Mimpi Wudhu dan Sholat, Pertanda Apa?

1 day ago 6

Liputan6.com, Jakarta - Mimpi kerap kali menjadi bahan perbincangan umat Islam, terlebih jika mimpi itu menyangkut urusan ibadah seperti wudhu dan sholat. Banyak yang bertanya-tanya, apakah mimpi-mimpi tersebut hanya sekadar bunga tidur, ataukah mengandung makna tertentu dalam pandangan agama?

Berbagai kitab klasik telah membahas makna mimpi, termasuk mimpi seputar wudhu dan sholat. Di antara kitab yang paling sering dirujuk adalah Tafsirul Ahlam karya Ibnu Sirin, yang hingga kini menjadi rujukan banyak ulama dan penuntut ilmu dalam memahami makna mimpi dari sisi Islam.

Liputan6.com mencoba merangkum persoalan ini dari berbagai kitab tafsir mimpi klasik, di antaranya Tafsirul Ahlam karya Ibnu Sirin, Tafsirul Ahlam Abdul Ghoni, Al-Isyarat fi Ilmil Ibarot Ibnu Syahin, dan Mausu’ah Tafsirul Ahlam.

Dikutip dari Pustaka Ilmu Sunni Salafiyah - KTB (www.piss-ktb.com), penjelasan tentang arti mimpi wudhu dan sholat tidak hanya bersifat simbolis, namun juga berkaitan dengan kondisi ruhani dan tanggung jawab seseorang dalam kehidupan nyata.

Dalam penjelasan Tafsirul Ahlam Ibnu Sirin, disebutkan bahwa mimpi berwudhu melambangkan adanya amanah yang akan ditunaikan, utang yang akan dibayar, atau kesaksian yang akan ditegakkan. Artinya, mimpi ini berkaitan erat dengan tanggung jawab seseorang di dunia nyata.

Sementara itu, mimpi sholat dibagi menjadi tiga jenis: sholat fardhu, sunnah, dan tathawwu' (sunnah tambahan). Mimpi sholat fardhu menandakan bahwa seseorang akan mendapatkan rezeki, menunaikan haji, atau mampu melunasi utang dan menegakkan amanah.

Adapun mimpi sholat sunnah menunjukkan bahwa orang tersebut memiliki hati yang bersih, mampu bersabar atas kesulitan, menjadi panutan, dan penuh kasih terhadap sesama makhluk. Ini menggambarkan karakter spiritual dan sosial yang luhur.

Simak Video Pilihan Ini:

Toleransi Bergaung dari Prosesi Hamerti Kirti Pucung Pandak Wonosobo

Begini jika Mimpi Sholat Tathawwu

Sedangkan mimpi sholat tothawwu’ atau sunnah tambahan menunjukkan bahwa seseorang akan memperoleh kehormatan, kesempurnaan dalam akhlak, dan diangkat dari kesedihan yang melanda. Ini menjadi isyarat akan datangnya ketenangan dan kebahagiaan.

Dalam kitab Tafsirul Ahlam juga dijelaskan bahwa mimpi melaksanakan sholat Jumat bisa menunjukkan seseorang akan melakukan perjalanan yang menyenangkan, mendapatkan rezeki, serta memperoleh berbagai kebaikan dan keutamaan.

Apabila mimpi sholat Jumat itu terjadi pada hari Jumat, maka dikatakan bahwa berbagai urusan yang sebelumnya tercerai berai akan berkumpul dan mendapatkan jalan keluar yang mudah setelah kesulitan. Namun ada pula pendapat yang menyebutkan, seseorang mungkin menyangka sebuah urusan akan baik, padahal kenyataannya tidak demikian.

Penafsiran serupa juga ditemukan dalam kitab Tafsirul Ahlam Abdul Ghoni, yang menyebut bahwa mimpi sholat Jumat bisa menunjukkan kebahagiaan, menyaksikan hari raya, musim haji, atau pertanda akan adanya perjalanan yang segera dan pertemuan dengan orang yang dicintai.

Adapun mimpi melihat orang lain sholat juga memiliki makna tersendiri. Jika yang terlihat adalah ahli masjid yang sholat tidak menghadap kiblat, maka itu menunjukkan bahwa pemimpin daerah tersebut akan diganti.

Jika yang terlihat adalah seorang alim yang sholat tidak menghadap kiblat atau melakukan amalan yang menyelisihi sunnah, maka itu menjadi pertanda bahwa orang tersebut telah menyimpang dari syari’at dan mengikuti hawa nafsunya.

Cara Mensikapi Mimpi

Dalam kitab Al-Isyarat fi Ilmil Ibarot karya Ibnu Syahin dijelaskan, penyimpangan arah dalam sholat di mimpi menandakan ketidaksesuaian antara ilmu dan amal seseorang, serta potensi penyimpangan dari tuntunan syariat Islam.

Sementara menurut Mausu'ah Tafsirul Ahlam, jika seseorang bermimpi dirinya sholat atau melihat orang lain sholat, maka ia sebenarnya sedang menghadapi kegagalan dan harus bersiap untuk mengerahkan segala kemampuannya demi mengatasi rintangan yang dihadapi.

Makna simbolik dari mimpi-mimpi tersebut tidak bisa dilepaskan dari kondisi spiritual dan emosional orang yang bermimpi. Ia bisa menjadi refleksi dari ketakutan, harapan, bahkan keinginan yang belum terwujud.

Para ulama tafsir mimpi juga selalu menekankan bahwa mimpi tidak boleh dijadikan dasar hukum atau keputusan mutlak, melainkan cukup sebagai pelajaran, peringatan, atau isyarat dari Allah bagi hamba-Nya.

Oleh karena itu, mimpi tentang wudhu atau sholat sebaiknya ditanggapi dengan introspeksi diri. Apakah ada amanah yang belum ditunaikan, atau ibadah yang selama ini dilalaikan? Pertanyaan-pertanyaan ini perlu menjadi renungan setelah bermimpi hal-hal semacam itu.

Penafsiran mimpi bukanlah hal yang sederhana. Ia butuh ilmu dan pemahaman yang mendalam agar tidak salah dalam menyikapinya. Salah menafsirkan mimpi bisa menimbulkan ketakutan atau harapan yang tidak berdasar.

Islam tidak melarang seseorang untuk mencari arti mimpi, selama tidak dijadikan dasar utama dalam menjalani hidup. Justru, mimpi bisa menjadi pengingat agar kita lebih dekat dengan Allah dan memperbaiki amal.

Dengan memahami makna mimpi melalui kacamata ulama klasik, kita bisa menyikapi mimpi bukan dengan rasa cemas, melainkan dengan kedewasaan spiritual dan semangat memperbaiki diri.Wallahu a’lam.

Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |