Bolehkah Melaksanakan Puasa Asyura 2025 Tanpa Tasu’a? Simak Buya Yahya

4 hours ago 2

Liputan6.com, Jakarta - Puasa Tasu’a 9 Muharram termasuk amalan yang sangat dianjurkan sebagai pendamping puasa Asyura 10 Muharram. Puasa Tasu’a dianjurkan diamalkan sebagai pembeda dari orang-orang Yahudi.

Hal tersebut termaktub dalam riwayat hadis nabi juga dikonfirmasi oleh Pengasuh LPD Al Bahjah, KH Yahya Zainul Maarif alias Buya Yahya. Buya Yahya mengatakan bahwa dua puasa di bulan Muharram itu dianjurkan langsung oleh Rasulullah SAW.

“(Karena) ini sunnah. Maka sendiri saja (hanya puasa Asyura) sunnah, bukan makruh. Karena tidak ada larangan. Maka yang ada adalah pahala bagi yang berpuasa di hari Asyura,” tutur Buya Yahya, dikutip dari YouTube Buya Yahya, Sabtu (5/7/2025).

“Akan tetapi di situ ada sunnah di atas sunnah. Agar mendapat dobel sunnah, tambah tanggal 9 agar berbeda (dari) orang Yahudi. Kalau pun puasa Asyura saja, dapat pahala. Cuma kalau mau sempurna (puasa sebelumnya),” lanjutnya.

Buya Yahya mengatakan, dalam hadisnya Rasulullah SAW pernah berkeinginan melaksanakan puasa tanggal 9, sehari sebelum puasa Asyura. Namun, Nabi Muhammad SAW belum sempat melaksanakannya karena sudah wafat waktu itu.

“Maka ulama mengatakan sunnah memberikan mukadimah di tanggal 9 (Muharram) untuk kesempurnaan tanggal 10 (Muharram). Jadi agar berbeda dengan orang Yahudi, karena orang Yahudi dulu berpuasa di tgl 10,” tuturnya.

Pertanyaannya, bagaimana jika seorang muslim tidak puasa Tasu’a karena ada udzur syar’i atau lupa? Simak penjelasan Buya Yahya lebih lanjut di halaman berikutnya.

Saksikan Video Pilihan Ini:

Geger Celeng Masuk Rumah dan Acak-Acak Barang di Banjarsari Sumbang Banyumas

Penjelasan Buya Yahya

Buya Yahya menjelaskan, jika terlanjur tidak puasa tanggal 9 pada hari Tasu’a, maka tetap dianjurkan berpuasa di tanggal 10 saat hari Asyura. Jangan sampai tidak puasa Asyura gara-gara tidak puasa Tasu’a.

“Jika ingin naik pangkat, tambah puasa tanggal 11 (Muharram) kalau memang Anda tidak sempat tanggal 9 (Muharram). Tapi ingat, puasa tanggal 11 pun sunnah, bukan wajib,” imbuhnya.

Buya Yahya menyimpulkan, “Jika ada orang berpuasa tanggal 9 (Muharram) saja tidak makruh, tetap mendapat pahala. (Puasanya) sah. Wallahu a’lam,” pungkasnya.

Menurut jadwal kalender Hijriah Kementerian Agama, puasa Asyura tahun ini dilaksanakan pada Ahad, 6 Juli 2025. Adapun puasa 11 Muharram dikerjakan bertepatan pada Senin, 7 Juli 2025.

Niat Puasa Asyura dan 11 Muharram

Bagi yang ingin mengamalkan puasa Asyura, berikut niatnya.

نَوَيْتُ صَوْمَ عَاشُورَاءَ لِلّٰهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma Âsyûrâ-a lilâhi ta’âlâ.

Artinya, “Saya niat puasa Asyura karena Allah ta’âlâ.”

نَوَيْتُ صَوْمَ الْمُحَرَّمِ لِلّٰهِ تَعَالَى 

Nawaitu shaumal Muharrami lilâhi ta’âlâ.

Artinya, "Saya niat puasa Muharram karena Allah ta’âlâ." 

Waktu niat puasa Asyura dan 11 Muharram dimulai sejak malam hari hingga siang sebelum masuk waktu zawâl (saat matahari tergelincir ke barat), dengan syarat belum melakukan hal-hal yang membatalkan puasa sejak terbit fajar atau sejak masuk waktu subuh.

Wallahu a’lam.

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |