Ya Jabbar Artinya Maha Perkasa, Ketahui Cara Mengamalkannya

2 months ago 22

Liputan6.com, Jakarta Dalam kehidupan sehari-hari, manusia sering dihadapkan pada berbagai keadaan yang membuatnya merasa lemah, tertekan, bahkan hancur secara batin. Di saat seperti itu, mengenal dan memahami nama-nama Allah yang mulia bisa menjadi sumber kekuatan spiritual yang luar biasa. Salah satu nama yang penuh makna dan kekuatan adalah Ya Jabbar. Ya Jabbar artinya menjadi penegas bahwa ada Dzat yang Mahaperkasa, yang mampu memperbaiki keadaan dan menegakkan kembali yang telah runtuh. 

Asmaul Husna bukan sekadar rangkaian nama indah, tetapi juga jalan untuk mendekatkan diri kepada Allah dengan cara memahami sifat-sifat-Nya yang agung. Dalam buku Al-Asma Al-Husna: Mengenal Nama-Nama Allah (2013) karya M. Quraish Shihab, menjelaskan bahwa nama-nama Allah tidak hanya untuk diketahui, tetapi juga untuk direnungi dan dijadikan sarana mendekatkan diri kepada-Nya. Maka ketika seseorang menyebut Ya Jabbar, sesungguhnya ia sedang memanggil dan menggantungkan harapannya kepada Dzat yang tak pernah gagal menolong. 

Menurut Ibnu Arabi dalam bukunya Makna dan Rahasia Asmaul Husna (2016), juga menjelaskan bahwa setiap nama Allah mengandung kekuatan energi spiritual tersendiri bagi yang mengamalkannya. Al-Jabbar adalah sumber kekuatan untuk hati yang retak dan jiwa yang hilang arah. Karena itu, mengamalkan nama Ya Jabbar dalam doa dan dzikir bukan hanya soal keyakinan, tapi juga bentuk harapan untuk dipulihkan, ditegakkan, dan diperkuat oleh kekuasaan Ilahi yang tak terbatas. 

Berikut ini Liputan6.com ulas selengkapnya, Selasa (8/7/2025). 

Lagu Anak Islami - Asmaul Husna

Ya Jabbar Artinya 

Ya Jabbar merupakan salah satu dari 99 Asmaul Husna yang berarti "Yang Maha Perkasa" atau "Yang Maha Kuasa". Nama ini menggambarkan kekuatan dan kekuasaan Allah SWT yang tak terbatas atas segala ciptaan-Nya. Ketika kita menyebut Ya Jabbar, kita mengakui bahwa Allah memiliki kemampuan untuk memperbaiki, memulihkan, dan mengembalikan segala sesuatu pada keadaan yang seharusnya. 

Dalam konteks yang lebih luas, Ya Jabbar artinya bisa "Yang Maha Memaksa" dalam arti positif. Allah SWT memiliki kekuasaan untuk memaksa kehendak-Nya terjadi, namun Dia juga memberikan kebebasan kepada manusia untuk memilih. Pemahaman ini menunjukkan keseimbangan antara kekuasaan Allah dan kebebasan manusia yang merupakan aspek penting dalam teologi Islam. 

Konsep Ya Jabbar artinya ini juga erat kaitannya dengan keadilan Allah. Sebagai Yang Maha Perkasa, Allah memiliki kekuatan untuk menegakkan keadilan dan mengembalikan hak-hak yang terampas. Ini memberikan harapan dan keyakinan kepada orang-orang yang tertindas bahwa keadilan akan selalu ditegakkan, jika tidak di dunia maka di akhirat. 

Secara etimologi, kata "Jabbar" berasal dari akar kata bahasa Arab "ja-ba-ra" yang memiliki beberapa makna dasar, termasuk memperbaiki, memulihkan, dan menguatkan. Dalam kamus-kamus bahasa Arab klasik, kata "jabara" sering digunakan dalam konteks memperbaiki tulang yang patah. Seorang tabib yang memperbaiki tulang patah disebut "jabirun". Ini memberikan gambaran bahwa Ya Jabbar tidak hanya berarti Yang Maha Perkasa dalam arti kekuatan, tetapi juga Yang Maha Memperbaiki dan Memulihkan. 

Selain itu, kata "jabbar" juga memiliki konotasi ketinggian dan keagungan. Dalam beberapa konteks, kata ini digunakan untuk menggambarkan pohon kurma yang tinggi dan kokoh. Ini menambahkan dimensi keagungan dan ketidakterjangkauan pada makna Ya Jabbar. Dalam Al-Qur'an, kata "jabbar" muncul dalam berbagai bentuk dan konteks. Misalnya, dalam Surah Al-Hasyr ayat 23, Allah menyebut diri-Nya sebagai "Al-Jabbar" dalam rangkaian Asmaul Husna. 

Makna Ya Jabbar dalam Al-Qur'an 

Al-Qur'an, sebagai pedoman utama umat Islam, menyebutkan konsep Ya Jabbar dalam beberapa ayat yang berbeda. Pemahaman terhadap konteks dan tafsir ayat-ayat ini sangat penting untuk menangkap esensi Ya Jabbar secara komprehensif. 

Salah satu ayat yang secara eksplisit menyebut Ya Jabbar adalah Surah Al-Hasyr ayat 23: 

هُوَ اللَّهُ الَّذِي لَا إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ الْمَلِكُ الْقُدُّوسُ السَّلَامُ الْمُؤْمِنُ الْمُهَيْمِنُ الْعَزِيزُ الْجَبَّارُ الْمُتَكَبِّرُ ۚ سُبْحَانَ اللَّهِ عَمَّا يُشْرِكُونَ 

Artinya: "Dialah Allah Yang tiada Tuhan selain Dia, Raja, Yang Maha Suci, Yang Maha Sejahtera, Yang Mengaruniakan Keamanan, Yang Maha Memelihara, Yang Maha Perkasa, Yang Maha Kuasa, Yang Memiliki segala Keagungan, Maha Suci Allah dari apa yang mereka persekutukan." 

Dalam ayat ini, Ya Jabbar disebutkan bersama dengan nama-nama Allah lainnya, menunjukkan bahwa sifat ini adalah bagian integral dari kesempurnaan Allah SWT. Para mufassir (ahli tafsir) menjelaskan bahwa dalam konteks ini, Ya Jabbar menekankan kekuasaan Allah yang mutlak atas segala ciptaan-Nya. 

Selain itu, konsep Ya Jabbar juga tercermin dalam ayat-ayat yang menggambarkan kekuasaan Allah dalam mengatur alam semesta. Misalnya, dalam Surah Al-An'am ayat 59: 

وَعِندَهُ مَفَاتِحُ الْغَيْبِ لَا يَعْلَمُهَا إِلَّا هُوَ ۚ وَيَعْلَمُ مَا فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ ۚ وَمَا تَسْقُطُ مِن وَرَقَةٍ إِلَّا يَعْلَمُهَا وَلَا حَبَّةٍ فِي ظُلُمَاتِ الْأَرْضِ وَلَا رَطْبٍ وَلَا يَابِسٍ إِلَّا فِي كِتَابٍ مُّبِينٍ 

Artinya: "Dan pada sisi Allah-lah kunci-kunci semua yang ghaib; tidak ada yang mengetahuinya kecuali Dia sendiri, dan Dia mengetahui apa yang di daratan dan di lautan, dan tiada sehelai daun pun yang gugur melainkan Dia mengetahuinya (pula), dan tidak jatuh sebutir biji-pun dalam kegelapan bumi, dan tidak sesuatu yang basah atau yang kering, melainkan tertulis dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfuzh)" 

Ayat ini, meskipun tidak secara langsung menyebut Ya Jabbar, menggambarkan kekuasaan Allah yang mencakup segala aspek penciptaan, dari yang terbesar hingga yang terkecil. Ini adalah manifestasi dari sifat Ya Jabbar Allah SWT. 

Bacaan Dzikir Ya Jabbar 

Selain memahami makna dari Ya Jabbar dalam Asmaul Husna, ternyata Ya Jabbar merupakan salah satu bacaan dzikir yang bisa anda amalkan setiap hari. Berikut ini bacaan dzikir Ya Jabbar, yakni:

 هُوَ ٱللَّهُ ٱلَّذِى لَآ إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ ٱلْمَلِكُ ٱلْقُدُّوسُ ٱلسَّلَٰمُ ٱلْمُؤْمِنُ ٱلْمُهَيْمِنُ ٱلْعَزِيزُ ٱلْجَبَّارُ ٱلْمُتَكَبِّرُ ۚ سُبْحَٰنَ ٱللَّهِ عَمَّا يُشْرِكُونَ 

Arab Latin: Huwallāhullażī lā ilāha illā huw, al-malikul-quddụsus-salāmul-mu`minul-muhaiminul-'azīzul-jabbārul-mutakabbir, sub-ḥānallāhi 'ammā yusyrikụn 

Artinya: "Dialah Allah Yang tiada Tuhan selain Dia, Raja, Yang Maha Suci, Yang Maha Sejahtera, Yang Mengaruniakan Keamanan, Yang Maha Memelihara, Yang Maha Perkasa, Yang Maha Kuasa, Yang Memiliki segala Keagungan, Maha Suci Allah dari apa yang mereka persekutukan." (QS Al Hasyr: 23) Selain bacaan dzikir di atas, juga masih ada bacaan dzikir Ya Jabbar yang bisa anda lafalkan:

تَكُونُ الأَرْضُ يَوْمَ القِيَامَةِ خُبْزَةً وَاحِدَةً يَتَكَفَّؤُهَا الجَبَّارُ بِيَدِهِ كَمَا يَكْفَأُ أَحَدُكُمْ خُبْزَتَهُ فِى السَّفَرِ نُزُلًا لِأَهْلِ الجَنَّةِ . ( رواه البخاري عن أبي سعيد الخدري ) 

Arab Latin: Takūnu al-arḍu yawma al-qiyāmati khubzah wāḥidah yatakaffauhu al-jabbāru biyadihi kamā yakfa'u aḥadukum khubzatahu fī al-safari nuzulan li'ahli al-jannah. 

Artinya: "Pada Hari Kiamat nanti, bumi ini bagaikan sebuah roti yang diperlakukan oleh Allah Al-Jabbar (Yang Maha Kuasa sesuka-Nya) sebagaimana salah seorang di antara kamu yang memperlakukan rotinya ketika sedang dalam safar (perjalanan), sebagai hidangan bagi ahli surga." (HR Bukhari dari Sa'id Al-Khusriy) 

Cara Mengamalkan Dzikir Ya Jabbar 

Dikutip dari buku 99 Asmaul Husna Jalan Keluar 1001 Masalah karya Muhammad Ray Arifin dan Hafal Luar Kepala Ibadah-Ibadah Sunnah Penangkal Segala Penyakit Berat karya H.M. Amrin Ra'uf, salah satu cara paling umum untuk mengamalkan Ya Jabbar adalah dengan membacanya sebanyak 226 kali setiap pagi setelah Subuh dan sore setelah Maghrib, terutama saat menghadapi tekanan hidup, ancaman, atau situasi yang penuh ketidakpastian.

Selain itu, dzikir Ya Jabbar juga bisa dilakukan dengan jumlah yang lebih fleksibel, seperti 237 kali setiap hari tanpa terikat waktu tertentu, sesuai dengan kondisi dan kebutuhan batin seseorang. Bahkan, sebagian ulama dan pengamal wirid juga menyarankan membaca 21 kali di pagi dan sore hari sebagai bentuk perlindungan dari hawa nafsu, niat jahat orang lain, dan berbagai gangguan spiritual. Rutinitas dzikir ini diyakini dapat memperkuat batin, menenangkan hati, serta membuka jalan keluar dari berbagai kesulitan yang tampak buntu. 

Keutamaan Mengamalkan Ya Jabbar dalam Dzikir dan Doa 

Penggunaan Ya Jabbar dalam dzikir atau doa sering dikaitkan dengan permohonan perlindungan dari kezaliman, kekerasan, dan kesulitan hidup. Dengan menyebut nama ini, seseorang memohon perlindungan dari Allah yang Maha Perkasa. Selain itu, mengulang dzikir Ya Jabbar dapat membantu seseorang untuk merasa lebih kuat dan teguh dalam menghadapi tantangan hidup. 

Dzikir ini mengingatkan kita akan kekuatan dan pertolongan Allah yang selalu ada. Mengamalkan Ya Jabbar juga dapat meningkatkan kesadaran akan kebesaran Allah dan membuat hati menjadi lebih tenang dan tentram. Dengan demikian, seorang muslim dapat lebih fokus dalam beribadah dan mendekatkan diri kepada-Nya. 

Dengan mengamalkan Ya Jabbar artinya Maha Perkasa atau Gagah, seorang muslim dapat merasakan kedekatan dengan Allah SWT dan memperoleh ketenangan batin dalam menghadapi berbagai cobaan hidup yang sedang dialami.  

QnA Seputar Ya Jabbar 

Q: Apa arti dari Ya Jabbar dalam Asmaul Husna? 

A: Ya Jabbar artinya adalah “Yang Maha Perkasa” atau “Yang Maha Memaksa.” Allah dengan nama ini memiliki kekuasaan absolut untuk menundukkan seluruh makhluk, menetapkan hukum-Nya, serta memperbaiki segala kerusakan, baik lahir maupun batin. 

Q: Dalam kondisi apa sebaiknya mengamalkan Ya Jabbar? 

A: Ya Jabbar sangat dianjurkan diamalkan ketika seseorang sedang dalam keadaan terhimpit, dizalimi, kehilangan kekuatan, atau saat membutuhkan pemulihan jiwa dan mental. Nama ini juga efektif sebagai perlindungan dari gangguan lahir dan batin. 

Q: Apa manfaat mengamalkan Ya Jabbar dalam dzikir harian? 

A: Manfaatnya antara lain: memberikan keteguhan hati, memperkuat jiwa dari tekanan, menghindarkan diri dari niat jahat orang lain, menyembuhkan luka batin, serta membuka jalan keluar dari kesulitan yang tampak buntu. 

Q: Apakah dzikir Ya Jabbar bisa dijadikan wirid rutin? 

A: Ya, dzikir “Ya Jabbar” bisa dijadikan wirid harian sebagai bentuk pendekatan diri kepada Allah, khususnya untuk mendapatkan pertolongan, pemulihan kekuatan jiwa, dan perlindungan dari musuh atau gangguan. 

Q: Apakah Ya Jabbar hanya berkaitan dengan kekuatan atau juga kasih sayang? 

A: Ya Jabbar tidak hanya menggambarkan kekuasaan Allah dalam memaksa dan menundukkan, tetapi juga menunjukkan kelembutan-Nya dalam memperbaiki, memulihkan, dan menguatkan yang lemah. Ia Maha Memaksa namun juga Maha Mengobati. 

Q: Apa perbedaan antara Ya Jabbar dan Ya Aziz? 

A: Ya Aziz berarti Yang Maha Perkasa dalam makna kemuliaan dan kekuatan yang tak tertandingi, sementara Ya Jabbar menekankan bahwa kekuasaan Allah tidak bisa dibantah atau dilawan, dan Dia mampu menundukkan segala sesuatu sesuai kehendak-Nya. 

Q: Apa sikap batin yang sebaiknya ditanamkan saat berdzikir dengan Ya Jabbar? 

A: Rendah hati, berserah diri, dan yakin sepenuhnya bahwa hanya Allah-lah yang dapat memperbaiki, menguatkan, dan menolong dari segala macam kelemahan dan kesulitan. Dzikir ini menumbuhkan tawakal dan keteguhan jiwa. 

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |