Liputan6.com, Jakarta Setiap pertemuan, baik yang bersifat formal maupun santai, dianjurkan untuk ditutup dengan doa penutup majelis. Doa ini berfungsi sebagai permohonan ampun atas kesalahan lisan atau sikap yang tidak disengaja selama berlangsungnya majelis.
Membaca doa penutup majelis juga merupakan bentuk adab dalam Islam, sebagai penutup yang penuh kebaikan. Selain itu, doa ini menjadi harapan agar ilmu dan pembicaraan yang disampaikan membawa manfaat dunia dan akhirat.
Dengan membiasakan diri membaca doa penutup majelis, kita menunjukkan sikap rendah hati dan kesungguhan dalam menjaga keberkahan setiap pertemuan. Ini juga menjadi pengingat bahwa segala sesuatu hendaknya dimulai dan diakhiri dengan mengingat Allah SWT.
Berikut Liputan6.com merangkum dari berbagai sumber tentang doa penutup majelis, Jumat (4/7/2025).
Kumpulan doa Ramadan hari ini berisi doa yang kita baca ketika sedang turun hujan.
Doa Penutup Majelis yang Sering Dibaca
Doa penutup majelis merupakan amalan sunnah yang sangat dianjurkan dalam Islam, terutama setelah mengikuti majelis ilmu, pengajian, atau kegiatan keagamaan lainnya. Doa ini dibaca sebagai bentuk permohonan ampun atas kesalahan lisan, kekurangan dalam penyampaian, atau hal-hal yang tidak pantas selama berlangsungnya pertemuan. Membacanya juga menunjukkan sikap tawadhu’ dan keinginan agar majelis tersebut bernilai ibadah di sisi Allah SWT.
Lebih dari itu, doa penutup majelis juga menciptakan suasana khidmat di akhir acara. Melalui doa, peserta diingatkan kembali kepada tujuan utama dari pertemuan, yaitu mencari ridha Allah dan mempererat ukhuwah. Doa yang tepat mampu meninggalkan kesan mendalam, membawa keberkahan, dan memperkuat nilai spiritual dari seluruh kegiatan yang telah dilaksanakan.
Berikut ini contoh doa penutup majelis yang paling umum dibaca:
اللَّهُمَّ إِنَّا نَسْتَغْفِرُكَ وَنَتُوبُ إِلَيْكَ، سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَٰهَ إِلَّا أَنْتَ، أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوبُ إِلَيْكَ
Latin: Subhānaka Allāhumma wa bihamdika, asyhadu allā ilāha illā anta, astaghfiruka wa atūbu ilaik.
Artinya: "Mahasuci Engkau ya Allah, dan segala puji bagi-Mu. Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Engkau, aku memohon ampun kepada-Mu dan aku bertobat kepada-Mu."
Selain bacaan pendek di atas, ada juga versi yang lebih panjang, yang isinya meliputi permohonan ilmu yang bermanfaat, perlindungan dari hati yang lalai, serta harapan akan ampunan dan keberkahan.
Doa-doa tersebut sering disesuaikan dengan jenis kegiatan yang dilakukan, dan biasanya dirujuk dari kitab hadits seperti Riyadhus Shalihin atau kitab doa dan dzikir yang terpercaya.
Mengutip kajian yang dipublikasikan di Proceeding Conference on Da’wah and Communication Studies Vol. 1 No. 1, December 2022 dijelaskan doa adalah kontak batin dengan Allah sebagai perwujudan pengabdian hamba kepadanya. Berdoa merupakan suatu kebutuhan rohaniah yang diperlukan manusia dalam kehidupan ini, yang telah terbukti dapat menjadi landasan dalam menentramkan jiwa manusia, terlebih lagi pada saat terjadinya bencana, kesusahan atau malapetaka. Doa merupakan suatu elemen penting dalam Islam.
Adab dalam Majelis
Majelis dalam konteks Islam adalah tempat atau forum di mana orang berkumpul untuk menuntut ilmu, terutama ilmu agama. Namun, secara lebih luas, majelis juga bisa merujuk pada pertemuan atau kumpulan orang dalam kegiatan yang mengandung nilai kebaikan dan pembelajaran.
Muhaimin et al., (2023) sebagaimana dikutip dalam kajian yang dipublikasikan di Jurnal Al – Mau’izhoh Vol. 6, No. 2, Desember 2024 dijelaskan dalam Islam ilmu pengetahuan sangat penting, karena amal tanpa ilmu sia sia. Ilmu sangat dibutuhkan bagi semua manusia dalam kehidupannya, tanpa ilmu kita seolah buta, dan dalam islam sangat jelas umatnya dituntut untuk berilmu, bukan cuma ilmu didunia melainkan juga ilmu di akhirat.
Khasanah (2021) masih dari sumber yang sama, sumber ilmu didalam islam bukan hanya dibatasi kepada fisik atau yang terlihat, namun juga metafisik atau yang tidak tampak yang tinyak nyata namun harus dipercaya, seperti Dzat Allah, malaikat, alam kubur alam akhirat hari berkumpul, hari dihhisab dan hari pembalasan. Alam fisik dan non fisik bernilai sama dalam pandangan Islam.
Selain membaca doa penutup majelis, ada beberapa adab penting yang dianjurkan untuk dijaga selama mengikuti suatu pertemuan, khususnya majelis ilmu atau kegiatan keagamaan. Adab-adab ini mencerminkan akhlak mulia dan menunjukkan kesungguhan dalam mencari ilmu serta menghormati suasana kebersamaan.
Beberapa adab tersebut antara lain:
1. Mendengarkan dengan khusyuk dan penuh perhatian, sebagai bentuk penghormatan terhadap ilmu yang disampaikan dan narasumber yang berbicara.
2. Menjaga lisan dan sikap, termasuk tidak bergunjing, tidak berbisik saat orang lain berbicara, serta tidak menyela pembicaraan.
3. Menjaga kesopanan dan etika, seperti duduk dengan tertib, tidak mengganggu peserta lain, serta berpakaian sopan sesuai konteks acara.
4. Bersikap hormat kepada pembicara atau narasumber, baik dalam tutur kata, ekspresi wajah, maupun sikap tubuh.
5. Berdoa sebelum dan sesudah majelis, dengan harapan mendapatkan ilmu yang bermanfaat dan ampunan dari Allah atas kekurangan selama majelis berlangsung.
Faedah Doa Penutup Majelis
Mengutip buku berjudul Agar Hidup Selalu Berkah oleh Habib Syarief Muhammad Alaydrus dijelaskan sungguh mulia orang yang selalu datang ke majelis-majelis ta'lim untuk menuntut ilmu karena hal itu bisa mengampuni dosa-dosanya. Rasulullah SAW menyatakan dalam hadisnya yang artinya :
"Barang siapa berpindah (pergi) untuk menuntut ilmu, maka dosanya akan diampuni sebelum ia melangkah."
Dalam hadis lain, Rasulullah SAW bersabda: "Siapa yang mempelajari satu bab dari ilmu yang diamalkan adalah lebih utama daripada melakukan sholat sunnah seribu rakaat."
Hal ini menunjukkan bahwa ilmu adalah mutiara yang lebih mulia daripada ibadah. Tetapi dalam beribadah pun seorang hamba harus menyertakan ilmu. Sebab, jika ibadah dilakukan tanpa ilmu, maka ilmunya itu bagaikan debu yang berterbangan.
Berikut ini faedah doa penutup majelis :
1. Berfaedah sebagai Doa Mohon Ampun
Muslim yang mengucapkan doa Kafaratul Majelis, sama dengan meminta ampunan dosa kepada Alla SWT. Kandungan doa Penutup majelis salah satunya (أَسْتَغْفِرُكَ) yang bermakna memohon ampunan kepada Allah SWT. Mengucap doa penutup majelis akan memaklumatkan hal buruk tersebut mendapatkan ampunan.
2. Sebagai Penghapus Dosa
Hadist dari Abu Barzah Al-Aslami menjelaskan bahwa Rasulullah SAW saat hendak berdiri (meninggalkan) majelis berdoa dengan doa kafaratul Majelis. Sejurus kemudian ada yang menimpali, “Wahai Rasulullah, engkau mengucapkan satu perkataan yang tidak engkau ucapkan sebelumnya?
Beliau menjawab dengan makna, sebagai kafarah (penghapus atau penebus) terhadap kesalahan dan kealfaan yang terjadi saat di majelis.
3. Sebagai Doa agar Pertemuan Bermanfaat
Abu dawud meriwayatkan, jika kaum yang bangkit dari majelis yang tidak dzikir pada Allah, maka selesainya majelis itu seperti bangkai keledai dan hanya menjadi penyesalan pada hari kiamat.
4. Lebih Dimudahkan Jalan Menuju Surga
Hadits Qudsi yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari menjelaskan Hadits tentang Keutamaan Majelis yang ditempuh seseorang sebagai berikut;
مَنْ سَلَكَ طَرِيقًا يَلْتَمِسُ فِيه عِلْمًا سَهَّلَ اللَّهُ لَهُ طَرِيقًا إِلَى الجَنَّة
Artinya; “Siapa saja yang menempuh perjalanan guna mencari ilmu, maka akan Allah SWt memudahkan jalan orang tersebut menuju ke surga.” (HR. Muslim).
Kafaratul majelis atau banyak disebut sebagai doa penutup majelis, adalah doa yang dipanjatkan secara bersama-sama ketika selesai dalam sebuah pertemuan, atau majelis dalam kebaikan. Majelis kebaikan bisa berupa Istghasah, pengajian, seminar, rapat dan lain sebagainya selain maksiat. Doa kafaratul majelis disunnahkan untuk dibaca agar segala kekhawatiran adanya hal-hal buruk dalam majelis diampuni oleh Allah SWT.
Q & A Seputar Topik Doa Penutup Majelis
Apa itu doa penutup majelis dan kapan dibaca?
Doa penutup majelis adalah bacaan yang dianjurkan untuk dibaca di akhir suatu pertemuan, terutama majelis ilmu, pengajian, atau kegiatan keagamaan. Doa ini dibaca untuk memohon ampun atas kesalahan lisan dan berharap agar majelis tersebut diberkahi.
Bagaimana lafaz doa penutup majelis dalam bahasa Arab dan Latin?
Arab: سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا أَنْتَ، أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ
Latin: Subhānaka Allāhumma wa bihamdika, asyhadu an lā ilāha illā anta, astaghfiruka wa atūbu ilaik.
Apa arti dari doa penutup majelis tersebut?
Artinya: "Mahasuci Engkau ya Allah, dan segala puji bagi-Mu. Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Engkau, aku memohon ampun kepada-Mu dan aku bertobat kepada-Mu."
Apa keutamaan membaca doa penutup majelis?
Keutamaannya antara lain:
- Menghapus kesalahan dalam majelis
- Menjadi bentuk dzikir dan istighfar
- Mendatangkan pahala dan keberkahan
- Menyempurnakan adab dalam pertemuan
Apakah doa penutup majelis hanya dibaca di majelis ilmu?
Tidak. Doa ini bisa dibaca di akhir berbagai jenis pertemuan, baik formal maupun non-formal, selama majelis tersebut tidak mengandung hal maksiat. Tujuannya tetap untuk menutup dengan kebaikan dan memohon ampun kepada Allah.