8 Doa Pembuka Aura Wajah, Amalan untuk Kecantikan Lahir Batin

2 months ago 25

Liputan6.com, Jakarta Setiap orang tentu ingin memiliki wajah yang bercahaya dan menenangkan. Dalam Islam, ketenangan wajah bisa berasal dari hati yang bersih serta doa yang dipanjatkan kepada Allah SWT. Salah satu amalan yang bisa dicoba adalah doa pembuka aura wajah.

Aura wajah yang cerah bukan hanya soal penampilan, tetapi juga tentang pancaran akhlak dan ketulusan. Dengan membaca doa pembuka aura wajah, kita memohon agar diberikan cahaya wajah yang memikat karena iman dan kebaikan hati.

Mengamalkan doa pembuka aura wajah secara rutin dipercaya bisa membantu memancarkan ketenangan batin, memperindah wajah secara alami, dan memudahkan urusan sosial sehari-hari.

Berikut Liputan6.com merangkum dari berbagai sumber tentang doa pembuka aura wajah, Selasa (8/7/2025).

Kumpulan doa Ramadan hari ini berisi doa yang kita baca ketika sedang turun hujan.

Doa 1: Memohon Kecantikan Lahir dan Batin

Arab: اللَّهُمَّ كَمَا حَسَّنْتَ خَلْقِي فَحَسِّنْ خُلُقِي وَلِبَاسِي وَزِينَتِي

Latin: Allahumma kama hassanta khalqi, fahassin khuluqi wa libasi wa zeenati.

Artinya: “Ya Allah, sebagaimana Engkau telah memperindah bentuk rupaku, maka perindahlah juga akhlakku, pakaianku, dan perhiasanku.”

Doa ini merupakan permohonan kepada Allah SWT agar seseorang tidak hanya diberi keindahan fisik, tetapi juga diberikan keindahan batiniah. Kecantikan lahir yang terlihat dari wajah dan penampilan luar menjadi lebih bermakna ketika disertai dengan akhlak yang baik, tutur kata yang lembut, dan sikap yang santun.

Selain memperindah hati dan perilaku, dalam doa ini juga dimohonkan agar pakaian dan perhiasan yang dikenakan mencerminkan keanggunan dan kesopanan. Dengan demikian, keseluruhan penampilan—baik luar maupun dalam—menjadi selaras, dan memancarkan aura positif yang menenangkan siapa pun yang melihatnya.

Mengamalkan doa ini secara rutin dengan penuh keikhlasan juga menjadi bentuk upaya memperbaiki diri secara menyeluruh. Karena sejatinya, kecantikan sejati bersumber dari hati yang bersih dan pribadi yang berakhlak mulia.

Mengutip buku berjudul Cantik Luar Dalam (2008) dijelaskan kecantikan tidak memiliki wujud yang hakiki, kecuali manakala kecantikan itu menjadi simbol bagi lahir dan batin; dan di waktu bersamaan, terdapat jalinan yang mesra di antara kedua pilar itu (lahir-batin). Jika kecantikan itu sebagai simbol bagi lahir saja, sementara batin kosong, maka itu merupakan kecantikan semu. 

Doa 2: Memohon Pencerahan Hati

Arab: اللَّهُمَّ أَنْزِلْ عَلَى قَلْبِي نُورًا، وَعَلَى بَصَرِي نُورًا، وَعَلَى سَمْعِي نُورًا، وَعَنْ يَمِينِي نُورًا، وَعَنْ شِمَالِي نُورًا، وَمِنْ فَوْقِي نُورًا، وَمِنْ تَحْتِي نُورًا

Latin: Allahumma anzil ‘ala qalbi nuuran, wa ‘ala basari nuuran, wa ‘ala sam’i nuuran, wa ‘an yameeni nuuran, wa ‘an shimali nuuran, wa fawqi nuuran, wa tahti nuuran.

Artinya: "Ya Allah, turunkanlah cahaya ke dalam hatiku, pada penglihatanku, pendengaranku, di kananku, kiriku, atasku, dan bawahku."

Doa ini merupakan permohonan yang sangat dalam kepada Allah SWT untuk mendapatkan cahaya petunjuk dalam seluruh aspek kehidupan. Cahaya (nūr) dalam konteks ini bukan sekadar cahaya fisik, melainkan makna spiritual berupa hidayah, kebijaksanaan, dan ketenangan batin.

Dengan pencerahan hati dan kejernihan pikiran, seseorang akan mampu membedakan kebaikan dan keburukan, serta menjalani hidup dengan penuh kedamaian. Cahaya yang diminta bukan hanya menyinari bagian dalam diri, tetapi juga seluruh arah—menandakan perlindungan dan bimbingan dari segala sisi.

Ketika hati seseorang dipenuhi oleh cahaya dari Allah, maka aura positif dan ketenangan wajah pun akan memancar secara alami. Doa ini sangat tepat diamalkan untuk memohon keteguhan iman, kejernihan pandangan hidup, serta ketentraman jiwa dalam menghadapi berbagai ujian dunia.

Doa 3: Menekankan Pentingnya Akhlak Mulia

Arab: اللَّهُمَّ أَنْتَ حَسَّنْتَ خَلْقِي، فَحَسِّنْ خُلُقِي

Latin: Allahumma anta hassanta khalqi, fahassin khuluqi.

Artinya: "Ya Allah, Engkau telah memperindah rupa wajahku, maka perindahkan pula akhlakku."

Doa ini merupakan bentuk kesadaran seorang hamba bahwa kecantikan sejati tidak hanya dilihat dari penampilan, melainkan dari bagaimana ia bersikap dan memperlakukan orang lain. Dengan memohon kepada Allah SWT agar diberikan akhlak yang baik, seseorang tidak hanya memperindah dirinya di mata manusia, tetapi juga di sisi Allah.

Akhlak yang mulia adalah perhiasan abadi yang tak akan pudar, bahkan ketika fisik mulai menua. Perilaku yang lembut, jujur, sabar, dan penuh kasih sayang akan memancarkan aura positif yang jauh lebih memikat dibandingkan sekadar rupa.

Doa ini juga mencerminkan teladan Rasulullah SAW yang dikenal sebagai sosok dengan akhlak terbaik. Oleh karena itu, memohon akhlak mulia melalui doa ini adalah salah satu bentuk usaha untuk meneladani Nabi dan memperbaiki diri secara menyeluruh, baik lahir maupun batin.

Mengutip buku berjudul 28 Akhlak Mulia (2020) oleh Ipop S. Purintyas, dkk dijelaskan akhlak merupakan sesuatu yang sifatnya (baik atau buruk) tertanam kuat dalam diri manusia yang darinyalah terlahir perbuatan-perbuatan dengan mudah dan ringan tanpa berpikir dan direnungkan. Akhlak yang mulia merupakan cermin seberapa dalam iman seseorang kepada perintah Allah ta'ala.

Doa 4: Memohon Penyucian Diri dari Dosa

Arab: اللَّهُمَّ بَاعِدْ بَيْنِي وَبَيْنَ خَطَايَايَ، كَمَا بَاعَدْتَ بَيْنَ الْمَشْرِقِ وَالْمَغْرِبِ، اللَّهُمَّ نَقِّنِي مِنْ خَطَايَايَ، كَمَا يُنَقَّى الثَّوْبُ الْأَبْيَضُ مِنَ الدَّنَسِ، اللَّهُمَّ اغْسِلْنِي مِنْ خَطَايَايَ بِالثَّلْجِ وَالْمَاءِ وَالْبَرَدِ

Latin: Allahumma baa’id baynii wa bayna khathaayaaya, kamaa baa’adta baynal masyriqi wal maghrib. Allahumma naqqinii min khathaayaaya, kamaa yunaqqats tsaubul abyadhu minad danasi. Allahummaghsilnii min khathaayaaya bits-tsalji wal maa’i wal baradi.

Artinya: "Ya Allah, jauhkanlah antara diriku dan dosa-dosaku sebagaimana Engkau jauhkan antara timur dan barat. Ya Allah, sucikanlah aku dari kesalahan-kesalahanku sebagaimana pakaian putih yang dibersihkan dari kotoran. Ya Allah, bersihkanlah aku dari dosa-dosaku dengan air, salju, dan embun."

Doa ini merupakan salah satu doa yang diajarkan oleh Rasulullah ﷺ, biasanya dibaca dalam pembukaan sholat sebagai bentuk permohonan penyucian diri secara spiritual. Ia menggambarkan keinginan kuat untuk dijauhkan dari dosa, baik secara fisik maupun batin.

Melalui perumpamaan yang mendalam—seperti pakaian putih yang dibersihkan dari kotoran—doa ini menunjukkan bahwa kebersihan jiwa adalah sumber utama cahaya dan ketenangan yang memancar dari diri seseorang. Ketika hati bersih, maka wajah pun akan tampak lebih cerah, berseri, dan memancarkan aura positif yang tidak bisa dipalsukan oleh kosmetik atau penampilan luar.

Dengan rutin membaca doa ini, seorang Muslim diingatkan untuk selalu menjaga kesucian hati, keikhlasan niat, dan ketulusan amal agar terus berada dalam lindungan dan rahmat Allah SWT.

Doa 5: Memohon Berkah dan Syafaat Nabi Muhammad SAW

Arab: اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ حَبِيبِ الْمَحْجُوبِ، الشَّافِي الْعِلَلِ، وَمُفَرِّجِ الْكُرَبِ

Latin: Allahumma shalli ‘alaa sayyidinaa Muhammadin habibil mahjuubi, syaafil ‘ilali, wa mufarrijil kurabi.

Artinya: "Ya Allah, limpahkanlah rahmat atas junjungan kami Nabi Muhammad, kekasih-Mu yang menyembuhkan segala penyakit dan melepaskan dari segala kesusahan."

Doa ini merupakan bentuk sholawat dan permohonan yang ditujukan untuk mendapatkan syafaat dan keberkahan dari Rasulullah SAW, sosok yang menjadi teladan utama dalam kehidupan umat Islam. Melalui doa ini, kita memohon agar kehadiran spiritual Nabi memberikan ketenangan, penyembuhan, dan pertolongan dalam berbagai urusan dunia maupun akhirat.

Dengan memperbanyak bersholawat kepada Nabi, seseorang tidak hanya memperoleh ketenangan batin, tetapi juga pancaran cahaya keimanan yang memengaruhi wajah, sikap, dan aura keseluruhan. Sholawat menjadi sarana mendekatkan diri kepada Allah dan Rasul-Nya, serta membuka pintu-pintu kebaikan dan kemudahan dalam hidup.

Kecintaan kepada Nabi Muhammad SAW yang diwujudkan melalui sholawat dan pengamalan sunnah akan memberikan pesona batin yang abadi. Wajah yang senantiasa bersholawat akan memancarkan ketenangan, kelembutan, dan cahaya hati yang tulus dari dalam.

Mengutip kajian yang dipublikasikan di E-Journal Unisda, dalam karya Ibnu Hamzah, yaitu Al-Bayân wa ta’rif fî Asbâb al-Wurûd, pembahasan syafaat dalam sebuah hadits salah satunya yaitu :

نَزَلَ عَلَيَّ مَلَكٌ مِنْ رَبِّي عَزَّ وَجَلَّ، فَخَيَّرَنِي بَيْنَ أَنْ يَدْخُلَ نِصْفُ أُمَّتِي الْجَنَّةَ، وَبَيْنَ الشَّفَاعَةِ، فَاخْتَرْتُ الشَّفَاعَةَ.

Artinya: “Telah datang kepadaku malaikat dari Tuhanku 'azza wa jalla, lalu ia memberiku pilihan antara (Allah memasukkan) separuh dari umatku ke dalam surga atau syafaat. Maka aku memilih syafaat.” (HR. Ahmad).

Doa 6: Memohon Keberkahan dari Nabi Muhammad SAW dan Keluarganya

Arab: اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ نُورِ الذَّاتِ وَسِرِّ السَّارِي فِي سَائِرِ الْأَسْمَاءِ وَالصِّفَاتِ، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِينَ

Latin: Allahumma shalli wa sallim wa baarik ‘alaa sayyidinaa Muhammad nuuridz dzaati wa sirris saarii fii saa-iril asmaai washshifaati wa ‘alaa aalihi washahbihi ajma’iin.

Artinya: "Ya Allah, limpahkanlah rahmat, keselamatan, dan keberkahan kepada junjungan kami Nabi Muhammad, cahaya zat dan rahasia yang mengalir dalam seluruh nama dan sifat, serta kepada keluarganya dan seluruh sahabatnya."

Doa ini merupakan bentuk sholawat yang mendalam, tidak hanya mengandung permohonan rahmat dan keselamatan, tetapi juga memohon keberkahan yang bersumber dari kemuliaan Nabi Muhammad SAW. Disebutkan bahwa Rasulullah adalah “nūru-dz dzāt”, cahaya dari Zat Ilahi, yang membawa rahasia keindahan seluruh ciptaan.

Dengan membaca doa ini, seorang Muslim memohon agar cahaya spiritual Nabi Muhammad SAW mengalir dalam dirinya. Pancaran keberkahan yang dimohon dalam doa ini bukan hanya mencakup aspek fisik, tetapi juga kebeningan hati, kelembutan jiwa, dan aura positif yang memancar dari wajah dan perilaku sehari-hari.

Doa 7: Shalawat Singkat

Arab: اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَىٰ مُحَمَّدٍ وَآلِ مُحَمَّدٍ

Latin: Allahumma sholli ‘ala Muhammad wa aali Muhammad.

Artinya: "Ya Allah, limpahkanlah shalawat kepada Muhammad dan keluarga Muhammad."

Shalawat ini merupakan bentuk doa yang ringkas namun penuh makna. Meski singkat, bacaan ini mengandung kekuatan spiritual besar dan menjadi salah satu amalan yang sangat dianjurkan oleh Rasulullah SAW untuk dibaca setiap hari, terutama ketika hati sedang gelisah atau dalam keadaan sempit.

Dengan membacanya secara rutin, seseorang dapat membuka pintu keberkahan, memperkuat hubungan spiritual dengan Nabi Muhammad SAW, serta meraih syafaat beliau di akhirat kelak. Selain itu, shalawat juga menjadi sarana menenangkan hati dan memperindah aura wajah, karena menghubungkan diri dengan cahaya kasih sayang Rasulullah SAW.

Shalawat ini sangat cocok diamalkan dalam berbagai kesempatan—di sela aktivitas, saat berkendara, sebelum tidur, atau dalam waktu luang. Kesederhanaannya justru membuatnya mudah diamalkan secara konsisten, sehingga memberikan dampak besar dalam kehidupan spiritual dan emosional.

Doa 8: Bersyukur atas Ciptaan Allah SWT

Arab: ٱلْـحَمْدُ لِلّٰهِ ٱلَّذِي سَوَّىٰ خَلْقِي فَأَعْدَلَهُ، وَكَرَّمَ صُورَةَ وَجْهِي فَحَسَّنَهَا، وَجَعَلَنِي مِنَ ٱلْمُسْلِمِينَ

Latin: Alhamdulillahilladzi sawwaa khalqii fa’addalahu wa karrama shurata wajhii fahassanaha, wa ja’alanii minal muslimin.

Artinya: "Segala puji bagi Allah yang telah menyempurnakan dan memperbaiki penciptaanku, memuliakan bentuk wajahku, maka Dia membaguskan dan menjadikan aku termasuk orang-orang Islam."

Doa ini merupakan ungkapan syukur atas nikmat penciptaan yang Allah SWT berikan. Mengakui kesempurnaan ciptaan Allah adalah bentuk penerimaan diri yang sejati, sekaligus menyadari bahwa setiap orang diciptakan dengan keindahan dan keunikan masing-masing.

Ketika seorang hamba bersyukur atas apa yang dimilikinya—termasuk rupa wajah—maka hatinya akan lebih tenang dan terpancar ke luar dalam bentuk aura positif dan wajah yang berseri. Rasa syukur juga menjauhkan seseorang dari rasa iri, dengki, dan tidak puas terhadap penampilannya.

Q & A Seputar Topik

Apa itu doa pembuka aura wajah dalam Islam?

Doa pembuka aura wajah adalah rangkaian doa yang dibaca untuk memohon kepada Allah SWT agar memancarkan kecantikan dari dalam diri. Kecantikan ini tidak hanya fisik, tetapi juga terpancar dari akhlak yang mulia dan hati yang bersih.

Mengapa aura wajah dalam Islam dikaitkan dengan kecantikan lahir dan batin?

Karena dalam Islam, kecantikan sejati bukan hanya tampilan luar, melainkan akhlak dan ketakwaan. Wajah yang bercahaya biasanya berasal dari hati yang ikhlas, amal yang baik, dan akhlak yang terjaga. Doa menjadi wasilah agar keindahan tersebut terpancar dari dalam diri.

Apa saja contoh doa untuk membuka aura wajah menurut ajaran Islam?

Beberapa contoh doa di antaranya:

- “Allahumma kama hassanta khalqi fahassin khuluqi.”

- “Allahumma anzil ‘ala qalbi nuuran…”

Doa-doa lain yang memohon keindahan akhlak, penyucian diri, serta keberkahan dari Nabi Muhammad SAW.

Apakah doa-doa ini harus dibaca dalam momen tertentu?

Tidak ada waktu khusus, tetapi dianjurkan untuk dibaca setelah sholat, saat bercermin, sebelum tidur, atau saat memulai hari. Konsistensi dan keikhlasan dalam membaca doa sangat dianjurkan agar manfaatnya dirasakan secara batiniah dan lahiriah.

Apakah bershalawat juga termasuk doa pembuka aura wajah?

Ya, shalawat merupakan salah satu bentuk doa yang sangat dianjurkan. Dengan memperbanyak shalawat, seseorang akan mendapatkan syafaat Nabi Muhammad SAW dan wajahnya bisa memancarkan ketenangan serta aura positif yang berasal dari kecintaan kepada Rasulullah.

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |