Liputan6.com, Jakarta - Di tengah zaman yang penuh pencitraan dan ambisi untuk tampil di atas, tidak banyak yang sadar bahwa jalan menuju kemuliaan atau derajat tinggi justru dimulai dari kerendahan hati. Islam mengajarkan bahwa keagungan sejati bukan diukur dari status sosial, melainkan dari kedekatan seorang hamba dengan Tuhannya.
Banyak orang berlomba tampil menonjol di hadapan manusia, namun lupa bahwa Allah justru meninggikan orang-orang yang lebih sering menundukkan kepala dalam sujud.
Pendakwah muda Muhammadiyah, Ustadz Adi Hidayat (UAH), menyampaikan bahwa orang yang gemar merendahkan dirinya kepada Allah akan mendapatkan kemuliaan yang jauh melampaui ukuran duniawi.
Dalam ceramahnya, UAH menjelaskan bahwa semakin seseorang merasa hina di hadapan Allah, semakin tinggi pula derajat yang diberikan oleh-Nya, meski tampak biasa di mata manusia.
“Jadi orang yang sering merendahkan dirinya kepada Allah itu, Allah akan tinggikan derajatnya,” ujar UAH dalam kajian yang menggetarkan hati.
Simak Video Pilihan Ini:
Viral Pemuda Makan Sesajen di Kuburan
Kunci Kenaikan Derajat
Dikutip Kamis (03/07/2025) dari tayangan video di kanal YouTube @indriyanilahmi, UAH menyebut bahwa kunci kenaikan derajat bukan terletak pada seberapa besar pengaruh seseorang di dunia, tapi seberapa dalam sujudnya kepada Sang Pencipta.
Ia menekankan bahwa cara pandang Allah berbeda dengan manusia. Ketika seseorang terlalu meninggikan dirinya, justru saat itulah Allah akan merendahkannya.
“Kalau sering meninggi, Allah pasti rendahkan. Tapi kalau sering merendah, Allah pasti tinggikan,” tegas UAH dalam ceramahnya.
Kerendahan yang dimaksud bukan sekadar bersikap sopan atau rendah hati kepada sesama manusia, tetapi kerendahan sejati dalam bentuk ibadah yang konsisten dan penuh penghambaan.
Ruku dan sujud bukan hanya gerakan, melainkan simbol ketaatan total dan pengakuan bahwa seorang hamba tidak memiliki daya dan upaya tanpa izin-Nya.
Ustadz Adi Hidayat juga menyinggung bahwa dalam kehidupan sosial, banyak orang yang dipandang rendah hanya karena penampilannya sederhana atau tidak memiliki jabatan.
Namun dalam pandangan Allah, bisa jadi orang itulah yang paling tinggi derajatnya karena hatinya selalu tunduk dalam ruku dan sujud.
Tunduk yang Konsisten
Ketundukan yang konsisten ini menjadikan seseorang bukan hanya dimuliakan di akhirat, tapi juga dimudahkan urusannya di dunia.
Tak perlu gelar panjang atau panggung besar untuk menjadi mulia. Cukup tempat sujud yang sempit dan hati yang lapang untuk tunduk di hadapan Allah.
UAH mengingatkan agar umat Islam tidak mudah tertipu dengan kemegahan dunia. Ukuran kesuksesan hakiki adalah bagaimana seseorang mampu menjaga hubungannya dengan Allah secara utuh.
Merendah kepada Allah justru menunjukkan kekuatan sejati seorang hamba. Karena dari situlah segala keberkahan dan kemuliaan akan mengalir.
Ia mengajak masyarakat untuk lebih banyak mengisi hidup dengan ruku dan sujud. Karena dari titik rendah itu, pintu-pintu langit akan terbuka.
Jangan sibuk mencari pengakuan dari manusia yang berubah-ubah, tapi carilah pengakuan dari Allah yang kekal dan tak tergoyahkan.
Kerendahan hati dalam ibadah akan melahirkan kemuliaan lahir dan batin. Dan hanya orang-orang yang sabar dan ikhlas yang mampu menjaganya sepanjang hayat.
Dengan menjaga sujud, seseorang tak hanya sedang berbicara kepada Allah, tapi juga sedang menapaki tangga untuk diangkat derajatnya di sisi-Nya.
Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul