Surat Maryam Doa Agar Cepat Hamil Ayat 1-11, Ketahui Maknanya

1 month ago 14

Liputan6.com, Jakarta Surat Maryam doa agar cepat hamil bisa diamalkan ketika seseorang sedang mendambakan hadirnya buah hati.  Dalam tradisi Islam, salah satu amalan yang sering dikaitkan dengan harapan memiliki keturunan adalah membaca surat Maryam khususnya ayat 1-11.

Ayat ini mengisahkan tentang doa Nabi Zakariya saat memohon keturunan di usia senja, serta mukjizat kelahiran Nabi Yahya.  Kisah ini menjadi inspirasi bagi pasangan yang sedang menanti momongan, menunjukkan bahwa tiada yang mustahil bagi Allah SWT.

Keyakinan akan kekuatan doa dan kebesaran Allah menjadi landasan utama dalam mengamalkan surat Maryam doa agar cepat hamil. Berikut Liputan6.com ulas lengkapnya melansir dari berbagai sumber, Senin (11/8/2025).

Surat Maryam Ayat 1-11: Arab, Latin, dan Terjemah

Surat Maryam adalah surat ke-19 dalam Al-Qur'an, terdiri dari 98 ayat dan termasuk golongan surat Makkiyah. Ayat 1-11 dari surat ini mengisahkan tentang permohonan Nabi Zakariya kepada Allah SWT untuk dikaruniai keturunan, meskipun usianya sudah lanjut dan istrinya mandul.

Kisah ini menjadi landasan mengapa Surat Maryam sering diamalkan sebagai doa agar cepat hamil. Berikut adalah bacaan Surat Maryam ayat 1-11 dalam bahasa Arab, Latin, dan terjemahannya:

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

كۤهٰيٰعۤصۤ ۚ

Bacaan Latin: Kāf Hā Yā ‘Ain Ṣād.

Artinya: "Kāf Hā Yā ‘Ain Ṣād."

ذِكْرُ رَحْمَتِ رَبِّكَ عَبْدَهٗ زَكَرِيَّا ۚ

Bacaan Latin: Zikru raḥmati rabbika ‘abdahụ zakariyyā.

Artinya: "(Yang dibacakan ini adalah) penjelasan tentang rahmat Tuhanmu kepada hamba-Nya, Zakaria," 

اِذْ نَادٰى رَبَّهٗ نِدَاۤءً خَفِيًّا

Bacaan Latin: Iż nādā rabbahụ nidā`an khafiyyā.

Artinya: "(Yaitu) ketika dia berdoa kepada Tuhannya dengan suara yang lembut." 

قَالَ رَبِّ اِنِّيْ وَهَنَ الْعَظْمُ مِنِّيْ وَاشْتَعَلَ الرَّأْسُ شَيْبًا وَّلَمْ اَكُنْۢ بِدُعَاۤىِٕكَ رَبِّ شَقِيًّا

Bacaan Latin: Qāla rabbi innī wahanal-‘aẓmu minnī wasyta‘alar-ra`su syaibaw wa lam akum bidu‘ā`ika rabbi syaqiyyā.

Artinya: "Dia (Zakaria) berkata, “Ya Tuhanku, sungguh tulangku telah lemah, kepalaku telah dipenuhi uban, dan aku tidak pernah kecewa dalam berdoa kepada-Mu, wahai Tuhanku." 

وَاِنِّيْ خِفْتُ الْمَوَالِيَ مِنْ وَّرَاۤءِيْ وَكَانَتِ امْرَاَتِيْ عَاقِرًا فَهَبْ لِيْ مِنْ لَّدُنْكَ وَلِيًّاۙ

Bacaan Latin: Wa innī khiftul-mawāliya miw warā`ī wa kānatimra`atī ‘āqiran fa hab lī mil ladungka waliyyā.

Artinya: "Sesungguhnya aku khawatir terhadap keluargaku sepeninggalku, sedangkan istriku adalah seorang yang mandul. Anugerahilah aku seorang anak dari sisi-Mu." [5, 8, 11]

يَّرِثُنِيْ وَيَرِثُ مِنْ اٰلِ يَعْقُوْبَ وَاجْعَلْهُ رَبِّ رَضِيًّا

Bacaan Latin: Yaritṡunī wa yaritsu min āli ya‘qūba waj‘al-hu rabbi raḍiyyā.

Artinya: "(Seorang anak) yang akan mewarisi aku dan keluarga Ya‘qub serta jadikanlah dia, wahai Tuhanku, seorang yang diridai." 

يٰزَكَرِيَّآ اِنَّا نُبَشِّرُكَ بِغُلٰمِ اسْمُهٗ يَحْيٰى لَمْ نَجْعَلْ لَّهٗ مِنْ قَبْلُ سَمِيًّا

Bacaan Latin: Yā zakariyyā innā nubasysyiruka bigulāminismuhụ yaḥyā lam naj‘al lahụ ming qablu samiyyā.

Artinya: "(Allah berfirman,) 'Wahai Zakaria, Kami memberi kabar gembira kepadamu dengan seorang anak laki-laki yang bernama Yahya yang nama itu tidak pernah Kami berikan sebelumnya',"

قَالَ رَبِّ اَنّٰى يَكُوْنُ لِيْ غُلٰمٌ وَّكَانَتِ امْرَاَتِيْ عَاقِرًا وَّقَدْ بَلَغْتُ مِنَ الْكِبَرِ عِتِيًّا

Bacaan Latin: Qāla rabbi annā yakūnu lī gulāmuw wa kānatimra`atī ‘āqiraw wa qad balagtu minal-kibari ‘itiyyā.

Artinya: "Dia (Zakaria) berkata, 'Wahai Tuhanku, bagaimana (mungkin) aku akan mempunyai anak, sedangkan istriku seorang yang mandul dan sungguh aku sudah mencapai usia yang sangat tua?',"

قَالَ كَذٰلِكَۗ قَالَ رَبُّكَ هُوَ عَلَيَّ هَيِّنٌۚ وَقَدْ خَلَقْتُكَ مِنْ قَبْلُ وَلَمْ تَكُ شَيْـًٔا

Bacaan Latin: Qāla każālik. Qāla rabbuka huwa ‘alayya hayyin; wa qad khalaqtuka ming qablu wa lam taku syai`ā.

Artinya: "Dia (Allah) berfirman, “Demikianlah.” Tuhanmu berfirman, “Hal itu mudah bagi-Ku; sungguh, engkau telah Aku ciptakan sebelum itu, padahal (pada waktu itu) engkau belum berwujud sama sekali.”"

قَالَ رَبِّ اجْعَلْ لِّيْٓ اٰيَةًۗ قَالَ اٰيَتُكَ اَلَّا تُكَلِّمَ النَّاسَ ثَلٰثَ لَيَالٍ سَوِيًّا

Bacaan Latin: Qāla rabbij‘al lī āyah. Qāla āyatuka allā tukalliman-nāsa ṡalāṡa layālin sawiyyā.

Artinya: "Dia (Zakaria) berkata, “Wahai Tuhanku, berilah aku suatu tanda.” (Allah) berfirman, “Tandanya bagimu ialah bahwa engkau tidak dapat bercakap-cakap dengan manusia selama (tiga hari) tiga malam, padahal engkau sehat.”" [8, 11]

فَخَرَجَ عَلٰى قَوْمِهٖ مِنَ الْمِحْرَابِ فَاَوْحٰٓى اِلَيْهِمْ اَنْ سَبِّحُوْا بُكْرَةً وَّعَشِيًّا

Bacaan Latin: Fa kharaja ‘alā qaumihī minal-miḥrābi fa auḥā ilaihim an sabbiḥū bukrataw wa ‘asyiyyā.

Artinya: "Lalu, (Zakaria) keluar dari mihrab menuju kaumnya lalu dia memberi isyarat kepada mereka agar bertasbihlah kamu pada waktu pagi dan petang." [8, 11]

Makna dan Kisah di Balik Surat Maryam Ayat 1-11

Ayat 1-11 dari Surat Maryam mengisahkan tentang Nabi Zakariya, seorang nabi yang telah lanjut usia dan istrinya mandul. Namun tidak pernah putus asa dalam berdoa memohon keturunan. Kisah ini menjadi inti dari mengapa surat ini sering dikaitkan dengan surat Maryam doa agar cepat hamil. Nabi Zakariya adalah paman dari Maryam, ibu Nabi Isa AS dan ia adalah orang yang mengasuh Maryam sejak kecil.

Melihat mukjizat yang terjadi pada Maryam, di mana ia selalu mendapatkan rezeki buah-buahan musim dingin di musim panas, memotivasi Nabi Zakariya untuk berdoa memohon sesuatu yang baginya terasa mustahil. Doa Nabi Zakariya dipanjatkan dengan suara yang lembut dan penuh kerendahan hati, menunjukkan keikhlasan dan keyakinannya kepada Allah SWT. 

Kekhawatirannya bukan hanya tentang tidak memiliki pewaris harta, melainkan tentang kelanjutan dakwah dan kepemimpinan Bani Israil setelahnya. Ia memohon seorang anak yang akan mewarisi kenabian. Allah SWT kemudian mengabulkan doa Nabi Zakariya dengan memberinya kabar gembira akan kelahiran seorang putra bernama Yahya, sebuah nama yang belum pernah diberikan sebelumnya.

Kelahiran Nabi Yahya ini merupakan mukjizat, mengingat usia Nabi Zakariya yang sudah sangat tua dan istrinya yang mandul. Kisah ini menegaskan bahwa kekuasaan Allah tidak terbatas oleh hukum alam dan bahwa Dia Maha Mendengar doa hamba-Nya yang tulus.  Hikmah utama dari kisah ini adalah pentingnya kesabaran, keikhlasan, dan keyakinan penuh dalam berdoa kepada Allah, bahkan ketika menghadapi kondisi yang tampaknya mustahil. 

Melansir dari jurnal berjudul Kisah Nabi Zakariya Dalam Al-Quran,apa yang terjadi pada Nabi Zakariya menjadi teladan bagi siapa pun yang sedang berjuang dan berharap, termasuk bagi pasangan yang mendambakan keturunan. Ini menunjukkan bahwa dengan kehendak Allah, segala sesuatu bisa terjadi.

Keutamaan Umum Membaca Surat Maryam

Membaca Surat Maryam memiliki banyak keutamaan dan manfaat tidak hanya bagi mereka yang mendambakan keturunan atau sedang hamil, tetapi juga bagi setiap Muslim. Keutamaan ini bersumber dari kandungan ayat-ayatnya yang penuh hikmah dan pelajaran.

  • Mempertebal Keimanan dan Ketakwaan: Membaca Surat Maryam dapat memperkuat iman karena surat ini menceritakan tentang kebesaran Allah SWT yang mampu menciptakan sesuatu di luar kebiasaan, seperti kelahiran Nabi Yahya dari orang tua yang sudah tua dan mandul, serta kelahiran Nabi Isa tanpa ayah. Kisah-kisah ini menjadi bukti nyata kekuasaan Allah dan mendorong pembacanya untuk lebih bertawakal dan yakin pada kehendak-Nya.

  • Memberikan Ketenangan Hati: Bagi ibu hamil, membaca Surat Maryam dapat memberikan ketenangan batin dan menstabilkan emosi. Kisah Maryam yang menghadapi kehamilan seorang diri dengan sabar dan keteguhan iman dapat menjadi inspirasi dan penguat mental. Ketenangan ini penting untuk kesehatan mental ibu dan janin.

  • Mendapatkan Rahmat dan Ridha Allah SWT: Salah satu keutamaan membaca Surat Maryam adalah untuk mendapatkan rahmat dan ridha dari Allah SWT. Sebagaimana Siti Maryam mendapatkan rahmat dan ridha-Nya sehingga dianugerahi anak yang suci, pembaca juga berharap mendapatkan keberkahan dari Allah.

  • Mendapatkan Keturunan yang Baik: Meskipun tidak ada dalil spesifik yang menjanjikan anak berparas cantik, banyak yang meyakini bahwa membaca Surat Maryam dapat menjadi ikhtiar untuk mendapatkan anak yang saleh/salehah, berbakti, dan memiliki akhlak mulia seperti Maryam. Harapan ini didasarkan pada doa-doa baik yang terkandung dalam surat tersebut.

  • Memudahkan Persalinan: Beberapa keyakinan menyebutkan bahwa membaca Surat Maryam dapat membantu melancarkan proses persalinan . Hal ini dikaitkan dengan kisah Maryam yang melahirkan Nabi Isa dalam kondisi sulit namun diberi kemudahan oleh Allah.

  • Menjauhkan dari Gangguan Setan: Membaca Al-Qur'an secara umum, termasuk Surat Maryam, diyakini dapat menjadi benteng dari godaan dan gangguan setan. Ini memberikan perlindungan spiritual bagi ibu hamil dan janin .

Pandangan Ulama Mengenai Pengamalan Surat Maryam untuk Kehamilan

Mengenai pengamalan Surat Maryam sebagai doa agar cepat hamil, pandangan ulama umumnya menekankan pada niat dan pemahaman yang benar. Tidak ada dalil atau hadis shahih yang secara spesifik menganjurkan membaca Surat Maryam sebagai sunnah untuk mempercepat kehamilan atau untuk mendapatkan anak dengan paras tertentu.

Rasulullah SAW dan para sahabat tidak pernah mencontohkan amalan ini secara khusus untuk tujuan tersebut. Namun, hal ini tidak berarti bahwa membaca Surat Maryam bagi pasangan yang mendambakan keturunan atau ibu hamil adalah sesuatu yang dilarang. Membaca Al-Qur'an secara keseluruhan adalah amalan yang sangat dianjurkan dalam Islam dan bernilai ibadah.

Jika seseorang membaca Surat Maryam dengan niat untuk mendekatkan diri kepada Allah, mengambil pelajaran dari kisah Nabi Zakariya dan Maryam, serta memohon karunia keturunan dengan keyakinan bahwa Allah Maha Kuasa, maka hal tersebut adalah perbuatan yang baik dan terpuji.

Para ulama menyarankan agar niat utama dalam membaca Surat Maryam atau surat Al-Qur'an lainnya adalah untuk mendapatkan pahala, ketenangan hati, dan mengambil hikmah dari setiap ayat. Jika harapan untuk memiliki keturunan atau kelancaran kehamilan menyertai niat tersebut, maka itu adalah bagian dari doa dan ikhtiar yang sah.

Penting untuk tidak terpaku pada keyakinan yang tidak berdasar dalil, seperti anggapan bahwa membaca Surat Maryam akan membuat anak perempuan lahir cantik, melainkan lebih fokus pada pembentukan akhlak dan keimanan anak.

Adab dan Tata Cara Mengamalkan Al-Qur'an

Mengamalkan Al-Qur'an, termasuk membaca Surat Maryam sebagai doa agar cepat hamil, harus dilakukan dengan adab dan tata cara yang benar agar mendapatkan keberkahan dan pahala yang maksimal. Adab ini mencerminkan penghormatan kita terhadap kalamullah. Berikut penjelasannya dilansir dari laman antaranews: 

  • Bersuci (Berwudu): Sebelum menyentuh mushaf Al-Qur'an dan membacanya, diwajibkan untuk bersuci dari hadas kecil maupun besar dengan berwudu atau mandi junub [33]. Ini adalah bentuk penghormatan terhadap kesucian Al-Qur'an.

  • Menghadap Kiblat (Dianjurkan): Meskipun tidak wajib, dianjurkan untuk menghadap kiblat saat membaca Al-Qur'an, karena ini adalah posisi yang baik untuk berdoa dan beribadah.

  • Membaca Ta'awudz dan Basmalah: Sebelum memulai bacaan, disunnahkan membaca Ta'awudz (أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ - A'udzu billahi minasy-syaitonir-rojim) untuk memohon perlindungan dari godaan setan, diikuti dengan Basmalah (بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ - Bismillahirrahmanirrahim) sebagai permulaan yang baik.

  • Membaca dengan Tartil dan Tajwid: Al-Qur'an harus dibaca dengan tartil, yaitu perlahan-lahan, jelas, dan sesuai dengan kaidah tajwid (ilmu membaca Al-Qur'an yang benar). Memahami makna ayat juga sangat dianjurkan untuk meresapi pesan yang terkandung.

  • Khusyuk dan Tadabbur: Membaca Al-Qur'an hendaknya dilakukan dengan khusyuk, merenungkan makna ayat-ayatnya (tadabbur), dan merasakan kebesaran Allah. Ini akan meningkatkan kualitas ibadah dan penyerapan hikmah.

  • Memilih Waktu yang Tepat: Meskipun Al-Qur'an bisa dibaca kapan saja, ada waktu-waktu yang dianjurkan untuk membaca, seperti setelah salat, di sepertiga malam terakhir, atau di waktu pagi dan petang.

  • Berdoa Setelah Membaca: Setelah selesai membaca, dianjurkan untuk berdoa kepada Allah SWT, memohon apa yang diinginkan, termasuk harapan untuk memiliki keturunan jika itu adalah niat utama dalam membaca Surat Maryam.

  • Kontinuitas (Istiqamah): Mengamalkan Al-Qur'an secara rutin dan istiqamah (konsisten) lebih baik daripada hanya sesekali. Konsistensi dalam membaca akan membawa keberkahan yang lebih besar.

Daftar Sumber

  • Quran Kemenag - QS Maryam Ayat 1-11
  • "Adab baca Al-Quran: Dari bersuci hingga memahami tajwid". 5 Mei 2025.
  • Rizal Faturohman Purnama. "Kisah Nabi Zakariya Dalam Al-Quran". 2019. Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta.

FAQ

  1. Apa itu Surat Maryam doa agar cepat hamil? Surat Maryam doa agar cepat hamil adalah amalan membaca Surat Maryam, khususnya ayat 1-11, dengan harapan dikaruniai keturunan, meneladani doa Nabi Zakariya.

  2. Apakah ada dalil khusus yang menganjurkan membaca Surat Maryam untuk kehamilan? Tidak ada dalil atau hadis shahih yang secara spesifik menganjurkan membaca Surat Maryam sebagai sunnah untuk mempercepat kehamilan.

  3. Mengapa Surat Maryam dikaitkan dengan doa cepat hamil? Surat Maryam dikaitkan karena mengisahkan doa Nabi Zakariya yang dikabulkan Allah untuk memiliki anak di usia senja, serta mukjizat kelahiran Nabi Yahya.

  4. Apa manfaat membaca Surat Maryam bagi ibu hamil? Manfaatnya antara lain memberikan ketenangan hati, mempertebal keimanan, dan sebagai ikhtiar spiritual untuk mendapatkan anak yang saleh/salehah.

  5. Apakah membaca Surat Maryam bisa membuat anak lahir cantik? Tidak ada jaminan bahwa membaca Surat Maryam akan membuat anak lahir cantik secara fisik; niat utama sebaiknya pada pembentukan akhlak dan keimanan.

  6. Bagaimana cara mengamalkan Surat Maryam untuk tujuan kehamilan? Amalkan dengan niat tulus, berwudu, membaca dengan tartil dan tajwid, serta berdoa kepada Allah setelahnya.

  7. Apakah hanya Surat Maryam yang bisa diamalkan untuk doa cepat hamil? Tidak, banyak doa lain dari Al-Qur'an dan sunnah yang bisa diamalkan untuk memohon keturunan, seperti doa Nabi Ibrahim dan Nabi Zakariya dalam surat lain.

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |