Liputan6.com, Jakarta - Habib Hasan Assegaf merupakan seorang tokoh agama terkemuka di Indonesia, khususnya di Jakarta. Beliau dikenal sebagai pendiri dan pimpinan Majelis Nurul Musthofa yang telah memberikan kontribusi besar dalam dunia dakwah Islam di Indonesia.
Sosok Habib Hasan Assegaf menjadi salah satu figur yang berpengaruh dalam membina generasi muda Muslim Indonesia. Sebagai keturunan Nabi Muhammad SAW dari silsilah keluarga Assegaf, beliau memiliki tanggung jawab moral untuk meneruskan misi dakwah para leluhurnya.
Menurut data dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Habib Hasan bin Ja'far Assegaf memiliki peranan sentral sebagai guru spiritual dan pemimpin organisasi masyarakat tradisional Islam, terutama dalam pembinaan generasi muda melalui majelis taklim yang dipimpinnya.
Berikut Liputan6.com ulas lengkapnya melansir dari berbagai sumber, Jumat (8/8/2025).
Profil dan Biografi Habib Hasan Assegaf
Habib Hasan bin Ja'far Assegaf lahir pada 26 Februari 1977 di Kramat Empang, Bogor, Jawa Barat. Beliau merupakan anak sulung dari empat bersaudara dari pasangan Habib Ja'far Assegaf dan Syarifah Fatmah binti Hasan bin Muchsin Alatas. Sebagai keturunan Nabi Muhammad SAW melalui garis Sayyidina Husein bin Ali, Habib Hasan telah diarahkan untuk mendalami ilmu agama sejak kecil.
Perjalanan pendidikan Habib Hasan dimulai dengan belajar mengaji kepada Syaikh Usman Baraja dan memperdalam ilmu agama dengan berbagai ulama di Jakarta. Beliau menempuh pendidikan di pondok pesantren Darul Hadist Al-Faqihiyah dan Darut Tauhid di Malang, serta belajar di Universitas Islam Negeri Sunan Ampel. Pada tahun 2001, Habib Hasan meraih ijazah maulid Simthuddurrar dari Habib Anis Al-Habsyi, yang kemudian menjadi dasar bagi pengembangan dakwahnya menggunakan mawaris atau ketimpring.
Habib Hasan memulai dakwah sejak berusia 21 tahun di daerah Petamburan, Tanah Abang. Dakwahnya berkembang pesat di wilayah Jabodetabek melalui pengajaran Al-Qur'an, zikir, dan ilmu agama dari rumah ke rumah. Pada tahun 2000, beliau berhasil mendirikan pondok pesantren Nurul Musthofa yang kini memiliki ribuan jamaah dari berbagai wilayah Jabodetabek.
Berdasarkan penelitian UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Habib Hasan menggunakan metode dakwah yang beragam, termasuk ceramah (bil hikmah), praktik langsung (bil hal), dan tulisan (bil qalam), dengan memanfaatkan musik hadrah sebagai media dakwah yang menarik bagi generasi muda.
Sejarah dan Latar Belakang Keluarga
Habib Hasan Assegaf berasal dari keluarga ulama Betawi dengan garis keturunan Arab yang kuat. Ayahanda beliau, Habib Ja'far Assegaf, lahir pada tahun 1889 di Palembang dan dikenal sebagai saudagar besar sekaligus penyiar Islam. Sejak muda, Habib Ja'far telah menghafal berbagai kitab hadis dan berguru kepada ulama-ulama besar di zamannya.
Silsilah keluarga Habib Hasan dapat ditelusuri hingga ke Nabi Muhammad SAW melalui garis yang panjang. Menurut situs Pondok Pesantren Al-Hidayah Al-Mumtaz, silsilahnya adalah: Habib Hasan bin Ja'far, terus berlanjut melalui 40 generasi hingga sampai pada Imam Ali bin Abi Thalib yang menikah dengan Fatimah, putri Rasulullah Muhammad SAW.
Kakek Habib Hasan, Al-Habib Abdullah bin Muchsin Al-Attas, dikenal dengan sebutan Habib Keramat Empang. Beliau merupakan ulama besar yang berpengaruh di Bogor dan memberikan fondasi spiritual yang kuat bagi pendidikan Habib Hasan sejak kecil. Tradisi keilmuan dan dakwah dalam keluarga ini terus berlanjut hingga generasi Habib Hasan dan adik-adiknya yang semuanya menjadi pendakwah.
Pernikahan Habib Hasan dengan Syarifah Muznah binti Ahmada Al-Haddad (Al-Hawi) juga memperkuat ikatan silsilah keturunan Rasulullah. Dari pernikahan ini, beliau dikarunia tujuh orang anak: satu putri (Ruqayah) dan enam putra, yang semuanya dididik dengan landasan ilmu agama yang kuat sesuai tradisi keluarga.
Pendidikan dan Perjalanan Menuntut Ilmu
Perjalanan pendidikan Habib Hasan Assegaf dimulai dari pendidikan dasar di SD Empang, Bogor. Masa remajanya sempat mengalami fase kenakalan yang umum dialami remaja, namun hal ini menjadi titik balik ketika beliau mendapat bisyarah (mimpi) dari almarhum Habib Abdullah bin Muchsin Alatas pada usia 14 tahun.
Pada tahun 1990, Habib Hasan memasuki Pondok Pesantren Darul Hadits Al-Faqihiyyah yang dipimpin oleh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Qodir bin Ahmad Bilfaqih di Malang. Guru beliau ini merupakan sosok luar biasa yang menghafal Al-Qur'an pada usia 7 tahun dan menguasai 40 cabang ilmu agama serta menghafal lebih dari 6 juta hadis. Pengalaman belajar dengan guru yang sangat 'alim ini memberikan fondasi keilmuan yang sangat kuat bagi Habib Hasan.
Setelah wafatnya gurunya pada tahun 1991, Habib Hasan melanjutkan pendidikan ke berbagai ulama lainnya. Beliau belajar kepada Syekh Al-Alamah Abdullah Ba'bud dan sempat berencana melanjutkan studi ke Hadramaut, Yaman, namun rencana tersebut tertunda karena harus menemani kakeknya.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, metode pendidikan yang diterima Habib Hasan sangat mempengaruhi gaya dakwahnya, terutama dalam penggabungan antara pembelajaran kitab klasik dengan pendekatan modern yang dapat diterima generasi muda.
Majelis Nurul Musthofa dan Aktivitas Dakwah
Majelis Nurul Musthofa didirikan oleh Habib Hasan pada tahun 2000, berawal dari pengajian kecil di daerah Ciganjur, Jakarta Selatan. Nama "Nurul Musthofa" yang berarti "Cahaya Pilihan Allah" dipilih setelah Habib Hasan melakukan shalat istikharah dan mendapat petunjuk melalui mimpi dari Habib Ahmad bin Hasan Alatas.
Majelis ini berkembang sangat pesat, dari 20 jamaah awal hingga mencapai ribuan jamaah dari seluruh Jabodetabek. Kegiatan rutin meliputi pengajian harian ba'da Maghrib, maulid Simthuddurrar setiap Senin dan Jumat, ziarah makam setiap Kamis, serta majelis akbar setiap Sabtu malam. Program-program sosial seperti santunan anak yatim dan fakir miskin juga menjadi bagian integral dari aktivitas majelis.
Ciri khas Majelis Nurul Musthofa adalah penggunaan hadrah (rebana) sebagai media dakwah, yang membuat suasana pengajian menjadi meriah dan menarik bagi generasi muda. Pendekatan ini terbukti efektif dalam menarik perhatian pemuda yang sebelumnya jauh dari kegiatan keagamaan. Habib Hasan juga aktif menulis buku dan artikel, seperti "Singgah di Taman Surga" dan berbagai karya tentang sejarah para wali.
Berdasarkan data dari Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Majelis Nurul Musthofa telah menjadi salah satu pusat dakwah terpenting di Jakarta Selatan dengan pengaruh yang meluas hingga ke berbagai daerah di Indonesia.
Metode Dakwah dan Pendekatan
Habib Hasan Assegaf menerapkan metode dakwah yang komprehensif berdasarkan Al-Qur'an surat An-Nahl ayat 125. Metode bil hikmah diterapkan melalui ceramah-ceramah yang mendalam namun mudah dipahami, dengan menggunakan sistem sorogan dan diskusi interaktif.
Beliau terkenal dengan gaya penyampaian yang lembut, penuh humor mendidik, dan sering meneteskan air mata ketika menyebut nama Rasulullah SAW.
Metode bil hal tercermin dari kehidupan sehari-hari Habib Hasan yang menjadi teladan bagi jamaahnya. Beliau konsisten dalam berpenampilan seperti ulama salaf dengan sarung, baju koko putih, kopiah, dan sorban. Selain itu, beliau juga memberikan lapangan kerja bagi jamaahnya melalui outlet pakaian muslim dan konter handphone yang menjual produk-produk bernuansa Islami.
Metode bil qalam diwujudkan melalui penulisan berbagai buku, artikel majalah, dan dokumentasi perjalanan dakwah. Habib Hasan aktif menulis kisah para wali, syair-syair kasidah, dan panduan tata cara ziarah makam. Media audiovisual juga dimanfaatkan dengan perekaman ceramah dalam bentuk VCD dan siaran radio melalui RAS FM.
Penelitian UIN Syarif Hidayatullah Jakarta menunjukkan bahwa kombinasi ketiga metode dakwah ini sangat efektif dalam menjangkau berbagai lapisan masyarakat, terutama generasi muda yang membutuhkan pendekatan yang lebih dinamis dan kontemporer.
Wafatnya Habib Hasan Assegaf
Habib Hasan Assegaf wafat pada usia 47 tahun, tepatnya pada Rabu, 13 Maret 2024, pukul 09.01 WIB. Menurut keterangan keluarga, beliau wafat setelah menunaikan salat dhuha dalam kondisi yang sangat tenang. Sebelum wafat, beliau sempat mengkhatamkan Al-Qur'an bersama murid-muridnya dan sedang menjalankan ibadah puasa.
Kabar wafatnya Habib Hasan diumumkan melalui akun resmi Instagram Rabithah Alawiyah dan dikonfirmasi oleh Habib Abdullah bin Ja'far Assegaf melalui media sosial. Jenazah disemayamkan di Masjid Nurul Musthofa Center, Cilodong, Depok, dan dimakamkan pada Kamis, 14 Maret 2024, setelah salat zuhur di kompleks yang sama, tepatnya di bawah kaki makam ibundanya.
Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang datang melayat menyatakan bahwa almarhum wafat dalam keadaan husnul khatimah tanpa penyakit sebelumnya. Calon presiden Ganjar Pranowo juga mengungkapkan duka cita dan bersaksi bahwa almarhum adalah orang salih yang memberikan teladan kesalehan hingga akhir hayat.
Kepergian Habib Hasan meninggalkan duka mendalam bagi ribuan jamaahnya dan komunitas dakwah di Indonesia, namun warisan spiritual dan keilmuannya akan terus berlanjut melalui Majelis Nurul Musthofa dan para murid yang telah dibinanya.
Daftar Sumber
- Elvita, Irma. Peranan Habib Hasan bin Ja'far Assegaf terhadap aktivitas Majelis Taklim Nurul Musthofa di Ciganjur, Jakarta Selatan (1998-2009). UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2010.
- Sopyan. Metode Dakwah Habib Hasan Bin Ja'far Assegaf Pada Majlis Ta'lim Nurul Musthofa Di Jakarta Selatan. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2009.
- Majelis Nurul Musthofa Official Website
- Pondok Pesantren Al-Hidayah Al-Mumtaz. Silsilah Keluarga Habib Hasan Assegaf.
- Majalah Midnight Nurul Musthofa, Jakarta: Lion Of The Youth Production, 2006.
- Antara News.
FAQ
1. Siapa itu Habib Hasan Assegaf?
Habib Hasan Assegaf adalah seorang ulama dan pendakwah Indonesia yang dikenal sebagai pendiri dan pimpinan Majelis Nurul Musthofa. Beliau lahir pada 26 Februari 1977 di Bogor dan merupakan keturunan Nabi Muhammad SAW melalui silsilah keluarga Assegaf. Dakwahnya sangat berpengaruh di Jakarta dan sekitarnya, terutama dalam pembinaan generasi muda Muslim.
2. Kapan Habib Hasan Assegaf wafat dan apa penyebabnya?
Habib Hasan Assegaf wafat pada 13 Maret 2024 dalam usia 47 tahun. Beliau wafat setelah menunaikan salat dhuha dalam kondisi sehat tanpa sakit sebelumnya. Menurut keterangan keluarga, almarhum wafat dalam keadaan husnul khatimah setelah mengkhatamkan Al-Qur'an bersama murid-muridnya di pagi hari.
3. Apa itu Majelis Nurul Musthofa?
Majelis Nurul Musthofa adalah organisasi dakwah yang didirikan Habib Hasan Assegaf pada tahun 2000. Nama "Nurul Musthofa" berarti "Cahaya Pilihan Allah" dan dipilih berdasarkan petunjuk spiritual. Majelis ini fokus pada dakwah kepada generasi muda dengan menggunakan metode yang menggabungkan tradisi salaf dan pendekatan kontemporer.
4. Bagaimana metode dakwah yang digunakan Habib Hasan Assegaf?
Habib Hasan menerapkan tiga metode dakwah utama: bil hikmah (ceramah dan diskusi), bil hal (keteladanan dalam perbuatan), dan bil qalam (tulisan dan media). Ciri khas dakwahnya adalah penggunaan hadrah (rebana) sebagai media yang membuat jamaah lebih tertarik, terutama generasi muda yang sebelumnya jauh dari kegiatan keagamaan.
5. Di mana lokasi Majelis Nurul Musthofa?
Majelis Nurul Musthofa berpusat di Jalan RM. Kahfi 1 Gang Manggis, Ciganjur-Jagakarsa, Jakarta Selatan. Namun kegiatan dakwahnya tidak terbatas di satu tempat, melainkan berkeliling ke berbagai masjid dan wilayah di Jabodetabek sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan.
6. Siapa saja keluarga Habib Hasan Assegaf?
Habib Hasan merupakan anak sulung dari empat bersaudara: Habib Abdullah, Habib Musthofa, dan Habib Qasim bin Ja'far Assegaf. Beliau menikah dengan Syarifah Muznah binti Ahmada Al-Haddad dan dikarunia tujuh orang anak. Ayahanda beliau adalah Habib Ja'far Assegaf dan ibunda Syarifah Fatmah binti Hasan bin Muchsin Alatas.
7. Apa warisan spiritual yang ditinggalkan Habib Hasan Assegaf?
Warisan utama Habib Hasan adalah Majelis Nurul Musthofa dengan ribuan jamaah yang tersebar luas, metode dakwah inovatif yang menggabungkan tradisi dan modernitas, serta kader-kader da'i yang melanjutkan misi dakwahnya. Karya tulis, rekaman ceramah, dan program-program sosialnya juga menjadi warisan berharga bagi umat Islam Indonesia.

2 months ago
24
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3613932/original/011973800_1635296982-youth-pledge-flat-design_23-2148650759.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5169862/original/050122900_1742550938-pexels-shukran-2103130.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/813545/original/080167000_1424263004-neraka.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4263585/original/041682200_1671184976-sunan-kalijaga.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5029709/original/010462700_1732949072-ciri-kiamat-kubra.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4976559/original/079775500_1729596649-nama-nama-surga-1.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/2850390/original/036180000_1562823034-Jemaah_Haji_Thawaf_di_Kakbah.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5151380/original/086607800_1741158200-pray-6268224_1280.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4889994/original/071009200_1720767600-pexels-zeynep-sude-emek-193601188-20785719.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5387833/original/050532800_1761104918-Ibu_Hamil.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/921473/original/067104100_1436263117-7.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4813434/original/063910800_1714098814-Gus_Baha__ngaji_Gus_Baha.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4273162/original/083273700_1672056181-teenage-girl-with-praying-peace-hope-dreams-concept_1_.jpg)
:strip_icc():format(jpeg):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/liputan6/watermark-color-landscape-new.png,1100,20,0)/kly-media-production/medias/5180061/original/052056000_1743723403-8c205a14-c800-4f9c-a9c8-61a41e3b7556.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5393344/original/066378400_1761551837-details-registration-marriage.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/885386/original/003007200_1432609352-1.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5082269/original/032884500_1736233897-1736231251952_flexing-itu-apa.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3433074/original/r-view-beautiful-asian-muslim-woman-wearing-white-sleepwear-stretching-her-arms-after-getting-up-morning-sunrise-cute-young-girl-with-blue-hijab-standing-relaxing-while-looking-away_44289-1276__1_.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4628436/original/095598200_1698637528-8712637.jpg)





























