Liputan6.com, Jakarta Niat shalat gerhana matahari dibaca ketika akan menjalankan ibadah sunah satu ini. Gerhana matahari sendiri adalah fenomena alam yang wajar terjadi dan merupakan salah satu tanda kebesaran Allah SWT. Umat muslim disunahkan untuk mendirikan shalat ketika fenomena ini terjadi sebagai bentuk ketaatan dan pengagungan kepada-Nya.
Selain niatnya, umat muslim juga perlu memahami tata cara shalat sunah ini secara menyeluruh. Dengan demikian, diharapkan umat muslim bisa menjalankan shalat gerhana matahari sesuai dengan tuntunan Rasulullah SAW.
Dikutip dari Panduan Muslim Sehari-hari oleh Rasyid dan El-Sutha (2016:301), salat gerhana matahari adalah salat sunah yang dilakukan saat terjadi gerhana. Hukum mengerjakan salat gerhana Matahari adalah sunah muakkad. Berikut Liputan6.com ulas lengkapnya melansir dari berbagai sumber, Kamis (7/8/2025).
Niat Shalat Gerhana Matahari (Arab, Latin, dan Terjemah)
Sama seperti salat lainnya, umat Islam harus membaca niat sebelum menjalankan shalat gerhana matahari. Niat ini diucapkan dalam hati, namun disunahkan untuk dilafalkan secara lisan untuk memantapkan hati.
Berikut adalah niat shalat gerhana Matahari yang wajib diketahui:
أُصَلَّى السُنَّةَ لِكُسُوْفِ الشَّمْسِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ لِلَّهِ تعالى
Arab latin: "Ushallâ sunnatal kusûfil shamsi rak'ataini mustaqbilal qiblati lillâhita'âlâ."
Artinya: "Saya niat salat sunnah gerhana Matahari dua rakaat menghadap kiblat karena Allah."
Shalat gerhana, baik gerhana Matahari (shalat kusuf) maupun gerhana Bulan (shalat khusuf), adalah ibadah sunah yang sangat dianjurkan dalam Islam. Fenomena gerhana merupakan salah satu tanda kekuasaan Allah SWT yang mengingatkan manusia akan keagungan-Nya.
Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya Matahari dan Bulan adalah dua bukti kebesaran Allah. Keduanya tidak mengalami gerhana karena kematian dan kehidupan seseorang. Jika kalian melihat gerhana, maka salatlah.” Hadis ini diriwayatkan oleh Al-Bukhari dan Muslim. Ini menunjukkan pentingnya menunaikan niat shalat gerhana Matahari.
Tata Cara Shalat Gerhana Matahari (Rakaat Pertama)
Shalat gerhana matahari akan lebih baik jika dilakukan secara berjamaah di masjid atau lapangan. Tata cara shalat ini memiliki sedikit perbedaan dengan shalat sunah pada umumnya, terutama pada jumlah rukuk dan berdiri dalam setiap rakaat.
- Membaca niat: Niat shalat gerhana matahari diucapkan dalam hati sebelum memulai salat.
- Takbiratul ihram: Mengucapkan "Allahu Akbar" sambil mengangkat kedua tangan.
- Membaca doa iftitah: Setelah membaca doa iftitah dilanjutkan dengan taawudz dan surah Al-Fatihah secara lantang.
- Membaca surah Al-Baqarah atau surah lainnya dengan bacaan panjang: Dianjurkan untuk membaca dengan bacaan lantang.
- Melakukan rukuk sambil memanjangkannya: Rukuk ini dilakukan dengan tuma'ninah dan durasi yang lebih lama dari rukuk salat biasa.
- Bangkit dari rukuk (iktidal): Mengucap, "Sami'allahu liman hamidah, rabbana wa lakal hamd."
- Setelah iktidal, lanjutkan dengan membaca surah Al-Fatihah dan surah lain: Bagian berdiri yang kedua ini lebih singkat dari yang pertama, yaitu hanya membaca surah Al-Fatihah dan surah Ali Imran saja.
- Rukuk kembali: namun panjangnya lebih pendek dari rukuk yang sebelumnya.
- Bangkit dari rukuk dan iktidal yang kedua.
Tata Cara Shalat Gerhana Matahari (Rakaat Kedua dan Penutup)
Setelah menyelesaikan dua kali rukuk dan dua kali berdiri pada rakaat pertama, shalat gerhana dilanjutkan dengan sujud dan kemudian rakaat kedua yang serupa. Bacaan dan gerakan rakaat kedua lebih singkat dari sebelumnya.
Berikut adalah lanjutan tata cara salat gerhana Matahari:
- Sujud yang panjang: sama seperti sujud pada rukuk pertama.
- Duduk di antara dua sujud: Membaca doa duduk di antara dua sujud.
- Sujud kedua yang panjang: sejajar dengan sujud kedua pada rukuk kedua.
- Bangkit dari sujud dan mengerjakan rakaat kedua seperti rakaat pertama: Pada rakaat kedua, dianjurkan membaca surah An-Nisa dan surah Al-Maidah.
- Salam: Mengakhiri salat dengan mengucapkan salam ke kanan dan ke kiri.
Doa Setelah Shalat Gerhana Matahari
Setelah selesai melaksanakan shalat gerhana, umat muslim dianjurkan untuk memperbanyak doa, zikir, dan istighfar. Selain itu, mendengarkan khutbah yang disampaikan oleh imam juga merupakan bagian penting dari rangkaian ibadah shalat gerhana.
Rasulullah SAW menekankan pentingnya berdoa dan bertakbir setelah terjadinya gerhana matahari. Berikut beberapa bacaan zikir dan doa yang bisa diamalkan:
Tasbih, Tahmid, Tahlil, dan Takbir:
"Subhanallah, walhamdulillah, wa laa ilaaha illallaahu Allahu Akbar."
Artinya: "Maha suci Allah. Segala puji bagi Allah. Tiada Tuhan, melainkan Allah. Allahlah Yang Maha Besar."
Doa Pengagungan Allah:
"Laa ilaaha illallaahul 'azhiimul haliimu, laa ilaaha illallaahu rabbul 'arsyil 'azhīmi, laa ilaaha illallaahu rabus samaawaati wa rabbul ardhi wa rabbul 'arsyil kariimi."
Artinya: "Tiada Tuhan selain Allah yang agung dan santun. Tiada Tuhan selain Allah, Tuhan Arasy yang megah. Tiada Tuhan selain Allah, Tuhan langit, Tuhan bumi, dan Tuhan Arasy yang mulia."
Selain itu, dianjurkan mendengarkan dua khotbah tausiyah setelah shalat gerhana, sebagaimana dikutip dari Panduan Muslim Sehari-hari.
Waktu Pelaksanaan Shalat Gerhana
Waktu pelaksanaan shalat gerhana sangat spesifik, yaitu dimulai sejak terjadinya gerhana hingga gerhana tersebut berakhir. Hal ini berlaku baik untuk gerhana matahari maupun gerhana bulan, baik gerhana total maupun gerhana sebagian. Menurut Muhammadiyah.or.id, disebutkan juga jika shalat gerhana dilaksanakan pada saat terjadi gerhana sampai dengan usai gerhana.
Apabila gerhana usai sementara shalat masih ditunaikan, maka shalat tetap dilanjutkan dengan memperpendek bacaan. Penting untuk dicatat bahwa shalat gerhana hanya dituntunkan bagi mereka yang berada di kawasan yang mengalami atau dilintasi gerhana.
Dalam Rubrik Tanya Jawab Agama Majalah Suara Muhammadiyah No. 19 Tahun 2008 disebutkan bahwa orang yang dapat mengerjakan salat gerhana adalah mereka yang mengalami gerhana atau berada di kawasan yang dilintasi gerhana. Orang yang berada di kawasan yang tidak dilintasi gerhana tidak dituntunkan mengerjakan shalat gerhana.
Daftar Sumber
- Muhammadiyah.or.id. "Tuntunan Salat Gerhana Bulan". 2022-11-08.
- Panduan Muslim Sehari-hari. Rasyid dan El-Sutha. 2016. Pustaka Al-Kautsar. ISBN 978-979-592-736-1.
- HR. Bukhari
- HR. Muslim
- Muhammadiyah - Rubrik Tanya Jawab Agama Majalah Suara Muhammadiyah No. 19 Tahun 2008
FAQ
1. Apa niat shalat gerhana matahari?
Niatnya adalah "Ushalli sunnatal kusuf rak‘ataini lillahi ta‘ala" yang artinya: aku niat shalat sunnah gerhana dua rakaat karena Allah Ta'ala.
2. Kapan waktu pelaksanaan shalat gerhana matahari?
Shalat dilakukan saat gerhana sedang berlangsung hingga selesai.
3. Berapa rakaat shalat gerhana matahari?
Shalat gerhana dilaksanakan dua rakaat dengan dua ruku dan dua sujud di setiap rakaat.
4. Apakah shalat gerhana dilakukan berjamaah atau sendiri?
Bisa dilakukan secara berjamaah di masjid atau sendiri di rumah.
5. Apa hukum shalat gerhana matahari dalam Islam?
Hukum shalat gerhana adalah sunnah muakkadah, yaitu sangat dianjurkan.
6. Apakah ada khutbah setelah shalat gerhana?
Ya, setelah shalat disunnahkan khutbah seperti khutbah Id oleh imam.
7. Doa apa yang dianjurkan setelah shalat gerhana?
Dianjurkan memperbanyak istighfar, takbir, dzikir, dan doa memohon ampunan.

2 months ago
26
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5169862/original/050122900_1742550938-pexels-shukran-2103130.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/813545/original/080167000_1424263004-neraka.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4263585/original/041682200_1671184976-sunan-kalijaga.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5029709/original/010462700_1732949072-ciri-kiamat-kubra.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4976559/original/079775500_1729596649-nama-nama-surga-1.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/2850390/original/036180000_1562823034-Jemaah_Haji_Thawaf_di_Kakbah.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5151380/original/086607800_1741158200-pray-6268224_1280.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4889994/original/071009200_1720767600-pexels-zeynep-sude-emek-193601188-20785719.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5387833/original/050532800_1761104918-Ibu_Hamil.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/921473/original/067104100_1436263117-7.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4813434/original/063910800_1714098814-Gus_Baha__ngaji_Gus_Baha.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4273162/original/083273700_1672056181-teenage-girl-with-praying-peace-hope-dreams-concept_1_.jpg)
:strip_icc():format(jpeg):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/liputan6/watermark-color-landscape-new.png,1100,20,0)/kly-media-production/medias/5180061/original/052056000_1743723403-8c205a14-c800-4f9c-a9c8-61a41e3b7556.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5393344/original/066378400_1761551837-details-registration-marriage.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/885386/original/003007200_1432609352-1.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5082269/original/032884500_1736233897-1736231251952_flexing-itu-apa.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3433074/original/r-view-beautiful-asian-muslim-woman-wearing-white-sleepwear-stretching-her-arms-after-getting-up-morning-sunrise-cute-young-girl-with-blue-hijab-standing-relaxing-while-looking-away_44289-1276__1_.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4628436/original/095598200_1698637528-8712637.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3954600/original/001373400_1646637027-3110.jpg)





























