Liputan6.com, Jakarta Dalam ajaran Islam, konsep takdir menjadi salah satu pilar keimanan yang fundamental bagi setiap muslim. Takdir sendiri terbagi menjadi dua jenis, yaitu takdir mubram dan takdir muallaq, masing-masing memiliki karakteristik dan implikasi yang berbeda dalam kehidupan seorang muslim. Lantas, apa sebenarnya yang dimaksud dengan takdir mubram dan bagaimana konsep ini memengaruhi pandangan seorang muslim terhadap kehidupan?
Takdir mubram adalah ketetapan Allah SWT yang bersifat mutlak dan tidak dapat diubah oleh manusia dengan cara apapun. Dalam buku Pendidikan Agama Islam oleh Bachrul Ilmy dijelaskan bahwa takdir mubram ialah ketetapan Allah SWT kepada makhluk-Nya yang tidak akan mengalami perubahan.
Konsep takdir mubram ini erat kaitannya dengan sifat-sifat Allah SWT seperti Al-'Alim (Maha Mengetahui) dan Al-Qadir (Maha Kuasa). Allah dengan ilmu-Nya yang tak terbatas telah mengetahui segala sesuatu yang akan terjadi, dan dengan kekuasaan-Nya yang mutlak menetapkan hal-hal tertentu sebagai takdir yang pasti.
Berikut Liputan6.com ulas lengkap tentang takdir mubram adalah dan penjelasannya dirangkum dari berbagai sumber, Selasa (8/7/2025).
Pengertian Takdir Mubram
Dalam literatur Islam klasik dan kontemporer, takdir mubram adalah ketetapan Allah SWT yang bersifat mutlak dan tidak dapat diubah oleh usaha, doa, atau amal manusia. Menurut Abu Bakar al-Jazairi dalam bukunya ‘Aqidah al-Mu’min (1989), takdir mubram adalah:
"Takdir yang telah diputuskan secara pasti oleh Allah, seperti ajal, kelahiran, dan jenis kelamin seseorang, yang tidak bisa diubah atau ditunda."(Sumber: Al-Jazairi, ‘Aqidah al-Mu’min, Dar al-Fikr, 1989, hlm. 96)
Penjelasan dalam Kitab dan Tafsir
Imam Al-Ghazali dalam Ihya’ Ulumuddin menjelaskan bahwa takdir terbagi menjadi dua: mubram dan mu‘allaq. Takdir mubram adalah ketentuan Allah yang tidak mengalami perubahan. Beliau menyebut ini sebagai bagian dari ilmu Allah yang qadim dan tercatat dalam Lauh Mahfuz.
(Sumber: Al-Ghazali, Ihya’ Ulumuddin, Juz IV, Dar al-Ma’rifah, Beirut)
Dalam Tafsir Al-Maraghi, dijelaskan bahwa ayat-ayat seperti QS. Al-A'raf: 34 dan QS. Yunus: 49 menunjuk pada bentuk takdir mubram, terutama terkait kematian dan ajal:
"Tiap-tiap umat mempunyai ajal. Maka apabila ajalnya tiba, mereka tidak dapat mengundurkannya sesaat pun dan tidak (pula) mendahulukannya."(Sumber: Ahmad Musthafa al-Maraghi, Tafsir al-Maraghi, Mesir, 1946)
Kajian Akademik
Dalam artikel jurnal berjudul “Konsep Takdir dalam Perspektif Al-Qur’an dan Sains” oleh Masithoh (2021), dijelaskan bahwa:
"Takdir mubram adalah ketentuan yang telah ditetapkan secara pasti oleh Allah SWT yang tidak akan berubah dalam keadaan apapun." "Takdir jenis ini termasuk dalam kehendak Allah yang telah ditulis dalam Lauh Mahfuz sebelum manusia diciptakan."(Sumber: Masithoh, Konsep Takdir dalam Perspektif Al-Qur’an dan Sains, Jurnal El-Furqania STIT Al-Hilal Sigli, Vol. 7 No. 2, 2021, hlm. 76)
Contoh Takdir Mubram
Jurnal tersebut menekankan bahwa ajal, tempat lahir, jenis kelamin, dan hari kiamat termasuk dalam takdir mubram.
- Kelahiran (termasuk jenis kelamin dan tempat lahir)
- Ajal/Kematian (waktu dan cara wafat)
- Jodoh (siapa yang menjadi pasangan hidup)
- Peristiwa besar universal seperti hari kiamat, bencana alam
Bachrul Ilmy, melalui Pendidikan Agama Islam, juga menyebut contoh-contoh tersebut, menegaskan bahwa takdir ini bukan sesuatu yang bisa diubah.
Dalil Tentang Takdir Mubram
Takdir mubram adalah ketetapan Allah yang sudah final, tertulis di Lauh Mahfuzh, dan tidak dapat diubah. Termasuk qadha’ mutlak yang tidak tergantung pada ikhtiar manusia. Imam Ibnu Hajar al‑Asqalani menjelaskan dalam Fath al‑Bari, bahwa perspektif ini mencakup dalam ilmu Allah (takdir dalam ‘ilm al‑Lahut), yang tidak dapat dihapus atau ditambah:
“Penghapusan dan penetapan takdir … dalam pengetahuan Allah … disebut takdir mubram…”Dalil Al‑Qur’ani
Beberapa ayat dimaknai sebagai dalil takdir mubram:
- 📖 Surat An‑Nisā’ (4): 78
- أَيْنَمَا تَكُونُوا يُدْرِككُّمُ الْمَوْتُ وَلَوْ كُنتُمْ فِي بُرُوجٍ مُّشَيَّدَةٍ ۗ وَإِن تُصِبْهُمْ حَسَنَةٌ يَقُولُوا هَٰذِهِ مِنْ عِندِ اللَّهِ ۖ وَإِن تُصِبْهُمْ سَيِّئَةٌ يَقُولُوا هَٰذِهِ مِنْ عِندِكَ ۚ قُلْ كُلٌّ مِّنْ عِندِ اللَّهِ ۖ فَمَالِ هَٰؤُلَاءِ الْقَوْمِ لَا يَكَادُونَ يَفْقَهُونَ حَدِيثًا
Artinya:
"Di mana pun kamu berada, kematian akan mendatangimu, sekalipun kamu berada dalam benteng yang kokoh. Jika mereka memperoleh kebaikan, mereka berkata, 'Ini dari Allah.' Tetapi jika mereka ditimpa suatu musibah, mereka berkata, 'Ini dari (kesalahan)mu (Muhammad).' Katakanlah, 'Semuanya dari sisi Allah.' Maka mengapa orang-orang itu hampir tidak memahami pembicaraan sedikit pun?"
📝 Makna: Menegaskan bahwa kematian adalah takdir mubram yang pasti terjadi, tidak bisa dicegah meskipun manusia berada dalam perlindungan paling kuat sekalipun.
- 📖 Surat Ar‑Rūm (30): 30
- فَأَقِمْ وَجْهَكَ لِلدِّينِ حَنِيفًا ۚ فِطْرَتَ اللَّهِ الَّتِي فَطَرَ النَّاسَ عَلَيْهَا ۚ لَا تَبْدِيلَ لِخَلْقِ اللَّهِ ۚ ذَٰلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ وَلَٰكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَعْلَمُونَ
Artinya:
"Maka hadapkanlah wajahmu kepada agama yang lurus; (tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada perubahan pada ciptaan Allah. Itulah agama yang lurus, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui."
📝 Makna: Menunjukkan bahwa fitrah manusia, termasuk penciptaan biologis dan takdir lahiriah, adalah ciptaan Allah yang tidak dapat diubah, termasuk dalam kategori takdir mubram.
- 📖 Surat Ar‑Ra‘d (13): 39
- يَمْحُوا اللَّهُ مَا يَشَاءُ وَيُثْبِتُ ۖ وَعِندَهُ أُمُّ الْكِتَابِ
Artinya:
"Allah menghapuskan apa yang Dia kehendaki dan menetapkan (apa yang Dia kehendaki); dan di sisi-Nya terdapat Ummul Kitab (Lauh Mahfuzh)."
📝 Makna: Menunjukkan bahwa di sisi Allah terdapat catatan pokok (Lauh Mahfuzh) yang menjadi dasar segala ketetapan. Apa yang tertulis di dalamnya adalah kehendak mutlak Allah—yaitu takdir mubram.
Dalil Hadis & Kitab
Dalam riwayat HR. Muslim, dijelaskan bahwa setelah 42 malam dari pembuahan, malaikat mencatat jenkel, umur, rezeki janin. Hal tersebut membuktikan bahwa aspek-aspek ini termasuk takdir mubram:
“malaikat … mencatatnya tanpa menambah maupun mengurangi…”Kitab Konsep Mayoritas Ahlussunnah wal Jamaah oleh Idik Saeful Bahri juga menyebut kematian, kelahiran, jodoh, rezeki, dan kiamat sebagai contoh takdir mubram.
Perbedaan Takdir Mubram dengan Takdir Muallaq
Dalam ajaran Islam, takdir mubram adalah ketetapan Allah SWT yang bersifat mutlak dan tidak dapat diubah oleh manusia. Segala hal yang berada dalam wilayah ini sudah tertulis di Lauh Mahfuz dan tidak dipengaruhi oleh ikhtiar, amal, atau doa manusia.
Contoh dari takdir mubram antara lain adalah kematian, jenis kelamin, dan waktu kiamat. QS. Al-A’raf ayat 34 menyebutkan bahwa setiap umat memiliki ajal yang tidak bisa ditunda ataupun dipercepat. Penjelasan ini didukung oleh buku Panduan Muslim Sehari-hari karya Dr. KH. M. Hamdan Rasyid & Saiful Hadi El-Sutha, yang menjelaskan bahwa takdir mubram tidak bisa diganggu gugat oleh manusia dalam bentuk apa pun.
Sebaliknya, takdir muallaq adalah ketentuan Allah SWT yang digantungkan (mu‘allaq) pada syarat tertentu, seperti usaha, amal, dan doa dari manusia. Takdir ini bersifat dinamis dan dapat berubah sesuai dengan kehendak Allah melalui partisipasi aktif manusia.
Rangkuman Perbedaan Takdir Mubram dengan Takdir Muallaq
Takdir Mubram
- Bersifat mutlak dan pasti, tidak dapat diubah oleh manusia.
- Telah ditetapkan di Lauh Mahfuz dan menjadi kehendak absolut Allah SWT.
- Tidak dipengaruhi oleh doa, usaha, atau amal manusia.
Dalil: QS. Al-A’raf ayat 34 – “Setiap umat mempunyai ajal, apabila ajalnya datang tidak dapat ditunda maupun dipercepat.
”Contoh: kematian, kelahiran, jenis kelamin, waktu kiamat.Hikmah: mengajarkan tawakal, ikhlas, dan kesabaran dalam menerima kenyataan.
Sumber: Panduan Muslim Sehari-hari (Dr. KH. M. Hamdan Rasyid & Saiful Hadi El-Sutha), Fath al-Bari (Ibn Hajar al-Asqalani)
Takdir Muallaq
- Bersifat kondisional, bisa berubah sesuai usaha dan doa manusia.
- Dituliskan oleh Allah dengan syarat: berubah bila manusia berikhtiar atau berdoa.
- Dipengaruhi oleh amal, doa, ikhtiar, dan silaturahmi.
Dalil: QS. Ar-Ra’d ayat 11 – “Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sampai mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri.”
Contoh: rezeki, kesuksesan, kesembuhan, nasib kehidupan.Hikmah: menumbuhkan semangat usaha, doa, dan perubahan nasib
QnA Seputar Takdir Mubram
1.Apa sih Takdir Mubram itu?
Takdir Mubram adalah takdir yang tidak bisa diubah oleh siapa pun dan dengan cara apa pun. Ini adalah ketentuan Allah yang pasti terjadi, seperti kematian dan waktu terjadinya kiamat.
2. Apakah jodoh termasuk Takdir Mubram?
Tidak semua aspek jodoh adalah Takdir Mubram. Waktu kematian pasangan adalah Mubram, tetapi dengan ikhtiar dan doa, kita bisa berusaha mendapatkan jodoh yang baik. Jadi, jodoh lebih dekat ke Takdir Mu’allaq yang masih terkait usaha.
3. Kalau sudah ada Takdir Mubram, apa gunanya berusaha?
Takdir Mubram adalah bagian dari ketetapan Allah, tapi bukan semua hal dalam hidup termasuk di dalamnya. Masih banyak hal yang bisa diubah dengan usaha dan doa. Usaha adalah bentuk ibadah dan tawakal, bukan berarti menyerah pada keadaan.
4. Apakah sakit termasuk Takdir Mubram?
Sakit bukan Takdir Mubram secara mutlak. Sakit bisa diobati dan dicegah, dan kita diperintahkan untuk berikhtiar mencari kesembuhan. Namun, jika sakit itu sudah menjadi sebab ajal seseorang, maka ajalnya itulah yang termasuk Takdir Mubram.
5. Bagaimana cara kita menyikapi Takdir Mubram?
- Sabar dan ridha karena semua terjadi atas izin Allah.
- Mengambil hikmah dari setiap kejadian agar hati tenang.
- Tidak menyalahkan takdir untuk malas berusaha karena masih banyak takdir lain yang bergantung pada ikhtiar kita.