Liputan6.com, Jakarta Surah Yasin adalah salah satu surat dalam Al-Qur'an yang sangat dikenal dan banyak diamalkan oleh umat Islam. Bagi sebagian besar Muslim, membaca Surah Yasin sudah menjadi kebiasaan, terutama pada malam Jumat, ketika menjenguk orang sakit, atau saat seseorang sedang menghadapi sakaratul maut. Lantunan ayat-ayatnya memberikan ketenangan jiwa dan menjadi bentuk munajat seorang hamba kepada Allah SWT.
Surah ini sering disebut sebagai "jantungnya Al-Qur'an" (qalb al-Qur’an). Penamaan ini bukan tanpa dasar, melainkan bersumber dari sabda Rasulullah SAW dan ditulis dalam berbagai kitab tafsir dan hadits. Bahkan, dalam kehidupan sehari-hari, surah ini menjadi bagian dari budaya spiritual masyarakat Muslim Indonesia dalam berbagai ritual keagamaan, seperti tahlilan, ziarah kubur, hingga pengajian rutin.
Namun, di balik popularitasnya, banyak yang masih bertanya: sebenarnyayasin surat ke berapadalam Al-Qur’an? Apa yang membuatnya istimewa? Bagaimana kisah turunnya Surah Yasin? Liputan6.com akan membahas semuanya secara lengkap, Selasa (15/7/2025).
Surat Yasin Surat ke Berapa dalam Al-Qur’an?
Surah Yasin adalah surat ke-36 dalam Al-Qur’an. Surat ini tergolong surat Makkiyah, yakni diturunkan di Makkah sebelum hijrah Nabi Muhammad SAW ke Madinah. Surah ini terdiri atas 83 ayat, yang banyak membahas tentang keimanan kepada Allah, hari kebangkitan, dan kebenaran risalah Nabi Muhammad SAW.
Menurut buku Tafsir Ibnu Katsir Surah Yasin karya Syaikh Imam Al-Hafiz Ibnu Katsir, Surah Yasin menjadi salah satu surat yang sarat dengan hikmah dan nasihat penting untuk manusia. Nama "Yasin" sendiri berasal dari dua huruf Arab "Ya" dan "Sin" yang termasuk bagian huruf muqaththa‘at, dan menurut Syekh Fadhalla dalam Surah Yasin: Jantung Al-Qur'an, arti "Yasin" adalah "Wahai Manusia", sebagai panggilan Allah kepada Rasulullah SAW.
Mengapa Surah Yasin Begitu Istimewa?
Keistimewaan Surah Yasin sangat banyak dan diakui dalam berbagai kitab dan hadits. Rasulullah SAW sendiri menyebut bahwa Surah Yasin adalah jantungnya Al-Qur’an (qalb al-Qur’an). Dalam hadits riwayat Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah bersabda:
"Sesungguhnya segala sesuatu memiliki hati, dan hati Al-Qur'an adalah Yasin. Siapa yang membaca Yasin, maka Allah akan mencatat baginya pahala seperti membaca seluruh Al-Qur’an sebanyak sepuluh kali." (HR. Tirmidzi dan Darimi)
Menurut Imam Al-Ghazali, sebagaimana dikutip dari laman Perpustakaan Badan Wakaf Indonesia, Surah Yasin dinamakan jantung Al-Qur’an karena inti pembahasannya menyentuh persoalan keimanan kepada Allah, kenabian Rasulullah SAW, dan pengakuan terhadap hari akhir, yang merupakan inti pokok dari ajaran Islam.
Dalam buku Misteri Surah Yasin karya Achmad Chodjim juga disebutkan bahwa Surah Yasin adalah surat yang paling sering dibaca setelah Al-Fatihah, Al-Falaq, dan An-Naas. Tidak hanya dibaca, surah ini juga menjadi pilihan favorit untuk dihafalkan oleh umat Muslim.
Kisah Turunnya Surah Yasin
Terdapat beberapa tafsir yang mengisahkan latar belakang turunnya Surah Yasin. Dalam Tafsir Surah Yasin karya Syekh Hamami Zadah disebutkan bahwa pada masa awal dakwah, banyak orang kafir Quraisy yang menolak kenabian Muhammad SAW. Mereka menganggap Nabi hanyalah seorang yatim yang dibesarkan oleh pamannya, Abu Thalib, dan tidak layak menjadi seorang nabi.
Kondisi tersebut membuat Nabi bersedih. Sebagai bentuk penghiburan sekaligus pembelaan dari Allah SWT, maka turunlah Surah Yasin untuk menegaskan kenabian Rasulullah SAW dan menolak tuduhan kaum kafir Quraisy. Dalam ayat 2-3 Allah berfirman:
"Demi Al-Qur’an yang penuh hikmah, sungguh, engkau (Muhammad) adalah salah seorang dari para rasul." (QS. Yasin: 2–3)
Selain itu, Tafsir Jalalayn mencatat bahwa Surah Yasin ayat 8 dan 9 diturunkan ketika Abu Jahal mengancam akan menyakiti Nabi. Ketika diberi tahu bahwa Nabi sedang lewat, Abu Jahal malah berkata “Mana dia?” karena penglihatannya menjadi kabur. Lalu Allah menurunkan ayat:
"Sesungguhnya Kami telah memasang belenggu di leher mereka..." (QS. Yasin: 8–9)
Ini menunjukkan bahwa Surah Yasin diturunkan secara berangsur-angsur, sesuai dengan konteks sosial yang dihadapi Nabi SAW kala itu.
Keutamaan Membaca Surah Yasin
Berikut adalah beberapa keutamaan Surah Yasin yang disebutkan dalam berbagai literatur:
1. Diampuni dosa-dosanya “Barang siapa yang membaca Yasin pada malam hari dengan mengharap wajah Allah, maka ia akan diampuni.” (HR. Ad-Darimi)
2. Pahalanya setara membaca Al-Qur'an sepuluh kali "Siapa yang membaca Yasin, Allah mencatat baginya pahala seperti membaca Al-Qur'an sepuluh kali." (HR. Tirmidzi dan Darimi)
3. Dimudahkan saat menghadapi sakaratul maut “Bacakan Yasin pada orang yang akan meninggal di antara kalian.” (HR. Abu Dawud, an-Nasa’i, dan Ibnu Hibban)
4. Meringankan siksa kubur “Bacakanlah Yasin untuk orang yang sudah meninggal, maka akan diringankan siksa kuburnya.” (HR. Ahmad)
5. Melapangkan rezeki dan menenangkan hati
Dalam Tafsir Surah Yasin oleh Hamami Zadah disebutkan bahwa Surah Yasin dapat menjadi obat hati bagi yang sedang cemas dan dapat menjadi jalan kelapangan rezeki bagi yang membacanya dengan ikhlas.
FAQ Seputar Surah Yasin
1. Surat Yasin surat ke berapa dalam Al-Qur'an?
Surat Yasin adalah surat ke-36 dari total 114 surat dalam Al-Qur’an.
2. Apa arti dari kata "Yasin"?
Menurut sebagian mufassir, Yasin berarti "Wahai manusia" atau merupakan huruf muqaththa‘at yang hanya diketahui maknanya oleh Allah SWT.
3. Kapan waktu yang dianjurkan untuk membaca Surah Yasin?
Waktu terbaik membaca Surah Yasin adalah malam Jumat, saat menjenguk orang sakit, atau menjelang ajal.
4. Apakah benar membaca Surah Yasin bisa meringankan siksa kubur?
Ya, banyak hadits yang menyebutkan bahwa membaca Yasin untuk orang yang telah meninggal dapat meringankan siksanya.
5. Mengapa Surah Yasin disebut jantung Al-Qur’an?
Karena kandungannya yang mencakup inti ajaran Islam seperti tauhid, kenabian, dan hari kebangkitan. Rasulullah SAW sendiri yang menyebutnya sebagai qalb al-Qur’an.