Liputan6.com, Jakarta Peristiwa hancurnya Ka’bah sebagai salah satu tanda kiamat ini merupakan pengingat akan kefanaan dunia dan pentingnya mempersiapkan diri untuk akhirat. Menurut buku Akidah Akhlak Madrasah Tsanawiyah Kelas IX oleh Harjan Syuhada dan Fida' Abdilah (2021), kiamat kubra adalah istilah untuk hancurnya alam semesta sehingga alam dunia musnah dan berganti dengan alam baru.
Hari kiamat merupakan kepastian yang tak terhindarkan, di mana seluruh kehidupan di bumi akan berakhir dan alam semesta beserta isinya hancur. Sebelum peristiwa besar itu terjadi, akan muncul berbagai tanda-tanda yang mengisyaratkan kedatangannya. Salah satu tanda kiamat yang penting untuk diketahui umat Muslim adalah peristiwa hancurnya Ka’bah.
Ka'bah yang juga dikenal sebagai Baitullah atau rumah Allah, merupakan bangunan suci dan pusat peribadatan bagi umat Islam di seluruh dunia. Bangunan berbentuk persegi ini menjadi arah kiblat setiap kali umat Muslim melaksanakan salat. Kesucian Ka'bah telah ditegaskan dalam Al-Qur'an, seperti dalam Surah Al-Ma'idah ayat 97. Berikut Liputan6.com ulas lengkapnya melansir dari berbagai sumber, Senin (27/10/2025).
Peristiwa Hancurnya Ka’bah: Tanda Kiamat Kubra
Peristiwa hancurnya Ka’bah merupakan salah satu tanda besar atau tanda kubra dari hari kiamat yang telah disebutkan dalam berbagai riwayat hadis. Kehancuran Ka'bah ini akan terjadi pada masa ketika manusia sudah tidak lagi mengingat Allah dan tidak ada lagi yang memakmurkan Baitullah.
Pada saat itu, ibadah haji ke Baitullah akan terhenti, bahkan setelah kemunculan Ya'juj dan Ma'juj sekalipun, ibadah haji yang sebelumnya masih ada akan berhenti. Kehancuran Ka'bah ini akan dilakukan oleh seseorang yang berasal dari golongan Habasyah, dikenal dengan nama Dzu as-Suwaiqatain.
Sebagaimana disebutkan dalam hadis riwayat Hakim dan Abu Ya'la, "Hari kiamat tidak akan terjadi sebelum Ka'bah ini tidak lagi didatangi orang untuk menunaikan ibadah haji." Hal ini menegaskan bahwa kehancuran Ka'bah adalah indikator kuat mendekatnya akhir zaman, menjadi salah satu peristiwa hancurnya Ka’bah sebagai salah satu tanda kiamat.
Ka'bah: Pusat Ibadah dan Kesucian Umat Islam
Ka'bah adalah bangunan berbentuk kubus yang terletak di tengah Masjidil Haram di Mekah, Arab Saudi dan merupakan tempat paling suci dalam agama Islam. Bangunan ini berfungsi sebagai kiblat, yaitu arah yang dituju oleh umat Muslim di seluruh dunia saat melaksanakan salat.
Selain sebagai arah salat, Ka'bah juga menjadi tujuan utama ibadah haji dan umrah, di mana jutaan Muslim berkumpul setiap tahun untuk melakukan tawaf mengelilingi bangunan tersebut. Kesucian Ka'bah ditegaskan secara eksplisit dalam Al-Qur'an, menunjukkan kedudukannya yang istimewa dalam pandangan Islam. Allah SWT berfirman dalam Surah Al-Ma'idah ayat 97, yang menjelaskan peran Ka'bah sebagai pusat peribadatan dan urusan dunia bagi manusia.
Ayat tersebut berbunyi, "Allah telah menjadikan Ka'bah, rumah suci itu sebagai pusat (peribadatan dan urusan dunia) bagi manusia, dan (demikian pula) bulan Haram, had-ya, qalaid. (Allah menjadikan yang) demikian itu agar kamu tahu bahwa sesungguhnya Allah mengetahui apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi dan bahwa sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu." (QS. Al-Ma'idah, [5]:97). Pengakuan ini menegaskan bahwa Ka'bah adalah tempat yang diberkahi dan dilindungi oleh Allah.
Upaya Penghancuran Ka'bah di Masa Lalu: Kisah Pasukan Gajah
Sebelum peristiwa hancurnya Ka’bah sebagai salah satu tanda kiamat, Baitullah pernah hampir dihancurkan pada masa lalu oleh pasukan gajah yang dipimpin oleh Raja Abrahah dari Yaman. Peristiwa ini terjadi sebelum kelahiran Nabi Muhammad SAW dan diabadikan dalam Al-Qur'an Surah Al-Fil.
Raja Abrahah berniat menghancurkan Ka'bah karena ingin mengalihkan perhatian manusia dari Mekah ke gereja besar yang ia bangun di San'a. Namun, rencana tersebut digagalkan oleh Allah SWT dengan mengirimkan sekelompok burung Ababil yang melempari pasukan Abrahah dengan batu dari neraka.
Peristiwa tersebut terekam dalam Surah Al-Fil ayat 1-5, yang berbunyi, "Apakah kamu tidak memperhatikan bagaimana Tuhanmu telah bertindak terhadap tentara bergajah? Bukankah Dia telah menjadikan tipu daya mereka (untuk menghancurkan Ka'bah) itu sia-sia? Dan Dia mengirimkan kapada mereka burung yang berbondong-bondong, yang melempari mereka dengan batu (berasal) dari tanah yang terbakar, lalu Dia menjadikan mereka seperti daun-daun yang dimakan (ulat)." (QS. Al-Fil, [105]:1-5).
Kondisi Ka'bah Menjelang Kiamat
Menjelang hari kiamat, kondisi Ka'bah akan mengalami perubahan drastis yang menjadi indikasi semakin dekatnya akhir zaman. Meskipun ibadah haji ke Baitullah akan tetap ada bahkan setelah kemunculan Ya'juj dan Ma'juj, namun pada akhirnya peribadatan tersebut akan berhenti.
Sebagaimana disebutkan dalam hadis riwayat Ahmad, "Niscaya Isa bin Maryam melaksanakan ibadah haji ke Baitullah dan berumrah setelah munculnya Ya'juj dan Ma'juj." Ini menunjukkan bahwa haji akan terus berlangsung hingga batas waktu tertentu, sebelum peristiwa hancurnya Ka’bah sebagai salah satu tanda kiamat.
Penghentian ibadah haji ini akan terjadi ketika manusia sudah tidak ada lagi yang mengingat Allah SWT. Pada saat itulah, Ka'bah akan mulai sepi, tidak ada lagi yang mengunjunginya dan tidak ada yang memakmurkannya. Kondisi ini menjadi pemicu kehancuran Ka'bah di tangan Dzu as-Suwaiqatain.
Dzu as-Suwaiqatain: Sosok Penghancur Ka'bah
Dzu as-Suwaiqatain adalah sosok yang disebutkan dalam hadis sebagai individu yang akan menghancurkan Ka'bah menjelang hari kiamat. Ia berasal dari golongan Habasyah (Etiopia) dan akan merobohkan rumah Allah serta merampas perhiasan Ka'bah.
Hadis riwayat Ahmad menyebutkan, "Ka'bah akan dihancurkan oleh Dzu Suwaqatain dari Habasyah (Etiopia), perhiasannya akan dilepas dan kiswahnya akan dibuka..." Hal ini menunjukkan bahwa kehancuran Ka'bah adalah bagian dari tanda kiamat kubra.
Kehadiran Dzu as-Suwaiqatain dan tindakannya menghancurkan Ka'bah merupakan salah satu tanda besar kiamat yang menunjukkan bahwa pada masa itu, keimanan dan kepedulian terhadap agama telah sangat melemah di kalangan manusia.
Ciri-ciri Dzu as-Suwaiqatain dan Alasannya Ka'bah Tak Terjaga
Rasulullah SAW telah memberikan gambaran mengenai ciri-ciri fisik Dzu as-Suwaiqatain dalam beberapa hadis, sehingga umat Muslim dapat mengenali sosok ini. Ia digambarkan sebagai laki-laki yang berasal dari Habasyah atau Etiopia, berkulit hitam, ubun-ubunnya tidak berambut (agak botak), bengkok di bagian tangan dan kaki, memiliki paha yang saling berjauhan, dan betis kecil.
Dilansir dari buku Kisah-kisah Gaib dalam Hadits Shahih, ciri-ciri ini membantu umat Muslim memahami sosok yang akan melakukan peristiwa hancurnya Ka’bah sebagai salah satu tanda kiamat. Dzu as-Suwaiqatain akan merobohkan Ka'bah menggunakan cangkul dan sekopnya, serta berhasil mengeluarkan harta simpanan Ka'bah.
Pertanyaan mengenai mengapa Ka'bah tidak terjaga saat dihancurkan oleh Dzu as-Suwaiqatain sering muncul, mengingat kesuciannya di masa lalu. Jawabannya terletak pada kondisi spiritual umat manusia menjelang kiamat, di mana keimanan telah sangat melemah dan tidak ada lagi yang peduli atau memakmurkan Ka'bah. Ketika manusia sudah tidak lagi mengingat Allah, perlindungan tersebut akan dicabut, memungkinkan peristiwa hancurnya Ka’bah sebagai salah satu tanda kiamat terjadi.
Tanda-tanda Kiamat Kubra Lainnya
Selain peristiwa hancurnya Ka’bah sebagai salah satu tanda kiamat, terdapat beberapa tanda kiamat kubra (besar) lainnya yang disebutkan dalam ajaran Islam. Tanda-tanda ini menunjukkan semakin dekatnya hari akhir dan perubahan besar di dunia.
- Munculnya Dajjal: Sosok penipu besar yang akan membawa fitnah dahsyat dan mengaku sebagai Tuhan.
- Turunnya Nabi Isa AS: Nabi Isa akan turun ke bumi untuk membunuh Dajjal dan menegakkan keadilan.
- Munculnya Ya'juj dan Ma'juj: Dua kaum perusak yang akan menyebar kerusakan di muka bumi.
- Terbitnya Matahari dari Barat: Fenomena alam yang sangat besar, di mana matahari akan terbit dari arah terbenamnya.
- Munculnya Binatang Melata (Dabbah): Binatang aneh yang akan berbicara kepada manusia.
- Asap (Dukhan): Munculnya asap tebal yang menyelimuti bumi.
- Tiga Gerhana Besar: Gerhana di timur, di barat, dan di Jazirah Arab.
- Api yang Menggiring Manusia: Api yang keluar dari Yaman dan menggiring manusia ke tempat berkumpulnya mereka.
FAQ
1. Apa yang dimaksud dengan hancurnya Ka’bah sebagai tanda kiamat? Hancurnya Ka’bah adalah salah satu tanda besar kiamat yang menunjukkan berakhirnya kehidupan dunia.
2. Siapa yang disebut dalam hadis akan menghancurkan Ka’bah? Dalam beberapa riwayat disebutkan Ka’bah akan dihancurkan oleh seorang dari Habasyah (Ethiopia).
3. Apakah peristiwa hancurnya Ka’bah sudah terjadi? Belum, peristiwa tersebut termasuk tanda besar kiamat yang akan terjadi di akhir zaman.
4. Mengapa Ka’bah bisa hancur padahal dijaga Allah? Ka’bah dijaga Allah hingga waktu yang telah ditentukan sebagai bagian dari takdir-Nya menjelang kiamat.
5. Apa hikmah di balik hancurnya Ka’bah? Hancurnya Ka’bah menjadi pengingat bahwa segala yang di dunia, termasuk tempat suci, tidak kekal.
6. Bagaimana umat Islam sebaiknya menyikapi tanda-tanda kiamat seperti ini? Umat Islam dianjurkan memperbanyak amal saleh dan memperkuat iman sebagai persiapan menghadapi akhir zaman.
7. Apakah setelah Ka’bah hancur masih ada ibadah haji? Tidak, karena pada masa itu iman sudah hilang dan manusia tidak lagi menegakkan syariat Islam.

5 hours ago
4
:strip_icc()/kly-media-production/promo_images/1/original/085223300_1761037787-Desktop_1280_x_190.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5169862/original/050122900_1742550938-pexels-shukran-2103130.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/813545/original/080167000_1424263004-neraka.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4263585/original/041682200_1671184976-sunan-kalijaga.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5029709/original/010462700_1732949072-ciri-kiamat-kubra.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4976559/original/079775500_1729596649-nama-nama-surga-1.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5151380/original/086607800_1741158200-pray-6268224_1280.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4889994/original/071009200_1720767600-pexels-zeynep-sude-emek-193601188-20785719.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5387833/original/050532800_1761104918-Ibu_Hamil.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/921473/original/067104100_1436263117-7.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4813434/original/063910800_1714098814-Gus_Baha__ngaji_Gus_Baha.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4273162/original/083273700_1672056181-teenage-girl-with-praying-peace-hope-dreams-concept_1_.jpg)
:strip_icc():format(jpeg):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/liputan6/watermark-color-landscape-new.png,1100,20,0)/kly-media-production/medias/5180061/original/052056000_1743723403-8c205a14-c800-4f9c-a9c8-61a41e3b7556.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5393344/original/066378400_1761551837-details-registration-marriage.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/885386/original/003007200_1432609352-1.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5082269/original/032884500_1736233897-1736231251952_flexing-itu-apa.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3433074/original/r-view-beautiful-asian-muslim-woman-wearing-white-sleepwear-stretching-her-arms-after-getting-up-morning-sunrise-cute-young-girl-with-blue-hijab-standing-relaxing-while-looking-away_44289-1276__1_.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4628436/original/095598200_1698637528-8712637.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3954600/original/001373400_1646637027-3110.jpg)





























