Cara Menghadapi Orang yang Benci Kita Sesuai Ajaran Rasulullah SAW Lengkap Beserta Doanya

8 hours ago 4

Liputan6.com, Jakarta Cara menghadapi orang yang benci kita sesuai ajaran Rasulullah SAW penting dipahami setiap Muslim. Dalam kehidupan bermasyarakat, tidak jarang kita dihadapkan pada situasi di mana ada orang yang membenci kita tanpa alasan yang jelas.

Alih-alih membalas dengan kebencian, Nabi Muhammad justru mendoakan kebaikan bagi mereka dan senantiasa bersikap lemah lembut. Ajaran beliau mengajarkan umat Islam untuk merespons kebencian dengan akhlak yang baik dan doa tulus. Melansir dalam buku Agar Disayang Allah, menjelaskan bahwa para pembenci adalah salah satu risalah terkabulnya segala doa. Pada momen tersebut, tidak ada batas antara doa orang terzalimi dan Allah.

Peluang dikabulkannya doa orang yang dizalimi menjadi lebih besar, sehingga umat Muslim dianjurkan untuk selalu berdoa memohon kebaikan dan hidayah bagi orang yang membenci.Berikut Liputan6.com ulas lengkapnya melansir dari berbagai sumber, Kamis (30/10/2025).

Promosi 1

Cara Menghadapi Orang yang Benci Kita Sesuai Ajaran Rasulullah

Rasulullah SAW telah memberikan contoh nyata bagaimana cara menghadapi orang yang benci kita sesuai ajaran Rasulullah melalui akhlak mulia dan kesabaran yang luar biasa. Beliau tidak pernah membalas kebencian dengan kebencian, melainkan dengan kebaikan dan doa. Islam mengajarkan bahwa ketika ada orang yang membenci tanpa sebab, Allah SWT justru meninggikan derajat orang yang dizalimi.

1. Bersabar dan Tidak Membalas dengan Keburukan

Kesabaran adalah kunci utama dalam menghadapi kebencian orang lain. Rasulullah SAW mengajarkan untuk menahan amarah dan tidak terpancing emosi ketika diperlakukan buruk. Sikap sabar ini akan menenangkan hati dan mencegah konflik yang lebih besar.

2. Mendoakan Kebaikan untuk Mereka

Salah satu ajaran mulia Rasulullah adalah mendoakan orang yang membenci agar mendapat hidayah dan menjadi lebih baik. Doa yang tulus dapat mengubah kebencian menjadi kasih sayang. Bahkan Nabi Muhammad SAW selalu mendoakan kaum yang menyakitinya agar diberi petunjuk oleh Allah.

3. Introspeksi Diri

Islam mengajarkan untuk selalu melakukan muhasabah atau introspeksi diri. Ketika ada orang yang membenci, evaluasi diri apakah ada kesalahan yang telah kita perbuat. Jika ada kesalahan, segeralah memperbaiki dan meminta maaf. Jika tidak ada kesalahan, tetaplah bersabar dan perbaiki hubungan dengan Allah.

4. Bersikap Baik dan Lemah Lembut

Rasulullah SAW mengajarkan untuk membalas keburukan dengan kebaikan. Sikap lemah lembut dan akhlak yang baik dapat meluluhkan hati orang yang membenci. Seperti firman Allah dalam Alquran yang menganjurkan untuk menolak kejahatan dengan cara yang lebih baik.

5. Menjaga Lisan dan Tidak Membicarakan Keburukannya

Hindari membicarakan keburukan orang yang membenci kita di depan orang lain. Menjaga lisan adalah bagian dari akhlak mulia yang diajarkan Rasulullah. Gibah dan namimah hanya akan memperburuk situasi dan menambah dosa.

6. Mendekatkan Diri kepada Allah

Cara menghadapi orang yang benci kita sesuai ajaran Rasulullah yang paling utama adalah dengan mendekatkan diri kepada Allah melalui ibadah. Perbanyak sholat, dzikir, dan membaca Alquran agar hati menjadi tenang dan terhindar dari rasa dendam.

7. Meminta Perlindungan kepada Allah

Berlindunglah kepada Allah dari kejahatan orang-orang yang membenci dengan membaca doa-doa perlindungan. Rasulullah SAW mengajarkan untuk selalu memohon perlindungan Allah dari segala bentuk kejahatan manusia dan syaitan.

Doa Ketika Ada Orang yang Membenci Kita dalam Islam

Dikutip dari buku Tuntunan Lengkap Rukun Islam & Doa: Kunci Beragama Secara Kafah oleh Syarif Hidayatullah, Islam menyediakan doa khusus yang dapat diamalkan ketika menghadapi orang yang membenci. Doa ini dapat dibaca kapan saja, terutama setelah sholat malam untuk menenangkan hati dan memohon perlindungan Allah.

Bacaan Arab: اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ عَلٰى كُلِّ حَالٍ رَبِّ اَعُوْذُ بِكَ مِنْ حَالِ اَهْلِ النَّارِ اَللّٰهُمَّ لَا عَيْشَ اِلَّا عَيْشُ الْاٰخِرَةِ

Bacaan Latin: Alhamdulillahi ala kulli halin rabbi audzu bika min hali ahlin nari allahumma la aisya illa aisyul akhirati.

Artinya: "Segala puji bagi Allah atas segala hal. Ya Allah, aku berlindung kepada Engkau dari keadaan penghuni neraka. Ya Allah, tidak ada kehidupan yang abadi kecuali kehidupan akhirat."

Doa ini mengandung makna permohonan perlindungan dari segala keburukan dan pengingat bahwa kehidupan dunia hanyalah sementara. Dengan mengamalkan doa ini, hati akan lebih tenang dan terhindar dari rasa ingin membalas dendam terhadap orang yang membenci.

Ayat Alquran yang Dibaca Saat Dibenci Orang

Selain doa khusus, terdapat beberapa ayat Alquran yang dapat diamalkan ketika menghadapi kebencian orang lain. Ayat-ayat ini dapat dibaca setelah sholat lima waktu untuk menenangkan hati dan memohon pertolongan Allah. Membaca ayat-ayat Alquran secara rutin akan memperkuat iman dan memberikan ketenangan jiwa.

Surat Yusuf Ayat 4

اِذْ قَالَ يُوْسُفُ لِاَبِيْهِ يٰٓاَبَتِ اِنِّيْ رَاَيْتُ اَحَدَ عَشَرَ كَوْكَبًا وَّالشَّمْسَ وَالْقَمَرَ رَاَيْتُهُمْ لِيْ سٰجِدِيْنَ

Artinya: "(Ingatlah), ketika Yusuf berkata kepada ayahnya, 'Wahai ayahku! Sungguh, aku (bermimpi) melihat sebelas bintang, matahari dan bulan; kulihat semuanya sujud kepadaku.'"

Ayat ini menggambarkan kisah Nabi Yusuf yang dibenci oleh saudara-saudaranya namun akhirnya ditinggikan derajatnya oleh Allah. Kisah ini mengajarkan bahwa kebencian orang lain tidak akan menghalangi takdir baik dari Allah.

Surat Al Imran Ayat 147

وَمَا كَانَ قَوْلَهُمْ اِلَّآ اَنْ قَالُوْا رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا ذُنُوْبَنَا وَاِسْرَافَنَا فِيْٓ اَمْرِنَا وَثَبِّتْ اَقْدَامَنَا وَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكٰفِرِيْنَ

Artinya: "Dan tidak lain ucapan mereka hanyalah doa, 'Ya Tuhan kami, ampunilah dosa-dosa kami dan tindakan-tindakan kami yang berlebihan (dalam) urusan kami dan tetapkanlah pendirian kami, dan tolonglah kami terhadap orang-orang kafir.'"

Surat Yunus Ayat 85-86

فَقَالُوْا عَلَى اللّٰهِ تَوَكَّلْنَا ۚرَبَّنَا لَا تَجْعَلْنَا فِتْنَةً لِّلْقَوْمِ الظّٰلِمِيْنَ وَنَجِّنَا بِرَحْمَتِكَ مِنَ الْقَوْمِ الْكٰفِرِيْنَ

Artinya: "Lalu mereka berkata, 'Kepada Allah-lah kami bertawakal. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan kami (sasaran) fitnah bagi kaum yang zalim, dan selamatkanlah kami dengan rahmat-Mu dari orang-orang kafir.'"

Sikap Rasulullah SAW Menghadapi Musuh dan Pembenci

Rasulullah SAW adalah teladan terbaik dalam menghadapi orang-orang yang memusuhi dan membencinya. Sepanjang hidupnya, beliau menghadapi berbagai cobaan dari kaum Quraisy yang menentang dakwahnya dengan cara yang sangat kejam. Namun, Rasulullah SAW tidak pernah membalas dengan kekerasan atau kebencian, melainkan dengan kesabaran dan doa.

Salah satu contoh nyata adalah ketika Rasulullah SAW pergi ke Thaif untuk berdakwah. Penduduk Thaif menolak dakwahnya dan memperlakukan beliau dengan sangat buruk. Mereka melempari Rasulullah dengan batu hingga kaki beliau berdarah. Dalam kondisi yang sangat menyakitkan itu, Rasulullah tidak mendoakan keburukan bagi mereka. Sebaliknya, beliau berdoa: "Ya Allah, berilah petunjuk kepada kaumku, karena sesungguhnya mereka tidak mengetahui."

Ketika Rasulullah SAW berhasil membebaskan kota Mekkah (Fathu Makkah), beliau memiliki kekuasaan penuh untuk membalas dendam kepada orang-orang Quraisy yang telah menyiksa beliau dan para sahabat selama bertahun-tahun. Namun, yang dilakukan Rasulullah justru memberikan pengampunan kepada mereka semua. Beliau berkata, "Pergilah kalian, kalian adalah orang-orang yang bebas." Sikap mulia ini menunjukkan bagaimana cara menghadapi orang yang benci kita sesuai ajaran Rasulullah dengan penuh kasih sayang dan pengampunan.

Rasulullah SAW juga mengajarkan untuk tidak berbicara buruk tentang orang yang membenci di belakang mereka. Beliau melarang umatnya dari gibah (menggunjing) dan namimah (adu domba). Bahkan ketika ada sahabat yang melaporkan kejahatan seseorang, Rasulullah tidak suka mendengarnya karena beliau ingin hatinya tetap bersih dari prasangka buruk terhadap siapapun.

Dalam berbagai hadits, Rasulullah SAW juga mengajarkan untuk membalas keburukan dengan kebaikan. Beliau bersabda bahwa orang yang paling kuat bukanlah yang mampu mengalahkan orang lain dalam pertarungan, melainkan yang mampu mengendalikan amarahnya. Ajaran ini menjadi pedoman bagi umat Islam dalam menghadapi segala bentuk permusuhan dan kebencian dengan akhlak yang mulia.

Pentingnya Menjaga Hati dari Dendam dan Benci

Menjaga hati dari perasaan dendam dan benci adalah bagian penting dari ajaran Islam. Hati yang dipenuhi kebencian akan menghalangi masuknya keberkahan dan ketenangan hidup. Rasulullah SAW mengajarkan bahwa iman dan kebencian tidak bisa bersatu dalam hati seorang Muslim. Oleh karena itu, membersihkan hati dari perasaan negatif adalah kewajiban setiap Muslim.

1. Dendam Merusak Kesehatan Jiwa dan Raga

Menyimpan dendam dalam hati dapat berdampak buruk pada kesehatan mental dan fisik. Perasaan dendam yang terus-menerus akan menimbulkan stres, kecemasan, dan bahkan penyakit fisik. Islam mengajarkan untuk melepaskan perasaan negatif ini demi kesehatan jiwa dan raga.

2. Menghalangi Diterimanya Doa

Hati yang penuh kebencian dan dendam akan menghalangi diterimanya doa oleh Allah. Rasulullah SAW bersabda bahwa Allah tidak akan menerima amal orang yang masih menyimpan dendam terhadap saudaranya. Untuk itu, memaafkan adalah kunci agar doa-doa kita dikabulkan.

3. Mengurangi Pahala Amal Ibadah

Kebencian yang tersimpan dalam hati dapat mengurangi pahala amal ibadah yang telah dilakukan. Islam mengajarkan bahwa akhlak yang baik merupakan bagian integral dari ibadah. Tanpa akhlak yang baik, ibadah ritualistik seperti sholat dan puasa tidak akan sempurna.

4. Mencegah Masuknya Ketenangan dan Kebahagiaan

Hati yang dipenuhi kebencian tidak akan pernah merasakan ketenangan dan kebahagiaan sejati. Allah SWT memberikan ketenangan kepada hati-hati yang bersih dan penuh kasih sayang. Untuk merasakan kebahagiaan hakiki, seseorang harus mampu memaafkan dan melepaskan segala bentuk kebencian.

5. Menjauhkan dari Ridha Allah

Tujuan utama hidup seorang Muslim adalah meraih ridha Allah SWT. Menyimpan dendam dan kebencian adalah sikap yang tidak disukai Allah. Untuk mendapatkan ridha-Nya, seorang Muslim harus memiliki hati yang bersih, penuh kasih sayang, dan senantiasa memaafkan.

FAQ

1. Apa yang harus dilakukan ketika ada orang yang membenci kita tanpa alasan?

Bersabarlah, introspeksi diri, perbaiki hubungan dengan Allah, dan doakan orang tersebut agar mendapat hidayah.

2. Apakah boleh membalas orang yang membenci kita dalam Islam?

Islam melarang membalas kebencian dengan kebencian, sebaliknya anjuran untuk membalas dengan kebaikan dan kesabaran.

3. Doa apa yang dibaca saat ada orang membenci kita?

Baca doa "Alhamdulillahi ala kulli halin rabbi audzu bika min hali ahlin nari" dan ayat-ayat Alquran seperti Surat Yusuf ayat 4.

4. Bagaimana cara memaafkan orang yang sangat membenci kita?

Mulai dengan niat ikhlas karena Allah, berdoa untuk kemudahan hati, dan ingat bahwa memaafkan akan mendatangkan pahala besar.

5. Apakah kebencian orang lain bisa menghapus dosa kita?

Ya, kesabaran menghadapi kebencian dan kesusahan yang dialami dapat menjadi penghapus dosa menurut hadits Rasulullah SAW.

6. Apa hikmah di balik kebencian orang lain kepada kita?

Kebencian adalah ujian untuk meningkatkan kesabaran, memperkuat keimanan, dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.

7. Bagaimana Rasulullah SAW menghadapi orang yang membencinya?

Rasulullah SAW menghadapi dengan sabar, tidak membalas dendam, mendoakan kebaikan mereka, dan akhirnya memberikan pengampunan.

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |