Mengetahui Urutan Peristiwa Hari Kiamat Berdasarkan Al-Qur’an dan Hadits Beserta Tanda-tandanya

5 hours ago 6

Liputan6.com, Jakarta Memahami urutan peristiwa hari kiamat berdasarkan Al-Qur’an dan hadits menjadi penting untuk meningkatkan keimanan dan mempersiapkan diri. Hari kiamat adalah peristiwa besar yang menandai berakhirnya kehidupan dunia dan dimulainya kehidupan akhirat.

Dalam Islam, keyakinan akan hari kiamat merupakan salah satu rukun iman yang wajib diyakini oleh setiap Muslim. Pada hari itu, manusia akan dibangkitkan kembali untuk dimintai pertanggungjawaban atas segala perbuatan yang dilakukan selama hidup di dunia.

Kapan terjadinya hari akhir atau kiamat hanya diketahui oleh Allah SWT, sehingga manusia wajib mempersiapkan datangnya hari kiamat. Berikut Liputan6.com ulas lengkapnya melansir dari berbagai sumber, Senin (27/10/2025).

Promosi 1

Urutan Peristiwa Hari Kiamat Berdasarkan Al-Qur’an dan Hadits: Tahapan Awal (Yaumul Barzah, Ba'ats, Mahsyar)

Setelah tanda-tanda kiamat muncul, serangkaian peristiwa besar akan terjadi yang mengawali kehidupan di akhirat. Tahapan-tahapan ini merupakan bagian integral dari urutan peristiwa hari kiamat berdasarkan Al-Qur’an dan hadits, yang menggambarkan perjalanan setiap jiwa setelah kematian.

Peristiwa ini tidak terjadi begitu saja, melainkan ada tahapannya yang telah dijelaskan dalam ajaran Islam. Berikut adalah tahapan-tahapan awal hari akhir berdasarkan buku Pendidikan Agama Islam karya Bahrul Ilmi (2006:26-29):

Yaumul Barzah (Alam Barzah)

Yaumul Barzah adalah hari penantian manusia di alam kubur setelah meninggal dunia. Alam barzah ini merupakan alam pembatas atau perantara antara alam dunia dan alam akhirat. Di sinilah, manusia menunggu Yaumul Ba'ats atau Hari Kebangkitan. Selama menunggu dibangkitkan, Malaikat Munkar dan Nakir akan bertanya kepada manusia mengenai semua perbuatannya semasa hidup di dunia.

Yaumul Ba’ats (Hari Kebangkitan)

Pada hari ini, seluruh manusia yang telah meninggal akan dibangkitkan atau dihidupkan kembali. Setelah alam semesta hancur karena tiupan sangkakala yang pertama, malaikat Israfil kemudian meniup kedua kalinya untuk membangunkan manusia dari kuburnya. Manusia akan dihidupkan kembali dari kematian seperti sedia kala, bahkan manusia yang wafat dalam keadaan terpotong sekalipun, akan dihidupkan kembali oleh Allah dalam bentuk yang utuh.

Yaumul Mahsyar (Manusia di Padang Mahsyar)

Setelah dibangkitkan dari kuburnya, manusia akan dikumpulkan di Padang Mahsyar tanpa tertinggal satupun. Hari ini disebut dengan Yaumul Mahsyar atau Yaumul Hasyr. Padang Mahsyar ini merupakan suatu tempat yang memiliki luas tujuh kali dari luas langit dan bumi sehingga seluruh umat manusia pasti akan berada di tempat ini.

Di sini, amal manusia akan dihitung satu per satu, dan digambarkan dengan keadaan yang sangat melelahkan. Matahari terasa berada di atas ubun-ubun sehingga manusia akan merasa kepanasan dan tidak bisa berlindung, kecuali orang yang beriman dan beramal saleh.

Yaumul Hisab dan Yaumul Mizan (Perhitungan Amal)

Setelah seluruh manusia dikumpulkan di Padang Mahsyar, tahapan selanjutnya dalam urutan peristiwa hari kiamat berdasarkan Al-Qur’an dan hadits adalah Yaumul Hisab dan Yaumul Mizan. Kedua tahapan ini merupakan proses krusial di mana setiap amal perbuatan manusia selama hidup di dunia akan diperiksa dan ditimbang dengan seadil-adilnya.

Pada Yaumul Hisab, setiap amal perbuatan manusia akan diperiksa dan diperhitungkan secara teliti. Baik amal kecil atau sesederhana apapun yang dilakukan, akan dihitung tanpa terlewat satupun. Hal ini ditegaskan dalam firman Allah dalam QS. Az-Zalzalah ayat 7-8:

“Barangsiapa mengerjakan kebaikan seberat biji zarrah, dia akan melihat balasan-Nya. Dan barangsiapa mengerjakan kejahatan seberat biji zarrah, dia akan melihat balasan-Nya,” (QS. Az-Zalzalah: 7-8).

Yaumul Mizan (Penimbangan Amal)

Saat Yaumul Hisab, mulut manusia akan dikunci dan ditutup rapat, hanya anggota badan yang akan berbicara dan memberikan kesaksian atas segala tindakan yang dilakukan selama hidup. Amal yang pertama kali dihisab ialah salat. Jika manusia selama hidup tidak pernah melakukan rukun Islam yang kedua ini, maka balasan yang diperoleh adalah ditempatkan di Neraka Saqar. Sedangkan bagi manusia yang lalai akan salatnya akan ditempatkan di Neraka Wail.

Setelah amal perbuatan manusia dihitung pada Yaumul Hisab, urutan hari akhir selanjutnya adalah Yaumul Mizan. Pada tahapan ini, amal manusia akan ditimbang dengan seadil-adilnya tanpa ada seorang pun yang dirugikan.

Kata Mizan memiliki arti timbangan amal yang mampu mengukur dan menimbang segala perbuatan manusia, baik yang kecil maupun besar, berat maupun ringan, bahkan niat manusia dapat ditimbang juga. Tidak akan ada yang menambah atau mengurangi timbangan amalnya, karena timbangan pada hari ini dilakukan dengan sangat adil dan jujur, sebagaimana firman Allah dalam QS. Al-Anbiya: 47.

Yaumul Sirath: Jembatan Penentu Nasib

Setelah proses perhitungan dan penimbangan amal, tahapan berikutnya dalam urutan peristiwa hari kiamat berdasarkan Al-Qur’an dan hadits adalah Yaumul Sirath. Ini adalah hari di mana manusia akan melewati jembatan Shirat, sebuah jembatan yang membentang di atas Neraka Jahanam dan menjadi penentu akhir apakah seseorang akan menuju surga atau neraka.

Jembatan ini digambarkan sangat tipis dan tajam, serta memiliki tingkat kesulitan yang berbeda bagi setiap individu. Bagi orang yang beriman dan beramal saleh, jembatan ini akan mudah dilaluinya, seolah-olah mereka melintas dengan kecepatan cahaya, angin, atau kuda yang cepat, tergantung pada tingkat keimanan dan amal mereka. Kemudahan ini adalah buah dari ketaatan dan kebaikan yang mereka lakukan selama hidup di dunia.

Sebaliknya, bagi orang kafir dan mereka yang memiliki banyak kejahatan sepanjang hidupnya, maka akan terpeleset dan jatuh ke Neraka Jahanam. Kesulitan melewati Shirat bagi mereka adalah cerminan dari dosa-dosa dan kemaksiatan yang telah mereka perbuat. Jembatan ini akan terasa sangat sulit, bahkan mustahil untuk dilewati, sehingga mereka akan terjerumus ke dalam api neraka yang telah menanti.

Yaumul Jaza: Hari Pembalasan yang Adil

Tahapan terakhir dalam urutan peristiwa hari kiamat berdasarkan Al-Qur’an dan hadits adalah Yaumul Jaza, atau Hari Pembalasan. Setelah amal dihitung dan ditimbang, serta melewati jembatan Shirat, manusia akan memperoleh balasan yang setimpal sesuai dengan apa yang diperbuatnya selama hidup di dunia. Pada hari ini, keadilan Allah SWT akan terwujud sepenuhnya, tanpa ada sedikit pun kezaliman.

Pada Hari Pembalasan, manusia akan dikelompokkan menjadi tiga golongan utama berdasarkan amal perbuatan dan keimanan mereka. Golongan pertama adalah orang yang masuk neraka selama-lamanya. Ini diperuntukkan bagi orang kafir tanpa iman dan amal baik, yang akan dimasukkan ke dalam neraka untuk selama-lamanya, seperti firman Allah dalam QS. Al-Baqarah ayat 39:

Wal ladzina kafaruu wa kadz-dzabuu bi-aa yaatinaam uulaa-i-ka ash habun-nar, hum fii haa khaaliduun.

Artinya: “Adapun orang-orang yang kafir dan mendustakan ayat-ayat Kami, mereka itu penghuni neraka. Mereka kekal di dalamnya.” (QS. Al-Baqarah:39).

Golongan kedua adalah orang yang masuk surga selama-lamanya. Ini adalah balasan bagi orang beriman dan memiliki amal saleh, yang akan dimasukkan ke dalam surga untuk selama-lamanya. Surga digambarkan sebagai tempat penuh kenikmatan abadi yang telah dijanjikan Allah SWT, sebagaimana dijelaskan dalam QS. Al-Baqarah ayat 25.

Golongan ketiga adalah orang yang masuk neraka kemudian masuk surga. Golongan ini diperuntukkan bagi orang yang beriman, namun banyak melakukan perbuatan dosa sehingga timbangan amal salehnya lebih ringan. Untuk itu, manusia yang termasuk golongan ini akan ditempatkan di Neraka Hawiyah untuk sementara hingga habis dosa-dosanya, kemudian setelah itu mereka akan dimasukkan ke surga, sesuai dengan QS. Al-Qari’ah ayat 6-11.

FAQ

1. Apa yang dimaksud dengan hari kiamat dalam Islam? Hari kiamat adalah waktu berakhirnya seluruh kehidupan di alam semesta ketika semua makhluk dibangkitkan untuk dihisab.

2. Apa tanda-tanda kecil hari kiamat menurut hadits? Tanda-tanda kecil meliputi rusaknya moral manusia, banyaknya fitnah, dan hilangnya kejujuran.

3. Apakah Al-Qur’an menyebutkan urutan peristiwa hari kiamat? Ya, Al-Qur’an menjelaskan tahap-tahapnya secara berurutan, mulai dari kehancuran alam hingga kebangkitan manusia.

4. Siapa yang pertama kali meniup sangkakala? Malaikat Israfil adalah yang diberi tugas untuk meniup sangkakala sebagai awal kehancuran dunia.

5. Apa perbedaan antara tanda kecil dan tanda besar kiamat? Tanda kecil terjadi jauh sebelum kiamat, sedangkan tanda besar muncul menjelang terjadinya kiamat besar.

6. Apakah kemunculan Dajjal termasuk tanda besar kiamat? Ya, munculnya Dajjal merupakan salah satu tanda besar yang disebutkan dalam banyak hadits sahih.

7. Mengapa umat Islam dianjurkan memahami urutan peristiwa hari kiamat? Agar meningkatkan keimanan, kewaspadaan, dan kesiapan menghadapi kehidupan akhirat.

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |