Liputan6.com, Jakarta Istighosah adalah doa bersama yang dilakukan untuk memohon pertolongan Allah SWT, terutama saat menghadapi kesulitan, bencana, atau ujian berat. Kegiatan ini menjadi wujud ketergantungan hamba kepada Sang Pencipta.
Melalui istighosah, umat Islam memperkuat iman dan mempererat ukhuwah. Doa-doa dan dzikir yang dilantunkan bersama menjadi penguat hati dan sarana mendekatkan diri kepada Allah.
Selain sebagai tradisi keagamaan, istighosah juga menjadi bentuk refleksi diri. Dengan memohon ampunan dan pertolongan, umat diingatkan untuk senantiasa berserah diri dan menjaga amal baik dalam setiap keadaan.
Berikut Liputan6.com merangkum dari berbagai sumber tentang istighosah, Jumat (4/7/2025).
Kumpulan doa Ramadan hari ini berisi doa yang kita baca ketika sedang turun hujan.
Pengertian Istighosah dalam Islam
Secara etimologis, istighosah berasal dari bahasa Arab ṭalab al-ghauts (طَلَبُ الغَوْثِ) yang berarti meminta pertolongan. Dalam ajaran Islam, istighosah merujuk pada sebuah amalan doa yang dipanjatkan kepada Allah SWT sebagai bentuk permohonan bantuan, terutama saat seseorang berada dalam kondisi sulit, tertimpa musibah, atau memiliki hajat tertentu yang sangat diharapkan terkabul.
Menurut Makhmudah (2017) sebagaimana dikutip dalam kajian yang dipublikasikan di Jurnal Riset Agama Volume 3, Nomor 1 (April 2022), istighosah telah menjadi ritual kegiatan keagamaan bagi umat muslim. Istighosah merupakan bentuk permohonan pertolongan kepada yang Maha Kuasa dan menunjukkan kelemahan diri sebagai makhluk. Istighosah adalah meminta sesuatu untuk menghilangkan kesusahan atau kesedihan, dan memohon bantuan hanya kepada Allah SWT.
Lebih dari sekadar doa individu, istighosah biasanya dilakukan secara berjamaah dan mencakup bacaan doa-doa pilihan, selawat atas Nabi, wirid, serta zikir, khususnya istighfar. Amalan ini menjadi sarana untuk memperkuat kesadaran akan ketergantungan manusia kepada Allah SWT. Di dalamnya terkandung nilai kerendahan hati, pengakuan akan kelemahan diri, dan pengharapan akan pertolongan Allah yang Maha Kuasa.
Mengutip kajian yang dipublikasikan di Proceeding Conference on Da’wah and Communication Studies Vol. 1 No. 1, December 2022, berdoa merupakan suatu kebutuhan rohaniah yang diperlukan manusia dalam kehidupan ini, yang telah terbukti dapat menjadi landasan dalam menentramkan jiwa manusia, terlebih lagi pada saat terjadinya bencana, kesusahan atau malapetaka. Orang yang berdoa hendaknya yakin hahwa Allah SWT dekat dan memperkenankan permohonan hamba hamba Nya yang tulus.
Keutamaan istighosah juga tercermin dalam beberapa riwayat hadits, seperti yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari, bahwa istighosah akan dilakukan bahkan di hari kiamat. Selain menjadi bentuk spiritualitas kolektif, istighosah juga berfungsi sebagai penguat iman, sarana introspeksi diri, serta bentuk tawakal kepada Allah dalam menghadapi tantangan hidup, baik yang bersifat duniawi maupun ukhrawi.
Tujuan dan Manfaat Melaksanakan Istighosah
Pelaksanaan istighosah memiliki sejumlah tujuan mulia yang bukan hanya berorientasi pada permohonan duniawi, tetapi juga berdampak besar terhadap pembinaan rohani dan sosial umat Islam. Berikut beberapa tujuan utama dari amalan istighosah:
1. Memohon Pertolongan dan Ampunan Allah SWT
Tujuan paling utama dari istighosah adalah sebagai bentuk permohonan kepada Allah SWT agar diberikan jalan keluar dari berbagai persoalan hidup. Seorang Muslim yang sedang mengalami kesulitan, bencana, penyakit, atau musibah lainnya memohon pertolongan-Nya agar diberi kemudahan, perlindungan, dan ampunan atas dosa-dosa yang telah dilakukan.
2. Membersihkan Hati dan Jiwa
Dengan lantunan doa, dzikir, dan selawat yang diucapkan dalam istighosah, hati menjadi lebih lembut dan tenteram. Hal ini membantu membersihkan jiwa dari sifat-sifat tercela seperti iri hati, sombong, atau riya. Istighosah mendorong individu untuk lebih rendah hati, berserah diri, dan mengakui kelemahan di hadapan Allah SWT.
3. Menumbuhkan Ketenteraman Batin
Rutinitas berdoa dan berdzikir dalam suasana khusyuk mampu memberikan ketenangan pikiran. Istighosah menjadi sarana spiritual yang membantu seseorang untuk keluar dari kecemasan dan stres, serta menumbuhkan semangat baru dalam menghadapi ujian hidup.
4. Memperkuat Ukhuwah Islamiyah
Ketika dilakukan secara berjamaah, istighosah menjadi ajang mempererat silaturahmi antarumat Muslim. Berkumpul bersama untuk memanjatkan doa kepada Allah SWT menciptakan suasana kebersamaan, solidaritas, dan rasa persaudaraan yang kuat dalam komunitas Islam.
Mengutip buku berjudul Islam Aplikatif (2003) oleh Didin Hafidhuddin dijelaskan ukhuwah islamiyah merupakan bagian penting dari keimanan. Iman tidak akan sempurna tanpa disertai dengan ukhuwah islamiyah (HR. Imam Bukhari dan Muslim dari Anas bin Malik). Ukhuwah islamiyah merupakan salah satu dari pilar-pilar kekuatan umat, seperti terjadi di zaman Nabi ketika beliau membangun masyarakat muslim di Madinah (al-Hasyr: 8-9).
Tata Cara dan Bacaan dalam Istighosah
Pelaksanaan istighosah merupakan amalan yang penuh makna dan hendaknya dilakukan dengan tertib agar tercipta kekhusyukan dalam berdoa. Meski bisa disesuaikan dengan kebiasaan di lingkungan masing-masing, secara umum tata caranya meliputi beberapa langkah sebagai berikut:
1. Pembukaan dengan Basmalah dan Al-Fatihah
Istighosah umumnya diawali dengan membaca Bismillahirrahmanirrahim, lalu dilanjutkan dengan surat Al-Fatihah yang diniatkan untuk memohon keberkahan dan kelancaran majelis doa.
2. Membaca Istighfar
Setelah itu, bacaan istighfar (misalnya: Astaghfirullahal ‘azim) diucapkan sebanyak tiga kali atau lebih. Ini sebagai bentuk permohonan ampun atas dosa-dosa yang telah dilakukan, serta mempersiapkan hati agar lebih bersih dalam melanjutkan doa-doa berikutnya.
3. Pembacaan Doa dan Selawat
Sesi berikutnya adalah membaca rangkaian doa istighosah, dzikir, dan selawat kepada Nabi Muhammad SAW. Bacaan ini bisa berupa tahlil, tasbih, tahmid, dan doa-doa khusus memohon pertolongan Allah dalam menghadapi kesulitan hidup.
4. Penutupan dan Doa Khusus
Di akhir, pembacaan doa-doa khusus disesuaikan dengan hajat jamaah istighosah, seperti memohon hujan, kesembuhan, kemudahan rezeki, atau perlindungan dari bencana. Majelis biasanya ditutup dengan doa penutup majelis sebagai bentuk permohonan ampun atas kekurangan selama istighosah.
Q & A Seputar Topik
1. Apa itu istighosah dalam ajaran Islam?
Istighosah adalah doa atau permohonan yang dipanjatkan kepada Allah SWT dalam situasi sulit, musibah, atau ketika membutuhkan pertolongan. Kata "istighosah" berasal dari bahasa Arab thalab al-ghauts yang berarti meminta pertolongan secara mendesak.
2. Kapan waktu yang tepat untuk melakukan istighosah?
Istighosah dapat dilakukan kapan saja, terutama saat seseorang sedang menghadapi ujian berat. Namun, waktu yang dianggap mustajab adalah di sepertiga malam terakhir, setelah sholat wajib, atau ketika berkumpul dalam majelis doa bersama.
3. Apa bacaan istighosah yang umum diamalkan?
Salah satu bacaan istighosah yang sering dibaca adalah: "Allahumma aghitsna, Allahumma aghitsna, Allahumma aghitsna." Artinya: “Ya Allah, tolonglah kami. Ya Allah, tolonglah kami. Ya Allah, tolonglah kami.” Bacaan ini dapat dilanjutkan dengan istighfar, selawat, dan doa-doa sesuai hajat masing-masing.
4. Apa saja tujuan utama dari istighosah?
Tujuan utama istighosah adalah memohon pertolongan dan ampunan Allah SWT, menenangkan hati, membersihkan jiwa dari sifat buruk, serta mempererat rasa kebersamaan saat dilakukan secara berjamaah.
5. Apakah istighosah harus dilakukan secara berjamaah?
Tidak harus. Istighosah bisa dilakukan secara individu maupun berjamaah. Namun, dalam banyak tradisi umat Islam, istighosah berjamaah lebih sering dilakukan untuk memperkuat spiritualitas bersama dan membangun solidaritas sosial.