Liputan6.com, Jakarta Surat Al-Lail merupakan salah satu surat dalam Al-Quran yang memiliki makna mendalam tentang perbedaan manusia dalam perbuatan dan balasannya. Surat yang terdiri dari 21 ayat ini turun di Makkah dan mengajarkan tentang keragaman jalan hidup manusia serta konsekuensi dari pilihan yang mereka ambil.
Dalam surat al-lail, Allah SWT menggambarkan kontras antara orang yang beriman dan beramal saleh dengan orang yang kafir dan durhaka. Ayat-ayat dalam surat ini memberikan peringatan sekaligus kabar gembira bagi umat manusia tentang kehidupan akhirat yang akan mereka hadapi.
Menurut kitab Tafsir Al-Misbah karya M. Quraish Shihab, surat Al-Lail memiliki tema sentral tentang diversitas manusia dalam menghadapi ujian hidup dan bagaimana pilihan mereka menentukan nasib di akhirat. Surat ini juga menekankan pentingnya takwa dan amal saleh sebagai bekal menghadapi kehidupan yang kekal. Berikut Liputan6.com ulas lengkapnya melansir dari berbagai sumber, Selasa (5/8/2025).
Pengertian dan Makna Surat Al-Lail
Surat Al-Lail secara harfiah berarti "malam" yang diambil dari kata pembuka surat ini. Surat ini termasuk golongan surat Makkiyah yang turun sebelum Rasulullah SAW hijrah ke Madinah dan merupakan surat ke-92 dalam urutan mushaf Al-Quran.
Tema utama surat al-lail berkisar pada perbedaan fundamental antara manusia yang memilih jalan kebaikan dan mereka yang memilih jalan kesesatan. Allah SWT dalam surat ini menggunakan simbolisme malam dan siang, laki-laki dan perempuan untuk menggambarkan keragaman ciptaan-Nya dan pilihan hidup manusia.
Menurut Tafsir Ibnu Katsir, surat Al-Lail turun sebagai respons terhadap perdebatan tentang amal perbuatan dan balasannya di akhirat. Surat ini menegaskan bahwa setiap manusia akan mendapatkan balasan sesuai dengan apa yang telah mereka kerjakan di dunia.
Struktur surat ini terbagi menjadi tiga bagian utama: pembukaan dengan sumpah-sumpah Allah, penegasan tentang keragaman usaha manusia, dan penutup dengan gambaran balasan bagi orang-orang bertakwa dan durhaka. Setiap bagian memiliki keterkaitan yang erat dalam menyampaikan pesan moral dan spiritual kepada pembaca.
Teks Arab, Latin, dan Terjemahan Surat Al-Lail Ayat 1-21
Ayat 1-7
:وَاللَّيْلِ إِذَا يَغْشَىٰ
Wal-layli idzaa yaghsyaa
Artinya: "Demi malam apabila menutupi"
وَالنَّهَارِ إِذَا تَجَلَّىٰ
Wan-nahaari idzaa tajallaa
Artinya: "Dan demi siang apabila terang benderang"
وَمَا خَلَقَ الذَّكَرَ وَالْأُنثَىٰ
Wa maa khalaqadz-dzakara wal-untsaa
Artinya: "Dan demi (Allah) yang menciptakan laki-laki dan perempuan"
إِنَّ سَعْيَكُمْ لَشَتَّىٰ
Inna sa'yakum lasyattaa
Artinya: "Sungguh, usaha kalian benar-benar bermacam-macam"
فَأَمَّا مَن أَعْطَىٰ وَاتَّقَىٰ
Fa-ammaa man a'thaa wattaqaa
Artinya: "Adapun orang yang memberikan (hartanya) dan bertakwa"
وَصَدَّقَ بِالْحُسْنَىٰ Wa shaddaqa bil-husnaa "Dan membenarkan (pahala) yang terbaik"
فَسَنُيَسِّرُهُ لِلْيُسْرَىٰ
Fasa-nuyassiruhu lil-yusraa
Artinya: "Maka akan Kami mudahkan baginya jalan menuju kemudahan"
Ayat 8-16:
وَأَمَّا مَن بَخِلَ وَاسْتَغْنَىٰ
Wa ammaa man bakhila wastaghnaa
Artinya: "Dan adapun orang yang kikir dan merasa dirinya cukup"
وَكَذَّبَ بِالْحُسْنَىٰ
Wa kadzdzaba bil-husnaa
Artinya: "Serta mendustakan (pahala) yang terbaik"
فَسَنُيَسِّرُهُ لِلْعُسْرَىٰ
Fasa-nuyassiruhu lil-'usraa
Artinya: "Maka akan Kami mudahkan baginya jalan menuju kesukaran"
وَمَا يُغْنِي عَنْهُ مَالُهُ إِذَا تَرَدَّىٰ
Wa maa yughnii 'anhu maaluhu idzaa taraddaa
Artinya: "Dan hartanya tidak bermanfaat baginya apabila dia telah binasa"
إِنَّ عَلَيْنَا لَلْهُدَىٰ
Inna 'alainaa lalhudaa
Artinya: "Sungguh, kepada Kami-lah (kembali) petunjuk itu"
وَإِنَّ لَنَا لَلْآخِرَةَ وَالْأُولَىٰ
Wa inna lanaa lal-aakhirata wal-uulaa
Artinya: "Dan sungguh, milik Kami-lah akhirat dan dunia"
فَأَنذَرْتُكُمْ نَارًا تَلَظَّىٰ
Fa-andzartukum naaran talazhzhaa
Artinya: "Maka Aku telah memperingatkan kamu tentang api yang menyala-nyala"
لَا يَصْلَاهَا إِلَّا الْأَشْقَى
Laa yaslaahaa illal-asyqaa
Artinya: "Yang tidak akan memasukinya kecuali orang yang paling celaka"
الَّذِي كَذَّبَ وَتَوَلَّىٰ
Alladzii kadzdzaba wa tawallaa
Artinya: "Yaitu orang yang mendustakan dan berpaling"
Ayat 17-21:
وَسَيُجَنَّبُهَا الْأَتْقَى
Wa sa-yujannabuhaal-atqaa
Artinya: "Dan orang yang paling takwa akan dijauhkan dari (neraka) itu"
الَّذِي يُؤْتِي مَالَهُ يَتَزَكَّىٰ
Alladzii yu'tii maalahu yatazakkaa
Artinya: "Yaitu orang yang memberikan hartanya untuk membersihkan diri"
وَمَا لِأَحَدٍ عِندَهُ مِن نِّعْمَةٍ تُجْزَىٰ
Wa maa li-ahadin 'indahu min ni'matin tujzaa
Artinya: "Dan tidak ada seorang pun yang memberikan kepadanya suatu nikmat yang harus dibalasnya"
إِلَّا ابْتِغَاءَ وَجْهِ رَبِّهِ الْأَعْلَىٰ
Illabtighaaa'a wajhi rabbihil-a'laa
Artinya: "Kecuali karena mencari keridhaan Tuhannya yang Maha Tinggi"
وَلَسَوْفَ يَرْضَىٰ
Wa lasaufa yardhaa
Artinya: "Dan kelak dia pasti akan mendapat keridhaan"
Konteks Turunnya Surat Al-Lail (Asbab An-Nuzul)
Surat al-lail turun dalam konteks perdebatan teologis di kalangan masyarakat Makkah tentang konsep takdir dan kehendak bebas manusia. Beberapa riwayat menyebutkan bahwa surat ini turun berkaitan dengan diskusi antara para sahabat tentang perbedaan nasib manusia dalam kehidupan.
Menurut riwayat yang dikutip dalam Asbab An-Nuzul karya As-Suyuthi, ada perdebatan tentang apakah amal perbuatan manusia sudah ditentukan oleh Allah atau merupakan hasil pilihan bebas mereka. Surat Al-Lail turun untuk memberikan klarifikasi bahwa meskipun Allah telah menentukan segala sesuatu, manusia tetap memiliki tanggung jawab atas pilihan dan perbuatan mereka.
Konteks historis lainnya berkaitan dengan kondisi sosial ekonomi masyarakat Makkah yang timpang. Surat ini memberikan panduan tentang pentingnya berbagi dan kepedulian sosial sebagai manifestasi dari keimanan yang sejati.
Para mufassir juga menjelaskan bahwa turunnya surat ini bertepatan dengan periode intensifikasi dakwah Rasulullah SAW di Makkah. Surat ini menjadi salah satu instrumen untuk menjelaskan konsep dasar Islam tentang pertanggungjawaban individual dan sosial dalam kehidupan beragama.
Daftar Sumber
- Shihab, M. Quraish. Tafsir Al-Misbah: Pesan, Kesan, dan Keselarasan Al-Quran. Jakarta: Lentera Hati, 2002.
- Ibnu Katsir. Tafsir Al-Quran Al-Adhim. Beirut: Dar al-Kutub al-Ilmiyyah, 1998.
- Hamka. Tafsir Al-Azhar. Jakarta: Pustaka Panjimas, 1982.
- Qutb, Sayyid. Fi Zhilal Al-Quran. Kairo: Dar al-Syuruq, 1972.
- As-Suyuthi, Jalaluddin. Asbab An-Nuzul. Beirut: Dar al-Kutub al-Ilmiyyah, 1991.
- Kementerian Agama Republik Indonesia. https://quran.kemenag.go.id
FAQ
1. Berapa jumlah ayat dalam surat Al-Lail?
Surat Al-Lail terdiri dari 21 ayat.
2. Apakah surat Al-Lail termasuk surat Makkiyah atau Madaniyah?
Surat Al-Lail termasuk surat Makkiyah yang turun sebelum hijrah.
3. Apa tema utama surat Al-Lail?
Tema utama surat Al-Lail adalah perbedaan manusia dalam pilihan hidup dan konsekuensinya.
4. Mengapa surat ini dinamakan Al-Lail?
Karena surat ini dimulai dengan sumpah "Demi malam apabila menutupi".
5. Apa hikmah utama yang dapat dipetik dari surat Al-Lail?
Hikmah utamanya adalah pentingnya memilih jalan kebaikan dan bertanggung jawab atas pilihan hidup.
6. Bagaimana surat Al-Lail menggambarkan orang bertakwa?
Orang bertakwa digambarkan sebagai yang suka memberi, takut kepada Allah, dan membenarkan pahala terbaik.
7. Apa balasan bagi orang yang mengikuti ajaran surat Al-Lail?
Mereka akan dimudahkan jalannya di dunia dan mendapat keridhaan Allah di akhirat.

2 months ago
25
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5169862/original/050122900_1742550938-pexels-shukran-2103130.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/813545/original/080167000_1424263004-neraka.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4263585/original/041682200_1671184976-sunan-kalijaga.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5029709/original/010462700_1732949072-ciri-kiamat-kubra.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4976559/original/079775500_1729596649-nama-nama-surga-1.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/2850390/original/036180000_1562823034-Jemaah_Haji_Thawaf_di_Kakbah.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5151380/original/086607800_1741158200-pray-6268224_1280.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4889994/original/071009200_1720767600-pexels-zeynep-sude-emek-193601188-20785719.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5387833/original/050532800_1761104918-Ibu_Hamil.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/921473/original/067104100_1436263117-7.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4813434/original/063910800_1714098814-Gus_Baha__ngaji_Gus_Baha.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4273162/original/083273700_1672056181-teenage-girl-with-praying-peace-hope-dreams-concept_1_.jpg)
:strip_icc():format(jpeg):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/liputan6/watermark-color-landscape-new.png,1100,20,0)/kly-media-production/medias/5180061/original/052056000_1743723403-8c205a14-c800-4f9c-a9c8-61a41e3b7556.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5393344/original/066378400_1761551837-details-registration-marriage.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/885386/original/003007200_1432609352-1.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5082269/original/032884500_1736233897-1736231251952_flexing-itu-apa.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3433074/original/r-view-beautiful-asian-muslim-woman-wearing-white-sleepwear-stretching-her-arms-after-getting-up-morning-sunrise-cute-young-girl-with-blue-hijab-standing-relaxing-while-looking-away_44289-1276__1_.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4628436/original/095598200_1698637528-8712637.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3954600/original/001373400_1646637027-3110.jpg)





























