Teks Mahalul Qiyam Lengkap, Makna Mendalam Sholawat Maulid Nabi

10 hours ago 5

Liputan6.com, Jakarta Mahalul qiyam menjadi bagian penting dalam perayaan Maulid Nabi sebagai bentuk penghormatan kepada Rasulullah SAW. Banyak umat Islam yang mencari teks mahalul qiyam lengkap agar dapat membacanya dengan khusyuk dan tertib.

Dengan memahami teks mahalul qiyam lengkap, makna syair dan pujian terhadap Nabi bisa lebih dihayati. Bacaan ini memperkuat rasa cinta dan hormat kepada beliau dalam suasana yang penuh keharuan.

Mengamalkan teks mahalul qiyam lengkap juga menjadi sarana memperdalam spiritualitas. Melalui lantunan doa dan pujian, kita diajak meneladani akhlak Nabi dalam kehidupan sehari-hari.

Berikut Liputan6.com merangkum dari berbagai sumber tentang teks mahalul qiyam lengkap, Rabu (16/7/2025).

Mahalul Qiyam

Mahalul Qiyam merupakan salah satu sholawat yang sangat populer di kalangan umat Muslim, khususnya saat peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW. Bagian ini menjadi momen puncak dalam rangkaian pembacaan Maulid, di mana para jamaah berdiri serentak sebagai bentuk penghormatan terhadap Rasulullah SAW. Karena pentingnya bagian ini, tidak sedikit yang mencari teks Mahalul Qiyam lengkap agar bisa mengikuti lantunannya secara utuh dan penuh penghayatan.

Secara esensial, sholawat Mahalul Qiyam adalah rangkaian pujian, doa, dan sanjungan kepada Nabi Muhammad SAW yang dilantunkan dalam suasana penuh kekhusyukan.

Mengutip buku berjudul Cinta Sejati: Makna Cinta Dalam Islam (2024) oleh Bangun Triharyanto, mencintai Rasulullah SAW bukan hanya soal perasaan, tetapi juga tindakan nyata yang mencerminkan pengabdian dan penghormatan kepada beliau. Salah satu bentuk cinta yang paling mendalam adalah dengan bershalawat.

Tradisi ini telah mengakar dalam budaya keislaman di berbagai wilayah, termasuk Indonesia. Walaupun terdapat beberapa versi teks sesuai kitab Maulid yang digunakan—seperti Simtudduror, Ad-Diba’i, atau Barzanji—esensi utamanya tetap sama, yaitu sebagai wujud cinta dan rindu kepada Rasulullah.

Istilah Mahalul Qiyam sendiri berarti "saat berdiri" atau "tempat berdiri". Momen ini biasanya diiringi dengan rebana atau hadroh, memperkuat suasana emosional dan spiritual di dalam majelis. Berdirinya jamaah pada saat ini bukan hanya simbol penghormatan, melainkan juga representasi kehadiran ruhani Nabi di tengah-tengah umatnya.

Melantunkan sholawat ini bukan sekadar ritual rutin tahunan, tetapi juga sebagai sarana mendekatkan diri kepada Allah SWT melalui perantara cinta kepada Nabi-Nya. Ini menjadi bentuk nyata dari kerinduan dan harapan untuk memperoleh syafaat beliau kelak.

Teks Mahalul Qiyam Lengkap

Mengutip kajian yang dipublikasikan di situs Repository Universitas Islam Negeri Datokarama Palu, berikut ini teks mahalul qiyam lengkap:

يَا نَبِي سَلَامٌ عَلَيْكَ

Yā Nabī Salāmun ‘Alayka

“Wahai Nabi, salam sejahtera untukmu.”

يَا رَسُولُ سَلَامٌ عَلَيْكَ

Yā Rasūlu Salāmun ‘Alayka

“Wahai Rasul, salam sejahtera untukmu.”

يَا حَبِيبِ سَلَامٌ عَلَيْكَ

Yā Ḥabībī Salāmun ‘Alayka

“Wahai kekasih Allah, salam sejahtera bagimu.”

قَطُّ يَا وَجْهَ السُّرُورِ

Qaṭṭu Yā Wajhas-Surūr

“Wahai wajah yang membahagiakan.”

يَا حَبِيبِي يَا مُحَمَّد

Yā Ḥabībī Yā Muḥammad

“Wahai kekasihku, wahai Muhammad.”

يَا عَرُوسَ الْخَافِقَيْنِ

Yā ‘Arūsal Khāfiqayn

“Wahai pengantin dua penjuru timur dan barat.”

يَا مُؤَيَّدُ يَا مُمَجَّدُ

Yā Mu'ayyad Yā Mumajjad

“Wahai yang dikuatkan dan yang dimuliakan.”

يَا إِمَامَ الْقِبْلَتَيْنِ

Yā Imāmal Qiblatayn

“Wahai imam dua kiblat.”

Lanjutan Teks Mahalul Qiyam

يَا كَرِيمَ الْوَالِدَيْنِ

Yā Karīmal Wālidayn

“Wahai Nabi yang orang tuanya mulia.”

وَاسْتَجَارَتْ يَا حَبِيبِي

Wa Astajārat Yā Ḥabībī

“Aku berlindung padamu, wahai kekasih.”

أَيُّهَا الشَّوْقُ الْجَزِيلُ

Ayyuhas-Syawqul Jazīl

“Wahai kerinduan yang mendalam.”

فِيكَ يَا بَاهِيَ الْجَبِينِ

Fīka Yā Bāhiya al-Jabīn

“Padamu, wahai yang berwajah bersinar.”

يَا بَشِيرُ يَا نَذِيرُ

Yā Bashīru Yā Nadhīr

“Wahai pembawa kabar gembira dan pemberi peringatan.”

يَا مُجِيرُ مِنْ سَعِير

Yā Mujīru Min Sa‘īr

“Wahai penyelamat dari neraka yang menyala-nyala.”

يَا غِيَاثِي يَا مَلَاذِي

Yā Ghiyāthī Yā Malādhī “Wahai penolong dan tempat berlindungku.”

فِيكَ يَا بَدْرُ تَجَلِّي

Fīka Yā Badru Tajallī

“Padamu, wahai bulan purnama yang memancar indah.”

قَطُّ يَا جَدَّ الْحُسَيْنِ

Qaṭṭu Yā Jaddal-Ḥusayn

“Wahai kakek dari Husain.”

يَا وَلِيَّ الْحَسَنَاتِ

Yā Waliyyal-Ḥasanāt

“Wahai pemilik segala kebaikan.”

يَا رَفِيعَ الدَّرَجَاتِ

Yā Rafī‘ad-Darajāt

“Wahai Yang Maha Tinggi derajat-Nya.”

رَبِّي فَارْحَمْنَا جَمِيعًا

Rabbī Farḥamnā Jamī‘an

“Ya Rabb, sayangilah kami semua.”

Kandungan dan Makna Teks Mahalul Qiyam

Teks Mahalul Qiyam lengkap memuat nilai-nilai luhur yang mencerminkan cinta, hormat, dan doa tulus umat kepada Rasulullah SAW. Pembacaan bagian ini dalam Maulid Nabi tidak sekadar menjadi simbol, tetapi sarat makna yang menyentuh aspek spiritual dan emosional. Berikut adalah beberapa kandungan utama dalam teks tersebut:

1. Pujian atas Keagungan Nabi Muhammad SAW

Bagian awal biasanya dipenuhi dengan pujian terhadap pribadi Rasulullah. Keindahan akhlak, keluhuran budi, serta kesempurnaan sifat beliau digambarkan dalam untaian syair yang indah. Pujian ini bukan semata sanjungan, tetapi bentuk pengagungan terhadap teladan utama umat Islam.

2. Ungkapan Cinta dan Penghormatan

Teks ini mengekspresikan kecintaan umat kepada Nabi sebagai utusan terakhir Allah SWT. Rasa hormat tersebut dilantunkan dengan penuh kekhusyukan sebagai wujud kerinduan kepada sosok yang membimbing umat menuju jalan kebenaran. Dalam bait-baitnya, tersirat ajakan untuk meneladani sunnah beliau dalam setiap aspek kehidupan.

Menurut Tasbih (2010) sebagaimana dikutip dalam kajian yang dipublikasikan di Jurnal Pappasang Volume 1 No.1 Juli-Desember 2019, setelah cinta kepada Allah, dalam kulminasi kemuliaan, kesucian dan keagungan adalah cinta kepada Rasulullah SAW yang diutus sebagai pembawa rahmat bagi alam semeseta.

3. Doa dan Permohonan Rahmat

Mahalul Qiyam juga berisi permohonan agar Allah SWT senantiasa melimpahkan rahmat dan kesejahteraan kepada Rasulullah SAW, keluarganya, dan para sahabatnya. Di dalamnya terdapat doa agar umat Muslim dianugerahi kemampuan mencintai Nabi dengan tulus serta istiqamah mengikuti jejaknya.

Mengutip buku berjudul Pesan-Pesan Moral untuk Meraih Sukses, Mulia, dan Selamat (2022) oleh Prof. DR. Miftah Faridl dijelaskan doa adalah senjata ampuh orang mukmin. Doa adalah meminta dan menyerahkan diri kepada Allah. Semakin banyak berdoa, semakin dekat dengan Allah. Banyak berdoa adalah salah satu tanda keimanan, sedangkan malas berdoa adalah bagian dari kekeliruan.

4. Spirit Ketaatan dan Teladan Hidup

Lebih dari sekadar lantunan lisan, teks ini mendorong kesadaran kolektif untuk hidup sesuai ajaran Islam. Spirit yang dibangun dalam Mahalul Qiyam membawa pesan bahwa cinta sejati kepada Nabi harus diwujudkan melalui perbuatan, bukan hanya ucapan.

Sumber:

- Buku berjudul Cinta Sejati: Makna Cinta Dalam Islam (2024) oleh Bangun Triharyanto

- Kajian berjudul Analisis al-Munada dalam Syair Mahallul Qiyam (Kitab Majmu’atul Mawwalid) diunggah di situs Repository Universitas Islam Negeri Datokarama Palu

- Kajian berjudul Mencintai Rasulullah SAW dalam Perspektif Hadis yang dipublikasikan di Jurnal Pappasang Volume 1 No.1 Juli-Desember 2019

- Buku berjudul Pesan-Pesan Moral untuk Meraih Sukses, Mulia, dan Selamat (2022) oleh Prof. DR. Miftah Faridl

Q & A Seputar Topik

Apa itu teks Mahalul Qiyam lengkap dalam tradisi Maulid Nabi?

Teks Mahalul Qiyam lengkap adalah bagian dari rangkaian pembacaan Maulid Nabi yang dilantunkan sambil berdiri, sebagai bentuk penghormatan dan cinta kepada Rasulullah SAW. Teks ini berisi pujian, salam, dan doa yang ditujukan kepada Nabi Muhammad SAW, seringkali dibacakan dengan penuh kekhusyukan dan iringan hadrah.

Mengapa jamaah berdiri saat membaca Mahalul Qiyam?

Berdiri saat membaca Mahalul Qiyam melambangkan penghormatan yang tinggi kepada Rasulullah SAW. Sikap ini mencerminkan luapan cinta dan kerinduan umat terhadap sosok Nabi, seolah menyambut kehadiran spiritual beliau dalam majelis Maulid.

Apa makna mendalam dari bait-bait dalam teks Mahalul Qiyam?

Setiap bait dalam teks Mahalul Qiyam mengandung makna pujian terhadap keindahan akhlak dan kemuliaan Rasulullah SAW. Selain itu, terdapat doa-doa yang memohon syafaat dan rahmat dari Allah SWT, serta ungkapan kerinduan dan pengharapan umat agar diberi kemuliaan bersama Nabi di akhirat kelak.

Apakah teks Mahalul Qiyam sama dalam setiap kitab Maulid?

Tidak sepenuhnya sama. Meskipun esensinya serupa, yaitu berisi pujian dan doa kepada Nabi, setiap kitab Maulid seperti Simtudduror, Barzanji, dan Diba’i memiliki versi Mahalul Qiyam yang berbeda dalam susunan dan redaksi, namun semuanya bertujuan mengagungkan Rasulullah SAW.

Bagaimana cara mengamalkan sholawat Mahalul Qiyam dalam kehidupan sehari-hari?

Sholawat dalam Mahalul Qiyam dapat diamalkan secara rutin di luar majelis Maulid sebagai bentuk cinta kepada Nabi Muhammad SAW. Membacanya dengan penuh keikhlasan bisa memperkuat hubungan spiritual dengan Rasulullah, meningkatkan rasa syukur, serta mendatangkan ketenangan batin dan keberkahan hidup.

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |