Ini Keistimewaan Muharram 2025 Menurut Mbah Moen, Jarang Diketahui

10 hours ago 2

Liputan6.com, Jakarta - Muharram adalah bulan pertama dalam penanggalan kalender Hijriah. Bulan Muharram ini menjadi awal tahun baru Islam.

Jika menilik sejarah, ada banyak peristiwa penting yang pernah terjadi di bulan Muharram. Dua di antaranya adalah diterimanya tobat Nabi Adam as setelah diturunkan dari surga dan dikeluarkannya Nabi Yusuf as dari penjara. 

Dalam kalender Jawa, Muharram bertepatan dengan bulan Suro. Sebagian masyarakat Jawa meyakini bahwa Suro yang bertepatan Muharram adalah bulan sial dan banyak malapetaka.

Namun, anggapan tersebut dibantah para ulama. Dalam Islam, Muharram meskipun bertepatan dengan Suro adalah bulan yang mulia dan banyak keistimewaan. 

Ulama kharismatik Nahdlatul Ulama (NU) KH Maimoen Zubair atau Mbah Moen semasa hidupnya pernah membahas tentang keistimewaan Muharram. Menurut Mbah Moen, keistimewaan bulan pertama Hijriah ini jarang diketahui umat Islam.

Hal tersebut disampaikan Mbah Moen ketika membahas bulan-bulan yang dimuliakan dalam Islam atau disebut asyhurul hurum dalam salah satu ceramahnya, dinukil dari tayangan YouTube ppalanwarsarang, Jumat (4/7/2025).

Saksikan Video Pilihan Ini:

Toko dan Agen BRI (Brilink) di Cilacap Dirampok, 2 Luka Tembak 100 Juta Melayang (Video Amatir Warga)

Keistimewaan Muharram Menurut Mbah Moen

“Ada empat (bulan yang dimuliakan). Sekarang jarang orang yang mengetahui hal ini. Yang diketahui hanya bulan Ramadhan. Allah berfirman, bulan itu ada dua belas, ya. Dalam 12 bulan kalau kamu ingin tahu, yang mulia itu ada empat. Minha arba’atun hurum,” katanya, dikutip Jumat (4/7/2025).

Mbah Moen mengatakan, empat bulan yang dimuliakan Allah itu adalah Muharram, Rajab, Dzulqa’dah, dan Dzulhijjah. Guru Gus Baha ini pun mengungkapkan alasannya mengapa Muharram dan tiga bulan lainnya yang ia sebut tergolong bulan mulia.

“Kenapa ada arba’atun hurum? Karena bulan yang bisa menjadikan dekat sama Allah itu ada dua, yaitu bulan Rajab dan bulan Muharam. Jadi rajab syahrullah wa al muharram syahrullah,” tuturnya.

“Nah, yang dua itu yang menjadikan mulia. Dekat sama Allah itu enak. Yaitu bulan Selo (Dzulqo'dah) dan Besar (Dzulhijjah),” lanjut Mbah Moen.

Berdasarkan penjelasan Mbah Moen dapat diketahui bahwa keistimewaan Muharram adalah termasuk bulan yang dimuliakan Allah. Mbah Moen menyebut Muharram dan Rajab adalah bulannya Allah. Dua bulan ini yang bisa mendekatkan diri kepada Allah.

Amalan-Amalan Muharram

Mengutip NU Online Lampung, setidaknya ada 12 amalan yang dianjurkan dilakukan pada bulan Muharram. Berikut daftarnya.

1. Melakukan sholat

2. Berpuasa (puasa Tasu’a dan Asyura)

3. Menyambung silaturahim

4. Bersedekah

5. Mandi

6. Memakai celak mata

7. Berziarah kepada ulama (baik yang hidup maupun yang meninggal)

8. Menjenguk orang sakit

9. Menambah nafkah keluarga

10. Memotong kuku

11. Mengusap kepala anak yatim

12. Membaca Surat al-Ikhlas sebanyak 1000 kali

Untuk mempermudah ingatan, sebagian ulama mengawetkannya dalam bentuk nadham, sebagaimana yang dilakukan Syekh Abdul Hamid dalam kitabnya Kanzun Naja was Surur Fi Ad'iyyati Tasyrahus Shudur

 فِى يوْمِ عَاشُوْرَاءَ عَشْرٌ تَتَّصِلْ * بِهَا اثْنَتَانِ وَلهَاَ فَضْلٌ نُقِلْ

صُمْ صَلِّ صَلْ زُرْ عَالمِاً عُدْ وَاكْتَحِلْ * رَأْسُ الْيَتِيْمِ امْسَحْ تَصَدَّقْ وَاغْتَسِلْ

وَسِّعْ عَلَى اْلعِيَالِ قَلِّمْ ظُفْرَا * وَسُوْرَةَ الْاِخْلاَصِ قُلْ اَلْفَ تَصِلْ   

Artinya, "Ada sepuluh amalan di dalam bulan ‘asyura, yang ditambah lagi dua amalan lebih sempurna. Puasalah, sholatlah,sambung silaturahmi, ziarah orang alim, menjenguk orang sakit dan celak mata. Usaplah kepala anak yatim, bersedekah, dan mandi, menambah nafkah keluarga, memotong kuku, membaca surah al-Ikhlas 1000 kali."

Wallahu a’lam.

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |