Liputan6.com, Jakarta Dalam ilmu tajwid, iqlab adalah hukum bacaan ketika nun sukun atau tanwin bertemu huruf ba (ب), lalu diubah menjadi bunyi mim dengan dengungan. Memahami contoh iqlab sangat penting agar bacaan Al-Qur’an lebih tepat dan indah.
Contoh iqlab banyak ditemukan dalam Al-Qur’an, seperti pada ayat "أَنْبِئْهُمْ" di mana nun sukun bertemu ba, sehingga dibaca dengan suara mim samar. Contoh seperti ini membantu pelajar membedakan iqlab dari hukum tajwid lainnya.
Dengan melihat contoh iqlab yang terdapat Al-Qur'an, seseorang yang mempelajari ilmu tajwid bisa lebih mudah untuk memahami penerapannya dan melatih bacaan Al-Qur’an sesuai aturan yang benar.
Berikut Liputan6.com merangkum dari berbagai sumber tentang pengertian dan contoh iqlab, Rabu (16/7/2025).
Hukum Bacaan Iqlab dalam Tajwid
Iqlab adalah salah satu dari empat hukum tajwid yang berkaitan dengan pertemuan antara nun sukun (نْ) atau tanwin ( ـً، ـٍ، ـٌ ) dengan huruf ba (ب). Hukum ini memiliki kekhususan dalam cara membacanya, di mana bunyi nun atau tanwin tidak dilafalkan secara eksplisit, melainkan mengalami perubahan menjadi mim sukun (مْ). Perubahan ini dilakukan secara halus dan tidak tampak tertulis dalam teks Al-Qur’an, melainkan hanya dipahami melalui ilmu tajwid.
Dalam praktiknya, iqlab ditandai dengan adanya dengung atau ghunnah, yaitu suara yang dipanjangkan dan bergema sekitar dua harakat. Dengungan ini dibaca sambil menutup sedikit mulut, menciptakan suara yang mirip dengan mim mati.
Hal ini tidak hanya bertujuan memperindah bacaan, tetapi juga menjaga kesinambungan fonetik dan harmoni antarhuruf dalam kalimat Al-Qur’an. Dengan begitu, bacaan menjadi lebih fasih dan sesuai dengan cara Rasulullah SAW membaca wahyu.
Perlu diketahui bahwa iqlab berlaku baik dalam satu kata maupun antara dua kata yang terpisah. Sebagai contoh, pada bacaan seperti "أَنْبِئْهُمْ" atau "سَمِيعٌ بَصِيرٌ", ketika nun sukun atau tanwin bertemu ba, maka hukum iqlab diterapkan.
Menurut Thaha (2016: 7) sebagaimana dikutip dalam kajian yang dipublikasikan di Jurnal Studi Pemikiran, Riset dan Pengembangan Pendidikan Islam Vol. 8, No. 2, Juli 2020 dijelaskan secara bahasa tajwid berarti al-tahsin atau membaguskan. Sedangkan secara istilah yaitu mengucapkan setiap huruf sesuai dengan makhrajnya menurut sifat-sifat huruf yang mesti diucapkan, baik berdasarkan sifat asalnya maupun berdasarkan sifat-sifat yang baru.
Berbagai Contoh Iqlab dalam Ayat Al-Quran
Menurut Abu Ya’la Kurnaedi (2013) sebagaimana dikutip dalam kajian yang dipublikasikan di Jurnal Ilmiah Innovative, Volume 8 nomor 1 Maret 2021, ilmu tajwid merupakan salah satu ilmu terpenting yang harus diketahui setiap muslim. Tanpa memahami ilmu ini kita pasti kesulitan dan melakukan banyak kesalahan dalam membaca al-Qur’an.
Untuk memahami iqlab secara menyeluruh, penting melihat penerapannya langsung dalam ayat-ayat Al-Qur’an. Hukum tajwid ini terjadi ketika nun sukun (نْ) atau tanwin (ــً،ــٍ،ــٌ) bertemu dengan huruf ba (ب), sehingga bunyinya berubah menjadi mim sukun (مْ) dan diiringi dengan dengung (ghunnah). Perubahan ini tidak hanya menyangkut pelafalan, tetapi juga menjaga keindahan dan ketepatan bacaan Al-Qur’an.
Berikut beberapa contoh iqlab yang umum dijumpai:
1. صُمٌّۢ بُكْمٌ (Shummum Bukmun)
Kata صُمٌّ diakhiri dengan tanwin dhamm yang bertemu huruf ba (ب) pada kata بُكْمٌ. Maka, bunyi tanwin berubah menjadi mim mati yang didengungkan: "shummumm bukmun".
2. كَلَّا لَيُنۡۢبَذَنَّ فِى الْحُطَمَةِ (Kallā layunbażanna fil-ḥuṭamah)
Pada kata لَيُنۡۢبَذَنَّ, terdapat nun sukun yang bertemu ba, maka dibaca dengan iqlab menjadi: layummbażanna.
3. عَوَانٌۢ بَيْنَ ذَٰلِكَ (‘Awānun baina dzālik)
Tanwin pada عَوَانٌ bertemu dengan huruf ba pada kata بَيْنَ, maka tanwin berubah menjadi mim mati: ‘awānumm baina.
4. فَسَيُنۡبِتُ لَكُم (Fasayunbitu lakum)
Nun sukun dalam يُنۡبِتُ bertemu ba, maka dibaca: fasayummbitu.
5. وَمَن يَعۡمَلۡ بِالسُّوءِ (Wa man ya‘mal bis-sū’)
Kata مَن diakhiri dengan nun sukun yang bertemu ba dalam بِالسُّوءِ, dibaca: wamamm ya‘mal.
6. يَوْمَئِذٍۢ بُرِّزَتِ الْجَحِيمُ (Yawma’idhin burrizat al-jahīm)
Tanwin kasrah pada يَوْمَئِذٍ bertemu ba, maka dibaca: yawma’idhimm burrizat.
7. فَأَثَرۡنَ بِهِ نَقۡعٗا فَوَسَطۡنَ بِهِ جَمۡعًا (Fa-atsarna bihi naq‘amm fawasatna bihi jam‘an)
Pada kata نَقۡعٗا terdapat tanwin fathah (ــً) yang bertemu dengan ba (ب) di kata بِهِ, maka dibaca: naq‘amm bihi.
8. وَٱللَّهُ بِمَا تَعۡمَلُونَ بَصِيرٞ (Wallāhu bimā ta‘malūna baṣīr)
Kata تَعۡمَلُونَ diakhiri dengan nun mati yang bertemu dengan huruf ba (ب) di kata بَصِيرٞ, maka dibaca: ta‘malūnamm baṣīr.
9. سَمِيعٌۢ بَصِيرٌ (Samī‘un baṣīr)
Tanwin pada kata سَمِيعٌ bertemu huruf ba, sehingga dibaca: samī‘umm baṣīr.
10. أَنۡبِئۡهُم (Anbi’uhum)
Kata أَنۡ mengandung nun mati yang langsung diikuti oleh huruf ba (ب), dibaca: ammbi’uhum.
Dalam mushaf Al-Qur’an, untuk membantu pengenalan hukum iqlab, biasanya terdapat tanda mim kecil (م) di atas nun sukun atau tanwin, sebagai penanda bahwa bacaan mengalami iqlab. Hal ini sangat memudahkan pembaca, terutama yang sedang belajar tajwid, agar dapat melafalkan ayat dengan benar dan sesuai dengan kaidah.
Keutamaan Mempelajar Ilmu Tajwid
Mengutip buku berjudul Buku Pintar Al-Qur`an oleh Abu Nizhan, faedah ilmu tajwid adalah menjaga lisan dari kesalahan dalam mengucapkan atau membaca Al-Qur'an. Adapun hukum mempelajarinya adalah fardhu kiyafah, namun membaca Al-Qur'an sesuai dengan ilmu tajwid adalah wajib ain (kewajiban individu).
1. Menjaga Kemurnian Bacaan Al-Qur’an
Ilmu tajwid membantu menjaga keaslian dan keindahan bacaan Al-Qur’an sebagaimana diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW. Dengan tajwid, setiap huruf dibaca dengan makhraj (tempat keluarnya huruf) dan sifat yang tepat, sehingga makna ayat tidak berubah.
2. Menghindari Kesalahan yang Mengubah Makna
Tanpa tajwid, kesalahan pengucapan bisa terjadi, bahkan berpotensi merubah arti suatu ayat. Belajar tajwid mencegah kesalahan fatal seperti itu, terutama dalam ibadah yang menggunakan bacaan Al-Qur’an seperti shalat.
3. Menjadi Bentuk Penghormatan kepada Al-Qur’an
Membaca Al-Qur’an dengan tajwid adalah salah satu bentuk pengagungan dan adab terhadap kalam Allah. Semakin baik pelafalannya, semakin besar pula penghormatan kita terhadap firman-Nya.
4. Mendapatkan Pahala yang Berlipat
Rasulullah SAW bersabda bahwa orang yang membaca Al-Qur’an dan terbata-bata dalam membacanya akan mendapat dua pahala (HR. Bukhari dan Muslim). Maka, mempelajari tajwid menjadi jalan untuk mendapatkan pahala dan meningkatkan kemampuan bacaan.
5. Menjadi Bekal Mengajar dan Berdakwah
Bagi yang ingin mengajarkan Al-Qur’an atau berdakwah, memahami ilmu tajwid adalah syarat utama. Hal ini untuk memastikan bacaan yang diajarkan sesuai dengan kaidah yang benar dan tidak menyesatkan.
Sumber:
- Kajian berjudul Faedah Mempelajari dan Membaca Al-Quran dengan Tajwid yang dipublikasikan di Jurnal Studi Pemikiran, Riset dan Pengembangan Pendidikan Islam Vol. 8, No. 2, Juli 2020
- Kajian berjudul Problematika Penerapan Ilmu Tajwid dalam Membaca Al-Qur’an pada Peserta Didik Kelas X Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Bagor Nganjuk Tahun Pelajaran 2017/2018 dipublikasikan Jurnal Ilmiah Innovative, Volume 8 nomor 1 Maret 2021
- Buku berjudul Buku Pintar Al-Qur`an oleh Abu Nizhan
Q & A Seputar Topik
Apa itu iqlab dalam ilmu tajwid?
Iqlab adalah salah satu hukum bacaan tajwid yang terjadi ketika nun mati (نْ) atau tanwin (ــًـ، ــٍـ، ــٌـ) bertemu dengan huruf ba (ب). Dalam kondisi ini, bunyi nun atau tanwin diubah menjadi mim mati (مْ) dan disertai dengan dengung (ghunnah).
Apa contoh iqlab dalam Al-Qur’an yang mudah dikenali?
Contoh iqlab yang sering ditemukan adalah dalam ayat: صُمٌّۢ بُكْمٌ (Shummum bukmun), di mana tanwin bertemu ba, sehingga dibaca dengan bunyi mim dan dengung.
Bagaimana tanda iqlab dituliskan dalam mushaf Al-Qur’an?
Dalam mushaf standar, iqlab biasanya ditandai dengan huruf mim kecil (م) di atas nun mati atau tanwin sebagai petunjuk bahwa bacaan harus diganti dengan bunyi mim disertai ghunnah.
Mengapa penting mempelajari contoh iqlab dalam membaca Al-Qur’an?
Mempelajari contoh iqlab membantu pembaca Al-Qur’an melafalkan ayat-ayat secara tepat, menjaga keaslian bacaan, dan menghindari kesalahan tajwid yang bisa mengubah makna.
Apa dampak jika hukum iqlab tidak diterapkan dengan benar?
Jika hukum iqlab tidak diterapkan, bacaan bisa terdengar rancu dan bahkan maknanya bisa berubah. Selain itu, tidak mengikuti kaidah tajwid dapat mengurangi kesempurnaan ibadah membaca Al-Qur’an.