Niat Mandi Puasa Sunah Hingga Ramadhan, Ketahui Keutamaannya

Liputan6.com, Jakarta Niat mandi puasa menjadi langkah awal yang sangat penting sebelum melaksanakan ritual membersihkan diri. Sebelum menjalankan puasa baik sunah maupun Ramadhan, umat Islam dianjurkan untuk mempersiapkan diri secara fisik dan spiritual. Salah satu bentuk persiapan yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan mandi sunnah.

Niat mandi puasa yang benar akan memberikan keutamaan tersendiri bagi pelakunya dalam menjalankan ibadah di bulan yang penuh rahmat ini.  Menurut pendapat beberapa ulama, mandi besar sebelum menjalankan ibadah puasa sebenarnya bukan sebuah kewajiban.

Namun, menjadi bagian dari kebersihan dan persiapan salah satunya saat menyambut datangnya bulan suci Ramadhan. Melansir dari BAZNAS, praktik ini termasuk dalam mandi sunnah yang dianjurkan untuk mempersiapkan diri sebelum memasuki ibadah besar. Berikut Liputan6.com ulas lengkapnya melansir dari berbagai sumber, Kamis (7/8/2025).

Menurut Kitab Fiqih Islam Wa Adillatuhu karya Dr. Wahbah Az-Zuhaili, mandi sunnah sebelum puasa termasuk dalam kategori mandi yang dianjurkan untuk dilakukan sebelum menjalankan ibadah-ibadah besar dalam Islam. Praktik ini telah dilakukan sejak zaman Rasulullah SAW dan para sahabat sebagai bentuk persiapan spiritual.

Mandi sunnah sebelum puasa juga memiliki dimensi psikologis yang penting, karena tubuh yang bersih dapat membantu seseorang merasa lebih nyaman dan khusyuk dalam menjalankan berbagai aktivitas ibadah seperti shalat, membaca Al-Qur'an, dan berzikir selama berpuasa.

Berikut adalah bacaan niat mandi puasa yang dapat diamalkan seperti melansir dari Baznas:

• Niat Mandi Puasa Ramadhan:

Arab: نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِفَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ

Latin: Nawaitul ghusla lifardhi syahri Ramadhan

Artinya: "Aku berniat mandi hadas besar untuk menjalankan puasa Ramadan."

• Niat Mandi Sunnah untuk Puasa:

Arab: نَوَيْتُ أَدَاءَ الْغُسْلِ الْمَسْنُونِ لِي فِي هَذِهِ اللَّيْلَةِ مِنْ رَمَضَانَ لِلَّهِ تَعَالَى

Latin: Nawaitu ada'al ghuslil masnuni li fi hadzihil lailatil min romadhona lillahi ta'ala

Artinya: "Aku berniat menjalankan mandi yang disunnahkan kepadaku pada malam ini di bulan Ramadhan karena Allah Ta'ala."

Kedua bacaan niat di atas dapat digunakan sesuai dengan konteks dan pemahaman masing-masing individu. Yang terpenting adalah niat tersebut diucapkan dengan penuh keikhlasan dan kesadaran akan tujuan ibadah yang akan dilakukan.

Pelaksanaan mandi dengan niat mandi puasa yang benar harus mengikuti tata cara yang telah ditetapkan dalam syariat Islam. Berikut adalah panduan lengkap yang dapat diikuti:

Persiapan Sebelum Mandi:

1. Membaca Niat - Ucapkan niat dalam hati untuk mandi sunnah sebelum berpuasa
2. Menyiapkan Air Bersih - Pastikan air yang digunakan suci dan bersih
3. Memilih Waktu yang Tepat - Sebaiknya dilakukan menjelang waktu sahur atau setelah shalat Maghrib

Langkah-langkah Mandi:

1. Mencuci Tangan - Basuh tangan kanan terlebih dahulu lalu kiri, masing-masing sebanyak tiga kali
2. Membersihkan Area Kotor - Bersihkan dubur, kemaluan serta bagian tubuh lainnya yang dianggap kotor dengan menggunakan tangan kiri
3. Mencuci Tangan dengan Sabun - Cuci kedua tangan menggunakan sabun mandi hingga bersih
4. Berwudhu - Lakukan wudhu seperti tata cara wudhu sebelum shalat
5. Menyiram Kepala - Basahi kepala dengan air sebanyak tiga kali, memastikan air merata hingga ke kulit kepala
6. Menyiram Tubuh - Basahi tubuh mulai dari bagian kanan terlebih dahulu (3 kali) lalu dilanjutkan tubuh sisi kiri (3 kali)
7. Memastikan Kebersihan - Pastikan setiap bagian lipatan tubuh terkena air
8. Mandi Normal - Lanjutkan dengan mandi seperti biasa memakai sabun dan keramas dengan shampo hingga bersih

Menurut Kitab Al-Fiqh Al-Islami wa Adillatuhu, tata cara mandi sunnah ini telah ditetapkan berdasarkan hadits-hadits shahih yang diriwayatkan dari Rasulullah SAW.

Selain niat mandi puasa yang telah disebutkan sebelumnya, terdapat beberapa doa yang dianjurkan untuk dibaca selama melakukan mandi sunnah sebelum berpuasa. Doa-doa ini akan menambah nilai spiritual dari ritual yang dilakukan.

Doa Sebelum Mandi:

Arab: بِسْمِ اللَّهِ اللَّهُمَّ أَعِذْنِي مِنَ الْخُبْثِ وَالْخَبَائِثِ

Latin: Bismillahi Allahumma a'idzni minal khubutsi wal khabaa'its

Artinya: "Dengan nama Allah, ya Allah lindungilah aku dari setan laki-laki dan perempuan."

Doa Saat Membasahi Kepala:

Arab: اللَّهُمَّ حَرِّمْ شَعْرِي وَبَشَرِي عَلَى النَّارِ

Latin: Allahumma harrim sya'ri wa basyari 'alan nar

Artinya: "Ya Allah, haramkanlah rambut dan kulitku dari api neraka."

Doa Setelah Selesai Mandi:

Arab: الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي جَعَلَ الْمَاءَ طَهُورًا

Latin: Alhamdulillahilladzi ja'alal maa-a thahura

Artinya: "Segala puji bagi Allah yang telah menjadikan air yang suci."

Doa-doa ini dapat dibaca dengan khusyuk dan penuh penghayatan untuk mendapatkan keberkahan maksimal dari ritual niat mandi puasa yang dilakukan.

Melakukan mandi dengan niat mandi puasa yang benar memiliki berbagai keutamaan dan manfaat, baik secara spiritual maupun fisik. Praktik ini telah dianjurkan oleh para ulama sebagai bagian dari persiapan optimal dalam menjalankan ibadah puasa.

Keutamaan Spiritual:

• Penyucian Jiwa dan Raga - Mandi sebelum puasa membantu membersihkan diri secara lahir dan batin, sehingga lebih siap dalam menghadapi ibadah di bulan suci.
• Meningkatkan Kekhusyukan - Tubuh yang bersih membantu meningkatkan konsentrasi dan kekhusyukan dalam beribadah selama berpuasa.
• Memperoleh Pahala Sunnah - Sebagai amalan sunnah, mandi sebelum puasa memberikan pahala tambahan bagi pelakunya.
• Persiapan Mental Spiritual - Ritual mandi menjadi momen refleksi dan persiapan mental untuk menghadapi tantangan berpuasa.
• Mengikuti Sunnah Rasul - Melanjutkan tradisi yang telah dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW dan para sahabat.

Manfaat Kesehatan:

• Kebersihan Tubuh Optimal - Mandi membantu membersihkan tubuh dari kotoran dan bakteri yang menempel.
• Kesegaran Fisik - Tubuh yang bersih memberikan rasa segar dan nyaman selama menjalani puasa.
• Sirkulasi Darah - Air yang mengalir di tubuh membantu melancarkan peredaran darah.

Menurut penelitian yang dipublikasikan dalam Journal of Islamic Medicine, praktik mandi sebelum ibadah memiliki dampak positif terhadap kesehatan mental dan spiritual seseorang, sehingga dapat menjalankan ibadah dengan lebih optimal.

Memahami perbedaan antara mandi wajib dan mandi sunnah sangat penting dalam konteks niat mandi puasa. Kedua jenis mandi ini memiliki hukum, tata cara, dan konsekuensi yang berbeda dalam pelaksanaannya.

Mandi Wajib (Mandi Junub):

1. Hukum - Wajib dilakukan dalam kondisi tertentu (setelah hubungan suami istri, mimpi basah, haid, nifas)
2. Konsekuensi - Tidak boleh shalat, membaca Al-Qur'an, atau masuk masjid sebelum mandi
3. Niat - Harus diniatkan untuk menghilangkan hadas besar
4. Tata Cara - Harus memenuhi rukun-rukun mandi yang wajib
5. Waktu - Harus segera dilakukan setelah mengalami hal-hal yang mewajibkan mandi

Mandi Sunnah untuk Puasa:

1. Hukum - Sunnah atau dianjurkan, tidak wajib
2. Konsekuensi - Tidak ada larangan khusus jika tidak dilakukan
3. Niat - Diniatkan untuk kebersihan dan persiapan ibadah puasa
4. Tata Cara - Mengikuti adab-adab mandi yang dianjurkan
5. Waktu - Fleksibel, dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi

Berdasarkan Al-Mughni karya Ibnu Qudamah, pemahaman yang benar tentang perbedaan ini akan membantu umat Islam melaksanakan ibadah sesuai dengan tuntunan syariat.

Dalam pelaksanaan niat mandi puasa, terdapat beberapa kesalahan umum yang sering dilakukan oleh umat Islam. Mengenali dan menghindari kesalahan-kesalahan ini penting untuk memastikan ibadah dilakukan dengan benar sesuai tuntunan syariat.

Kesalahan dalam Niat:

• Tidak Membaca Niat - Melakukan mandi tanpa niat yang jelas dalam hati
• Niat yang Salah - Mencampuradukkan niat mandi sunnah dengan mandi wajib
• Tidak Memahami Makna - Membaca niat tanpa memahami artinya
• Niat Setengah Hati - Melakukan dengan tidak serius atau sambil lalu

Kesalahan dalam Pelaksanaan:

• Tergesa-gesa - Melakukan mandi dengan terburu-buru tanpa memperhatikan kesempurnaan
• Tidak Merata - Air tidak sampai ke seluruh bagian tubuh yang wajib dibasahi
• Mengabaikan Adab - Tidak mengikuti adab-adab mandi yang dianjurkan
• Pemborosan Air - Menggunakan air secara berlebihan

Cara Menghindari Kesalahan:

• Belajar dengan Benar - Pelajari tata cara mandi sunnah dari sumber yang terpercaya
• Praktik dengan Sabar - Lakukan dengan tenang dan tidak tergesa-gesa
• Memahami Hikmah - Pahami makna dan tujuan dari ritual yang dilakukan
• Konsultasi dengan Ahli - Tanyakan kepada ustadz atau ahli fiqih jika ada yang tidak dipahami

Berdasarkan Fiqh al-Ibadah karya Dr. Yusuf Qardhawi, pemahaman yang benar tentang tata cara ibadah akan membantu umat Islam terhindar dari kesalahan-kesalahan yang dapat mengurangi kualitas ibadah.

• Az-Zuhaili, Dr. Wahbah. Fiqih Islam Wa Adillatuhu. Jakarta: Gema Insani Press, 2011.
• BAZNAS. "Bacaan Doa Mandi Puasa Ramadhan dan Tata Caranya untuk Panduan Umat Islam." https://baznas.go.id. Diakses pada 7 Agustus 2025.
• Journal of Islamic Medicine. "The Spiritual and Health Benefits of Ritual Bathing in Islam." Vol. 15, No. 3, 2023.
• Ibnu Qudamah. Al-Mughni. Riyadh: Dar Alam al-Kutub, 2019.
• Qardhawi, Dr. Yusuf. Fiqh al-Ibadah. Beirut: Mu'assasah ar-Risalah, 2020.

1. Apakah mandi sebelum puasa itu wajib?

Mandi sebelum puasa bersifat sunnah (dianjurkan) dan bukan kewajiban dalam Islam.

2. Kapan waktu terbaik untuk melakukan niat mandi puasa?

Waktu terbaik adalah setelah shalat Maghrib atau menjelang waktu sahur.

3. Apakah boleh mandi puasa tanpa membaca niat?

Sebaiknya membaca niat karena niat adalah bagian penting dari setiap ibadah dalam Islam.

4. Bagaimana jika lupa membaca niat saat mandi puasa?

Mandi tersebut tetap sah sebagai mandi biasa, namun tidak mendapat pahala sunnah.

5. Apakah mandi puasa sama dengan mandi junub?

Tidak sama, mandi puasa adalah mandi sunnah sedangkan mandi junub adalah mandi wajib.

6. Bolehkah mandi puasa dilakukan di siang hari?

Boleh, namun lebih baik dilakukan di malam hari atau menjelang sahur.

7. Apakah ada doa khusus setelah mandi puasa?

Ya, dianjurkan membaca "Alhamdulillahilladzi ja'alal maa-a thahura" setelah mandi.