Liputan6.com, Jakarta "Allahu Akbar” menjadi ungkapan yang sering terdengar di masjid, dalam doa, atau saat gema takbir berkumandang di hari raya. Kalimat ini begitu akrab di telinga umat Islam, namun tidak semua orang benar-benar memahami makna mendalam di baliknya. Tak sekadar lafaz, kalimat ini adalah pernyataan iman, pengakuan atas kebesaran Allah, dan kekuatan spiritual yang menenangkan jiwa.
Dalam gerakan shalat, kita mengucapkan "Allahu Akbar" berulang kali. Bahkan dalam dzikir, doa, hingga dalam momentum penting seperti adzan, peperangan, atau musibah, kalimat ini senantiasa dilafazkan. Namun, sudahkah kita memahami apa arti sebenarnya? Kapan sebaiknya kita mengucapkannya? Dan apa keutamaannya bagi kehidupan spiritual umat Islam?
Liputan6.com akan mengupas tuntas tentang kalimat Allahu Akbar, mulai dari arti dan maknanya, kapan waktu terbaik mengucapkannya, hingga keutamaannya, Jumat (4/7/2025).
Jangan juga enggan berzikir dengan alasan hati kita tidak hadir bersama Allah
Apa Itu Kalimat Allahu Akbar dan Artinya
Kalimat "Allahu Akbar" (اَللّٰهُ أَكْبَرُ) secara harfiah berarti “Allah Maha Besar.” Ungkapan ini dikenal sebagai takbir, yang berasal dari akar kata kabir (besar), dan akbar merupakan bentuk elatif (superlatif), artinya “yang paling besar” atau “maha besar.”
Menurut Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili dalam Fiqih Islam wa Adillatuhu Jilid 2, takbir pertama dalam shalat, takbiratul ihram, merupakan salah satu rukun utama yang tidak bisa ditinggalkan. Bahkan Nabi SAW bersabda:
"Jika engkau hendak shalat, ambillah wudhu, lalu menghadap kiblat dan bertakbirlah." (HR. Bukhari 757, Muslim 397)
Takbir dalam hal ini bukan hanya sekadar pengantar shalat, melainkan bentuk penyaksian dan pengakuan akan keagungan Allah yang meliputi segala sesuatu. Penulisan dalam bahasa Arab yang benar adalah:
اَللّٰهُ أَكْبَرُ
Allahu Akbar – Allah Maha Besar
Secara gramatikal, "Allahu" adalah mubtada' (subjek) dan "Akbar" adalah khabar (predikat) berupa sifat. Oleh karena itu, dua kata ini tidak bisa dipisahkan secara semantik karena membentuk makna utuh yang sangat dalam dalam konteks tauhid.
Makna Kalimat Allahu Akbar bagi Umat Muslim
Makna dari kalimat "Allahu Akbar" tidak bisa dipahami hanya dari terjemahan literalnya. Kalimat ini adalah deklarasi bahwa tidak ada satu pun yang setara dengan Allah, sebagaimana ditegaskan dalam QS. Al-Ikhlas ayat 4:
“Dan tidak ada sesuatu yang setara dengan Dia (Allah).”
Ketika seseorang mengucapkan "Allahu Akbar", ia sedang menegaskan bahwa tidak ada kekuatan, keindahan, kekuasaan, atau keagungan yang bisa menandingi Allah SWT. Ini adalah bentuk penyerahan diri yang total dan sekaligus penghiburan diri dalam menghadapi kesulitan. Kalimat ini menjadi jawaban dari rasa takut, gelisah, hingga keterkejutan atas fenomena dunia.
Seperti yang diungkapkan oleh Badiuzzaman Said Nursi dalam Cahaya Iman dari Bilik Tahanan, kalimat takbir, bersama kalimat tasbih dan tahmid, adalah inti ibadah dan benih salat. Melafalkannya terus-menerus menguatkan spiritualitas dan meneguhkan iman, terutama ketika seseorang berhadapan dengan keajaiban alam atau musibah besar.
Kapan Waktu yang Tepat Mengucapkan Allahu Akbar
Umat Islam diajarkan untuk melafalkan "Allahu Akbar" di banyak situasi. Berikut adalah beberapa waktu yang dianjurkan:
1. Dalam Shalat:
Mulai dari takbiratul ihram hingga setiap kali berpindah gerakan, takbir diucapkan. Rata-rata, dalam shalat lima waktu, seorang Muslim mengucapkan takbir lebih dari 90 kali setiap hari.
2. Saat Mendengar Adzan:
Kalimat "Allahu Akbar" terdengar di awal dan pertengahan adzan, sebagai pengingat waktu shalat telah tiba dan Allah adalah yang paling besar.
3. Dalam Dzikir dan Wirid:
Setelah shalat, umat Islam sering berdzikir dengan kalimat Subhanallah, Alhamdulillah, dan Allahu Akbar masing-masing 33 kali.
4. Pada Hari Raya:
Takbir dilantunkan sepanjang malam sebelum Idul Fitri dan Idul Adha hingga menjelang shalat.
5. Ketika Takjub atau Takut:
Saat melihat fenomena luar biasa atau sedang mengalami musibah besar, kalimat ini menjadi penguat dan penghibur.
6. Dalam Perang atau Keadaan Darurat:
Pada masa Rasulullah SAW dan para sahabat, takbir dikumandangkan sebagai bentuk seruan semangat dan keberanian, sekaligus doa perlindungan.
Keutamaan Mengucapkan Allahu Akbar
Mengucapkan "Allahu Akbar" bukan hanya bentuk pujian, tapi juga ibadah yang memiliki berbagai keutamaan, di antaranya:
1. Mendatangkan Pahala
Dalam banyak hadist disebutkan bahwa dzikir seperti takbir, tasbih, dan tahmid dapat menghapus dosa-dosa kecil dan meninggikan derajat seorang Muslim.
2. Mendekatkan Diri kepada Allah
Kalimat ini adalah bentuk pengakuan akan tauhid dan ketundukan sepenuh hati kepada Allah SWT. Dalam setiap penyebutannya, hati semakin dekat dengan Rabb-nya.
3. Penguat Jiwa dan Mental
Ketika menghadapi tantangan hidup, melafalkan "Allahu Akbar" bisa menenangkan batin. Ia mengingatkan bahwa Allah lebih besar dari masalah apa pun yang dihadapi.
4. Bagian dari Kalimat-Kalimat yang Dicintai Allah
Seperti dalam hadist Rasulullah SAW: "Kalimat yang paling dicintai Allah adalah: Subhanallah, Alhamdulillah, Laa ilaaha illallah, dan Allahu Akbar." (HR. Muslim)
5. Menjadi Pembuka dan Penutup Ibadah
Shalat dimulai dengan takbir dan berakhir dengan salam. Ini menunjukkan bahwa kalimat ini memiliki nilai spiritual yang tinggi dalam struktur ibadah harian.
FAQ Seputar Kalimat Takbir
1. Apakah arti sebenarnya dari Allahu Akbar?
Arti harfiah adalah "Allah Maha Besar", menunjukkan keagungan dan kebesaran Allah yang melampaui segala sesuatu.
2. Apakah sah shalat jika takbir tidak diucapkan dengan benar?
Tidak sah. Takbiratul ihram adalah rukun shalat yang wajib diucapkan dengan benar.
3. Apakah hanya dalam shalat kita dianjurkan membaca Allahu Akbar?
Tidak. Ucapan ini dianjurkan dalam banyak keadaan, seperti saat dzikir, adzan, hari raya, dan dalam kondisi takjub atau menghadapi musibah.
4. Apa perbedaan antara "kabir" dan "akbar"?
"Kabir" berarti besar, sedangkan "akbar" adalah bentuk superlatifnya yang berarti paling besar atau maha besar.
5. Apakah Allahu Akbar bisa dijadikan penguat spiritual?
Ya. Kalimat ini bukan hanya lafaz, melainkan juga bentuk meditasi dan pengakuan total bahwa Allah adalah pusat segala kekuatan dan keagungan.