Mandi Junub Adalah, Lengkap dengan Niat Arab Latin dan Tata Caranya

6 hours ago 3

Liputan6.com, Jakarta Salah satu bentuk penyucian diri yang wajib dilakukan dalam kondisi tertentu adalah mandi junub. Mandi junub adalah proses mandi besar yang dilakukan untuk menghilangkan hadas besar dan mengembalikan keadaan suci seseorang agar bisa melaksanakan ibadah seperti salat, membaca Al-Qur'an, dan lainnya.

Kewajiban mandi ini berlaku bagi laki-laki maupun perempuan setelah berhubungan suami istri, keluar air mani, mimpi basah, serta setelah masa haid dan nifas. Mandi junub adalah bentuk kepatuhan terhadap perintah Allah SWT, sebagaimana dijelaskan dalam Al-Qur’an surah Al-Ma’idah ayat 6 yang menekankan pentingnya bersuci sebelum beribadah.

Menjalankan mandi junub dengan benar menunjukkan keseriusan seorang Muslim dalam menjaga kesucian dirinya. Mandi junub adalah salah satu cara untuk membersihkan diri lahir dan batin, agar setiap ibadah yang dilakukan diterima oleh Allah SWT dan menjadi pemberat amal kebaikan.

Berikut Liputan6.com merangkum dari berbagai sumber tentang mandi junub adalah beserta tata caranya, Selasa (8/7/2025).

Umat Muslim sebentar lagi akan marayakan Hari Raya Idul Fitri. Salah satu hal yang kerap dilakukan sebelumnya adalah mandi wajib. Beberapa orang menganggap mandi wajib sebagai keharusan. Bagaimana sebenarnya hukumnya?

Pengertian Mandi Junub

Dalam konteks ini, mandi junub juga dikenal dengan istilah mandi wajib atau mandi besar, karena merupakan bentuk penyucian yang harus dilakukan sebelum seseorang kembali melakukan ibadah seperti salat, membaca Al-Qur'an, dan ibadah lainnya yang mensyaratkan kesucian.

Kewajiban mandi junub memiliki dasar yang kuat dalam syariat Islam. Dalam Al-Qur’an, Allah SWT berfirman:

"وَإِن كُنتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوا"

"Wa in kuntum junuban faṭṭahharū"

Artinya: "Dan jika kamu junub, maka mandilah." (QS. Al-Ma’idah: 6)Ayat ini merupakan bagian dari tuntunan bersuci yang Allah berikan kepada orang-orang beriman, termasuk dalam hal kondisi junub. Ayat tersebut menegaskan bahwa mandi adalah bentuk pensucian yang wajib dilakukan dalam keadaan tertentu sebelum kembali melaksanakan ibadah.

Selain itu, Rasulullah SAW juga menjelaskan dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim:

"Apabila seseorang duduk di antara empat anggota badan istrinya, lalu bersentuhan kulit, maka wajib baginya mandi." (HR. Muslim)

Mengutip buku berjudul Buku Tuntunan Lengkap Salat Wajib, Sunah, Doa, dan Zikir (2020) oleh Zakaria R. Rachman dijelaskan hakikat mandi adalah mengguyur seluruh badan dengan air, yaitu mengenai rambut dan kulit.

Dalam taharah yang dimaksud mandi adalah mandi wajib atau mandi janabat, yaitu aktivitas mengalirkan atau meratakan air ke seluruh permukaan kulit tubuh dengan niat dan tujuan menghilangkan hadas besar. Mandi wajib ini dilakukan dengan cara membasuh seluruh tubuh dimulai dari ujung rambut hingga ujung kaki.

Mengutip kajian yang dipublikasikan di Jurnal Tafsere Volume 7 Nomor 2 Tahun 2019 terkait masalah pelaksanaan mandi adapun yang dilakukan pada saat junub bukan hanya sekedar mandi biasa seperti pada umumnya, akan tetapi memiliki tata cara serta amalan yang harus dilakukan.

Penyebab Mandi Junub

Dalam ajaran Islam, mandi junub merupakan salah satu bentuk pensucian dari hadas besar yang wajib dilakukan sebelum seorang Muslim dapat kembali melaksanakan ibadah seperti salat, puasa, menyentuh mushaf Al-Qur’an, atau thawaf di Ka'bah.

Kewajiban ini muncul karena beberapa kondisi tertentu yang menyebabkan seseorang berada dalam keadaan tidak suci. Berikut ini adalah beberapa penyebab utama yang mewajibkan mandi junub:

1. Jimak (hubungan suami istri)

Berhubungan badan antara suami dan istri, meskipun tidak diikuti oleh keluarnya mani, tetap mewajibkan mandi junub. Ini berdasarkan hadis sahih yang menyebutkan bahwa persentuhan alat kelamin suami istri sudah cukup untuk menetapkan kewajiban mandi.

2. Keluar mani

Baik secara sadar (seperti saat hubungan suami istri) maupun tidak sadar (seperti mimpi basah), keluarnya mani merupakan sebab wajibnya mandi junub, baik bagi laki-laki maupun perempuan.

3. Haid (menstruasi)

Seorang wanita wajib mandi setelah darah haid berhenti sebelum ia dapat kembali menjalankan ibadah.

4. Nifas

Yaitu darah yang keluar setelah proses persalinan. Sama seperti haid, wanita yang mengalami nifas wajib mandi junub setelah darah berhenti.

5. Wiladah (melahirkan)

Proses melahirkan, baik disertai darah nifas atau tidak, mewajibkan wanita untuk mandi junub setelahnya.

6. Kematian

Jenazah seorang Muslim yang bukan mati syahid wajib dimandikan sebagai bentuk penghormatan terakhir sebelum dikafani dan disalatkan.

7. Masuk Islam (bagi mualaf)

Seorang non-Muslim yang memeluk agama Islam (mualaf) dianjurkan, dan dalam sebagian pendapat diwajibkan, untuk mandi junub sebagai simbol penyucian lahir batin.

Kondisi-kondisi tersebut menyebabkan seseorang berada dalam keadaan hadas besar, sehingga ia tidak diperkenankan untuk melakukan ibadah tertentu sebelum bersuci melalui mandi junub.

Niat Mandi Junub

Dalam Islam, niat merupakan unsur utama dan salah satu rukun sahnya mandi junub. Tanpa niat, mandi yang dilakukan tidak dapat dianggap sebagai mandi wajib meskipun seluruh tubuh sudah dibasahi air. Oleh karena itu, penting bagi setiap Muslim untuk menghadirkan niat di dalam hati sebelum atau saat air pertama kali menyentuh tubuh.

Niat Mandi Junub

Arab: نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ الْحَدَثِ الْأَكْبَرِ مِنَ الْجَنَابَةِ فَرْضًا لِلَّهِ تَعَالَى

Latin: Nawaitul ghusla liraf'il hadatsil akbari minal janabati fardhan lillahi ta'ala.

Artinya: "Aku niat mandi untuk menghilangkan hadas besar dari janabah, fardhu karena Allah Ta'ala."

Niat ini cukup dilafalkan dalam hati, tanpa harus diucapkan secara lisan, meskipun sebagian ulama membolehkan melafalkannya untuk membantu menghadirkan niat secara lebih kuat. Yang terpenting adalah kesadaran bahwa mandi yang dilakukan bertujuan mengangkat hadas besar, bukan sekadar menyegarkan tubuh.

Tata Cara Mandi Junub yang Benar

Mandi junub adalah ibadah penyucian diri dari hadas besar yang memiliki tata cara tertentu. Agar sah dan diterima di sisi Allah SWT, mandi junub harus dilakukan dengan benar, sesuai dengan sunnah Rasulullah SAW. Berikut langkah-langkahnya:

1. Niat dalam hati

Hadirkan niat untuk mengangkat hadas besar karena junub. Niat ini tidak harus diucapkan secara lisan, cukup dalam hati. Contohnya: “Saya niat mandi untuk menghilangkan hadas besar karena Allah Ta’ala.”

2. Membasuh tangan sebanyak tiga kali

Cucilah kedua tangan terlebih dahulu hingga pergelangan tangan. Ini merupakan sunnah yang dilakukan sebelum berwudhu dan sebelum menyentuh air ke seluruh tubuh.

3. Membersihkan najis di tubuh

Jika terdapat najis (seperti air mani, darah, atau kotoran), bersihkan terlebih dahulu sebelum melanjutkan mandi.

4. Berwudhu seperti wudhu untuk sholat

Lakukan wudhu seperti biasanya. Boleh menunda mencuci kedua kaki sampai selesai mandi (sebagaimana yang dilakukan Rasulullah SAW dalam beberapa riwayat).

5. Menyiram kepala tiga kali

Guyur air ke kepala sebanyak tiga kali, hingga air benar-benar meresap ke kulit kepala dan akar rambut. Bagi perempuan yang memiliki rambut panjang, tidak wajib membasahi seluruh rambut sampai ujung, cukup sampai pangkalnya.

6. Mengguyur seluruh tubuh

Mulailah dari bagian kanan, lalu kiri, dan pastikan seluruh permukaan tubuh terkena air. Perhatikan bagian yang tersembunyi seperti ketiak, lipatan paha, pusar, sela jari, dan pangkal rambut.

7. Menggosok-gosok tubuh (sunnah)

Dianjurkan untuk menggosok tubuh agar air benar-benar sampai ke setiap bagian kulit.

Sunnah dalam Mandi Junub

Selain melaksanakan rukun mandi junub yang wajib, terdapat sejumlah sunnah (anjuran) yang sangat dianjurkan untuk dilakukan. Mengutip buku berjudul Pengantar Studi Ilmu Dakwah (2021) oleh Dr. Abu Al-Fath Al -Bayanuni, Prof. Dr. M. A. BAYANUNI dijelaskan sunnah secara bahasa (etimologi) mengandung beberapa pengertian, di antaranya: ath-thariqah (jalan). Dalam At-Tahdzib disebutkan, "As-Sunnah (sunnah) adalah jalan yang terpuji dan lurus

Sunnah-sunnah ini bertujuan untuk menyempurnakan ibadah, menambah pahala, dan meneladani tata cara mandi Rasulullah SAW. Berikut beberapa sunnah dalam mandi junub:

1. Menghadap kiblat

Disunnahkan untuk menghadap kiblat saat memulai mandi sebagai bentuk penghormatan terhadap arah suci umat Islam.

2. Membaca basmalah

Membaca "Bismillah" sebelum memulai proses mandi, sebagaimana dianjurkan dalam setiap aktivitas yang baik.

3. Menggosok seluruh tubuh

Meskipun tidak wajib, menggosok-gosok tubuh dengan tangan bertujuan memastikan air membasahi semua bagian tubuh, terutama lipatan-lipatan kulit.

4. Tertib (berurutan) dan muwalat (berkesinambungan)

Menyiram tubuh secara berurutan (kepala, badan kanan, lalu kiri) dan tidak diselingi jeda lama, agar mandi tetap terhubung satu rangkaian.

5. Menggunakan wewangian (khusus untuk wanita setelah haid/nifas)

Setelah mandi junub pasca haid atau nifas, wanita dianjurkan memakai wewangian ringan di tempat bekas darah sebagai bentuk penyucian tambahan (dengan catatan tidak untuk ditampakkan di luar rumah).

Melaksanakan sunnah-sunnah tersebut bukan hanya menyempurnakan mandi junub, tetapi juga menunjukkan keteladanan terhadap ajaran Rasulullah SAW dan mempertebal rasa ketaatan kepada Allah SWT.

Q & A Seputar Topik

Apa yang dimaksud dengan mandi junub?

Mandi junub adalah mandi wajib yang dilakukan oleh seorang Muslim untuk menyucikan diri dari hadas besar, seperti setelah berhubungan suami istri, keluar mani, haid, nifas, atau melahirkan. Mandi ini bertujuan agar seseorang kembali dalam keadaan suci dan bisa menjalankan ibadah seperti salat.

Apa niat mandi junub dalam bahasa Arab, latin, dan artinya?

Arab: نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ الْحَدَثِ الأَكْبَرِ مِنَ الْجَنَابَةِ فَرْضًا ِللهِ تَعَالَى

Latin: Nawaitul ghusla liraf‘il hadatsil akbari minal janabati fardhan lillahi ta‘ala

Artinya: “Saya niat mandi untuk menghilangkan hadas besar dari janabah, fardhu karena Allah Ta’ala.”

Kapan seseorang diwajibkan mandi junub?

Mandi junub wajib dilakukan setelah terjadinya salah satu dari penyebab hadas besar, seperti berhubungan badan, keluar mani, selesai haid atau nifas, melahirkan, atau saat seseorang masuk Islam (mualaf).

Bagaimana tata cara mandi junub yang benar?

Tata cara mandi junub antara lain: (1) Niat dalam hati, (2) Membasuh kedua tangan, (3) Membersihkan kemaluan, (4) Berwudhu seperti sebelum salat, (5) Mengguyur kepala tiga kali, (6) Menyiram seluruh tubuh secara merata, dimulai dari sisi kanan lalu kiri.

Apakah ada sunnah dalam mandi junub?

Ya, di antaranya: membaca basmalah, menghadap kiblat, tertib dan muwalat (berurutan dan tidak terputus), serta menggosok-gosok seluruh tubuh. Bagi wanita, memakai wewangian setelah haid juga dianjurkan sebagai bentuk penyucian tambahan.

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |