Doa Setelah Berhubungan Agar Hamil Lengkap Arab, Latin, dan Artinya

3 hours ago 1

Liputan6.com, Jakarta - Mendapatkan keturunan adalah dambaan banyak pasangan suami istri dalam membina rumah tangga. Memanjatkan doa setelah berhubungan agar hamil menjadi salah satu bentuk tawakal kepada Allah SWT.

Doa tidak hanya menjadi ungkapan harapan, tetapi juga bentuk ibadah yang mendekatkan hamba kepada Penciptanya. Melalui doa, pasangan dapat menyerahkan segala upaya dan hasilnya kepada kehendak Ilahi, sembari terus berikhtiar secara maksimal.

Doa merupakan bentuk ibadah dan ladang pahala, sehingga setiap aktivitas manusia sebaiknya diawali dan diakhiri dengan berdoa, termasuk setelah melakukan hubungan suami istri.

Berikut Liputan6.com ulas lengkapnya melansir dari berbagai sumber, Jumat (19/9/2025).

Doa Setelah Berhubungan agar Hamil: Arab, Latin, dan Artinya

Dalam Islam, setiap aktivitas yang baik dianjurkan untuk diawali dan diakhiri dengan doa, termasuk hubungan suami istri. Doa setelah berhubungan intim memiliki makna syukur dan harapan agar Allah SWT menganugerahkan keturunan yang baik dari pertemuan tersebut. Membaca doa ini merupakan bentuk pengakuan bahwa segala karunia, termasuk keturunan, berasal dari Allah SWT.

Doa ini juga menjadi pengingat bagi pasangan bahwa proses penciptaan manusia dari setetes air mani adalah keajaiban dari Tuhan Yang Maha Kuasa. Dengan memanjatkan doa ini, pasangan berharap agar nutfah yang telah bersatu dapat berkembang menjadi keturunan yang saleh dan salehah. Ini adalah salah satu bentuk ikhtiar spiritual yang melengkapi usaha fisik dalam program kehamilan.

Mengutip dari buku Kitab Doa-Doa Bagi yang Sudah Berkeluarga oleh Siti Nur Aidah, doa yang dapat diamalkan setelah berhubungan suami istri agar cepat hamil adalah sebagai berikut:

Arab: اَلْحَمْدُ ِللهِ الَّذِيْ خَلَقَ مِنَ المْـَــاءِ بَشَـــرًا

Latin: Alhamdulillaahilladzii khalaqa minal maa i basyaraa

Artinya: "Segala puji bagi Allah yang telah menjadikan air mani ini menjadi manusia (keturunan)."

Selain doa khusus setelah berhubungan, pasangan juga dianjurkan untuk melafalkan hamdalah, yaitu "Alhamdulillah", sebagai bentuk rasa syukur atas nikmat yang telah diberikan. Rasa syukur ini diharapkan dapat menarik lebih banyak keberkahan dari Allah SWT, termasuk dalam bentuk keturunan. Doa ini sederhana namun memiliki makna yang mendalam, mengingatkan bahwa setiap kehidupan adalah anugerah.

Doa-Doa Nabi dan Al-Qur'an untuk Memohon Keturunan

Selain doa spesifik setelah berhubungan, terdapat berbagai doa lain yang dapat diamalkan oleh pasangan yang mendambakan keturunan. Doa-doa ini umumnya diambil dari Al-Qur'an, yang merupakan permohonan para nabi kepada Allah SWT untuk dikaruniai anak yang saleh dan salehah. Mengamalkan doa-doa ini secara rutin menunjukkan kesungguhan dan ketawakalan dalam memohon karunia keturunan.

Salah satu doa yang sangat dikenal adalah doa Nabi Ibrahim AS, yang memohon kepada Allah SWT agar dianugerahi anak yang termasuk golongan orang-orang saleh. Doa ini tercantum dalam Al-Qur'an Surat As-Saffat ayat 100. Nabi Ibrahim, meskipun telah berusia lanjut, tidak pernah putus asa dalam memohon keturunan, dan doanya dikabulkan oleh Allah SWT.

Doa Nabi Ibrahim AS (QS As-Saffat: 100):

Arab: رَبِّ هَبۡ لِىۡ مِنَ الصّٰلِحِيۡنَ

Latin: Rabbi habli minas salihin.

Artinya: "Ya Tuhanku, anugerahkanlah kepadaku (seorang anak) yang termasuk orang yang saleh."

Nabi Zakaria AS juga merupakan teladan dalam memohon keturunan, sebagaimana dikisahkan dalam Surat Ali Imran ayat 38. Beliau berdoa kepada Allah SWT agar diberikan keturunan yang baik meskipun usianya sudah sangat tua dan istrinya mandul. Doa beliau menunjukkan keyakinan penuh bahwa Allah Maha Mendengar doa hamba-Nya.

Doa Nabi Zakaria AS (QS Ali Imran: 38):

Arab: رَبِّ هَبْ لِي مِنْ لَّدُنْكَ ذُرِّيَّةً طَيِّبَةً إِنَّكَ سَمِيْعُ الدُّعَاءِ

Latin: Rabbi hablî min ladunka dzurriyyatan thayyibatan innaka sami'uddu'î.

Artinya: "Ya Tuhanku, berilah aku dari sisi Engkau seorang anak yang baik. Sesungguhnya Engkau Maha Pendengar doa."

Selain itu, doa memohon keluarga yang sakinah, mawaddah, warahmah, yang mencakup permohonan keturunan yang menyejukkan hati, juga sangat dianjurkan. Doa ini diambil dari firman Allah dalam Surat Al-Furqan ayat 74. Doa-doa ini dapat dibaca kapan saja, tidak terbatas pada waktu setelah berhubungan intim, sebagai bentuk ikhtiar spiritual yang berkelanjutan.

Adab Berhubungan Suami Istri dalam Islam

Hubungan suami istri dalam Islam tidak hanya dipandang sebagai pemenuhan kebutuhan biologis, tetapi juga sebagai ibadah yang memiliki nilai pahala jika dilakukan sesuai syariat. Oleh karena itu, terdapat adab-adab tertentu yang dianjurkan untuk diperhatikan agar hubungan tersebut mendatangkan keberkahan dan menghasilkan keturunan yang baik. Adab ini mencakup persiapan sebelum, saat, dan setelah berhubungan intim.

Salah satu adab penting adalah membaca basmalah dan doa sebelum memulai hubungan intim. Doa ini bertujuan untuk memohon perlindungan dari gangguan setan, sehingga anak yang dikaruniakan dari hubungan tersebut juga terlindungi dari pengaruh buruk setan.

Rasulullah SAW menganjurkan doa ini agar setan tidak turut campur dalam proses penciptaan keturunan, seperti dijelaskan dalam buku Fikih Wanita oleh al Bantani.

Doa Sebelum Berhubungan Intim:

Arab: بِسْمِ اللهِ اَللّهُمَّ جَنِّبْنَا الشَّيْطَانَ وَجَنِّبِ الشَّيْطَانَ مَا رَزَقْتَنَا

Latin: Bismillah, Allahumma jannib naassyyaithaana wajannibi syaithaana maarazaqtanaa

Artinya: "Dengan menyebut nama Allah, ya Allah jauhkanlah kami dari (gangguan) setan dan jauhkanlah setan dari rezeki yang Engkau anugerahkan kepada kami."

Selain doa sebelum berhubungan, adab lain yang dianjurkan adalah melakukan mukadimah atau pemanasan. Hal ini penting untuk memastikan kenyamanan dan kepuasan kedua belah pihak, serta mempererat ikatan emosional antara suami dan istri.

Dalam buku Islam dan Kebidanan karya Mokhamad Rohma Rozikin, disebutkan bahwa berhubungan suami istri termasuk amal saleh jika dikerjakan sesuai syariat, dan adab-adab ini merupakan bagian dari syariat tersebut.

Adab lainnya termasuk berwudhu sebelum mengulang hubungan intim, memilih waktu yang tepat seperti setelah sholat Isya atau sebelum Subuh, dan membaca doa saat mengeluarkan mani. Doa saat mengeluarkan mani, "Allahummaj'al nuthfatanaa zurriyatan thayyibah," bertujuan agar nutfah yang keluar menjadi keturunan yang baik. Semua adab ini menunjukkan bahwa hubungan intim dalam Islam adalah tindakan yang penuh kesadaran spiritual dan harapan akan keberkahan.

Pentingnya Mandi Wajib Setelah Berhubungan dan Tata Caranya

Setelah melakukan hubungan suami istri, dalam Islam diwajibkan untuk melakukan mandi junub atau mandi wajib. Mandi ini bertujuan untuk menyucikan diri dari hadas besar sehingga seorang Muslim dapat kembali melaksanakan ibadah seperti shalat dan membaca Al-Qur'an. Mandi wajib memiliki tata cara dan niat khusus yang berbeda dengan mandi biasa.

Niat mandi wajib harus dibaca bersamaan saat air disiramkan ke tubuh, sebagai bentuk kesungguhan dalam membersihkan diri dan memenuhi perintah agama. Mengutip buku Pendidikan Islam Informal oleh Dra. Romlah M.Pd.I, setelah melakukan hubungan suami istri, umat Islam diwajibkan mandi junub untuk menyucikan diri dari hadas besar sehingga bisa beribadah kembali.

Niat Mandi Wajib:

Arab: نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ الْحَدَثِ اْلاَكْبَرِ فَرْضًا ِللهِ تَعَالَى

Latin: Nawaitul ghusla liraf'il hadatsil akbari fardhol lillaahi ta'aala.

Artinya: "Aku berniat mandi besar untuk menghilangkan hadas besar fardhu karena Allah."

Tata cara mandi wajib juga dijelaskan dalam hadis-hadis Nabi Muhammad SAW, yang meliputi membasuh kedua tangan, membersihkan kemaluan, berwudhu seperti shalat, membasahi kepala tiga kali, dan menyiram seluruh tubuh dimulai dari kanan. Setelah selesai mandi wajib, dianjurkan untuk membaca doa setelah mandi wajib untuk menyempurnakan ibadah tersebut. Proses ini memastikan kebersihan fisik dan spiritual, sehingga pasangan siap kembali beribadah dengan suci.

FAQ

1. Apa pentingnya membaca doa setelah berhubungan agar hamil? Membaca doa setelah berhubungan intim adalah bentuk rasa syukur kepada Allah SWT atas nikmat yang telah diberikan dan sebagai permohonan agar nutfah yang telah bersatu dapat menjadi keturunan yang baik dan saleh. Ini juga merupakan bagian dari ikhtiar spiritual dalam program kehamilan.

2. Apakah ada doa khusus sebelum berhubungan intim untuk memohon keturunan? Ya, dalam Islam dianjurkan membaca doa sebelum berhubungan intim untuk memohon perlindungan dari setan dan agar anak yang dikaruniakan tidak diganggu setan. Doa tersebut adalah "Bismillah, Allahumma jannib naassyyaithaana wajannibi syaithaana maarazaqtanaa."

3. Selain doa setelah berhubungan, doa apa lagi yang bisa diamalkan untuk cepat hamil? Pasangan dapat mengamalkan doa-doa para nabi seperti doa Nabi Ibrahim AS ("Rabbi habli minas salihin") dan doa Nabi Zakaria AS ("Rabbi hablî min ladunka dzurriyyatan thayyibatan innaka sami'uddu'î"), serta doa memohon keluarga yang sakinah dari Surat Al-Furqan ayat 74.

4. Apakah ada adab-adab tertentu dalam Islam saat berhubungan suami istri yang berkaitan dengan kehamilan? Ya, adab-adab tersebut meliputi membaca basmalah dan doa sebelum berhubungan, melakukan mukadimah (pemanasan), membaca doa saat mengeluarkan mani, dan memilih waktu yang tepat. Adab ini bertujuan untuk keberkahan dan kualitas keturunan.

5. Seberapa penting ikhtiar medis dalam upaya mendapatkan kehamilan? Ikhtiar medis sangat penting dan melengkapi ikhtiar spiritual. Pemeriksaan kesehatan pra-kehamilan, memahami siklus menstruasi dan masa ovulasi, serta menjaga pola hidup sehat dan nutrisi yang cukup (seperti asam folat) adalah langkah-langkah krusial untuk meningkatkan peluang kehamilan.

6. Apa yang harus dilakukan setelah berhubungan intim menurut syariat Islam? Setelah berhubungan intim, pasangan diwajibkan untuk melakukan mandi junub atau mandi wajib untuk menyucikan diri dari hadas besar. Mandi wajib ini memiliki niat dan tata cara khusus yang harus diikuti agar sah dan dapat kembali melaksanakan ibadah.

7. Apakah ada makanan tertentu yang dianjurkan dalam Islam untuk meningkatkan kesuburan? Beberapa makanan yang diyakini memiliki manfaat untuk kesuburan dan dianjurkan dalam Islam antara lain kurma, madu, minyak biji flax (flaxseed oil), buah zuriat, dan kunyit. Makanan-makanan ini dapat menjadi bagian dari pola makan sehat untuk mendukung program kehamilan.

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |