Liputan6.com, Jakarta - Dalam kehidupan sehari-hari, sering kali kita mendengar seseorang yang dulu terjerumus dalam dosa, lalu kini berubah menjadi lebih baik. Namun sayangnya, masih banyak orang yang terus mengungkit kesalahannya di masa lalu. Padahal dalam Islam, hukum mengungkit dosa masa lalu seseorang yang sudah bertaubat adalah perbuatan yang dilarang dan sangat dibenci oleh Allah. Mengungkit aib yang telah Allah tutupi sama saja menantang kemurahan dan kasih sayang-Nya.
Islam mengajarkan bahwa setiap manusia memiliki peluang untuk berubah. Tidak ada dosa yang terlalu besar jika seseorang bertaubat dengan sungguh-sungguh. Allah mencintai hamba yang kembali kepada-Nya dengan hati yang tulus dan niat memperbaiki diri. Maka, hukum mengungkit dosa masa lalu bukan hanya soal adab sosial, tapi juga ujian iman dan kebersihan hati seseorang dalam memperlakukan saudaranya sesama muslim.
Rasulullah SAW bersabda:
مَنْ سَتَرَ مُسْلِمًا سَتَرَهُ اللَّهُ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ
Man satara musliman satarahullahu fid-dunya wal-akhirah
“Barang siapa menutupi aib seorang muslim, maka Allah akan menutupi aibnya di dunia dan akhirat.” (HR. Muslim)
Hadits ini menjadi pengingat bahwa menutupi dosa orang lain adalah bentuk kasih sayang yang dijanjikan ganjaran besar. Sebaliknya, mengungkit dosa masa lalu seseorang bisa menjadi sebab Allah membuka aib kita di dunia dan akhirat. Maka, sebaik-baiknya manusia adalah yang fokus memperbaiki diri dan membantu orang lain untuk tetap istiqamah di jalan kebaikan.
Allah Maha Penerima Taubat
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman dalam Al-Qur’an:
إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ التَّوَّابِينَ وَيُحِبُّ الْمُتَطَهِّرِينَ
Inna Allāha yuḥibbut-tawwābīna wa yuḥibbul-mutaṭahhirīn.
“Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bertaubat dan mencintai orang-orang yang mensucikan diri.”(QS. Al-Baqarah: 222)
Ayat ini menegaskan bahwa taubat bukan sekadar menyesal, tapi juga proses penyucian diri. Ketika seorang hamba telah menyesal dan memperbaiki hidupnya, maka dosa masa lalunya tidak layak untuk diungkit kembali.
Bahkan, Allah dengan kasih sayang-Nya dapat mengganti dosa dengan kebaikan, sebagaimana dalam firman-Nya:
إِلَّا مَن تَابَ وَآمَنَ وَعَمِلَ عَمَلًا صَالِحًا فَأُولَٰئِكَ يُبَدِّلُ اللَّهُ سَيِّئَاتِهِمْ حَسَنَاتٍ
Illā man tāba wa āmana wa ‘amila ‘amalan ṣāliḥā, fa-ulā’ika yubaddilullāhu sayyiātihim ḥasanāt.
“Kecuali orang-orang yang bertaubat, beriman, dan mengerjakan amal saleh; maka kejahatan mereka diganti Allah dengan kebaikan.”(QS. Al-Furqan: 70)
Mengungkit Dosa, Dosa Tersendiri
Rasulullah SAW memperingatkan keras kepada siapa pun yang suka membuka aib orang lain. Dalam sebuah hadits disebutkan:
مَنْ سَتَرَ مُسْلِمًا سَتَرَهُ اللَّهُ فِي الدُّنْيَا وَالآخِرَةِ
Man satarā musliman satarahullāhu fid-dunyā wal-ākhirah.
“Barangsiapa yang menutupi aib seorang muslim, maka Allah akan menutupi aibnya di dunia dan akhirat.”(HR. Muslim)
Mengungkit dosa orang lain bukan hanya menyakiti hati, tapi juga membuka pintu dosa baru. Bahkan, Nabi SAW juga bersabda:
مَنْ عَيَّرَ أَخَاهُ بِذَنْبٍ لَمْ يَمُتْ حَتَّى يَعْمَلَهُ
Man ‘ayyara akhāhu bi dzambin lam yamut ḥattā ya‘malah.
“Siapa yang mencela saudaranya karena dosa yang pernah dilakukannya, maka ia tidak akan mati sebelum diuji dengan dosa yang sama.”(HR. At-Tirmidzi)
Menghalangi Jalan Taubat dan Hijrah
Ketika seseorang yang sudah hijrah terus diterpa ejekan dan penghakiman, semangatnya bisa hancur. Padahal, tugas sesama muslim adalah saling menolong menuju kebaikan, bukan menjauhkan.
Setiap ejekan kepada orang yang bertaubat sama saja seperti melukai hati yang sedang berjuang sembuh. Dalam pandangan Islam, itu termasuk menghalangi jalan taubat—perbuatan yang sangat dikecam.
Semua Manusia Punya Masa Lalu
Tidak ada manusia yang sempurna. Hanya saja, Allah menutupi sebagian aib hamba-Nya agar kehormatannya tetap terjaga.
Maka, orang yang mengungkit dosa masa lalu orang lain sebenarnya sedang melupakan dirinya sendiri—bahwa ia pun punya kesalahan yang mungkin lebih besar.
Tanda Hati yang Sakit
Kebiasaan mengungkit dosa masa lalu orang lain adalah cerminan hati yang kotor. Ia merasa lebih suci dan lebih mulia. Padahal Allah berfirman:
فَلَا تُزَكُّوا أَنفُسَكُمْ هُوَ أَعْلَمُ بِمَنِ اتَّقَىٰ
Falā tuzakkū anfusakum, huwa a‘lamu bimanitta qā.“Janganlah kamu merasa diri kalian suci. Dialah yang paling mengetahui siapa yang paling bertakwa.”(QS. An-Najm: 32)
Mengubah Dosa Jadi Ladang Pahala
Seseorang yang bertaubat sungguh-sungguh justru bisa mendapatkan pahala besar. Setiap kesalahan di masa lalu bisa menjadi pelajaran berharga, asal disertai penyesalan dan perubahan nyata.
Mereka yang dulu pernah tersesat, kini mungkin menjadi pengingat bagi orang lain agar tak jatuh dalam dosa serupa. Allah menjadikan kisah masa lalu itu sebagai jalan menuju kemuliaan.
Jangan Menjadi Penghalang Rahmat
Mengungkit dosa masa lalu berarti menghalangi rahmat Allah untuk sampai pada hamba-Nya. Orang yang bertaubat telah menempuh jalan sulit, maka tidak sepatutnya kita justru merobohkannya dengan cercaan.
Jika Allah saja sudah menutupi aibnya, siapa kita yang berani membukanya kembali?
Kemuliaan seseorang tidak diukur dari masa lalunya, tapi dari bagaimana ia memperbaiki diri setelah itu. Orang yang bertaubat bisa jadi lebih dicintai Allah dibanding mereka yang merasa suci namun tak pernah menyesali dosa kecilnya.
Jangan Ungkit, Doakan Saja
Hukum mengungkit dosa masa lalu jelas haram dan termasuk perbuatan tercela. Islam menekankan sikap menutup aib, memberi ruang bagi taubat, dan mendorong perubahan menuju kebaikan.
Bila seseorang di sekitar kita telah berubah menjadi lebih baik, sambutlah dengan doa dan dukungan. Jangan jadikan masa lalunya sebagai bahan olok-olok.
Allah Maha Pengampun bagi hamba yang bertaubat. Dan barangsiapa yang menutupi aib saudaranya, Allah pun akan menutupi aibnya di dunia dan akhirat. Semoga kita dijauhkan dari sifat suka mengungkit, dan diberikan hati yang lembut untuk menghargai setiap perjalanan taubat seseorang.
People Also Talk
1. Apakah hukum mengungkit dosa masa lalu orang yang sudah bertaubat? Hukumnya haram dan sangat dilarang dalam Islam.
2. Apakah Allah menerima taubat seseorang yang sangat berdosa? Ya, Allah Maha Pengampun dan mencintai orang-orang yang bertaubat.
3. Apa bahaya mengungkit masa lalu seseorang? Dapat menimbulkan dosa baru, menyakiti hati orang lain, dan menghalangi jalan hijrah.
4. Bagaimana jika kita pernah melakukannya tanpa sadar? Segeralah minta ampun kepada Allah dan mohon maaf kepada orang yang disakiti.
5. Apa ciri orang yang hatinya bersih menurut Islam? Tidak mudah menghina atau membuka aib orang lain, serta senang menutupi kekurangan saudaranya.