Kisah Nabi Yunus di Perut Ikan dan Makna Sabar dalam Ujian, Muslim Wajib Tahu

5 hours ago 5

Liputan6.com, Jakarta Kisah nabi Yunus di perut ikan dan makna sabar dalam ujian merupakan salah satu kisah penuh hikmah dalam Al-Qur'an yang memberikan pelajaran berharga bagi umat Islam. Kisah ini menceritakan tentang perjalanan spiritual seorang nabi yang menghadapi ujian berat akibat keputusannya meninggalkan kaumnya tanpa izin Allah SWT.

Nabi Yunus AS ditelan ikan raksasa selama 40 hari sebagai konsekuensi dari keputusannya, namun beliau tidak putus asa dan terus bertasbih memohon ampunan. Mengutip dari buku Menengok Kisah 25 Nabi & Rasul karya Ahmad Fatih (2022: 147), Nabi Yunus adalah seorang rasul yang dikirim Allah kepada kaum Ninawa.

Kaum Ninawa dikenal sangat keras kepala, penyembah berhala, dan suka melakukan kejahatan. Kisah beliau menjadi teladan tentang pentingnya kesabaran dalam berdakwah dan menghadapi ujian hidup. Berikut Liputan6.com ulas lengkapnya melansir dari berbagai sumber, Senin (27/10/2025).

Promosi 1

Kisah Nabi Yunus di Perut Ikan dan Makna Sabar Dalam Ujian

Kisah Nabi Yunus AS bermula ketika beliau diutus Allah SWT untuk berdakwah kepada kaum Ninawa yang terkenal keras kepala dan durhaka. Kaum ini terlena dengan kekayaan duniawi, menyembah berhala, dan melakukan berbagai kejahatan sehingga Allah mengutus Nabi Yunus untuk membimbing mereka ke jalan yang benar.

Setelah berdakwah selama 33 tahun, Nabi Yunus hanya berhasil mendapatkan dua pengikut bernama Rubil dan Tanukh. Dalam keputusasaan menghadapi penolakan kaumnya, Allah memerintahkan beliau untuk melanjutkan dakwahnya selama 40 hari lagi dengan peringatan bahwa jika umatnya belum beriman, azab dari Allah akan segera diturunkan.

Ketika melihat awan gelap mulai menggulung di langit sebagai tanda akan datangnya azab, Nabi Yunus memutuskan untuk meninggalkan kaumnya tanpa menunggu izin dari Allah. Beliau merasa kecewa dan putus asa karena kaumnya tidak juga bertobat, sehingga memilih untuk pergi meninggalkan Ninawa menuju tempat lain.

Dalam perjalanannya, Nabi Yunus sampai di pinggir pantai dan memutuskan untuk naik perahu menuju pulau seberang. Ketika kapal tengah berlayar, badai besar tiba-tiba datang dan mengguncang kapal dengan dahsyat. Para penumpang mulai panik dan sepakat untuk membuang barang bawaan agar kapal tidak tenggelam.

Namun kapal tetap berguncang hebat, sehingga mereka sepakat untuk membuang salah seorang penumpang ke laut. Dilakukan pengundian dan hasilnya jatuh kepada Nabi Yunus AS. Dengan ikhlas dan pasrah, beliau terjun ke laut, dan Allah mengirimkan ikan Nun (ikan paus) yang besar untuk menelannya hidup-hidup.

Di dalam perut ikan yang gelap gulita, Nabi Yunus menyadari kesalahannya telah meninggalkan tugas dakwah tanpa izin Allah. Beliau kemudian bertasbih, bertaubat, dan memohon ampunan kepada Allah SWT selama 40 hari 40 malam tanpa putus asa. Melansir dari Tafsir Ibnu Katsir, dalam kegelapan perut ikan itulah Nabi Yunus merasakan makna sabar dalam ujian yang sesungguhnya, dimana kesabaran diuji dalam kondisi paling sulit dan terbatas.

Melihat ketulusan dan pertobatan Nabi Yunus, Allah SWT mengabulkan doanya dan memerintahkan ikan paus untuk mendamparkan beliau di sebuah pantai. Setelah sadar dan kondisinya membaik, Nabi Yunus diperintahkan kembali ke Ninawa untuk melanjutkan dakwahnya dan menyempurnakan iman kaumnya yang telah bertobat.

Doa Nabi Yunus di Dalam Perut Ikan (Arab, Latin, dan Terjemah)

Ketika berada di dalam perut ikan dalam kegelapan yang mencekam, Nabi Yunus AS mengucapkan doa yang sangat masyhur dan penuh makna. Doa ini tercantum dalam Al-Qur'an Surah Al-Anbiya ayat 87 dan dikenal sebagai salah satu doa yang mustajab untuk menghadapi kesulitan hidup.

Berikut adalah doa Nabi Yunus dalam tulisan Arab:

لَا إِلَٰهَ إِلَّا أَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنِّي كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِينَ

Latin: "Laa ilaaha illaa anta subhaanaka innii kuntu minazh-zhaalimiin"

Adapun terjemahan dalam bahasa Indonesia:

"Tidak ada Tuhan selain Engkau, Maha Suci Engkau. Sesungguhnya aku adalah termasuk orang-orang yang zalim."

Doa ini mengandung pengakuan akan keesaan Allah, pengagungan terhadap kesucian-Nya, serta pengakuan jujur atas kesalahan yang telah diperbuat. Melansir dari Shahih Bukhari dan Muslim, Rasulullah SAW bersabda bahwa doa Nabi Yunus ini sangat mujarab untuk dikabulkan Allah SWT, terutama ketika seseorang sedang menghadapi kesulitan atau musibah dalam hidupnya.

Nabi Muhammad SAW mengajarkan kepada umatnya untuk membaca doa ini ketika menghadapi ujian dan kesulitan. Doa Nabi Yunus menjadi bukti bahwa pertobatan yang tulus dan pengakuan atas kesalahan dengan kerendahan hati akan selalu diterima oleh Allah SWT, tidak peduli seberat apapun ujian yang dihadapi.

Hikmah dan Pelajaran dari Kisah Nabi Yunus

Kisah Nabi Yunus di perut ikan menyimpan banyak hikmah yang dapat diambil sebagai pedoman hidup bagi umat Islam. Setiap bagian dari kisah ini mengandung pelajaran berharga tentang hubungan manusia dengan Allah SWT, pentingnya kesabaran, dan keutamaan bertobat dengan tulus.

1. Jangan Meninggalkan Tugas Tanpa Izin Allah

Nabi Yunus meninggalkan kaumnya karena kecewa dengan penolakan mereka, padahal Allah belum memberikan izin. Ini mengajarkan bahwa dalam menjalankan amanah dan tugas, kita harus tetap istiqomah dan tidak boleh menyerah begitu saja karena menghadapi kesulitan.

2. Pentingnya Sabar dalam Berdakwah

Berdakwah selama 33 tahun dengan hanya dua pengikut membutuhkan kesabaran luar biasa. Kisah ini mengingatkan bahwa hasil dari sebuah usaha tidak selalu terlihat segera, dan kita perlu bersabar dalam proses mencapai tujuan.

Ujian yang dihadapi Nabi Yunus justru menjadi momen transformasi spiritual. Di dalam perut ikan, beliau menemukan keikhlasan dan kerendahan hati yang sempurna, sehingga kembali sebagai rasul yang lebih baik.

4. Kekuatan Doa dan Taubat

Doa Nabi Yunus di dalam perut ikan dikabulkan Allah karena ketulusan dan pengakuan jujur atas kesalahan. Ini menunjukkan bahwa pintu taubat Allah selalu terbuka, tidak peduli seberat apapun dosa yang telah diperbuat.

5. Allah Maha Pengampun dan Penyayang

Meskipun Nabi Yunus telah meninggalkan tugasnya, Allah tidak langsung menghukum, melainkan memberikan ujian sebagai pembelajaran. Setelah beliau bertobat, Allah menyelamatkan dan memberikan kesempatan kedua untuk melanjutkan dakwahnya.

6. Ujian Adalah Bentuk Kasih Sayang Allah

Ujian yang dialami Nabi Yunus bukanlah hukuman, melainkan cara Allah mendidik dan menguatkan keimanan hamba-Nya. Setiap ujian mengandung hikmah yang akan membuat seseorang lebih dekat kepada Allah SWT.

FAQ

1. Berapa lama Nabi Yunus berada di dalam perut ikan? Nabi Yunus berada di dalam perut ikan selama 40 hari 40 malam sambil bertasbih dan memohon ampunan kepada Allah SWT.

2. Mengapa Nabi Yunus ditelan ikan paus? Nabi Yunus ditelan ikan paus sebagai konsekuensi dari keputusannya meninggalkan tugas dakwah tanpa izin Allah karena kecewa dengan kaumnya yang tidak beriman.

3. Apa doa yang dibaca Nabi Yunus di dalam perut ikan? Doa Nabi Yunus adalah "Laa ilaaha illaa anta subhaanaka innii kuntu minazh-zhaalimiin" yang artinya "Tidak ada Tuhan selain Engkau, Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang zalim."

4. Apa hikmah utama dari kisah Nabi Yunus? Hikmah utama adalah pentingnya kesabaran dalam menghadapi ujian, tidak boleh meninggalkan amanah, dan kekuatan taubat yang tulus akan selalu diterima Allah.

5. Siapa saja pengikut Nabi Yunus yang setia? Dua pengikut setia Nabi Yunus adalah Rubil dan Tanukh yang tetap beriman meskipun mayoritas kaum Ninawa menolak dakwah beliau.

6. Apakah kaum Ninawa akhirnya beriman? Ya, setelah melihat tanda-tanda azab akan datang dan Nabi Yunus pergi, kaum Ninawa bertobat massal dan Allah menerima pertobatan mereka serta mengangkat azab.

7. Mengapa kisah Nabi Yunus penting untuk dipelajari? Kisah ini penting karena mengajarkan nilai kesabaran, pertobatan, kekuatan doa, dan bahwa Allah selalu memberikan kesempatan kedua bagi hamba-Nya yang bertobat dengan tulus. 

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |