Bacaan Surat Al-Qoriah: Lengkap Tafsir yang Gambarkan Hari Kiamat

2 months ago 25

Liputan6.com, Jakarta - Surat Al-Qoriah merupakan salah satu surat pendek dalam Al-Qur'an yang memiliki makna sangat mendalam, khususnya mengenai gambaran hari kiamat.

Surat ke-101 ini terdiri dari 11 ayat dan tergolong dalam surat Makkiyah, yang diturunkan di Mekkah setelah surat Quraisy.

Nama "Al-Qoriah" sendiri diambil dari ayat pertamanya, yang secara harfiah berarti "hari kiamat" atau "yang mengguncang hebat", menekankan kedahsyatan peristiwa yang akan datang.

Secara garis besar, surat Al-Qoriah melukiskan kengerian hari kiamat dengan sangat jelas, menggambarkan kondisi manusia yang panik dan alam semesta yang hancur lebur. 

Berikut Liputan6.com ulas lengkapnya melansir dari berbagai sumber, Selasa (15/7/2025).

Mengenal Lebih Dekat Surat Al-Qoriah

Surat Al-Qoriah adalah salah satu surat penting dalam Al-Qur'an yang berfokus pada tema hari kiamat dan keadilan Allah SWT.

Surat ini merupakan surat ke-101 dalam mushaf Al-Qur'an, terdiri dari 11 ayat pendek namun sarat makna, dan termasuk dalam golongan surat Makkiyah karena diturunkan di Mekkah sebelum hijrahnya Nabi Muhammad SAW ke Madinah. Penempatan surat ini setelah surat Quraisy juga memiliki munasabah atau keterkaitan makna.

Nama "Al-Qoriah" sendiri memiliki arti yang sangat kuat, yaitu "yang mengetuk dengan keras", "hari kiamat", atau "yang mengguncang hebat". Istilah ini diambil langsung dari ayat pertamanya, yang secara langsung menggambarkan betapa dahsyatnya peristiwa hari akhir tersebut.

Pengulangan kata "Al-Qoriah" di awal surat berfungsi untuk menekankan dan mempertegas urgensi serta kengerian hari kiamat, seolah-olah mengetuk kesadaran manusia.

Dikutip dari buku yang berjudul Kemunculan Dajal Palsu karangan Yusuf Burhanuddin (2007: 171), hari kiamat adalah hari akhir kehidupan seluruh manusia dan makhluk hidup di dunia, dan menjadi jembatan untuk menuju ke kehidupan selanjutnya di akhirat yang kekal dan abadi. Umat muslim wajib mengimani kiamat yang merupakan rukun iman kelima.

Al-Qur’an menjelaskan secara jelas akan hari kiamat, salah satunya adalah surat Al-Qoriah. Melansir dari jurnal Analisis Makna dalam Surat Al-Qari’ah (Kajian Semiotika Roland Barthes) oleh Taufiqurohman dan Iliyun Rahma (2024), Surat Al-Qariah adalah surah ke-101 dalam Al-Qur'an dan termasuk dalam kategori surat Makkiyah, yang berarti surah ini diturunkan sebelum Nabi Muhammad SAW hijrah ke Madinah.

Bacaan Lengkap Surat Al-Qoriah, Arab, Latin, dan Terjemahannya

Untuk memahami lebih dalam mengenai pesan-pesan yang terkandung dalam surat Al-Qoriah, penting untuk mengetahui bacaan lengkapnya dalam bahasa Arab, transliterasi Latin, serta terjemahan maknanya. Surat ini disampaikan dengan bahasa yang lugas dan gamblang untuk memberikan peringatan yang jelas kepada seluruh umat manusia.

Berikut adalah bacaan lengkap surat Al-Qoriah dalam bahasa Arab, Latin, dan terjemahannya:

الْقَارِعَةُۙ

Al-Qāri'ah

Hari Kiamat,

مَا الْقَارِعَةُ ۚ

Mal-qāri'ah

apakah hari Kiamat itu?

وَمَآ اَدْرٰىكَ مَا الْقَارِعَةُ ۗ

Wa mā adrāka mal-qāri'ah

Tahukah kamu apakah hari Kiamat itu?

يَوْمَ يَكُوْنُ النَّاسُ كَالْفَرَاشِ الْمَبْثُوْثِۙ

Yauma yakūnun-nāsu kal-farāsyil-mabṡūṡ

Pada hari itu manusia adalah seperti anai-anai yang bertebaran,

وَتَكُوْنُ الْجِبَالُ كَالْعِهْنِ الْمَنْفُوْشِۗ

Wa takūnul-jibālu kal-'ihnil-manfūsy

dan gunung-gunung adalah seperti bulu yang dihambur-hamburkan.

فَاَمَّا مَنْ ثَقُلَتْ مَوَازِيْنُهٗۙ

Fa ammā man ṡaqulat mawāzīnuh

Dan adapun orang-orang yang berat timbangan (kebaikan)nya,

فَهُوَ فِيْ عِيْشَةٍ رَّاضِيَةٍۗ

Fa huwa fī 'īsyatir rāḍiyah

maka dia berada dalam kehidupan yang memuaskan.

وَاَمَّا مَنْ خَفَّتْ مَوَازِيْنُهٗۙ

Wa ammā man khaffat mawāzīnuh

Dan adapun orang-orang yang ringan timbangan (kebaikan)nya,

فَاُمُّهُ هَاوِيَةٌ ۗ

Fa ummuhū hāwiyah

maka tempat kembalinya adalah neraka Hawiyah.

وَمَآ اَدْرٰىكَ مَا هِيَهْۗ

Wa mā adrāka mā hiyah

Tahukah kamu apakah neraka Hawiyah itu?

نَارٌ حَامِيَةٌ ࣖ

Nārun ḥāmiyah

(Yaitu) api yang sangat panas.

1. Gambaran Dahsyat Hari Kiamat dalam Surat Al-Qoriah

Surat Al-Qoriah secara eksplisit menggambarkan kedahsyatan hari kiamat yang akan mengguncang seluruh alam semesta. Ayat-ayat awal surat ini (ayat 1-5) melukiskan kondisi yang sangat mengerikan, di mana segala sesuatu akan mengalami kehancuran total.

Pengulangan kata "Al-Qoriah" sebanyak tiga kali di awal surat bukan tanpa alasan, melainkan untuk menegaskan betapa luar biasa dan tak terbayangkannya peristiwa tersebut.

Pada hari itu, manusia akan berada dalam keadaan yang sangat kacau dan panik. Mereka akan bertebaran tanpa arah, seperti anai-anai yang dihamburkan. Melansir dari jurnal Analisis Makna dalam Surat Al-Qari’ah (Kajian Semiotika Roland Barthes) oleh Taufiqurohman dan Iliyun Rahma (2024), ini menggambarkan ketidakberdayaan manusia di hadapan kekuasaan Allah SWT.

Menurut Syaikh Wahbah Az Zuhaili, kata 'al faraasy' dalam Al-Quran merujuk pada jenis serangga yang memiliki sayap tapi bodoh dan mudah tersesat, misalnya laron atau belalang, yang mencerminkan kondisi manusia yang lemah dan bingung.

Tidak hanya manusia, gunung-gunung yang selama ini terlihat kokoh dan tak tergoyahkan pun akan mengalami nasib serupa. Ayat kelima surat Al-Qoriah menyebutkan bahwa gunung-gunung akan hancur seperti bulu yang dihambur-hamburkan.

Dalam tafsir ibnu katsir dijelaskan bahwa gunung-gunung itu akan menjadi seperti bulu-bulu yang mudah terbang dan robek. Penggambaran ini menunjukkan betapa dahsyatnya kekuatan Allah yang mampu menghancurkan ciptaan-Nya yang paling besar sekalipun.

Dalam tafsirnya, Hamka menggambarkan hari kiamat sebagai peristiwa di mana manusia akan berhamburan ke segala arah dalam keadaan panik, seperti kupu-kupu yang kehilangan tempat berteduh karena bencana gempa bumi yang dahsyat telah menghancurkan tempat tinggal mereka, seperti dikutip dari Tafsir Surat Al-Qari’ah (Studi Analisis Tafsir Al-Misbah Karya M. Quraish Shihab dan Tafsir Al-Azhar Karya Hamka) oleh Muchammad Najih (2017).

2. Penimbangan Amal dan Balasan di Hari Akhir

Setelah menggambarkan kehancuran alam semesta dan kepanikan manusia di hari kiamat, surat Al-Qoriah kemudian beralih fokus pada konsekuensi dari setiap perbuatan manusia selama hidup di dunia.

Ayat 6 hingga 9 dari surat ini secara jelas menerangkan tentang proses penimbangan amal yang akan menentukan nasib seseorang di akhirat. Konsep ini adalah inti dari keadilan ilahi, di mana setiap individu akan menerima balasan yang setimpal.

Orang-orang yang timbangan amal kebaikannya berat akan mendapatkan kehidupan yang memuaskan dan penuh kenikmatan. Ini adalah balasan bagi mereka yang senantiasa taat kepada perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya, serta berbuat kebaikan di muka bumi.

Para mutakallimin berpendapat bahwa esensi kebaikan dan kejahatan tidaklah material sehingga tidak dapat ditimbang secara fisik. Namun, yang akan ditimbang adalah representasi dari amal-amal kita, seperti catatan atau simbol-simbol yang melambangkan kebaikan dan kejahatan.

Sebaliknya, bagi mereka yang timbangan amal kebaikannya ringan, tempat kembali mereka adalah neraka Hawiyah. Ini adalah peringatan keras bagi mereka yang lalai dalam beribadah dan lebih banyak melakukan kemaksiatan.

Abu Bakar r.a. berkata, "Keberhasilan seseorang di akhirat ditentukan oleh kualitas amalnya. Semakin banyak kebaikan yang dilakukan, semakin berat timbangan amalnya," seperti dilansir dari Tafsir Surat al Qari’ah oleh A. A. A. Budiman.

Di antara dalil lainnya dari Al-Qur'an yang menunjukkan adanya mizan (timbangan) pada hari Akhir, yaitu firman Allah Subhanahu wa Ta’ala dalam Surah Al-Anbiya' ayat 47: "Kami akan memasang timbangan yang tepat pada hari Kiamat, maka tiadalah dirugikan seseorang barang sedikitpun, dan jika (amalan itu) hanya seberat biji sawipun pasti Kami mendatangkan (pahala)nya, dan cukuplah Kami sebagai pembuat perhitungan."

3. Neraka Hawiyah: Tempat Kembali yang Mengerikan

Surat Al-Qoriah tidak hanya menggambarkan kengerian hari kiamat dan proses penimbangan amal, tetapi juga secara spesifik menyebutkan salah satu tempat kembali yang mengerikan bagi mereka yang timbangan kebaikannya ringan: neraka Hawiyah.

Ayat 9 hingga 11 memberikan gambaran singkat namun jelas mengenai kondisi neraka ini, sebagai bentuk balasan atas perbuatan buruk manusia.

Pertanyaan retoris "Tahukah kamu apakah neraka Hawiyah itu?" pada ayat 10 berfungsi untuk menarik perhatian dan menekankan betapa dahsyatnya neraka tersebut, yang bahkan manusia tidak dapat membayangkannya.

Hamka menafsirkan ayat ke-10 Surat al-Qariah sebagai sebuah pertanyaan yang bertujuan untuk menyadarkan kita akan adanya neraka, seperti tertulis dalam Tafsir Surat Al-Qari’ah (Studi Analisis Tafsir Al-Misbah Karya M. Quraish Shihab dan Tafsir Al-Azhar Karya Hamka) oleh Muchammad Najih (2017). Allah SWT kemudian menjawab pertanyaan tersebut dengan tegas pada ayat 11: "Api yang sangat panas."

Gambaran api yang sangat panas ini bertujuan untuk menimbulkan rasa takut dan mendorong manusia untuk menghindari perbuatan dosa. Hamka mengutip hadis Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah, "Api kamu ini, yang dinyalakan oleh anak Adam adalah satu bahagian daripada 70 bahagian panasnya dari neraka jahannam."

Dalam dalil yang lain Allah swt. Berfirman dalam Surah Hud ayat 106: "Adapun orang-orang yang celaka, maka (ia berada) di dalam neraka. Di sana mereka mengeluarkan dan menarik nafas dengan merintih." Ini menunjukkan bahwa neraka Hawiyah adalah tempat penderitaan abadi bagi para pendurhaka.

FAQ tentang Surat Al-Qoriah

Berikut adalah beberapa pertanyaan umum seputar surat Al-Qoriah yang sering ditanyakan:

  1. Apa arti nama "Al-Qoriah"?

    Nama "Al-Qoriah" berarti "hari kiamat" atau "yang mengguncang hebat". Nama ini diambil dari ayat pertama surat tersebut, yang secara langsung menggambarkan kedahsyatan peristiwa hari akhir.

  2. Surat Al-Qoriah termasuk golongan surat apa?

    Surat Al-Qoriah termasuk golongan surat Makkiyah, yang berarti surat ini diturunkan di kota Mekkah sebelum Nabi Muhammad SAW hijrah ke Madinah.

  3. Berapa jumlah ayat dalam surat Al-Qoriah?

    Surat Al-Qoriah terdiri dari 11 ayat pendek yang sarat akan makna dan peringatan mengenai hari kiamat serta balasan amal perbuatan.

  4. Menurut surat Al-Qoriah, manusia di hari kiamat akan bertebaran seperti anai-anai yang dihamburkan, menggambarkan kondisi panik dan ketidakberdayaan mereka.

  5. Gunung-gunung yang kokoh akan hancur dan bertebaran seperti bulu yang dihambur-hamburkan, menunjukkan kehancuran total alam semesta.

  6. Apa yang terjadi pada orang yang berat timbangan kebaikannya?

    Orang yang berat timbangan kebaikannya akan mendapatkan kehidupan yang memuaskan dan penuh kenikmatan di akhirat, yaitu surga.

  7. Apa yang dimaksud dengan neraka Hawiyah dalam surat Al-Qoriah?

    Neraka Hawiyah adalah tempat kembali bagi orang yang ringan timbangan kebaikannya, digambarkan sebagai api yang sangat panas, sebagai balasan atas perbuatan buruk mereka.

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |