Liputan6.com, Jakarta Doa agar dimaafkan seseorang bisa diamalkan saat merasa telah menyakiti hati orang lain. Setiap manusia tidak pernah lepas dari kesalahan dan dosa dalam kehidupannya. Terkadang tanpa disadari, perbuatan atau perkataan kita dapat menyakiti hati orang lain yang berada di sekitar kita.
Ketika sudah terlanjur menyakiti seseorang, salah satu cara terbaik yang dapat dilakukan adalah memohon ampun kepada Allah SWT. Doa agar dimaafkan seseorang menjadi salah satu amalan yang dianjurkan dalam Islam untuk memperbaiki hubungan yang rusak.
Menurut penelitian yang dipublikasikan dalam Journal of Islamic Studies, praktik memohon maaf dan berdoa untuk mendapatkan ampunan dalam tradisi Islam memiliki dampak psikologis yang positif dalam memperbaiki hubungan interpersonal dan mengurangi konflik sosial. Berikut Liputan6.com ulas lengkapnya melansir dari berbagai sumber, Senin (11/8/2025).
Doa Utama Agar Dimaafkan Seseorang dalam Islam
Al-Quran dalam Surah Al-Hujurat ayat 10 menegaskan pentingnya menjaga persaudaraan dan memperbaiki hubungan yang rusak: "Orang-orang beriman itu sesungguhnya bersaudara. Sebab itu damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah, supaya kamu mendapat rahmat."
Islam menyediakan berbagai doa yang dapat diamalkan untuk memohon agar dimaafkan oleh seseorang yang telah kita sakiti. Doa-doa ini telah diajarkan oleh Rasulullah SAW dan terdapat dalam berbagai riwayat hadis yang sahih.
اَللَّهُمَّ اِنَّمَا اَنَا بَشَرٌ فَلاَ تُعَذِّبْنِيْ لِشَتْمِ رَجُلٍ شَتَمْتُهُ اَوْ اَذَيْتُهُ
Latin: Allahumma innamaa ana basyarun falaa tu'adzdzibnii lisyatmi rojulin syatamtuhuu awa aadzaituhuu
Artinya: "Ya Allah, sesungguhnya aku hanya manusia, maka jangan Engkau siksa aku karena mencela seseorang yang aku cela atau aku sakiti."
Doa ini menunjukkan pengakuan terhadap kelemahan manusia sebagai makhluk yang tidak luput dari kesalahan. Dengan mengakui bahwa kita hanyalah manusia biasa yang bisa berbuat salah, kita memohon kepada Allah agar tidak memberikan azab atas kesalahan yang telah diperbuat kepada orang lain.
Menurut Hadis Sahih Muslim, Rasulullah SAW sering mengamalkan doa ini ketika beliau khawatir telah menyakiti perasaan seseorang, meskipun hal tersebut tidak disengaja.
Doa Lainnya untuk Meluluhkan Hati Seseorang
Selain doa utama di atas, terdapat beberapa doa lainnya yang dapat diamalkan untuk meluluhkan hati orang yang telah kita sakiti. Doa-doa ini dapat membantu mempermudah jalan menuju rekonsiliasi dan pengampunan.
1. Doa Memohon Kelembutan Hati
اَللَّهُمَّ لَيِّنْ قُلُوْبَنَا وَ قُلُوْبَ اِخْوَانِنَا لَنَا
Latin: Allahumma layyin qulubana wa qulaaba ikhwaanina lana
Artinya: "Ya Allah, lembutkanlah hati kami dan hati saudara-saudara kami untuk kami."
2. Doa Memohon Persatuan dan Kerukunan
رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِإِخْوَانِنَا الَّذِيْنَ سَبَقُوْنَا بِالْإِيْمَانِ وَلَا تَجْعَلْ فِيْ قُلُوْبِنَا غِلًّا لِّلَّذِيْنَ آمَنُوْا
Latin: Rabbanaghfir lana wa li ikhwaaninal ladziina sabaquuna bil imaani wa laa taj'al fii quluubina ghillan lilladziina aamanuu
Artinya: "Ya Rabb kami, ampunilah kami dan saudara-saudara kami yang telah beriman lebih dulu dari kami, dan janganlah Engkau jadikan kedengkian dalam hati kami terhadap orang-orang yang beriman."
Kedua doa ini dapat diamalkan secara rutin, terutama setelah shalat atau di waktu-waktu mustajab seperti sepertiga malam terakhir. Studi yang dilakukan oleh Islamic Research Institute menunjukkan bahwa praktik doa secara konsisten dapat memberikan ketenangan batin dan membuka jalan untuk perbaikan hubungan sosial.
Doa Setelah Berbuat Kesalahan kepada Orang Tua
Menyakiti hati orang tua merupakan dosa yang sangat besar dalam Islam. Ketika seseorang telah berbuat durhaka atau menyakiti perasaan orang tuanya, diperlukan taubat yang tulus dan doa agar dimaafkan seseorang yang spesifik untuk orang tua.
رَبِّ اغْفِرْ لِي وَلِوَالِدَيَّ رَبِّ ارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِي صَغِيرًا
Latin: Rabbi ghfir lii wa li waalidayya rabbi irhamhumaa kamaa rabbayanuu shaghiiraa
Artinya: "Ya Tuhanku, ampunilah aku dan kedua orang tuaku. Ya Tuhanku, sayangilah mereka sebagaimana mereka menyayangiku di waktu kecil."
Doa ini tidak hanya memohon ampun untuk diri sendiri, tetapi juga mendoakan kebaikan untuk orang tua. Hal ini menunjukkan rasa penyesalan yang mendalam dan keinginan untuk memperbaiki hubungan dengan orang tua.
Selain berdoa, Islam juga mengajarkan bahwa permintaan maaf kepada orang tua harus disertai dengan berbuat baik kepada mereka. Hal ini mencakup menunjukkan sikap hormat, memenuhi kebutuhan mereka, dan tidak mengulangi perbuatan yang dapat menyakiti hati mereka.
Tafsir Ibn Kathir menjelaskan bahwa doa untuk orang tua ini memiliki kedudukan yang sangat tinggi dalam Islam, karena ridha Allah sangat bergantung pada ridha orang tua.
Etika Meminta Maaf dalam Islam
Islam memiliki panduan yang jelas mengenai etika meminta maaf kepada orang yang telah disakiti. Doa agar dimaafkan seseorang harus disertai dengan upaya nyata untuk memperbaiki kesalahan yang telah diperbuat.
Langkah pertama dalam meminta maaf adalah mengakui kesalahan secara tulus dan tidak mencari-cari alasan untuk membenarkan perbuatan yang salah. Pengakuan yang tulus menunjukkan bahwa kita benar-benar menyesali perbuatan yang telah menyakiti orang lain.
Selanjutnya, permintaan maaf harus disertai dengan komitmen untuk tidak mengulangi kesalahan yang sama. Hal ini menunjukkan keseriusan kita dalam memperbaiki hubungan dan menghormati perasaan orang yang telah disakiti.
Islam juga mengajarkan bahwa meminta maaf harus dilakukan dengan cara yang santun dan tidak memaksa. Jika seseorang belum siap untuk memaafkan, kita harus menghormati keputusannya dan terus berdoa agar Allah meluluhkan hatinya.
Menurut kitab Adab al-Mu'asyarah karya Imam Al-Ghazali, etika meminta maaf yang baik mencakup pengakuan kesalahan, penyesalan yang tulus, komitmen untuk tidak mengulangi, dan kesabaran dalam menunggu pengampunan.
Hikmah Meminta Maaf
Praktik memohon ampun dan doa agar dimaafkan seseorang memiliki hikmah dan manfaat yang luar biasa, baik untuk diri sendiri maupun untuk hubungan sosial secara keseluruhan. Hikmah ini tidak hanya bersifat spiritual, tetapi juga memberikan dampak positif secara psikologis dan sosial.
- Pembersihan Jiwa dari Dosa dan Kesalahan: Memohon ampun kepada Allah dan kepada seseorang yang telah disakiti dapat membersihkan jiwa dari beban dosa dan kesalahan. Hal ini memberikan ketenangan batin dan kedamaian hati.
- Perbaikan Hubungan Sosial: Dengan meminta maaf dan berdoa untuk mendapatkan ampunan, hubungan yang rusak dapat diperbaiki dan bahkan menjadi lebih kuat dari sebelumnya.
- Peningkatan Kualitas Spiritual: Praktik ini melatih kerendahan hati, kesabaran, dan kemampuan untuk mengakui kesalahan, yang merupakan sifat-sifat mulia dalam Islam.
- Pencegahan Konflik Berkelanjutan: Dengan segera meminta maaf ketika melakukan kesalahan, kita dapat mencegah konflik berkembang menjadi permusuhan yang berkepanjangan.
- Mendapatkan Ridha Allah SWT: Allah sangat menyukai hamba-Nya yang suka meminta maaf dan memaafkan.
Hal ini dapat mendatangkan ridha dan keberkahan dari Allah SWT. Research yang dipublikasikan dalam Journal of Islamic Psychology menunjukkan bahwa individu yang rutin mempraktikkan permintaan maaf dan pengampunan memiliki tingkat stres yang lebih rendah dan hubungan interpersonal yang lebih harmonis.
Amalan Tambahan untuk Mempercepat Pengampunan
Selain berdoa, terdapat beberapa amalan tambahan yang dapat dilakukan untuk mempercepat proses pengampunan dari orang yang telah kita sakiti. Amalan-amalan ini dapat menjadi wasilah untuk meluluhkan hati yang keras dan membuka jalan menuju rekonsiliasi.
Sedekah atas Nama Orang yang Disakiti
Memberikan sedekah dengan niat agar pahala sedekah tersebut sampai kepada orang yang telah kita sakiti dapat menjadi cara untuk menunjukkan penyesalan yang tulus.
Mendoakan Kebaikan untuk Orang Tersebut
Secara rutin mendoakan kebaikan, kesehatan, dan keberkahan untuk orang yang telah kita sakiti menunjukkan ketulusan dalam meminta maaf.
Istighfar Secara Terus-menerus
Memperbanyak istighfar (meminta ampun kepada Allah) dapat membersihkan hati dan membuka jalan untuk mendapatkan pengampunan dari sesama manusia.
Shalat Taubat
Melaksanakan shalat taubat sebanyak dua rakaat dengan penuh penyesalan dapat menjadi media untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Memperbaiki Akhlak dan Perilaku
Komitmen untuk memperbaiki akhlak dan tidak mengulangi kesalahan yang sama merupakan bukti nyata dari taubat yang tulus.
Menurut studi yang dilakukan oleh Center for Islamic Ethics, kombinasi antara doa, amalan shaleh, dan perbaikan perilaku terbukti efektif dalam mempercepat proses rekonsiliasi dan pengampunan dalam masyarakat muslim.
Daftar Sumber
- Quran Kemenag - Surah Al-Hujurat ayat 10
- Sahih Muslim - Hadis tentang doa meminta ampun
- Al-Ghazali, Imam. Adab al-Mu'asyarah (Etika Bergaul)
- Tafsir Ibn Kathir - Penafsiran ayat-ayat tentang pengampunan
- Journal of Islamic Studies - Penelitian tentang praktik memohon maaf dalam Islam
- Islamic Research Institute - Studi tentang dampak doa dalam hubungan sosial
- Journal of Islamic Psychology - Research tentang manfaat psikologis pengampunan
- Center for Islamic Ethics - Studi tentang rekonsiliasi dalam masyarakat muslim
FAQ
1. Apa doa yang paling utama untuk meminta maaf kepada seseorang? Doa yang paling utama adalah "Allahumma innamaa ana basyarun falaa tu'adzdzibnii lisyatmi rojulin syatamtuhuu awa aadzaituhuu" yang diajarkan oleh Rasulullah SAW.
2. Kapan waktu terbaik untuk membaca doa agar dimaafkan seseorang? Waktu terbaik adalah sepertiga malam terakhir, setelah shalat fardhu, dan antara Maghrib-Isya.
3. Apakah boleh berdoa untuk dimaafkan tanpa meminta maaf langsung kepada orangnya? Sebaiknya meminta maaf langsung kepada orang tersebut terlebih dahulu, kemudian berdoa agar Allah meluluhkan hatinya.
4. Berapa lama harus menunggu sampai seseorang memaafkan kita? Islam mengajarkan kesabaran, tidak ada batas waktu yang pasti, yang penting adalah konsisten berdoa dan menunjukkan penyesalan yang tulus.
5. Apa yang harus dilakukan jika orang yang disakiti sudah meninggal dunia? Dapat memohon maaf dalam doa, memberikan sedekah untuk arwahnya, dan meminta maaf kepada keluarga yang ditinggalkan.
6. Apakah doa untuk meminta maaf harus dibaca dalam bahasa Arab? Tidak wajib, doa dapat dibaca dalam bahasa apapun yang dipahami, yang terpenting adalah ketulusan hati.
7. Bagaimana cara mengetahui apakah seseorang sudah memaafkan kita? Tanda-tandanya biasanya terlihat dari perubahan sikap yang lebih ramah dan tidak lagi menunjukkan kemarahan atau dendam.