Liputan6.com, Jakarta - Ibadah umroh memiliki makna spiritual mendalam bagi umat Muslim sebagai ziarah ke Baitullah. Mendoakan kerabat atau sahabat yang akan menunaikan ibadah ini adalah bentuk dukungan dan harapan agar perjalanan mereka lancar.
Doa untuk orang umroh sesuai sunnah menjadi amalan penting, baik bagi mereka yang melepas maupun jemaah itu sendiri. Menurut Fiqih Ibadah oleh Sholahuddin dan Sulaikho (2021:62), umroh secara syar'i adalah berziarah ke Ka'bah untuk beribadah kepada Allah SWT dengan ihram, tawaf, sa'i, dan tahalul.
Memanjatkan doa untuk orang umroh sesuai sunnah menunjukkan kepedulian dan harapan baik, memastikan perjalanan ibadah mereka diliputi keberkahan. Berikut Liputan6.com ulas lengkapnya melansir dari berbagai sumber, Senin (11/08/2025).
Doa untuk Orang Umroh Sesuai Sunnah
Umroh, yang secara etimologi berarti ziarah, adalah ibadah yang dilakukan dengan mengunjungi Ka'bah di Mekkah. Ibadah ini meliputi serangkaian ritual seperti ihram, tawaf, sa'i, dan tahalul, sebagai cara mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Mendoakan orang yang akan berangkat umroh sangat dianjurkan dalam Islam, menunjukkan kepedulian dan harapan baik bagi mereka. Ada beberapa doa untuk orang umroh sesuai sunnah yang dapat dipanjatkan oleh keluarga, kerabat, atau sahabat yang mengantar kepergian jemaah.
Salah satu doa pelepasan yang diajarkan Nabi Muhammad SAW adalah:
Doa dari Nabi Muhammad SAW
زَوَّدَكَ اللهُ التَّقْوَى وَغَفَرَ ذَنْبَكَ وَيَسَّرَ لَكَ الخَيْرَ حَيْثُمَا كُنْتَ
Arab-Latin: Zawwadakallahut taqwa, wa ghafara dzanbaka, wa yassara lakal khaira khaitsuma kunta
Artinya: “Semoga Allah Swt. selalu menambahkan ketakwaanmu, mengampuni dosa-dosamu, memudahkan kebaikan bagimu di mana pun berada.” (HR at-Tirmidzi)
Doa Keselamatan
فِيْ حِفْظِ اللهِ وَكَنفِهِ وَزَوَّدَكَ اللَهَ التَّقْوَى وَغَفَرَ ذَنْبَكَ وَوَجَّهَكَ لِلْخَيْرِ أَيْنَمَا كُنْتَ
Arab-Latin: Fi hifdzillahi wa kanafihi wa zawwadakallahut taqwa wa ghafara dzanbaka wa wajjahaka lil khairi ainama kunta
Artinya: “Semoga engkau selalu dalam penjagaan Allah dan perlindungannya, semoga Allah memberikan bekal ketakwaan kepadamu dan mengampuni dosamu, dan semoga Allah memberikan kebaikan di mana pun kamu berada.”
Doa Agar Dilindungi Dari Mara Bahaya
Allahumma astahfizduka wa astaudi’uka nafsi wa dini wa ahli wa aqoribi wa kulla ma an’amta bihi alayya wa alaihim min akhiratin wa dunya, fahfazdna ajmain min kulli suuin ya kariim
Arab-Latin: Allahumma astahfizduka wa astaudi’uka nafsi wa dini wa ahli wa aqoribi wa kulla ma an’amta bihi alayya wa alaihim min akhiratin wa dunya, fahfazdna ajmain min kulli suuin ya kariim
Artinya: “Ya Allah, aku menitipkan diriku, agamaku, keluargaku, sanak saudaraku, dan semua yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada mereka di dunia ini, maka lindungilah kami semua dari segala keburukan ya Wahai Yang Maha Pemurah.”
Doa untuk Orang Umroh yang Dipanjatkan oleh Keluarga yang Mengantar
Selain doa-doa umum, keluarga dan kerabat memiliki peran penting dalam melepas calon jemaah dengan doa yang spesifik. Dalam buku Perjalanan Religi Haji dan Umroh yang ditulis oleh Fuad Thohari, disebutkan bahwa kerabat dianjurkan melepas calon jemaah dengan doa untuk orang umroh.
Hal ini sesuai sunnah Rasulullah SAW, yang menunjukkan betapa pentingnya dukungan spiritual dari orang-orang terdekat. Doa ini merupakan bentuk harapan agar jemaah senantiasa dalam lindungan dan bimbingan Allah SWT.
Doa yang dimaksud, yang juga dibaca Nabi SAW saat melepas sahabat bepergian jauh, adalah:
زَوَّدَكَ اللهُ التَّقْوَى وَغَفَرَ ذَنْبَكَ وَيَسَّرَ لَكَ الخَيْرَ حَيْثُمَا كُنْتَ
Arab Latin: Zawwadakallâhuttaqwa, wa ghafara dzanbaka, wa yassara lakal khaira haitsumâ kunta.
Artinya: "Semoga Allah membekalimu dengan takwa, mengampuni dosamu, dan memudahkanmu dalam jalan kebaikan di mana pun kau berada." (HR at-Tirmidzi)
Doa-Doa Penting Sebelum Memulai Ibadah Umroh
Jemaah umroh dianjurkan untuk mengamalkan berbagai doa sejak sebelum keberangkatan hingga selesai ibadah. Doa-doa ini bertujuan agar perjalanan senantiasa diliputi keberkahan dan keselamatan, serta setiap tahapan ibadah dapat dilaksanakan dengan sempurna.
Berikut adalah beberapa doa untuk orang umroh sesuai sunnah yang dapat diamalkan pada tahap awal perjalanan:
Niat Ibadah Umroh
Imam Nawawi dalam kitab Khasiat Zikir dan Doa menyebutkan bahwa disunnahkan membaca niat umroh.
Arab Latin: Labbayk bi umrah.
Artinya: "Aku penuhi panggilan-Mu, ya Allah, dengan (mengerjakan ibadah) umrah."
Doa sebelum Berangkat
Agar ibadah umroh dapat berjalan dengan lancar dan diberi keselamatan hingga tujuan oleh Allah SWT, dianjurkan untuk membaca doa tertentu sebelum berangkat menuju Tanah Suci. Mengutip arsip detikhikmah, jemaah umrah disunnahkan menunaikan salat dua rakaat sebelum berangkat. Setelah salat selesai, hendaknya jemaah membaca doa ini.
Arab Latin: Alhamdulillaahilladzi hadaani bil islaami, wa arshadani ila adaa'i manasiki haajjan bibaaitihi wa mu'tamiran bimasya'irihi. Allahumma solli 'ala nabiyyi al-ummiyi wa 'ala aalihi wa ashabiihi ajma'iin. Allahumma ilayka tawajjhtu, wabika 'tashamtu. Allahumma ikfini maa hammanii wa maa laa ahtammu lahu, Allahumma zawwidni at-taqwaa, waghfir lii dzanbi.
Artinya: "Segala puji bagi Allah yang telah memberi petunjuk kepadaku dengan Islam dan memberi bimbingan kepada ku untuk menunaikan manasik hajiku di rumah-Nya, dan mengerjakan umrah di tempat lambang-lambang keagungan-Nya (Masyair). Ya Allah berilah shalawat atas Nabi yang tidak bisa baca dan tulis (ummi) dan atas keluarga dan para sahabatnya sekalian. Ya Allah kepada-Mu aku menghadap dan dengan-Mu aku berpegang teguh. Ya Allah lindungilah aku dari sesuatu yang menyusahkan dan sesuatu yang tidak saya perlukan. Ya Allah berilah aku dengan taqwa dan ampunilah dosaku."
Doa ketika Selesai Berihram
Setelah menyelesaikan ihram, jemaah dianjurkan membaca doa ini sebagai bentuk penyerahan diri kepada Allah.
Arab Latin: Allaahumma uharrimu sya'rii wabasyarii wajasadii wajamii'a jawaarihii min kulli syai-in harramtahu 'alal muhrimi abtaghii bidzaalika wajhakal kariima yaa rabbal 'aalamiin.
Artinya: "Ya Allah aku haramkan rambut, kulit, tubuh, dan seluruh anggota tubuhku dari semua yang Kau haramkan bagi seorang yang sedang berihram, demi mengharapkan diri-Mu semata, wahai Tuhan pemelihara alam semesta."
Bacaan Talbiyah
Talbiyah adalah bacaan yang terus diulang-ulang selama ihram hingga tawaf.
Arab Latin: Labbaik Allahumma labbaika, labbaika laa syariika laka labbarika, innal hamda wan-ni'mata laka wal-mulka laa syariika laka.
Artinya: "Aku datang memenuhi panggilan-Mu ya Allah, aku datang memenuhi panggilan-Mu tidak ada sekutu bagi-Mu, aku datang memenuhi panggilan-Mu. Sesungguhnya segala puji, nikmat dan segenap kekuasaan adalah milik-Mu, tidak ada sekutu bagi-Mu."
Doa-Doa Selama Pelaksanaan Ibadah Umroh di Tanah Suci
Selama berada di Tanah Suci, ada beberapa doa yang sangat dianjurkan untuk dipanjatkan oleh jemaah. Doa-doa ini merupakan bagian integral dari manasik umroh dan memperkuat koneksi spiritual jemaah dengan Allah SWT.
Mengamalkan doa-doa ini pada setiap tahapan ibadah dapat menambah kekhusyukan dan keberkahan perjalanan. Berikut adalah beberapa doa untuk orang umroh sesuai sunnah yang dapat dibaca di Mekkah:
Doa ketika Sampai di Kota Makkah
Apabila jemaah yang berihram telah sampai di tanah suci Makkah, ia disunnahkan mengucapkan doa ini.
Arab Latin: Allahumma haadzaa haramuka wamannuka fajir mani 'ala an-naar, wamati min adzaabika yawm tab'athu 'ibaadaka, waajilnii min awliyaa'ika wa ahli taaatika.
Artinya: "Ya Allah, ini adalah Tanah Suci-Mu dan keamanan-Mu. Haramkanlah diriku atas neraka, amankanlah daku dari azab-Mu di hari Engkau membangkitkan hamba-hamba-Mu, dan jadikanlah diriku termasuk kekasih-Mu dan orang yang taat kepada-Mu."
Doa ketika Minum Air Zam-zam
Ulama mengatakan, orang yang meminum air zam-zam disunnahkan berniat untuk memohon ampunan, kesembuhan dari penyakit, atau sebagainya. Ketika meminumnya hendaklah mengucapkan doa ini.
Arab Latin: Allahumma innahu balaghani annar Rasulu-llahi sallallahu alayhi wa sallam qaal: maaa'u zamzam limaa shuriba lahu, Allahumma wa inni ashrabuhu litaghfir lii walitaf'ala bii kaza wa kaza, faghfir lii aw if'alu.
Artinya: "Ya Allah, sesungguhnya telah sampai kepadaku bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda, 'Air zamzam itu menurut niat peminumnya.' Ya Allah, sesungguhnya aku meminumnya agar Engkau mengampuniku dan melakukan demikian dan demikian kepadaku, maka ampunilah daku atau lakukanlah (demikian dan demikian kepadaku)."
Doa ketika Melihat Ka'bah
Apabila seseorang memasuki kota Makkah dan pandangan matanya melihat Ka'bah, serta hendak memasuki Masjidil Haram, ia disunnahkan untuk mengangkat kedua tangan dan berdoa. Dalam suatu riwayat disebutkan bahwa doa seorang muslim akan mustajab ketika ia melihat Ka'bah.
Arab Latin: Allahumma zid haadhal bayta tashreefan wa ta'zeemaan wa takreeman wa mahaabatan, wa zid man sharrafahu wa karramahu mimman hajjahu awi 'tamrahu tashrifan wa takriman wa ta'zimaan.
Artinya: "Ya Allah, berilah tambahan kepada rumah ini kemuliaan dan kebesaran, kehormatan dan wibawa, dan berilah (pula) tambahan kepada orang yang memuliakannya dan yang menghormatinya dari kalangan orang yang berhaji dan berumrah ke padanya, tambahan kemuliaan, kehormatan, kebesaran, dan ketakwaan."
Doa ketika Thawaf
Ketika mengusap Hajar Aswad dan hendak memulai thawaf, disunnahkan untuk membaca doa ini.
Arab Latin: Bismillahi wallahu akbar. Allahumma imanan bika wa tasdiqan bikitabika wa wafa'an bi'ahdika wa ittiba'an lisunnati nabiyyika sallallahu 'alayhi wa sallam.
Artinya: "Dengan menyebut asma Allah, Allah Maha Besar. Ya Allah, (Kami lakukan hal ini) karena iman kepada-Mu, membenarkan kitab-Mu, menunaikan janji-Mu, dan mengikuti sunnah Nabi Mu SAW."
Doa ketika Sa'i
Imam Nawawi menyebutkan bahwa melakukan doa ketika sa'i dipercaya akan mustajab. Selain itu, disunnahkan untuk memperpanjang berdiri di atas Shafa sambil menghadap ke arah kiblat, lalu bertakbir dan berdoa serta mengucapkan zikir.
Arab Latin: Allahu akbar, Allahu akbar, Allahu akbar, La-ilaha ilallahu wa llahu akbar, Allahu akbar walilahil-hamd, Allahu-akbar 'ala mahadana wal-hamdulillahi 'ala ma aulana, La-ilaha ilalloh wahdahu lasyarikalahu lahul-mulku walahul hamdu yuhyi wayumitu biyadihil-khoiri wahuwa 'ala kuli syai-inqadir
Artinya: "Allah Mahabesar, Allah Mahabesar, Allah Mahabesar, dan bagi Allah segala puji. Allah Mahabesar atas petunjuk-Nya kepada kami, dan segala puji bagi Allah atas apa yang telah dianugerahkan-Nya kepada kami. Tidak ada Tuhan selain Allah semata, tiada sekutu bagi-Nya, bagi-Nya semua kerajaan (kekuasaan), bagi-Nya segala puji. Dia yang menghidupkan dan Yang mematikan, di tangan (kekuasaan)-Nya-lah segala kebaikan, dan Dia Mahakuasa atas segala sesuatu. Tidak ada Tuhan selain Allah, Dia telah menunaikan janji-Nya, menolong hamba-Nya, dan mengalahkan golongan yang bersekutu sendirian. Tidak ada Tuhan selain Allah, dan kami tidak menyembah selain kepada-Nya seraya mengikhlaskan ketaatan kepada-Nya, sekalipun orang kafir benci. Ya Allah, sesungguhnya Engkau telah berfirman, "Berdoalah kalian kepada-Ku, niscaya Aku memperkenankan bagi kalian," dan sesungguhnya Engkau tidak akan mengingkari janji. Sesungguhnya aku memohon kepada-Mu sebagaimana Engkau telah menunjukkan aku kepada Islam, semoga Engkau tidak mencabut Islam dariku hingga Engkau mewafatkan diriku, sedangkan aku dalam keadaan muslim."
Doa Penutup Ibadah Umroh: Saat Meninggalkan Tanah Suci
Setelah menyelesaikan seluruh rangkaian ibadah, jemaah dianjurkan untuk memanjatkan doa perpisahan sebelum meninggalkan Makkah. Doa ini dikenal sebagai doa thawaf wada' dan merupakan ungkapan syukur serta permohonan agar ibadah diterima.
Melakukan thawaf wada' dan berdoa di Multazam sebelum pulang adalah sunnah yang dianjurkan. Ini adalah momen untuk memohon keberkahan dan perlindungan dalam perjalanan kembali ke tanah air.
Berikut adalah doa untuk orang umroh sesuai sunnah saat meninggalkan Makkah:
Doa sebelum Meninggalkan Makkah
Apabila seorang yang berumroh hendak meninggalkan Makkah menuju tanah airnya, dianjurkan untuk melakukan thawaf wada' terlebih dahulu, lalu mendatangi Multazam dan menetapinya serta mengucapkan doa ini.
Arab Latin: Allāhumma albaytu baytuka, wal 'abdu abduka, wabnu 'abdika wabnu amatika, hamaltanī alā mā sakhkharta lī min khalqika hattā sayyartanī fī bilādika wa ballaghtanī bi ni'matika hattā a'antanī 'alā qadhā'i manāsikika, fa in kunta radhīta 'annī fazdad 'annī ridha, wa illā fa munnal āna qabla an yan'ā 'an baytika dārī, hādzā awānu inshirāfī, in ādzanta lī ghayra mustabdilin bika wa lā bi baytika, wa lā rāghibin 'anka wa lā 'an baytika. Allahumma fa ashhibnī al-'āfiyata fī badanī wal 'ishmata fī dīnī, wa ahsin munqalabī, warzuqnī tā'ataka mā abqaytanī wajma' lī khayrayi al-ākhirati wa al-dunyā, innaka 'alā kulli shay'in qadīr.
Artinya: "Ya Allah, bait (rumah) ini adalah rumah-Mu; dan hamba ini adalah hamba-Mu, anak hamba-Mu, dan anak hamba perempuan-Mu. Engkau telah membawaku melalui apa yang telah Engkau tundukkan kepadaku dari kalangan makhluk-Mu sehingga Engkau menyampaikan diriku ke negeri-Mu serta memberiku bekal dengan nikmat-Mu hingga Engkau membantuku untuk menunaikan manasik-manasik-Mu. Jika Engkau rida kepadaku, maka tambahkanlah keridaan-Mu kepadaku; dan jika tidak, maka sejak sekarang (ridailah diriku) sebelum rumahku menjauh dari rumah-Mu. Sekarang adalah masa keberangkatanku, jika Engkau mengizinkanku tanpa melupakan Engkau dan rumah-Mu, serta tanpa ada rasa benci kepada-Mu dan kepada rumah-Mu. Ya Allah, semoga kesehatan badanku selalu menyertaiku dan agamaku terpelihara. Perbaikilah tempat kembaliku, dan berilah aku rezeki dengan ketaatan kepada-Mu selama Engkau menetapkan diriku, dan himpunlah bagiku kebaikan di akhirat dan di dunia, sesungguhnya Engkau Mahakuasa atas segala sesuatu."
Makna Kemabruran dalam Ibadah Umroh dan Haji
Ibadah umroh dan haji bukan sekadar ritual fisik, melainkan proses pembentukan karakter dan peningkatan kualitas spiritual yang mendalam. Menurut Jurnal Keilmuan dan Keislaman oleh Indria Fadhilatul Latifah dan Nurul Maisya (2024), ibadah ini harus dipahami sebagai transformasi diri yang memperteguh keimanan.
Dalam penafsiran semiotik, setiap langkah ibadah mengandung pesan bahwa haji atau umrah yang mabrur adalah hasil penyelarasan spiritualitas dan perilaku sehari-hari. Ini menjadikan ibadah sebagai sarana pendidikan moral yang berkelanjutan setelah kembali dari Tanah Suci.
Umroh atau haji yang mabrur berarti ibadah yang dilaksanakan sesuai syariat Allah dan ajaran Rasulullah SAW, dengan niat tulus, ikhlas, tanpa dosa, dan biaya yang halal. Setelah ibadah, seseorang diharapkan menjadi teladan dan merubah tingkah lakunya menjadi lebih baik.
Rasulullah SAW bersabda, "Tidak ada balasan bagi haji mabrur kecuali surga." (HR. Ahmad). Doa "semoga menjadi haji yang mabrur" yang dipanjatkan oleh orang sekitar berarti harapan agar membawa kebaikan bagi diri sendiri, keluarga, dan lingkungan.
Daftar Sumber
- Fiqih Ibadah. Sholahuddin dan Sulaikho. 2021.
- Jurnal Keilmuan dan Keislaman. Indria Fadhilatul Latifah, Nurul Maisya. 2024. "Semiotika Penafsiran Kemabruran dalam Ibadah Umroh dan Haji". Volume 4, Isu 1. DOI: 10.23917/jkk.v4i1.159.
- Khasiat Zikir dan Doa. Imam Nawawi, terjemahan Bahrun Abu Bakar.
- Perjalanan Religi Haji dan Umroh. Fuad Thohari.