Liputan6.com, Jakarta - Kehilangan anak adalah cobaan berat bagi setiap orang tua. Dalam Islam, ada panduan khusus mengenai doa untuk anak yang meninggal sebelum baligh. Memahami doa ini dapat memberikan ketenangan hati.
Berduka adalah respons adaptif terhadap proses perpisahan yang sehat yang mencoba untuk mengatasi stres akibat kehilangan. Hal ini sebagaimana dikutip dari buku Prinsip dan Praktik Keperawatan Kesehatan Jiwa oleh Stuart, Keliat, dan Jesika (2023).
Memanjatkan doa untuk anak yang meninggal sebelum baligh adalah salah satu cara bagi orang tua muslim untuk pulih. Doa ini memuat banyak kata-kata baik dan harapan akan kebaikan bagi anak serta orang tuanya di akhirat. Berikut Liputan6.com ulas lengkapnya melansir dari berbagai sumber, Jumat (19/9/2025).
Bacaan Doa untuk Anak yang Meninggal Sebelum Baligh
Dalam ajaran Islam, terdapat beberapa bacaan doa yang dapat diamalkan oleh orang tua atau keluarga yang ditinggalkan ketika seorang anak meninggal dunia sebelum mencapai usia baligh. Doa-doa ini tidak hanya sebagai bentuk permohonan kepada Allah SWT, tetapi juga sebagai ungkapan ketabahan dan harapan akan kebaikan bagi anak serta orang tuanya di akhirat.
-
Doa untuk Jenazah Anak yang Meninggal (Saat Salat Jenazah di Takbir Keempat)
Doa ini secara khusus memohon agar anak yang meninggal menjadi pahala, simpanan, dan pemberi syafaat bagi kedua orang tuanya, serta agar orang tua diberikan pahala yang agung. Bacaan doa ini penting diamalkan dalam salat jenazah.
اَللّٰهُمَّ اجْعَلْهُ فَرَطًاوَذُخْرًالِوَالِدَيْهِ وَشَفِيْعًامُجَابًا اَللّٰهُمَّ ثَقِّلْ بِهِم مَوَازِيْنِهِمَاوَاَعْظِمْ بِهِ اُجُوْرَهُمَا وَأَلْحِقْهُ بِصَالِحِ الْمُؤْمِنِيْنَ وَاجْعَلْهُ فِىْ كَفَا لَةِ اِبْرَاهِيْمَ وَقِهِ بِرَحْمَتِكَ عَذَابَ الْجَحِيْمِ
Alloohumma aj‘alhu farothon wa dzukhron li waalidaihi wa syafii‘an mujaaban, alloohumma tsaqqil bihi mawaaziinahumaa wa a‘zhim bihi ujuurohumaa, wa alhiqhu bishoolihiil mu’miniina waj‘alhu fii kafaalaati Ibroohiima, wa qihi bi rohmatika ‘adzaabal jahiim.Artinya: “Ya Allah, jadikanlah kematian anak ini sebagai pahala dan simpanan bagi kedua orangtuanya dan pemberi syafaat yang dikabulkan doanya. Oh Allah, dengan musibah ini, beratkanlah timbangan perbuatan mereka dan berilah pahala yang agung. Anak ini kumpulkan dengan orang-orang yang saleh dan jadikanlah dia dipelihara oleh Nabi Ibrahim. Peliharalah dia dengan rahmat-Mu dari siksaan neraka jahim.”
Selain itu, dalam buku Menjemput Husnul Khatimah: Berbahagia saat Sampai di Ujung Usia oleh Syafril (2023), disebutkan bacaan doa yang lebih lengkap untuk jenazah anak-anak. Doa ini mencakup permohonan agar anak dikumpulkan dengan orang saleh dan mendapatkan ganti yang lebih baik di akhirat.
اَللّٰهُمَّ اجْعَلْهُ فَرَطًا وَذُخْرًا لِوَالِدَيْهِ وَشَفِيْعًا مُجَابًا، اَللّٰهُمَّ ثَقِّلْ بِهِ مَوَازِيْنَهُمَا وَأَعْظِمْ بِهِ أُجُوْرَهُمَا، وَأَلْحِقْهُ بِصَالِحِ الْمُؤْمِنِيْنَ، وَاجْعَلْهُ فِي كَفَالَةِ إِبْرَاهِيْمَ، وَقِهِ بِرَحْمَتِكَ عَذَابَ الْجَحِيْمِ، وَأَبْدِلْهُ دَارًا خَيْرًا مِنْ دَارِهِ، وَأَهْلًا خَيْرًا مِنْ أَهْلِهِ، اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِأَسْلاَفِنَا وَأَفْرَاطِنَا وَمَنْ سَبَقَنَا بِالْإِيْمَانِAlloohummaj’alhu farothon wa dzukhron li waalidaihi wa syafii’an mujaaban, alloohumma tsaqqil bihi mawaaziinahuma wa a’zhim bihi ujuurohumaa wa alhiqhu bi shoolihil mu’miniina waj’alhu fii kafaalati Ibroohiima wa qihi bi rohmatika ‘adzaabal jahiimi, wa abdilhu daaron khoiron min daarihi wa ahlan khoiron min ahlihi, alloohummaghfir li aslaafina wa afroothinaa wa man sabaqonaa bil iimani.
Artinya: “Ya Allah, jadikanlah kematian anak ini sebagai pahala yang didahulukan dan simpanan bagi kedua orang tuanya dan pemberi syafaat yang dikabulkan doanya. Ya Allah dengan musibah ini, beratkanlah timbangan keduanya dan berilah pahala yang agung bagi keduanya. Pertemukan ia dengan orang saleh dari golongan orang-orang beriman. Jadikanlah ia dipelihara oleh Ibrahim a.s. Dengan rahmat-Mu, jagalah ia dari siksa neraka Jahim, gantikan baginya rumah yang lebih baik dari rumahnya, berikan ganti untuknya keluarga yang lebih baik dari keluarganya. Ya Allah ampuni para pendahulu kami, anak-anak kami, dan siapa pun yang mendahului kami dalam iman”.
-
Doa untuk Bayi yang Meninggal Saat Keguguran
Bayi yang meninggal dalam kandungan atau keguguran juga memiliki doa khusus yang dipanjatkan. Doa ini bertujuan agar bayi tersebut menjadi tabungan pahala bagi kedua orang tuanya yang sabar.
وَالسِّقْطُ يُصَلَّى عَلَيْهِ، وَيُدْعَى لِوَالِدَيْهِ بِالْمَغْفِرَةِ وَالرَّحْمَةِ
Was-siqthu yushallaa ‘alayhi, wa yud‘aa li waalidaihi bil maghfirati war rahmah.Artinya: "Bayi yang keguguran disalatkan untuknya dan didoakan untuk kedua orang tuanya ampunan dan rahmat."
-
Doa Umum bagi Anak yang Meninggal
Selain doa-doa spesifik di atas, terdapat doa umum yang bisa dibaca untuk jenazah anak-anak. Doa ini memohon rahmat dan kemuliaan bagi mereka di sisi Allah SWT.
أللَّهُمَّ ارْحَمْهُ وَعَافِهِ وَاكْرِمْ نُزُوْلَهُ وَوَسِّعْ مَدْخَلَهُ بِرَحْمَتِكَ يَااَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ
Alloohummarhamhu wa ‘aafihi wa akrim nuzulahu wa wassi‘ madkholahu bi rohmatika yaa arhamar roohimiin.Artinya: “Ya Allah Kasih sayangilah anak ini, selamatkanlah dia, muliakanlah kedatangannya, luaskanlah tempatnya dengan kasih sayang-Mu wahai yang Paling Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.”
Makna dan Keutamaan Doa untuk Anak yang Wafat
Doa untuk anak yang meninggal sebelum baligh memiliki makna yang mendalam bagi orang tua yang berduka. Doa ini bukan hanya sekadar permohonan, tetapi juga merupakan bentuk penyerahan diri dan keyakinan akan takdir Allah SWT. Melalui doa, orang tua dapat menemukan ketenangan dan kekuatan untuk menghadapi kehilangan yang menyakitkan.
Walaupun berduka adalah keadaan yang tidak nyaman, manusia sebagai makhluk Allah SWT tetap dapat mencoba untuk pulih dengan menyertakan Sang Pencipta. Salah satu contoh adalah membaca doa saat mengalami kesusahan dan duka. Keutamaan dari doa-doa ini sangat besar, baik bagi anak yang telah wafat maupun bagi orang tua yang ditinggalkan.
Bagi anak, doa ini diharapkan dapat menjadi syafaat dan jalan menuju surga, sebagaimana keyakinan dalam Islam bahwa anak-anak yang meninggal sebelum baligh akan menjadi penghuni surga. Bagi orang tua, doa adalah sarana untuk mendapatkan pahala kesabaran dan keikhlasan. Hal ini juga ditegaskan bahwa doa untuk anak yang sudah meninggal dunia memuat banyak kata-kata baik.
Selain itu, doa juga berfungsi sebagai pengingat bahwa hidup dan mati adalah kuasa Allah SWT. Dalam buku 1001 Hal yang Paling Sering Ditanyakan tentang Islam oleh Muslim (2012), disebutkan bacaan doa yang dapat diamalkan setiap selesai salat untuk menghilangkan kesusahan dan dukacita:
اَللّٰهُمَّ أَجِرْنِي فِي مُصِيْبَتِي وَاخْلُفْ لِي خَيْرًا مِنْهَا
"Allahumma ajirni fii mushibatii wakhlufii khairan minhaa."
Artinya: “Ya Allah, hilangkan kesusahan dan dukacita dari diriku”.
Nasib Anak-Anak Muslim yang Meninggal Sebelum Baligh
Dalam Islam, nasib anak-anak Muslim yang meninggal sebelum mencapai usia baligh adalah salah satu topik yang telah disepakati oleh mayoritas ulama. Mereka diyakini akan masuk surga. Keyakinan ini didasarkan pada beberapa dalil dari Al-Qur'an dan Hadis Nabi Muhammad SAW.
Allah Ta’ala berfirman dalam QS. Ath-Thur: 21 yang artinya: “Dan orang-orang yang beriman, dan yang anak cucu mereka mengikuti mereka dalam keimanan, Kami hubungkan anak cucu mereka dengan mereka, dan Kami tiada mengurangi sedikitpun dari pahala amal mereka. Tiap-tiap manusia terikat dengan apa yang dikerjakannya.” Ayat ini menunjukkan hubungan antara orang tua beriman dan keturunan mereka di akhirat.
Hadis dari Abu Hurairah RA juga menguatkan pandangan ini, bahwa orang tua yang kehilangan tiga anaknya sebelum baligh akan dimasukkan ke surga berkat rahmat Allah kepada anak-anak mereka. Hadis ini diriwayatkan oleh An-Nasai, no. 1875, dan Syaikh Al-Albani menyatakan sahih. Ini memberikan harapan besar bagi orang tua yang berduka.
Para ulama besar seperti Imam Ibnu Katsir dalam Tafsir Al-Qur’an Al-‘Azhim (3:33), Imam Ahmad, Imam An-Nawawi dalam Syarh Muslim (16:207), dan Imam Al-Qurthubi dalam At-Tadzkirah (2:328) telah menegaskan bahwa tidak ada perbedaan pendapat di kalangan ulama yang diakui mengenai status anak-anak Muslim yang meninggal sebelum baligh sebagai penghuni surga. Hal ini karena mereka belum terbebani taklif (kewajiban syariat) dan masih dalam keadaan fitrah.
Nasib Anak-Anak Non-Muslim yang Meninggal Sebelum Baligh
Mengenai nasib anak-anak non-Muslim yang meninggal sebelum baligh, para ulama memiliki beberapa pandangan yang berbeda. Perbedaan ini muncul karena adanya berbagai dalil yang dapat ditafsirkan dengan cara yang berbeda, menunjukkan kompleksitas isu ini dalam fiqh Islam.
-
Mereka di Surga: Sebagian ulama berpendapat bahwa anak-anak non-Muslim yang meninggal sebelum baligh akan masuk surga, atau setidaknya berada di A'raf (tempat antara surga dan neraka) dengan akhir yang sama yaitu surga. Pendapat ini didukung oleh hadis dari Samurah bin Jundub RA yang menyebutkan Nabi SAW melihat Nabi Ibrahim AS bersama anak-anak Muslim dan anak-anak musyrik (HR. Bukhari, 6640).
-
Mereka Bersama Orang Tuanya di Neraka: Beberapa ulama berpendapat bahwa anak-anak non-Muslim akan mengikuti orang tua mereka ke neraka. Pendapat ini dinisbatkan kepada Imam Ahmad oleh Qadhi Abu Ya’la, meskipun Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah menolaknya. Dalil yang digunakan adalah hadis dari Salamah bin Qais Al-Asyja’i tentang ibu dan anak yang dikubur hidup-hidup di zaman Jahiliyah, yang dinilai hasan oleh Ibnu Katsir dalam Tafsir Al-Qur’an Al-‘Azhim (3:33).
-
Berhenti (Tidak Memastikan) Nasib Mereka: Pendapat ini dipegang oleh ulama seperti Hamad bin Zaid dan Ibnu Mubarak. Mereka berpendapat bahwa hanya Allah yang mengetahui nasib anak-anak non-Muslim. Dalilnya adalah hadis dari Ibnu Abbas dan Abu Hurairah, di mana Nabi SAW bersabda: “Allah lebih mengetahui apa yang akan mereka lakukan seandainya mereka hidup.” (HR. Bukhari, 1383; Muslim, 2660).
-
Mereka Akan Diuji di Akhirat: Pendapat ini dipegang oleh mayoritas Ahlus Sunnah wal Jama’ah, termasuk Al-Asy’ari, Al-Baihaqi, Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah, dan Ibnu Katsir. Mereka berpendapat bahwa anak-anak ini akan diuji di akhirat, dan nasib mereka akan ditentukan berdasarkan ketaatan mereka terhadap ujian tersebut. Ibnu Qayyim rahimahullah dalam Hasyiyah Ibnu Qayyim atas Sunan Abi Dawud (7:83) menyatakan bahwa pendapat ini adalah yang paling adil dan mampu menggabungkan seluruh dalil yang ada.
Pahala Bagi Orang Tua yang Sabar Ditinggal Wafat Anaknya
Kehilangan anak adalah ujian yang sangat berat bagi orang tua, namun dalam Islam, kesabaran dalam menghadapi musibah ini dijanjikan pahala yang besar. Allah SWT akan memberikan anugerah berupa surga bagi orang tua yang tabah dan ikhlas menerima kepergian buah hatinya, sebagaimana dijelaskan oleh kemenag.go.id.
Rasulullah SAW bersabda bahwa tiada seorang Muslim pun yang ditinggal meninggal dunia oleh tiga anaknya yang belum mencapai dewasa, melainkan Allah akan memasukkannya ke dalam surga oleh kemurahan rahmat-Nya terhadap anak-anak tersebut. Hadis ini diriwayatkan oleh Bukhari, Muslim, An-Nasa’i, dan Ibnu Majah, menunjukkan keutamaan kesabaran orang tua.
Anak yang meninggal terlebih dahulu akan menunggu kedua orang tuanya di akhirat untuk kemudian mengajak mereka ke dalam surga. Bahkan, jika tidak ada anak yang meninggal terlebih dahulu, orang tua tidak perlu khawatir karena Rasulullah SAW sendiri yang akan menyambut umatnya, sebagaimana diriwayatkan oleh At-Tirmidzi.
Allah SWT juga menyiapkan istana megah di surga, yang dinamakan 'Baitul Hamdi', bagi orang tua yang memuji dan mengembalikan urusan kematian anaknya kepada Allah. Ini menunjukkan betapa besar penghargaan Allah terhadap kesabaran hamba-Nya yang menghadapi musibah kehilangan anak, sebagaimana dijelaskan dalam hadis riwayat At-Tirmidzi dan Ibnu Hibban.
FAQ (Pertanyaan yang Sering Diajukan)
1. Apa hukum anak Muslim yang meninggal sebelum baligh dalam Islam?
Mayoritas ulama sepakat, anak-anak Muslim yang meninggal sebelum baligh akan masuk surga.
2. Apakah ada doa khusus untuk anak yang meninggal sebelum baligh?
Ya, salah satunya doa dalam salat jenazah takbir keempat yang memohon agar anak menjadi pahala, syafaat, dan dikumpulkan bersama orang saleh.
3. Bagaimana doa untuk bayi yang meninggal karena keguguran?
Doanya memohonkan ampunan dan rahmat bagi kedua orang tuanya, serta pahala kesabaran.
4. Apakah doa untuk anak yang meninggal bisa dibacakan setiap saat?
Bisa, doa tidak terbatas pada momen salat jenazah saja, tetapi juga bisa dibaca kapan saja orang tua mengingat anaknya.
5. Bagaimana nasib anak-anak non-Muslim yang meninggal sebelum baligh?
Ulama berbeda pendapat: ada yang mengatakan mereka di surga, bersama orang tuanya, atau diuji di akhirat.
6. Apa pahala bagi orang tua yang sabar kehilangan anaknya?
Allah SWT menjanjikan surga, istana Baitul Hamdi, serta pahala besar bagi orang tua yang tabah.
7. Mengapa doa penting bagi orang tua yang ditinggalkan?
Doa menjadi ikhtiar, penyerahan diri kepada Allah SWT, sekaligus sumber ketenangan dan kekuatan menghadapi duka.