anta taj\'alul hazna idza syi\'ta sahlaa" (Ya Allah, tidak ada kemudahan kecuali yang Engkau buat mudah, dan Engkau menjadikan kesedihan (kesulitan) jika Engkau kehendaki pasti akan menjadi mudah).

Doa Nabi Musa: "Rabbish-rohli shodrii, wa yassir-lii amri, wahlul \'uqdatammin-lisaani, yafqahu qauli" (Ya Tuhan, lapangkanlah dadaku, mudahkanlah segala urusanku, dan lepaskanlah kekakuan lidahku, agar mereka mengerti perkataanku).

3. Doa Nabi Yunus 100x untuk apa?

Ringkasan AIDoa Nabi Yunus 100 kali diamalkan untuk berbagai tujuan, seperti terkabulnya hajat yang mustahil, mempermudah segala urusan, pengampunan dosa, ketenangan hati, dan perlindungan dari malapetaka. Doa ini, yang diyakini berdasar pada kisah Nabi Yunus saat berada di perut ikan paus, berfungsi sebagai cara memohon pertolongan Allah dalam situasi yang sulit.

4. Zikir apa yang bisa mengabulkan doa?

Dzikir agar doa dikabulkan dapat dilakukan dengan membaca dzikir-dzikir yang dicintai Allah, seperti "Laa ilaaha illallaah" (Tidak ada Tuhan selain Allah), "Alhamdulillah" (Segala puji bagi Allah), dan "Allahu Akbar" (Allah Maha Besar). Selain itu, amalkan juga dzikir "Ya Hayyu Ya Qayyum" yang artinya "Wahai Yang Maha Hidup dan Maha Berdiri Sendiri", dzikir "Hasbiyallah wa nikmal wakil", dan shalawat kepada Nabi Muhammad SAW.

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |