Liputan6.com, Jakarta - Niat sujud syukur merupakan bagian penting sebagai wujud ungkapan terima kasih seorang hamba kepada Allah SWT atas segala nikmat dan karunia-Nya. Sujud ini dilakukan sebagai respons spontan terhadap kebaikan yang diterima atau pencapaian yang diraih.
Sujud syukur dilakukan dengan menundukkan diri hingga dahi menyentuh tanah, mirip dengan sujud dalam salat. Namun, sujud syukur tidak memerlukan wudu, salat, atau waktu tertentu.
Salah satu hadis yang menjadi landasan anjuran sujud syukur diriwayatkan dari Abu Bakrah, yang menyatakan bahwa Rasulullah SAW langsung bersujud ketika menerima kabar gembira sebagai bentuk syukur kepada Allah SWT.
Selain itu, Allah SWT juga berfirman dalam Al-Qur'an Surat Al-Baqarah ayat 152, yang menekankan pentingnya bersyukur atas segala nikmat yang diberikan.
Berikut Liputan6.com ulas lengkapnya melansir dari berbagai sumber, Senin (14/7/2025).
Hujan deras yang disertai petir dan angin kencang mengguyur sejumlah wilayah di Kota Madinah saat jemaah haji Indonesia tiba. Walau begitu, para jemaah haji Indonesia tak menyurutkan niatnya untuk menjalani sholat arbain di Masjid Nabawi.
Memahami Sujud Syukur
Sujud syukur adalah ibadah yang dilakukan sebagai ungkapan rasa terima kasih kepada Allah SWT atas nikmat atau karunia yang diberikan. Secara bahasa, sujud berarti menundukkan kepala sebagai bentuk penghormatan, sedangkan syukur berarti berterima kasih.
Dalam konteks ibadah Islam, sujud syukur memiliki makna yang lebih dalam. Ini adalah ekspresi kerendahan hati seorang hamba di hadapan Tuhannya. Dengan bersujud, seorang muslim mengakui bahwa segala nikmat dan kebaikan yang ia peroleh adalah semata-mata anugerah dari Allah SWT, bukan karena kehebatan atau usahanya sendiri.
Sujud syukur biasanya dilakukan secara spontan ketika seseorang mendapatkan kabar gembira, terhindar dari musibah, atau memperoleh nikmat yang tidak disangka-sangka.
Melansir dari jurnal yang berjudul Hukum Sujud Syukur Tanpa Berwudu menurut Mazhab Maliki dan Mazhab Syafi’i karya Laila Azizah dan Ruslan, Mazhab Maliki dan Mazhab Syafi’i memiliki pandangan berbeda mengenai sujud syukur tanpa berwudu terlebih dahulu atau tidak.
Salah satu perbedaan mencolok adalah Mazhab Maliki membolehkan sujud syukur tanpa berwudu terlebih dahulu, sementara Mazhab Syafi’i menyatakan bahwa sujud syukur itu harus dalam keadaan berwudu sebagaimana syarat sah salat.
Mayoritas ulama berpendapat bahwa hukum sujud syukur adalah sunnah muakkadah (sangat dianjurkan). Para ulama berbeda pendapat mengenai hukum melaksanakan sujud syukur.
Bacaan Niat Sujud Syukur, Rukun, dan Tata Caranya
Niat sujud syukur diucapkan dalam hati sebelum melakukan sujud. Lafadz niat dalam bahasa Arab adalah:
نَوَيْتُ سُجُوْدَ الشُّكْرِ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى.
Artinya: "Sahaja aku melakukan sujud syukur sunnah karena Allah Ta'ala."
Niat ini dapat diucapkan dalam bahasa lain, asalkan maknanya tetap sama, yaitu menyatakan niat untuk melakukan sujud syukur sebagai ibadah sunnah kepada Allah SWT.
Niat sujud syukur yang tulus sangat penting karena merupakan bentuk rasa syukur kepada Allah atas segala nikmat yang diberikan. Tata cara sujud syukur ini dapat dilakukan kapan saja, baik setelah mendapatkan nikmat atau setelah terhindar dari musibah.
Mengutip dari buku Kupas Tuntas Salat Tata Cara dan Hikmahnya oleh H M Masykuri Abdurrahman dan Mokh Syaiful Bakhri, berikut merupakan bacaan niat sujud syukur arab, latin disertai artinya:
Arab latin: Nawaitu sujudasy-syukri sunnatan lillahi ta'ala
Artinya: "Saya niat sujud syukur sunnah karena Allah SWT,"
Adapun rukun sujud syukur adalah sebagai berikut:
- Niat
- Takbiratul ihram
- Sujud satu kali
- Duduk atau dengan tidur miring tanpa membaca tasyahud
- Salam
Doa yang Dibaca saat Sujud Syukur
Dalam mengerjakan sujud syukur, terdapat doa yang dianjurkan untuk dibaca. Doa ini merupakan ungkapan syukur dan pengagungan kepada Allah SWT atas segala nikmat-Nya. Berikut adalah beberapa pilihan doa yang dapat dibaca saat sujud syukur:
Membaca tasbih, tahmid, dan tahlil
سُبْحَانَ اللهِ والْحَمْدُ لِلَّهِ ولا إِلَهَ إِلَّا اللهُ واللهُ أَكْبَرُ
(Subhaanallaah wal hamdu lillaahi wa laa ilaaha illallaahu wallaahu Akbar).
Artinya: "Mahasuci Allah, segala puji bagi Allah, tiada Tuhan selain Allah, Allah Maha besar."
Membaca dzikir khusus
سَجَدَ وَجْهِى لِلَّذِى خَلَقَهُ وَصَوَّرَهُ وَشَقَّ سَمْعَهُ وَبَصَرَهُ بِحَوْلِهِ وَقُوَّتِهِ فَتَبَارَكَ اللهُ اَحْسَنُ الْخَالِقِيْنَ
(Sajada wajhiya lilladzii kholaqohu washowwarohu wasyaqo sam’ahu wa bashorohu bihaulili wa quwwatihi fatabaa ro kallaahu ahsanul khooliqiin).
Artinya: "Aku sujudkan wajahku kepada yang menciptakannya, membentuk rupanya, dan membuka pendengaran serta penglihatan. Maha Suci Allah sebaik-baik Pencipta."
Selain itu, dapat pula membaca doa yang terdapat dalam Al-Qur'an Surat An Naml ayat 19, doa agar terhindar dari maksiat, tahmid yang diajarkan Syekh Sulaiman Al Kurdi, atau doa sujud sahwi.
Tata Cara Melakukan Sujud Syukur yang Benar
Tata cara sujud syukur sangat sederhana dan mudah dilakukan. Berikut adalah langkah-langkahnya:
- Niat: Niatkan dalam hati untuk melakukan sujud syukur karena Allah SWT.
- Menghadap kiblat: Pastikan posisi tubuh menghadap ke arah kiblat.
- Takbiratul ihram: Ucapkan 'Allahu Akbar' sambil mengangkat kedua tangan setinggi telinga, seperti memulai shalat. Namun, ada juga pendapat yang mengatakan tidak perlu bertakbir.
- Sujud: Bersujudlah seperti sujud dalam shalat, dengan dahi, hidung, kedua telapak tangan, kedua lutut, dan ujung-ujung jari kaki menyentuh tanah.
- Membaca doa: Bacalah doa sujud syukur atau doa lainnya yang dikehendaki.
- Bangkit dari sujud: Setelah selesai membaca doa, bangkitlah dari sujud dan duduklah dengan tenang.
- Salam: Mengakhiri sujud syukur dengan salam.
Menurut pendapat imam Ibnu Taimiyah, ulama Malikiyyah, Ibnu Taimiyah, Ibnul Qayyim, Asy-Syaukani, Ash-Shan'ani, Ibnu Baz, dan Ibnu Utsaimin, sujud syukur tidak disyariatkan menghadap kiblat, serta tidak disyariatkan dalam keadaan suci karena sujud syukur bukanlah sholat.
Waktu yang Tepat Melakukan Sujud Syukur
Sujud syukur dapat dilakukan kapan saja ketika seorang Muslim merasa sangat bersyukur atas nikmat tertentu. Tidak ada waktu khusus yang ditetapkan untuk sujud syukur, namun umumnya dilakukan pada saat-saat tertentu seperti:
- Setelah menerima berita baik
- Mencapai prestasi
- Merasa karunia dari Allah
Sujud syukur tidak terikat pada waktu shalat wajib atau sunnah. Ini berarti sujud syukur bisa dilakukan kapan saja di luar waktu-waktu yang dilarang untuk shalat, seperti saat terbit matahari, saat matahari tenggelam, dan selama waktu salat Jumat.
Pastikan niat untuk melakukan sujud syukur adalah tulus, yaitu semata-mata untuk mengungkapkan rasa syukur kepada Allah atas nikmat yang diterima. Lakukan sujud dengan khusyuk dan penuh perhatian. Ini adalah saat untuk merenungkan dan merasa bersyukur dengan sepenuh hati.
Hikmah dan Keutamaan Sujud Syukur dalam Islam
Sujud syukur memiliki banyak hikmah dan keutamaan bagi seorang muslim. Di antaranya adalah:
- Mengingatkan bahwa segala nikmat berasal dari Allah SWT.
- Memperkuat iman dan keyakinan kepada Allah SWT.
- Mendapatkan tambahan nikmat dari Allah SWT.
- Menumbuhkan rasa rendah hati dan menghindari sifat sombong.
- Mendekatkan diri kepada Allah SWT.
- Memberikan ketenangan dan kebahagiaan batin.
Dengan melaksanakan sujud syukur, seorang muslim diajarkan untuk selalu bersyukur dan menyadari bahwa segala nikmat adalah pemberian Allah yang patut disyukuri. Sujud syukur juga menjadi pengingat bahwa kita sebagai manusia adalah makhluk yang lemah dan membutuhkan pertolongan Allah SWT.
FAQ tentang Niat Sujud Syukur
-
Kapan waktu yang tepat untuk melakukan sujud syukur?
Sujud syukur dapat dilakukan kapan saja ketika seorang muslim merasa sangat bersyukur atas nikmat tertentu, seperti setelah menerima berita baik atau mencapai prestasi.
-
Apakah sujud syukur harus dilakukan dengan wudu?
Terdapat perbedaan pendapat di kalangan ulama mengenai hal ini. Sebagian ulama berpendapat bahwa sujud syukur tidak harus dilakukan dengan wudu, sementara sebagian lainnya menganjurkan untuk berwudu terlebih dahulu.
-
Bagaimana tata cara melakukan sujud syukur?
Tata cara sujud syukur adalah dengan berniat, menghadap kiblat, melakukan sujud seperti dalam shalat, membaca doa sujud syukur, dan diakhiri dengan salam.
-
Apa saja doa yang dapat dibaca saat sujud syukur?
Ada beberapa doa yang dapat dibaca saat sujud syukur, di antaranya adalah membaca tasbih, tahmid, dan tahlil, atau membaca doa yang terdapat dalam Al-Qur'an Surat An Naml ayat 19.
-
Apa hikmah dan keutamaan melakukan sujud syukur?
Sujud syukur memiliki banyak hikmah dan keutamaan, di antaranya adalah mengingatkan bahwa segala nikmat berasal dari Allah SWT, memperkuat iman, dan mendapatkan tambahan nikmat dari Allah SWT.