Orang Pertama yang Dipakaikan Baju di Hari Kiamat Adalah Nabi Ibrahim AS, Ketahui Alasannya

1 day ago 7

Liputan6.com, Jakarta Orang pertama yang dipakaikan baju di hari kiamat atau hari kebangkitan adalah Nabi Ibrahim AS.  Hari Kiamat merupakan peristiwa besar yang pasti akan terjadi, di mana seluruh umat manusia akan dibangkitkan kembali untuk mempertanggungjawabkan segala amal perbuatannya.

Pada hari yang penuh ketegangan tersebut, kondisi manusia akan sangat berbeda dari kehidupan di dunia. Salah satu kondisi yang dijelaskan dalam riwayat adalah bahwa manusia akan dibangkitkan tanpa sehelai benang pun. Namun, ada satu sosok istimewa yang akan menjadi orang pertama yang dipakaikan baju di Hari Kiamat.

Sosok mulia ini adalah Nabi Ibrahim AS, yang mendapatkan kehormatan tersebut karena berbagai keutamaan dan ketaatannya kepada Allah SWTBerikut Liputan6.com ulas lengkapnya melansir dari berbagai sumber, Rabu (15/10/2025).

Pengertian Hari Kiamat dan Kondisi Manusia Saat Kebangkitan

Hari Kiamat adalah hari akhir dari kehidupan dunia, di mana seluruh makhluk hidup akan dimatikan dan kemudian dibangkitkan kembali untuk menghadapi pengadilan Allah SWT. Pada hari tersebut, manusia akan dikumpulkan di Padang Mahsyar dalam kondisi yang sangat memprihatinkan dan penuh ketakutan.

Kondisi ini digambarkan sebagai keadaan yang belum pernah dialami sebelumnya. Menurut sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Aisyah RA, kondisi manusia saat dibangkitkan di Hari Kiamat akan sangat berbeda dari kehidupan dunia.

Dalam Shahih Muslim, Aisyah RA meriwayatkan, "Manusia pada hari kiamat akan dihimpun di Padang Mahsyar dalam keadaan tidak beralas kaki, telanjang bulat, dan tidak bersunat." Aisyah RA kemudian bertanya kepada Rasulullah SAW mengenai apakah pria dan wanita akan berkumpul menjadi satu dan saling memandang.

Beliau menjawab bahwa keadaan di sana sangat mencekam sehingga tidak ada kesempatan bagi mereka untuk saling melihat. Ini menunjukkan betapa dahsyatnya suasana Hari Kiamat, di mana setiap individu hanya akan fokus pada dirinya sendiri dan pertanggungjawaban amal perbuatannya.

Nabi Ibrahim AS: Orang Pertama yang Dipakaikan Baju di Hari Kiamat

Di tengah kondisi universal di mana semua manusia dibangkitkan dalam keadaan telanjang, terdapat satu pengecualian istimewa. Sosok yang akan menjadi orang pertama yang dipakaikan baju di Hari Kiamat adalah Nabi Ibrahim AS.

Keistimewaan ini merupakan bentuk kemuliaan dari Allah SWT kepada salah satu nabi-Nya yang paling utama. Disebutkan dalam buku Ibrahim Khalilullah: Da'iyah At-Tauhid wa Din Al-Islam wa Al-Uswah Al-Hasanah karya Ali Muhammad Ash-Shallabi, orang yang pertama kali diberi pakaian saat manusia dibangkitkan adalah Nabi Ibrahim AS.

Hal ini menunjukkan bahwa meskipun semua manusia akan dibangkitkan dalam keadaan yang sama, Nabi Ibrahim AS akan menerima perlakuan khusus sebagai bentuk penghormatan atas kedudukannya di sisi Allah SWT.

Dalil Shahih Mengenai Keutamaan Nabi Ibrahim AS

Penetapan Nabi Ibrahim AS sebagai orang pertama yang dipakaikan baju di Hari Kiamat didasarkan pada hadits-hadits shahih yang diriwayatkan oleh Rasulullah SAW. Hadits ini secara eksplisit menyebutkan keutamaan Nabi Ibrahim AS dalam konteks hari kebangkitan.

Sabda Rasulullah SAW yang diriwayatkan dari Ibnu Abbas RA, "Wahai kaum muslimin, sesungguhnya kalian akan dihalau kepada Allah dalam keadaan telanjang kaki, telanjang badan, dan tidak bersunat. 'Sebagaimana Kami telah memulai penciptaan pertama, begitulah Kami akan mengulanginya lagi. (Itu adalah) janji yang pasti Kami tepati. Sesungguhnya Kami akan melaksanakannya'. Ketahuilah, sesungguhnya makhluk pertama yang diberi pakaian pada hari kiamat adalah Ibrahim AS."

Hadits ini termuat dalam Shahih Muslim (no. 2860) dan Shahih Al-Bukhari (no. 3447), menegaskan kebenaran informasi ini mengenai orang pertama yang dipakaikan baju di Hari Kiamat.

Pakaian Indah dari Surga untuk Nabi Ibrahim AS

Pakaian yang akan dikenakan oleh Nabi Ibrahim AS di Hari Kiamat bukanlah pakaian biasa, melainkan pakaian yang berasal dari surga.  Pakaian ini akan menjadi simbol kehormatan dan ketenangan baginya di hari yang penuh huru-hara tersebut. Dalam Kitab Fath Al-Bari Syarh Shahih Al-Bukhari, terdapat riwayat dari Ibnu Abbas RA yang menjelaskan asal-usul pakaian tersebut.

Rasulullah SAW bersabda, "Orang yang pertama kali diberi pakaian adalah Ibrahim AS berupa pakaian indah dari surga. Lalu didatangkan sebuah kursi dan ditempatkan di samping kanan Arasy. Lalu aku didatangkan dan diberi pakaian yang tidak bisa dinilai manusia."

Imam Syamsuddin Al-Qurthubi, dalam karyanya Kitab At-Tadzkirah, mengemukakan beberapa kemungkinan alasan mengapa Nabi Ibrahim AS menjadi orang pertama yang dipakaikan baju di Hari Kiamat. Salah satu alasan utama yang beliau sebutkan adalah karena rasa takut Nabi Ibrahim AS yang luar biasa kepada Allah SWT.

Ketakutan ini mencerminkan tingkat ketakwaan dan keimanannya yang tinggi. Menurut Imam Syamsuddin Al-Qurthubi, pakaian tersebut didahulukan kepada Nabi Ibrahim AS agar ia segera merasa tenang dan tentram hatinya di tengah kengerian Hari Kiamat.

Hal ini menunjukkan bahwa balasan dari Allah SWT seringkali sesuai dengan amal perbuatan dan kondisi hati seorang hamba di dunia. Keistimewaan ini adalah cerminan dari tingkat spiritualitasnya yang mendalam.

Selain rasa takutnya kepada Allah SWT, Imam Syamsuddin Al-Qurthubi juga menyebutkan kemungkinan alasan lain yang berkaitan dengan ketaatan Nabi Ibrahim AS dalam hal berpakaian di dunia. Ketaatan ini menjadi cerminan dari kepatuhan totalnya terhadap perintah Allah SWT.

Imam Syamsuddin Al-Qurthubi menjelaskan bahwa Nabi Ibrahim AS adalah orang yang pertama kali diperintahkan untuk memakai celana jika hendak salat, agar lebih rapat menutupi aurat dan menjaga kesucian tempat salat. Nabi Ibrahim AS pun menjalankan perintah itu dengan patuh.

Kepatuhan Nabi Ibrahim AS terhadap perintah ini di dunia kemudian dibalas dengan kehormatan untuk menjadi orang pertama yang dipakaikan baju di Hari Kiamat. Ini menunjukkan bahwa setiap ketaatan, sekecil apapun, akan mendapatkan balasan dari Allah SWT.

Alasan Historis: Ujian Api dan Penelanjangan

Pendapat lain mengenai alasan Nabi Ibrahim AS menjadi orang pertama yang dipakaikan baju di Hari Kiamat berkaitan dengan salah satu ujian terberat yang pernah dihadapinya di dunia. Kisah ini adalah saat Nabi Ibrahim AS dilemparkan ke dalam kobaran api oleh kaumnya karena membela agama Allah SWT.

Peristiwa ini merupakan puncak dari pengorbanan dan keteguhan imannya. Pada saat Nabi Ibrahim AS dilemparkan ke dalam api, ia ditelanjangi di hadapan banyak orang, sebuah tindakan yang merendahkan martabatnya.

Sebagai balasan atas penghinaan dan penderitaan yang dialaminya di dunia, Allah SWT memberikan kemuliaan kepadanya dengan memberinya pakaian terlebih dahulu di Hari Kiamat. Ini adalah bentuk penghormatan dan pemulihan martabatnya di hadapan seluruh makhluk.

FAQ

1. Siapa orang pertama yang dipakaikan baju di Hari Kiamat? Orang pertama yang dipakaikan baju di Hari Kiamat adalah Nabi Ibrahim AS.

2. Mengapa Nabi Ibrahim AS yang pertama dipakaikan baju? Nabi Ibrahim AS didahulukan karena rasa takutnya yang hebat kepada Allah SWT, ketaatannya dalam berpakaian, dan sebagai balasan atas penelanjangannya saat dilempar ke api.

3. Dari mana asal pakaian Nabi Ibrahim AS di Hari Kiamat? Pakaian Nabi Ibrahim AS di Hari Kiamat berasal dari surga.

4. Apakah semua manusia dibangkitkan dalam keadaan telanjang di Hari Kiamat? Ya, semua manusia dibangkitkan dalam keadaan telanjang, tidak beralas kaki, dan tidak bersunat.

5. Hadits apa yang menjelaskan tentang Nabi Ibrahim AS sebagai yang pertama dipakaikan baju? Hadits yang menjelaskan hal ini terdapat dalam Shahih Muslim dan Shahih Al-Bukhari.

6. Siapa yang menjelaskan alasan Nabi Ibrahim AS didahulukan dalam Kitab At-Tadzkirah? Imam Syamsuddin Al-Qurthubi menjelaskan alasan Nabi Ibrahim AS didahulukan dalam Kitab At-Tadzkirah.

7. Apa hikmah dari keistimewaan Nabi Ibrahim AS ini? Hikmahnya adalah menunjukkan balasan Allah SWT atas ketakwaan, ketaatan, dan pengorbanan hamba-Nya, serta memuliakan Nabi Ibrahim AS.

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |