Kalimat la haula wala quwwata illa billah termasuk salah satu dzikir yang paling agung dalam Islam. Meski pendek dan ringan di lisan, dzikir ini memiliki kedalaman makna dan keutamaan yang sangat besar, baik di dunia maupun di akhirat. Ucapan ini adalah bentuk pengakuan total seorang hamba atas kelemahan dirinya, serta penyerahan mutlak kepada kekuasaan dan kehendak Allah SWT. Berikut keistimewaan dari la haula wala quwwata illa billah, yakni:
1. Termasuk Harta Simpanan dari Surga
Keistimewaan yang paling sering disebut dari la haula wala quwwata illa billah adalah bahwa kalimat ini merupakan salah satu harta simpanan dari surga. Ini ditegaskan dalam hadits Nabi Muhammad ﷺ:
قُلْ لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللَّهِ، فَإِنَّهَا كَنْزٌ مِنْ كُنُوزِ الْجَنَّةِ
Artinya: “Ucapkanlah: La haula wala quwwata illa billah, karena ia adalah salah satu simpanan dari simpanan surga.” (HR. Bukhari, no. 4205; Muslim, no. 2704)
Dalam kitab Fath al-Bari karya Ibnu Hajar al-Asqalani, dijelaskan bahwa maksud “harta simpanan” (kanz) adalah pahala yang luar biasa besar dan tersimpan untuk seseorang di akhirat karena kalimat ini mencerminkan pengakuan akan kemahakuasaan Allah dan kelemahan manusia.
2. Perlindungan dari Setan dan Rasa Malas
Salah satu waktu terbaik membaca dzikir ini adalah saat menghadapi kemalasan, kelelahan, dan gangguan batin, karena dzikir ini sangat efektif untuk melawan godaan setan. Dalam Shahih Bukhari dan Muslim, diriwayatkan bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda kepada Abu Musa Al-Asy’ari:
"Maukah aku tunjukkan kepadamu salah satu dari harta simpanan surga? Ucapkanlah: La haula wala quwwata illa billah.”
Imam Nawawi dalam Syarh Shahih Muslim menjelaskan bahwa kalimat ini adalah bentuk penyandaran penuh kepada Allah dan memiliki pengaruh besar untuk mengusir kesedihan, rasa malas, serta dorongan negatif dari setan. Membacanya secara rutin, khususnya ketika merasa lemah atau tidak bersemangat, bisa memulihkan energi spiritual.
3. Menenangkan Hati dan Meredakan Stres
Dalam buku La Haula Wala Quwwata Illa Billah: Kekuatan yang Mengubah Takdir karya Muhammad Syafi’i Saragih, dijelaskan bahwa:
“Kalimat ini adalah sumber energi spiritual yang menenangkan jiwa dan menyadarkan bahwa manusia bukan pemilik kendali atas takdir, namun hanya bisa berusaha dan menyerahkan hasilnya kepada Allah.”
Ucapan ini sangat relevan di tengah tekanan hidup yang kerap membuat manusia cemas, gelisah, dan takut gagal. Dengan mengulang-ulang kalimat ini, seseorang seperti membasuh jiwanya dengan ketenangan dan harapan, serta mengingatkan bahwa Allah-lah yang mengatur segalanya.
4. Amalan Ringan Namun Pahala Besar
Zikir la haula wala quwwata illa billah sangat mudah diamalkan, karena ringan di lisan, tidak memerlukan tempat khusus, dan dapat diucapkan kapan pun. Tapi pahalanya sangat besar. Dalam riwayat Tirmidzi dan Ibnu Majah disebutkan bahwa zikir ini menjadi sebab pintu-pintu langit terbuka dan doa-doa lebih cepat dikabulkan.
“Tidak ada di antara kalian yang mengucapkan ‘la haula wala quwwata illa billah’ kecuali akan dibukakan untuknya pintu di langit yang berisi permintaan kepada Allah.” (HR. Tirmidzi no. 3601, Hasan Shahih)
5. Peneguh dalam Ibadah dan Jalan Taubat
Kalimat ini juga sangat penting untuk membangun komitmen ibadah dan menumbuhkan semangat bertaubat. Karena sadar bahwa kemampuan taat itu hanya berasal dari Allah, maka membaca kalimat ini berulang kali akan menumbuhkan keikhlasan dan keteguhan dalam menjalani ibadah, meninggalkan dosa, dan terus berharap akan pertolongan Allah dalam memperbaiki diri.
6. Jadi Obat dari 99 Penyakit
Keistimewaan la haula wala quwwata illa billah juga bisa menjadi obat dari 99 penyakit. Hal ini sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW berikut:
"Perbanyaklah membaca lahaula walaquwata illabillah hil aliyil adzim karena sesungguhnya bacaan ini adalah obat dari 99 penyakit, yang mana penyakit paling ringan adalah kebimbangan."
Dijelaskan oleh Muhammad Khatib bahwa penyakit yang paling ringan adalah penyakit yang mudah menyerang jiwa manusia dan membahayakan diri manusia. Hal ini karena setan selalu memanfaatkan kelemahan untuk bisa mengubah hati manusia menjadi lupa. Salah satunya lupa kepada Allah SWT.